Are si Pohon Aren
Halaman Pengantar
[sunting]Intan Kumala adalah seorang wanita yang kini menekuni dunia kepenulisan, terutama cerita anak. Hingga kini, ia sudah menghasilkan karya antologi, beberapa di antaranya berjudul Rho Harimau yang Baik Hati, Petualangan Lino, dan Kue Istimewa Miumiu. Melalui cerita ini sosok Are, si pohon aren akan berbagi pengetahuan tentang kehidupannya. Baik dari silsilah keluarga, asal usul, dan manfaat dirinya hingga bisa membantu ekonomi masyarakat.
Lokasi
[sunting]Kawasan Danau Toba
Tokoh
[sunting]Are si Pohon Aren
Cerita Pendek
[sunting]Cerita Are
[sunting]Halo teman-teman! Perkenalkan, namaku Are, si Pohon Aren. Beberapa orang juga sering menyebutku sebagai Pohon Enau. Aku termasuk dalam keluarga Arecaceae atau suku palma seperti kelapa, sagu, rotan, dan lontar. Aku mudah ditemukan di Indonesia karena suka tumbuh liar di pedalaman hutan. Paling banyak di kawasan Danau Toba.
Nenek moyangku berasal dari wilayah Asia tropis. Lama kelamaan kami menyebar alami mulai dari India timur di sebelah barat, hingga sejauh Malaysia, Indonesia, dan Filipina di sebelah timur. Meskipun asalku belum diketahui secara pasti, namun aku adalah tumbuhan asli Indonesia. Aku diperkirakan berasal dari Minahasa Sulawesi Utara, karena tumbuhan palma banyak ditemukan di sana.
Tahukah kalian, aku juga memiliki banyak nama, lho. Seperti nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk, atau ijuk. Margaku ada 12 yang tersebar di dunia. Di Indonesia aku dikenal dengan empat spesies, yaitu aren (Arenga pinnata), aren gelora (Arenga undulatifolia), aren sagu (Arenga microcarpa) dan aren langkap (Arenga obtusifolia). Semuanya adalah jenis arena, namun yang populer adalah Arenga pinnata.
Teman-temanku yang lain tinggal di beberapa wilayah Indonesia seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bengkulu, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Papua.
Aku suka tinggal di daerah yang beriklim basah dan tanah yang cukup lembap. Aku juga mudah beradaptasi dengan berbagai tipe tanah mulai dari lahan subur, lahan kritis, dan alang-alang sampai daerah berbatu (kras).
Aku sangat mudah dikenali di hutan. Batangku besar dan tinggi, bagian atas diselimuti serabut berwarna hitam. Bentuk daunku menyirip seperti daun kelapa, bungaku tersusun seperti rantai yang muncul di ketiak daun.
Keluargaku seperti pohon rotan, kelapa, sagu dan lontar terkenal memiliki banyak manfaat. Aku pun demikian. Mulai dari akar, batang, daun, dan buah bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
Manfaat
[sunting]Aku memiliki akar yang sangat kuat, sehingga bisa menahan erosi tanah pada tanah miring. Erosi adalah pengikisan tanah karena angin atau air. Akarku juga bisa dijadikan bahan membuat cambuk, lho. Selain itu, bisa menjadi obat herbal untuk penghancur kandung kemih, luka memar atau bengkak. Selain obat herbal, aku juga bisa berperan sebagai jamu tradisional untuk menghilangkan nyeri punggung dan kelelahan.
Batang pohonku tinggi dan lurus. Tingginya bisa mencapai 25 meter dengan diameter 65 cm. Tinggi sekali bukan? Batangku biasa digunakan untuk membuat papan sebagai kebutuhan bahan bangunan, seperti genting bahkan talang (saluran air). Banyak orang memilihku karena batangku keras dan tidak mudah lapuk. Tak heran, batangku pun juga bisa digunakan untuk membuat tongkat jalan.
Apakah kalian suka makan cendol, kue, bakso, bakmi (mie), bihun, dan soun? Nah, tepungnya berasal dari batang pohonku. Tepatnya bagian tengah batangku bisa menghasilkan 100-150 kg tepung.
Daunku bentuknya seperti daun kelapa, panjang hingga 5 meter dengan tangkai daun atau pelepah sampai 1,5 meter. Banyak orang membuat sapu dengan memanfaatkan lidi daunku, selain itu juga untuk kerajinan anyaman. Ada juga masyarakat pedesaan memanfaatkan daunku untuk bahan rokok linting yang diisi tembakau. Bagian daunku yang tua juga dimanfaatkan sebagai bahan atap rumah.
Tahukah kalian ijuk? Ijuk merupakan bagian dari pelepah daun yang menyelubungi batangku. Bentuknya berupa serabut-serabut berwarna hitam. Meskipun kotor tapi memiliki banyak manfaat, lho. Ijuk berguna untuk membuat sapu, penyaring air, bahan tambang, dan untuk mengikat tali bambu.
Nira
[sunting]Nah, salah satu bagian yang paling banyak dimanfaatkan adalah tandan bungaku yang menghasilkan nira. Biasanya orang akan menyadap tandan bungaku yang jantan di pagi dan sore hari. Nira bisa menghasilkan produk olahan berupa gula aren.
Nira harus dimasak terlebih dahulu sampai kental dan menjadi gula cair. Kemudian ditambahkan bahan pengeras seperti campuran getah nangka dengan beberapa bahan lain, agar gula membeku hingga jadilah gula aren.
Bila gula cair ditambahkan bahan pemisah seperti minyak kelapa, maka akan menjadi gula aren bubuk. Salah satu sentra penghasil gula aren terbaik di Indonesia berada di Kabupaten Lebak, Banten.
Nira aren juga bisa dibuat menjadi etanol. Tahukah kalian etanol? Etanol adalah bahan bakar alternatif untuk mengganti minyak tanah, gas elpiji, dan bensin. Selain itu, nira juga bisa diolah menjadi tuak/ciu, cuka, dan nata pinata (seperti nata de coco). Di kawasan Danau Toba tempat tinggalku dimanfaatkan sebagai tuak atau ciu.
Apakah kalian suka es buah? Nah, di dalamnya pasti terdapat kolang kaling yang berwarna merah, hijau, atau putih. Tapi, warna asalnya kolang kaling adalah berwarna putih. Kolang kaling berasal dari hasil buahku, lho.
Setelah buahku dipanen, harus direbus terlebih dahulu sampai empuk kemudian dikupas. Lalu, dipukul-pukul hingga pipih. Terakhir direndam dengan air bersih selama beberapa hari agar getahnya hilang.
Namun, kalian harus hati-hati karena getahku sangat gatal. Meskipun getahku gatal tapi buahku juga disukai hewan seperti musang luwak. Di Bangka pada masa lalu, orang-orang Tionghoa memasang perangkap di bawah pohonku yang tengah berbuah. Perangkap tersebut digunakan untuk menangkap rombongan babi hutan yang berpesta buah aren.
Nah teman-teman, itulah kisahku. Kalian bisa menanam benihku agar lebih banyak pohonku yang tersebar di Indonesia. Ceritakan kepada keluarga dan teman-teman lain tentang bagaimana aku bermanfaat untuk kehidupan.
Glosarium
[sunting]Marga: keluarga
Spesies: jenis
Cendol: penganan yang terbuat dari tepung beras dan sebagainya kemudian dibentuk dengan penyaring.