Eropa di Tiongkok/Bab 19
Interregnum Hon. W. T. Mercer dan Pemerintahan Sir Richard Graves MacDonnell.
15 Maret 1865, sampai 22 April 1872.etelah kepergian Sir H. Robinson (15 Maret 1865) terjadi masa interregnum, pemerintah Koloni diurus sepanjang setahun oleh Jurutulis Kolonial, Hon. W. T. Mercer, yang meneruskan, dengan kesetiaan dan kehandalan, kebijakan Sir H. Robinson. Pengerjaan dan peristiwa pada tahun tersebut, yang secara komersial dan keuangan ditandai oleh kebuntuan dan depresi yang berkembang cepat, yang dijelaskan oleh Mr. Mercer (30 Mei 1866) dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh Parlemen. Ia berujar,—bahwa UU Perusahaan (1 tahun 1895) menjadi penindakan hukum utama pada tahun tersebut (1865), di samping serangkaian UU yang memberlakukan hukum pidana untuk Koloni yang ditujukan untuk Balai Hakim dan Mr. Alexander; bahwa musim panas 1865 secara khusus merupakan musim tak sehat, ditonjolkan oleh banyak penyakit dan tingkat kematian yang serius, sehingga hal tersebut mendatangkan perhatian Parlemen dan mengadakan pembentukan Komite untuk menyelidiki moralitas pasukan di Tiongkok; bahwa suplai air Koloni, walau tertunjang secara material, masih nampak kurang memadai, mewajibkan pemberlakuan lebih lanjut dibuat; bahwa pembajakan, pada 1865, masih berlangsung dan nampaknya berlanjut sampai Chinese Maritime Customs Service (di bawah naungan Sir R. Hart) dapat ditugaskan untuk bekerja dengan Otoritas Inggris untuk meredam pembajakan di perairan Tiongkok; bahwa kontingen India dari Satuan Kepolisian Hongkong mengalami kegagalan namun Petinggi Kepolisian (Ch. May), yang menentang usulan yang sesekali ditujukan pada Pasukan Tiongkok, menganggap bahwa Kepolisian india tak menjalani pengadilan adil; dan, terakhir, bahwa penanganan pedagang Tiongkok diserahkan pada Sir Rutherforth Alcock, Utusan Yang Mulia di Tiongkok, kala ia melintas melewati Hongkong pada musim gugur 1865, agar dukungan Pemerintah Yang Mulia harus diberikan kepada skema jalur kereta api Sir M. Stephenson (menghubungkan Kalkuta dengan Kanton dan Hongkong), namun mengenai persoalan tersebut, entah skema semacam itu kemudian akan bermanfaat atau mencederai kepentingan Hongkong, menjadi masalah yang kusut.
Terdapat satu insiden pada masa interregnum yang perlu dijelaskan secara rinci. Seorang penduduk asli dari Daerah Poon-yü (timur kota Kanton), yang memindahkan usahanya di Hongkong atas nama How Hoi-low alias How Yu-teen, diklaim (21 April 1865) oleh Waliraja Kanton, berkaitan dengan Perjanjian Tientsin, sebagai tindak perampokan di Tiongkok. Waliraja menyampaikan komunikasi lazim kepada Gubernur (Mr. Mercer). Pada 1 Mei 1865, terdakwa dibawa ke hadapan magistrat kepolisian (J. C. Whyte) di bawah UU 2 tahun 1852 (disebutkan di atas), yang bela oleh pengacara (E. H. Pollard) dan dijebloskan ke penjara bawah tanah dengan menunda rujukan kepada Gubernur, sebuah kasus prima facie yang jelas-jelas diperbuat. Di bawah nasehat Jaksa Agung (H. J. Ball), Mr. Mercer memerintahkan (3 Mei 1865) pemindahan tahanan yang kemudian diserahkan kepada Otoritas Tiongkok dan dieksekusi di kanton dengan cara lazim lewat pemancungan. Pada 30 Mei 