Cherry dan Senyumnya
Pengantar
[sunting]Cerpen ini dibuat berdasarkan fiksi, dan tidak selalu terpaku pada realitas dalam kehidupan nyata. Sains yang dijelaskan pada cerpen ini hanyalah sains tentang hewan laut yang secara umum dapat kita ketahui, namun dapat menarik bagi anak pada umur sekitar 10−13 tahun. Secara singkat Cerpen ini mencoba memberi kesan tentang sosialisasi kepada sesama, dan etika-etika umum yang ada dimasyarakat, namun dikemas secara menarik yang berjalan dalam dunia yang unik.
1~
[sunting]Di kedalaman laut yang dalam, jauh dari daratan yang dihuni manusia, sepi dan sunyi, hiduplah anak putri duyung bernama Cherry. Cherry senang bermain dengan teman-temannya yang lain. Ia mencintai tertawa dan tersenyum. Cherry yakin dengan tersenyum, orang yang tidak menyukai kita pun bisa jadi teman dan sahabat setia!
Suatu hari yang cerah, Cherry bangun dipagi hari di dalam kamarnya, dan melatih senyumnya dicermin. Senyumnya manis sekali. Selepas itu Cherry bergegas pergi keluar kamar agar Ia bisa membantu ibunya menyiapkan bekal untuk sekolah. Setelah segala persiapan telah selesai, dia pun pamit kepada ayah dan ibunya untuk pergi ke sekolah.
Ketika Cherry berangkat, ia bertemu dengan Pak Bintang Laut. Cherry pun tersenyum dan menyapa Pak Bintang Laut. “Halo Pak.”
Pak Bintang Laut berkata, “Halo Cherry, seperti biasa, pagi yang cerah ya hari ini.”
Cherry pun meninggalkan pak Bintang Laut. Tak lama kemudian Ia bertemu dengan Ibu Kuda Laut. Cherry memasang senyum yang lebih indah lagi, kemudian menyapa Ibu Kuda Laut. “Selamat Pagi Bu.”
Lalu, Ibu Kuda Laut terseyum dan membalas, “Selamat pagi Cherry. Pagi ini tambah cerah kalau melihat senyumanmu.”
Cherry senang mendengar hal tersebut. Ia segera pamit kepada Bu Kuda Laut karena harus buru-buru pergi ke sekolah.
Ketika sudah hampir sampai ke sekolah, tiba-tiba Ia bertemu dengan Pak Paus Biru. Badannya sangat besar. Panjangnya tak terkira. Pak paus biru memang lah hewan terbesar di laut. Namun, Pak Paus Biru sangat lah ramah, ia tidak memakan ikan lain seperti yang dilakukan Pak Hiu. Oleh karena itulah cherry sangat suka dengan Pak Paus Biru.
Sambil terseyum lebar Ia menyapa: “Halooo Pak Paus Biru, Pak Paus Biru mau pergi ke kantor ya?”
Pak Paus Biru pun menjawab dengan senang hati. “Halo Cherry. Iya, Pak Paus Biru ingin pergi ke kantor. Kalau Cherry ke sekolah ya?”
“Iya Pak.” Kata Cherry.
“Hati-hati dijalan ya, Pak Paus Biru” sambung Cherry setelah beberapa saat.
Setelah saling menyapa dengan Pak Paus Biru, akhirnya Cherry sampai ke sekolah. Di sekolah ia bertemu lagi dengan guru-guru yang menyayanginya, dan dengan teman-temannya yang baik.
2~
[sunting]Cherry suka sekali rumput laut. Walaupun rumput laut itu sayur yang tidak disukai teman-temannya, entah kenapa Ia tetap menyukainya.
Suatu malam, jam tujuh malam, Cherry tiba-tiba ingin makan rumput laut. Untungnya, Ia sudah menyimpan rumput laut goreng tumis yang sudah dimasakkan ibunya tadi pagi. Ia menyimpannya di kulkas.
