Dokumenter/Multikulturalisme di Kampung Buton Lorong Bambu, Jln.Pahlawan Samarinda
Tampilan
Contoh:
Multikulturalisme Kuliner di Restoran Ong Kopi Tea, merupakan film dokumenter singkat yang dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Antropolinguistik.
Judul dan Informasi Dasar
[sunting]- Judul Film: Multikulturalisme di Kampung Buton Lorong Bambu, Jln. Pahlawan Samarinda.
- Sutradara: Yuyun Ulandari.
- Tahun Rilis: 2024.
- Durasi: -
- Produksi: FIB-Antropolinguistik Kelompok 7.
Sinopsis Singkat
[sunting]- Deskripsi Umum:Kampung Buton Lorong Bambu, yang terletak di Jalan Pegunungan Meratus, Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, atau yang biasa di kenal dengan Jalan Pahlawan adalah sebuah perpaduan unik dari berbagai etnis dan budaya yang kental. Dikenal sebagai salah satu permukiman yang menampilkan keberagaman yang kaya di Kalimantan Timur, kampung ini merupakan titik temu bagi beragam latar belakang etnis, bahasa, dan kepercayaan. Sejarah migrasi yang kaya di Indonesia menjadi latar belakang bagi keberagaman etnis yang terlihat jelas di kampung ini, terutama dengan kedatangan etnis Buton dari Sulawesi Tenggara. Namun, keberagaman etnis ini tidak hanya terbatas pada suku Buton, tetapi juga mencakup suku-suku lainnya. Di Kampung Buton Lorong Bambu, keberagaman ini tercermin dalam segala aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari kuliner khas Buton, pakaian adat, upacara keagamaan, hingga seni dan musik tradisional. Meskipun terdapat perubahan sosial dan pengaruh modernisasi, penduduk kampung tetap menjaga nilai-nilai tradisional dan keberagaman kulturalnya. Sikap inklusif, toleransi, dan kerjasama antar-etnis telah membentuk kehidupan sosial yang harmonis di kampung ini, menciptakan lingkungan yang dinamis dan mempesona bagi siapa pun yang mengunjunginya.
- Tujuan Film: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kehidupan sehari-hari penduduk Kampung Buton, memahami bagaimana berbagai kelompok etnis berinteraksi dan hidup berdampingan dalam kehidupan sehari-hari di Kampung Buton Lorong Bambu, dengan mempertimbangkan aspek migrasi yang menjadi latar belakang terbentuknya keberagaman etnis di kampung tersebut, serta untuk mengeksplorasi nilai-nilai budaya dan tradisi yang dijaga oleh penduduk kampung dalam suasana multikultural. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran lembaga sosial dan budaya dalam mempromosikan harmoni dan toleransi di kampung tersebut, serta memahami pandangan dan pengalaman penduduk kampung terkait dengan multikulturalisme dan integrasi antar-etnis. Seluruh temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan saran dan langkah-langkah konkret untuk memperkuat keberagaman budaya dan harmoni antar-etnis di Kampung Buton Lorong Bambu.
Latar Belakang
[sunting]- Konteks: Penelitian ini akan berfokus pada dinamika multikulturalisme di Kampung Buton Lorong Bambu, Jln. Pahlawan Samarinda, dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan interaksi antar-etnis di kampung tersebut. Lingkup penelitian mencakup identifikasi berbagai kelompok etnis yang ada di kampung ini serta bagaimana keberagaman budaya tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penelitian akan menganalisis cara berbagai kelompok etnis berinteraksi satu sama lain di lingkungan kampung, serta dinamika hubungan antar-etnis dalam berbagai konteks sosial dan budaya. Analisis akan memperhitungkan pandangan, sikap, dan pengalaman penduduk kampung terkait dengan multikulturalisme, integrasi antar-etnis, serta tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menjaga keberagaman budaya. Sejarah migrasi dan faktor-faktor migrasi yang mungkin memengaruhi struktur sosial dan keberagaman etnis di Kampung Buton Lorong Bambu juga akan menjadi bagian penting dalam penelitian ini. Dengan memperhatikan lingkup penelitian ini, diharapkan penelitian dapat memberikan pemahaman yang holistik tentang multikulturalisme di Kampung Buton Lorong Bambu dan menyediakan wawasan yang berharga bagi pengembangan strategi atau kebijakan yang mendukung harmoni dan keragaman etnis di kampung tersebut.
- Motivasi Pembuat Film : Memperlihatkan keunikan kebudayaan yang ada Di Kampung Buton Lorong Bambu, keberagaman ini tercermin dalam segala aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari kuliner khas Buton, pakaian adat, upacara keagamaan, hingga seni dan musik tradisional. Meskipun terdapat perubahan sosial dan pengaruh modernisasi, penduduk kampung tetap menjaga nilai-nilai tradisional dan keberagaman kulturalnya.
Plot dan Struktur
[sunting]- Alur Cerita: -
- Bab atau Segmen: -
Tokoh dan Subjek
[sunting]- Subjek Utama: Anak muda yang ada di Kampung Buton, Ketua Rt sebagai orang yang mengetahui seluk beluk kebudayaan Kampung Buton. Yang akan disoroti adalah Fenomena Multikulturalisme yang ada di Kampung Buton Lorong Bambu, Jln. Pahlawan Samarinda.
- Wawancara dan Narasumber: a. Revan : Sebagai anak muda yang ada di Kampung Buton. b. Ketua Rt: Sebagai orang tua yang kengetahui kebudayaan yang ada di Kampung Buton
Teknik dan Gaya
[sunting]- Teknik Sinematografi: Teknik pengambilan gambar yang digunakan, seperti close-up, panning, atau aerial shots.