1865, penyunting Daily Press, lewat edaran meluasnya (Trade Report), memberlakukan mata uang terhadap dakwaan yang tak dibuat di pengadilan, entah oleh tahanan maupun pengacaranya, bahwa ia secara tak adil diserangkan oleh Pemerintah Inggris dan dieksekusi oleh Tiongkok dengan cara yang melibatkan kanibalisme sebenarnya. Walau hal tersebut diketahui pada masa itu, dan diujarkan oleh wartawan kanton, bahwa Mow Wang yang sebenarnya telah, menurut pernyataan Jenderal Gordon, dibunuh oleh kelompok Wang Taiping lainnya pada 29 November 1863, sebelum menyerah kepada Soochow, fiksi sensasional tersebut didapati sampai ke Inggris. London Standard (22 Juli 1865) menyebarkannya dan Kolonel Sykes, M.P., mengerahkan Dewan Rakyat (8 Februari 1866) untuk mendorong pembuatan dokumen yang mencantumkan persoalan tersebut, yang kemudian diterbitkan (20 Maret 1866). Waalu dokumen tersebut benar-benar menunjukkan karakter tak terbangun dari dakwaan yang dibuat melawan Pemerintah Hongkong, penyelidikan menyediakan keperluan yang baik, karena mengarahkan perhatian Pemerintah Yang Mulia ke fakta bahwa tindakan semacam itu sepenuhnya dilakukan lewat permintaan langsung yang disampaikan oleh Otoritas Kanton kepada Pemerintah Hongkong dan bahwa pengecualian penaungan apapun, pada pihak Konsul Inggris di Kanton, perjanjian diberlakukan oleh Mandarin Tiongkok kepada tahanan yang diserahkan oleh pemerintah Hongkong, menghadapkan mereka pada kebarbaran tak manusiawi. Sehingga, UU dibuat oleh Kantor Kolonial, bahwa sepanjang seluruh komunikasi antara Pemerintah Hongkong dan Otoritas Tiongkok harus, dalam setiap kasus, dilakukan melalui Agen Diplomatik Yang Mulia di Tiongkok atau melalui Konsul Yang Mulia (19 Agustus 1865), dan juga agar tak ada tahanan yang harus diserahkan oleh Pemerintah Hongkong kepada Otoritas Tiongkok tanpa penjagaan yang diberikan agar tahanan yang dituju tak menghadapi penyiksaan apapun (11 September 1865).
Namun, interregnum tersebut sebetulnya bukan periode transisi insignifikan. Sifat nyatanya adalah bahwa reaksi menonjol dan penyamaran umum. Pada masa pemerintahan Sir H. Robinson, Koloni diputuskan untuk dimajukan, dalam hal kekayaan dan populasi, secara mendadak dan besar, yang kini, dalam menghadap penurunan tak diinginkan dan luas secara tak setara dari perdagangan, kemakmuran dan keuangan, hal tersebut umum terjadi pada sistem pemerintahan Sir Hercules mewajibkan pengerahan ulang dan adaptasi ulang terhadap banyak keadaan yang timbul. Kala langit keuangan menjadi makin dan makin dipenuhi dengan awan, bahkan mantan penasehat kebijakan Sir Hercules menasehatkan agar ia mengambil pandangan sumber daya Koloni. Perdagangan dan komersial kini ditempatkan di bawah tekanan berat. Seluruh dunia perdagangan melewati sepanjang krisis. Rumah-rumah besar bergugurkan di segala sudut. Hongkong, yang kini terhubung dengan setiap bursa di dunia, nampak menderita dan harta bendanya terancam secara serius. Peran menjadi tak stabil. Orang-orang menjadi curiga di setiap tempat, tak pasti dalam pemikiran, mengalami keterusikan dan terdera secara ekonomi. Sehingga, pekerjaan-pekerjaan negeri besar, Praya, penjara bawah tanah baru, percetakan