Namun hal aneh terjadi. Saat itu agak gelap, Cherry jadi tidak bisa terlalu jelas melihatnya. Ada bayangan hitam terlihat mengambil rumput lautnya di kulkas! Bayangan itu keluar lewat jendela sambil mengambil rumput laut goreng tumis punya Cherry! Cherry masih bingung itu bayangan apa. Tapi bayangan itu sangat cepat. Sehingga Cherry harus cepat-cepat mengejarnya, supaya ia tidak akan kehilangan rumput laut tumis gorengnya.
Cherry segera keluar lewat pintu dan pergi kearah bayangan tadi pergi.
Ia teringat pesan ayahnya: jangan keluar malam-malam sendiri. Namun, Cherry tetap ingin mengejar rumput laut goreng tumisnya. Ia lapar sekali. Terlihat lah oleh Cherry bayangan tersebut dikejauhan, Cherry berenang lebih cepat mengejar bayangan pencuri itu.
Malam di laut itu gelap, Cherry sudah berenang cukup jauh untuk mengejar bayangan pencuri. Akan tetapi, karena gelap yang lumayan pekat, Cherry jadi kesulitan untuk melihat bayangan tersebut. Ia meliuk ke kanan menghindari batu koral yang besar, dan menunduk ketika melewati batu berbentuk gerbang. Masih dalam keadaan berenang dengan cepat, Cherry tetap memancang matanya ke bayangan yang juga lari darinya.
WOOSH! Cherry meliuk ke atas. WOOSH! Lalu meliuk ke bawah. Ke kanan, ke kiri. Cherry sangat lihai dalam berenang. Kecepatan nya tidak diragukan lagi. Segera setelah sepuluh detik yang sangat cepat: HAP! Cherry berhasil menangkap bayangan tersebut!
Anehnya, Cherry merasa memegang sesuatu yang sangat lembut. Apa ya? Ternyata bayangan yang mencuri rumput laut goreng tumisnya adalah, kucing laut!
Kucing yang sangat lucu sekali. Dia sedang menggigit rumput lautnya di mulut. Awalnya Cherry akan marah kepada bayangan pencurinya. Namun, tidak jadi deh. Mungkin saja kucingnya lapar dan dia kehabisan makanan. Cherry tersenyum kepada kucing laut tersebut, dan mengelusnya. Si kucing pun memakan rumput laut goreng tumisnya dengan lahap didekat Cherry.
“Wah, kamu lapar banget ya meow? Sampai habis gitu rumput lautnya. Atau kamu memang suka rumput laut goreng tumis?” Cherry tersenyum dan melanjutkan bertanya kepada kucing itu. Walaupun kucingnya tidak bisa menjawab, tapi Cherry suka dan cinta kepada binatang.
“Kalau kamu memang suka rumput laut goreng tumis nya Ibu Cherry, nanti aku minta Ibu untuk buatkan lagi ya! Oh iya, kamu belum punya nama ya meow? Gimana kalau nama kamu Meow aja? Bagus deh kayanya.” Cherry pun tertawa sendiri mendengarnya. Dan tampaknya kucing itu tidak keberatan dipanggil Meow. “Oke, berarti nama kamu Meow ya! Nanti, Cherry akan minta izin ke Ibu untuk memelihara Meow. Jadi kamu bisa makan rumput laut goreng tumis setiap hari lho Meow! Hihihi” Cherry cekikikan.
Saking senangnya bertemu Meow, Cherry sampai lupa, kalau dia sedang jauh berada dari rumah, dan hari pun semakin gelap.
“Aduh Meow, aku lupa ini sudah malam. Ayo ikut aku ke rumah.” Kata Cherry kepada Meow. Namun, ketika ia melihat sekeliling, ia hanya melihat kegelapan.
Ia melihat ke depan, kegelapan. Ia melihat ke belakang, hanya ada kegelapan. Gelap. Tidak terlihat apa apa.
Cherry mematung. Dia menyadari dia mungkin tersesat.
Dia tersesat, jauh dari rumahnya. Cherry mulai ketakutan, sangat ketakutan, sendirian.
Cherry mulai meneteskan air mata. Ia mendekapkan wajah ke ekor duyungnya.
Apakah Ia bisa selamat dari sini?
Apakah Ia akan bertemu dengan ayah dan ibunya lagi?