- Penyuntingan: Gaya penyuntingan yang digunakan, apakah film disusun secara kronologis, atau menggunakan teknik lain seperti montase.
- Musik dan Narasi: Bagaimana musik dan narasi digunakan untuk mendukung cerita.
Pesan dan Tema
[sunting]- Pesan Utama: Pentingnya memahami dan menjaga keberagaman etnis serta multikulturalisme di Kampung Buton Lorong Bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kehidupan sehari-hari, interaksi antar-etnis, nilai-nilai budaya, dan tradisi yang ada di kampung tersebut. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam merumuskan langkah-langkah konkret untuk memperkuat keberagaman budaya dan harmoni antar-etnis di Kampung Buton Lorong Bambu.
- Tema-tema Sentral: -Keberagaman Etnis dan Budaya: Penekanan pada kekayaan etnis dan budaya yang ada di Kampung Buton Lorong Bambu, termasuk berbagai latar belakang etnis dan budaya yang hidup berdampingan. -Multikulturalisme dan Integrasi Sosial: Fokus pada bagaimana berbagai kelompok etnis berinteraksi dan hidup berdampingan, menciptakan harmoni sosial dalam kehidupan sehari-hari. -Pelestarian Nilai-nilai Tradisional: Menyoroti upaya penduduk kampung dalam menjaga nilai-nilai tradisional dan budaya di tengah perubahan sosial dan modernisasi.
Analisis dan Interpretasi
[sunting]- Analisis Kritis: Film dokumenter tentang Kampung Buton Lorong Bambu memiliki potensi besar untuk menyampaikan informasi tentang multikulturalisme dan keberagaman etnis dengan cara yang menarik dan mendalam. Film dokumenter ini berusaha menyajikan pandangan yang seimbang dan representasi yang adil dari kehidupan di kampung Buton. Selain itu, film dapat berpengaruh besar terhadap penonton dengan meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap keberagaman etnis dan budaya, namun harus berhati-hati untuk menghindari penguatan stereotip atau penyederhanaan kompleksitas kehidupan di kampung tersebut. Melalui penggunaan visual yang akurat dan cerita pribadi penduduk, film memiliki potensi untuk membangun empati dan solidaritas di kalangan penonton serta mendorong tindakan nyata untuk mendukung komunitas multikultural.
- Interpretasi Pribadi: Film tentang Kampung Buton Lorong Bambu tampaknya menggambarkan kehidupan yang kaya akan keberagaman etnis dan budaya, serta harmoni sosial yang tercipta di antara berbagai kelompok etnis. Ini mengundang perasaan kekaguman terhadap kemampuan masyarakat kampung untuk hidup bersama dalam keragaman dengan sikap inklusif, toleransi, dan kerjasama. Dampak emosionalnya menciptakan rasa haru dan kehangatan terhadap cerita-cerita pribadi penduduk, sementara secara intelektual, film ini memberikan wawasan yang mendalam tentang dinamika multikulturalisme dan tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan keberagaman budaya. Secara keseluruhan, film ini memberikan dorongan positif untuk memahami, menghargai, dan mendukung keragaman etnis dan budaya dalam masyarakat.
Reaksi dan Dampak
[sunting]- Tanggapan Penonton: Bagaimana penonton dan kritikus merespon film ini?
- Dampak Sosial: Apakah film ini berhasil mempengaruhi opini publik atau kebijakan terkait isu yang dibahas?
Kesimpulan
[sunting]- Ringkasan Akhir: Simpulan dari materi tentang Kampung Buton Lorong Bambu adalah bahwa kampung ini merupakan contoh yang membanggakan dari keragaman etnis dan budaya yang harmonis di Kalimantan Timur. Film tentang kampung ini memiliki potensi besar untuk menyampaikan pesan tentang pentingnya toleransi, dan kerjasama antar-etnis. Meskipun mengundang kekaguman terhadap keberagaman budaya yang kaya, film perlu memperhatikan kemungkinan penyederhanaan atau penyamarataan kompleksitas kehidupan di kampung tersebut dalam penyajian informasi. Dengan memberikan wawasan yang mendalam dan menciptakan dampak emosional yang positif, film ini dapat menjadi alat yang efektif untuk mempromosikan penghargaan terhadap keragaman budaya dan integrasi sosial.
- Rekomendasi: Dampak sosial dari film tentang Multikulturalisme di Kampung Buton Lorong Bambu, Jln Pahlawan Samarinda dapat mempengaruhi opini publik terkait isu-isu multikulturalisme dan integrasi antar-etnis. Film ini dapat memicu peningkatan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya toleransi, dan kerjasama antar-etnis dalam masyarakat. Dengan menyoroti keberagaman budaya yang kaya dan harmoni sosial yang tercipta di kampung tersebut, film ini dapat mengubah persepsi dan sikap masyarakat terhadap keragaman etnis. Selain itu, film juga dapat memperkuat solidaritas dan empati di kalangan penonton, mendorong mereka untuk mendukung upaya pelestarian budaya dan peningkatan integrasi sosial dalam masyarakat multikultural.
Referensi dan Sumber
[sunting]- Daftar Referensi: Sebutkan sumber-sumber yang digunakan dalam pembuatan ringkasan ini, jika ada. Ini termasuk artikel, buku, atau wawancara yang relevan.
Pranala film
[sunting]Cantumkan link film dokumenter.
Anggota
[sunting]Andi Husna, Rosnaini Arum Mini, Yuyun Ulandari, Zetta Prahastuti
Dosen Pembimbing
[sunting]Sindy Alicia Gunawan, M. Hum.