uang, pengerjaan air, tembok laut di Kowloon, dibentuk atau dibangun pada masa kemakmuran tak terjadi, kini dilakukan, dirampungkan atau diutamakan, dari sumber daya bendahara yang tak yang tak tuntas dengan baik. Hukum baru benar-benar dibutuhkan untuk aturan warga Tiongkok yang gemar judi mengisi jalan-jalan raya dengan kerusuhan dan menghadapkan Satuan Kepolisian dengan korupsi. Kejahatan merajalela dan penjara-penjara memiliki jumlah tahanan berlebih. Kebijakan, yang berkembang seperti sebelumnya, diyakini tak hanya bersifat rahasia di kalangan kelas rendah dari diler gerai kelautan selain dukungan firma-firma Tiongkok kaya dan menjalin keterikatan dengan Satuan Kepolisian. Rasa ketidakamanan terhadap nyawa dan harta benda kembali, seperti pada beberapa hari silam, mengisi pikiran masyarakat. Tangis di kalangan kolonis kini tertuju pada Gubernur yang kuat dan penuntas, sosok yang akan memberikan perhatiannya tanpa membeda-bedakan terhadap kebutuhan dan kepentingan Koloni dan memerintahnya, tak diatur oleh apa yang komunitas asing Hongkong kini sebut 'sistem pemerintahan kolonial jago kandang.' Sir J. Bowring, ujar mereka, telah menyoroti setiap hal di bawah matahari kecuali pemerintahan Pulau. Sir H. Robinson, menurut mereka, telah memerintah Koloni untuk mempersilahkan para petingginya di Downing Street dan dengan pandangan kemajuannya sendiri untuk pelantikan yang lebih baik. Dan seperti kepada Mr. Mercer, setiap orang sepakat bahwa ia 'berbuat baik sendiri.' Sosok tokoh yang kini diinginkan para kolonis untuk menjadi Gubernur mereka berikutnya adalah seorang diktator yang lebih, dengan pemikiran dan kehendak yang kuat, kepada sosok yang lemah atau mesin penggerak masyarakat yang setia. Tangisan ditujukan untuk seorang Kaisar.
Bak mengharapkan Mahakuasa, ini terjadi agar ada seorang sosok semacam itu, seorang Kaisar pada setiap inchi darinya, agar Kantor Kolonial, yang mengangkat soal penerus kepada Sir Hercules, memilihkannya. Pilihan Pemerintah Yang Mulia jatuh (4 Oktober 1865) pada Sir Richard Graves MacDonnell, seorang warga Irlandia yang memiliki catatan beragam dan pengabdian lama yang direkomendasikan padanya. Ia masuk Trinity College (Dublin) pada 1880, meraih gelar dalam bidang klasik dan ilmu pengetahuan, dan lulus dengan gelar sarjana (1835) dan magistrat (1838), agar penghargaan kemudian ditambahkan dengan gelar Hon. LL.D. (1844). Dipanggil ke bar di Irlandia (1838) dan di Lincoln's Inn (1840), ia diangkat menjadi Kepala Hakim Gambia (1843 sampai 1847). Sebagai Gubernur Gambia (1847 to 1851), ia mengadakan ekspedisi penjelajahan di wilayah pedalaman Afrika, untuk penugasan agar ia menciptakan C.B. (1852). Sir R. G. MacDonnell kemudian menjabat (1852) sebagai Gubernur St. Lucia and St. Vincent. Pada 1855, ia digelari Knight Bachelor dan diangkat menjadi Kapten-Utama dan kepala gubernur Australia Selatan, yang pemerintahannya dipegang olehnya sampai Maret 1862. Setelah menjabat dua tahun (1864 dan 1865) sebagai Gubernur Nova Scotia, Sir Richard dipromosikan pada jabatan Gubernur Hongkong kala ia mengambil alih, pada 11 Maret 1866, penugasan jabatan dari Administrator, Hon. W. T. Mercer.