Ayah… Ibu… tolong Cherry…
Cherry disini Bu…
Disini gelap sekali...
Cherry menangis.
Tetapi anak yang baik, selalu akan mendapatkan pertolongan.
Sebagai balasan Sang Laut akan kebaikan Cherry kepada orang lain, Cherry akan dilindungi sampai ke rumahnya.
Tiba-tiba, Si Meow mengeong. Cherry pun mengangkat wajahnya yang lagi ditutup. Matanya masih sembap karena tangisannya.
“Meong, meong!” Kata Meow
“Kamu ngomong apa Meow? Cherry ga ngerti..” Balas Cherry.
Tiba- tiba Meow berenang ke belakang Cherry dengan cepat, seperti mau meninggalkan Cherry.
“Meow? Tunggu, jangan tinggalkan aku!” Cherry pun mengejar Meow.
Walaupun ia sangat ketakutan, namun Cherry tahu, kalau dia tidak bergerak, dia tidak akan bertemu ayah dan ibunya lagi.
“Cherry harus berani!” kata Cherry dalam hatinya.
Cherry pun segera mengejar Meow. Entah ke mana Meow akan pergi, Cherry hanya mengikutinya saja.
Saat itu, mungkin Cherry tidak tahu, kalau ada Hiu mengejar dibelakangnya. Namun Sang Laut melindunginya. WOOSH! Si Hiu itu dihempaskan jauh dari Cherry, sehingga Cherry tidak dimangsa olehnya. Tak lama kemudian, ada Hiu lain mencium keberadaan Cherry. WOOSH! Seketika hiu itu juga dihempaskan oleh Sang Laut demi keselamatan Cherry.
Sambil berurai air mata, Cherry yang masih ketakutan, menguatkan dirinya untuk mengejar Meow.
SRASH! Dia melewati padang rumput laut didepannya. WOOSH! Menghindari batu koral dihadapannya. Terus mengejar Meow.
Saat sudah terlalu Lelah dan ketakutan untuk berenang, saat sudah mencapai batas terakhir usaha Cherry, sudah tak tahan lagi Cherry untuk terus berenang.
Apakah semuanya akan berakhir disini? Ayah, Ibu, Cherry rindu kalian…
Ketika memikirkan ayah dan ibunya, seketika Cherry mendapatkan api semangat di tubuhnya.
Ia berenang lebih cepat, lebih kuat. Sehingga menyejajari Si Meow.
SET! WOOSH! SRASH!. Menghindari semua liukan tajam, batu koral, dan rumput tajam dengan penuh kehati-hatian, kekuatan, serta semangat.
Dan akhirnya Cherry bisa melihat rumahnya. Meow memiliki indera penciuman yang tajam. Bisa mengingat jalan pulang. Walaupun ini sudah hampir pagi lagi, hampir terang, Cherry sangat bahagia bisa Kembali kerumahnya lagi.
Ia menangis bahagia.
Sambil menggendong Meow, ia memasuki rumahnya.
3~
[sunting]Ayah dan Ibunya masih tidur saat Cherry memasuki rumahnya. Jadi mereka tidak perlu khawatir. Namun, Cherry tahu bahwa lain kali, Ia akan menuruti permintaan orang tua nya agar tidak keluar rumah sendiri malam-malam.
Dan kalau ibunya sudah bangun dari tidur, Ia juga akan meminta Ibunya untuk memberi izin agar dapat memelihara Meow. Tentu saja ia akan bertanggung jawab dan memeliharanya dengan sepenuh hati. Memberi makan, membersihkan, memandikan bulunya, dan lain sebagainya.
Meskipun kejadian menakutkan terjadi dalam hidup Cherry, Cherry tetap melakukan senyum - menyejukkan hati - nya seperti biasa. Ia tetap berbuat baik kepada orang lain, dan menyayangi teman-temannya. Bagaimanapun, Ia menyadari bahwa, jika ingin dicintai oleh orang lain, maka kita harus mencintainya terlebih dahulu.
Pada keesekon paginya, dan keesokannya lagi, esoknya lagi pun: Ia berangkat dengan penuh senyuman.
TAMAT