Dalam beberapa hari usai kedatangannya di Koloni, Sir Richard mendapati dirinya sangat diacuhkan. Lewat wawancaranya dengan para pegawai di Downing Street, ia kemudian meyakini bahwa ia mendapati harta lengkap di Hongkong, pendapatan terus meningkat, pengerjaan publik dari segala jenis dirampungkan atau nyaris sedikit rampung yang masih dilakukan, sebuah percetakan uang disiapkan untuk operasi perdagangan dan juga menuntaskan pembayaran, dan staf resmi handal, yang diserbu oleh para tenaga kerja Sir Hercules atas setiap korupsi yang timbul. Pada kejutan mendalam dan penolakannya, Sir Richard mendapati pendirian kepengurusan sangat dirombak. Interregnum, yang dengan cepat mengembangkan kekeliruan besar yang secara rahasia dilaksanakan pada tahun akhir pemerintahan Sir H. Robinson, telah menurunkan nuansa transformasi mencengangkan, kala Kantor Kolonial sepenuhnya dihiraukan. Selama beberapa bulan usai laporan tersebut sampai kepadanya tak lama usai kedatangannya, Sir Richard menyerahkan tampuknya kala ia diam-diam namun secara berdeliberasi memutari dari satu departemen ke departemen lain, mengadakan banyak penyelidikan pencarian terhadap keberadaan dan unsur beban kekeliruan. Para kolonis tercengang dan berniat untuk meniadakan kegiatan Gubernur, sesambil sepenuhnya takut akan pikiran seluruh pegawai lewat kunjungan mendadak yang sangat tak diharapkan dan diulang Gubernur, dan lewat pertanyaan semenitnya soal setiap penjelasan keuangan, eksekutif dan administratif, seperti tak pernah menyelidiki pada masa sebelumnya. Namun kala ia sempat menyelaraskan dirinya pada pendirian sebenarnya yang diperkarakan, ia berencana untuk bekerja selaku reformer yang menentukan, meluncurkan satu sikap dengan yang lain, tanpa memandang kritik keras wacana masyarakat lokal dan ketidaksabaran bahkan pada batasan-batasan yang ditempatkan oleh Sekretaris Negara pada tenaga yang gigih. Menghadapi banyak pertentangan dan menderita penghinaan besar pada segala pihak, Sir Richard datang dengan para tenaga kerjanya selaku reformer, yang secara jujur dan tak kenal takut tertuju pada hak dan isi yang dipastikan pada masa depan kala tindakannya akan mengolah hasil alaminya. ia tak menunggu sangat lama ke hadapan masyarakat Hongkong, meninggalkan prasangka awal mereka, secara terus terang mengakui penilaiannya. Usai empat tahun dihiraukan, alasan kesehatan mendorongnya untuk cuti, yang ditujukan hanya untuk datang ke Jepang, kala ia menjalani beberapa pekan pada 1868 (29 Oktober sampai 12 Desember) untuk rehat sebentar. Namun, Kantor Kolonial menganggapnya pemborosan yang ia harus, lewat kunjungan ke Inggris padukan, dengan tujuan memulihkan kesehatannya, tugas yang menekan dijelaskan Sekretaris Negara atas dasar kebijakan khasnya, yang tak selaras dalam beberapa hal dengan Kantor Kolonial. Kala ia nyaris memulai perjalanannya ke Jepang dan Inggris (13 April 1870), masyarakat Hongkong, yang pada masa itu mengambil tindakan benar terhadap sifat dan kerja Gubernur mereka, mengetahui bahwa ia memiliki kepentingan Koloni sebenarnya di dalam hatinya, menurut pandangannya sendiri terhadap apa yang terbaik, dan bahwa ia, yang secara dini dan banyak dilakukan dengan sangat berhasil, disetir untuk mengurusi pemerintahan dan melegislasikan kebaikan dan keamjuan mutlak Koloni, tanpa takut atau penaungan Kantor Kolonial atau wacana lokal. Hal ini dikatakan secara terbuka (5 April 1870) soal masa itu bahwa 'tindakan yang menyediakan banyak manfaat utamanya pada orang-orang yang ditemui olehnya (pada pihak masyarakat) dengan banyak kesulitan.' Pada pertemuan Dewan Legislatif (30 Maret 1870) sebelum keberangkatannya, Kepala Hakim (J. Smale) menyampaikan sentimen terrhadap seluruh masyarakat kala ia menempatkan Gubernur pada kesuksesan besar yang dikerjakan lewat kebijakan handal nan kuat buatannya seraya berujar bahwa Lady MacDonnell memiliki, lewat urbanitas perilaku dan kemurahan hati dalam menggelar acara-acara priyayi secara keseluruhan, mengisi penugasannya sehingga tak ada wanita, yang pernah memimpin di Balai Pemerintahan, meninggalkan Koloni lebih umum disesalkan ketimbang Lady MacDonnell. Pada kesempatan yang sama, Hon. H. B. Gibb, yang juga berujar atas perantara Anggota Dewan non-resmi lain, mendorong eulogi yang disebutkan oleh Kepala Hakim. Pada masa cuti Gubernur, Mayjen H. W. Whitfield, yang mampu berdampingan dengan Jurutulis Kolonial (J. Gardiner Austin), mengurusi pemerintah Koloni. Sir Richard kembali ke jabatannya pada 8 Oktober 1871, dan masih demikian menjelang akhir pemerintahannya.
Pada sepanjang masa jabatannya, Sir Richard tak memiliki persoalan ranah diplomatik dengan, selain dari orang-orang yang menumbuhkan hubungan Hongkong dengan Tiongkok. Kasus pertama dari kelas tersebut terjadi langsung usai kedatangan Gubernur, kala S.S. Prince Albert, milik Kwok Acheung, langganan populer P. & O. Company, direbut oleh para pegawai pabean Tiongkok (26 Mei 1866) atas dasar pergerakannya menuju pelabuhan di Pesisir Barat yang btak dibuka lewat Perjanjian. Walau Sir Richard, yang menganggap tindakan para pegawai Tiongkok bersifat ilegal,dapat melakukan hal selain sedikit pemberian modifikasi hukuman penyitaan, kala Konsul Yang Mulia di Kanton (D. B. Robertson) menyepakati keputusan tersebut, sehingga ia memutuskan membebaskan kapal dengan pembayaran denda $4.000. Namun, semangat dan tenaga yang tersimpan dalam Sir Richard pada kesempatan yang memberikannya popularitas besar. Ia sangat sukses dalam kasus upaya yang dibuat, pada Oktober 1867, lewat panduan diler kapas Kanton, untuk memindahkan seluruh perdagangan kapas dari Hongkong sampai Kanton. Kemudian, ia menyerahkan fakta tersebut ke hadapannya, menunjukkan bahwa panduan Kanton membuat aturan yang memberlakukan sistem denda pada pedagang Tiongkok manapun yang melanggar pelarangan mereka lewat pembelian kapas atau benang kapas di Hongkong, Sir Richard menyampaikan, melalui Konsul, pengerahan kuat kepada Waliraja Kanton, agar ia menyerah dan mengeluarkan proklamasi (29 November 1867) benar-benar melarang tindakan yang bergesekan dengan panduan. Dengan sikap dan tenaga yang sama, Sir Richard campur tangan menjelang akhir tahun 1871, kala Administrator Pabean Tiongkok (Hoppo) di Kanton secara terbuka membuat aturan, yang diam-diam telah diberlakukan olehnya selama bertahun-tahun, bahwa seluruh kapal jung Tiongkok asing di Tiongkok Selatan, yang berniat berlayar dari pelabuhan Tiongkok manapun ke Hongkong, harus mula-mula melapor di Pakhoi atau Kanton sebelum pergi ke Hongkong. Upaya penentangan terhadap seluruh perdagangan pesisir penduduk asli antara Tiongkok Selatan dan Hongkong dalam kesepakatan antar pelabuhan perjanjian dan Hongkong secara semangat mengambil dan nampak dikalahkan akibat waktu oleh Sir Richard, sebelum Dewan Perdagangan membuat pergerakan apapun dalam persoalan tersebut.
Namun tindakan utama Sir Richard terhadap Otoritas Tiongkok berkaitan dengan banyak upaya serius lain yang dibuat oleh para mandarin Mandarin untuk meruntuhkan perdagangan kapal jung penduduk asli di Hongkong. Pada sekitar 15 Oktober 1867, kapal-kapal uap Pabean Kanton, dipandu oleh kapal meriam penduduk asli yang dikerahkan oleh pemilik monopoli Tiongkok di Kanton (khususnya petani garam dan saltpetre), memberlakukan apa yang kemudian dikenal sebagai Blokade Hongkong. Kapal-kapal uap dan kapal-kapal meriam berjaga siang-malam setiap gerai pelabuhan dan perairan Hongkong, menaungi dan mencari setiap kapal jung penduduk asli yang keluar-masuk, menangkap setiap kapal jung yang tak memiliki surat-surat sebenarnya dan menjalankan tugas ganda dalam kasus barang yang diangkut di Pakhoi atau Kanton ke pelabuhan perjanjian lainnya memakai kapal jung yang dalam perjalanannya melewati Hongkong. Ini adalah pergerakan yang hanya ditujukan untuk menekan penyeludupan namun, pada kenyataannya, beroperasi sebagai pajak tambahan pada perdagangan kapal jung yang sah di Hongkong. Sehingga, tindakan tersebut mendorong para pedagangn Tiongkok di hongkong untuk mengadakan bisnis pengangkutan mereka di bawah pihak asing (selain dari blokade tersebut) alih-alih kapal jung penduduk asli, namun, karena kapal asing dikeluarkan dari semunya selain pelabuhan perjanjian, blokade tersebut ditujukan untuk meniadakan hak warga Tiongkok yang bermukim di Hongkong untuk berdagang, lewat kapal jung penduduk asli, dengan pelabuhan non-perjanjian dari negara mereka sendiri. Pada kenyataannya, blokade tersebut dilakukan tak hanya sebagai pemeriksaan efisien terhadap penyeludupan, namun sebagai cara sederhana untuk menindak perdagangan kapal jung di Koloni untuk membayar penarikan dengan bayaran ganda tanpa melakukannya melalui dua pelabuhan utama Tiongkok Selatan, Pakhoi dan Kanton. Dan ini merupakan keperluan sebenarnya dari tindakan tersebut: untuk memberlakukan penaungan perdagangan penduduk asli Hongkong kepada Kanton atas pencederaan Hongkong dan pemanfaatan pelabuhan Kanton, dan secara permanen untuk menetralisasikan kebebasan pelabuhan, sejauh perdagangan kapal jung di Hongkong terjadi.
Ini adalah skema ringam blokade Hongkong. Dan peran (atau ketidakperanan) yang dibawakan dan disarankan, dan menerapkan pembenarannya atas dasar hukum internasional, kepada kenikmatan besar Waliraja Jui, yang disambut Konsul Inggris di Kanton, Mr. D. B. Robertson, yang, karena ironi dengan nasib yang ada, Pemerintah Yang Mulia memberikan penghargaan kesatria. Ini adalah tindakan penghargaan atas penauangannya terhadap kebijakan pro-Tiongkok berjangka pendek dari Kantor Luar Negeri yang diinisiasikan oleh Sir Rutherford Alcock di Tiongkok namun dalam kasus tersebut dilakukan untuk memberikan penghargaan dan kemakmuran Hongkong dengan ledakan terbesar yang pernah diterima di tangan musuh-musuhnya.
Dalam menghadapi dukungan yang diberikan, oleh perwakilan Yang Mulia di Tiongkok, terhadap blokade pelabuhan, Sir Richard tak dapat berbuat lebih selain memprotes melawan sebuah tindakan yang, sebagiannya memadukan summum jus dengan summa injuria. Namun, ia memutuskan agar tindakan tersebut, yang awalnya dirumuskan (1 Juli 1868), ditujukan pada penyewaan, terhadap jasa angkut Tiongkok ke Hongkong, sebuah pajak perang khusus, yang disebut Li-kin, yang terhitung dalam kasus candu sampai 16 tael per buah, dan bahwa pajak Li-kin tersebut dikumpulkan di luar pelabuhan Hongkong, di Kapshuimoon pada bagian barat, di kota Kowloon pada bagian utara, dan di Fattauchau, tepat di luar Lyeemoon pada bagian timur. Kala Sir Richard mendapati bahwa stasiun blokade tersebut disewakan, selain memastikan pajak pada candu yang tak ditentang olehnya, juga penugasan tak pasti terhadap barang-barang dari segala jenis (kecuali bahan pangan) kala diangkut oleh kapal-kapal jung asli, ia menyerahkan salinan tarif mereka kepada Otoritas Tiongkok. Namun, mereka tak dapat maupun meastikan tarif, seperti berbagai monopoli yang ditanam dan dilakukan pada orang-orang yang bercampur dalam persoalan dengan kepentingan kewilayahan dan Kekaisaran, dan kala menyelaraskan kepentingan sistem korup dari penyewaan tak biasa tak lebih baik diikatkan pada tarif tetap. Sir Richard kemudian memperkuat satuan kepolisian airnya dan mengerahkan peluncuran kapal uap, Blanche, untuk membantu kapal jung atau kapal meriam Kolonail, Victoria, dalam berpatroli di periaran Hongkong untuk mencegah pelanggaran. Selain itu, ia enggan memperkenankan kapal meriam atau penjelajah Tiongkok apapun untuk berlabuh di pelabuhan tersebut tanpa mengibarkan bendera resmi yang diakui. Otoritas Tiongkok menaati penekanan tersebut dan mula-mula mengadopsi bendera segitiga (Oktober, 1868), kemudian sempat mengadopsi bendera persegi (19 Maret 1869), dan akhirnya mengadopsi bendera segitiga kuning dengan lambang naga terbang.
Campur tangan dengan perdagangan penduduk asli sah terhadap barang-barang asing, dihasilkan dari Blokade Pabean Hongkong, menimbulkan pergerakan besar di Koloni. Sebuah protes yang terjadi secara luas, dalam bentuk Peringatan kepada Sekretaris Negara, diserahkan kepada Gubernur (20 Juli 1868). Keterpikatan timbul kala diketahui (24 Juli 1868) bahwa Waliraja Kanton membuka kantor pajak candu di Hongkong yang menugasi seorang pemukim terkenal (Ho A-loi) dan kala kantor pendapatan garam dan kantor lainnya, yang dibuka di kota tersebut oleh para pegawai kantor Li-kin, didapati terbongkar sebagai organisasi biasa yang ditujukan untuk mengumpulkan seluruh jenis pajak di Hongkong yang ditawarkan di kantor-kantor tersebut dan untuk mengeluarkan perijinan di Hongkong dengan cap Pemerintah Tiongkok. Sir Richard secara langsung menindak setiap kantor semacam itu yang kedapatan. Pada 15 Februari 1869, Asisten Kepala Pelabuhan (A. Lister) melaporkan bahwa 'cabang-cabang perdagangan tertentu yang tak pulih dari kepanikan membuat mereka digulingkan lewat upaya, pada Oktober dan November (1868), pada pihak Pabean Kanton untuk menghentikan seluruh perdagangan barang-barang asing oleh pihak Tiongkok yang diturunkan ke tempat lain selain Kanton.' Laporan Kepala Pelabuhan pada tahun 1869 menunjukkan bahwa 2.222 kapal jung, yang setara 113.252 ton, menghadapi blokade. Namun usai beberapa tahun, para pedagang Tiongkok, yang mengkui keadaan tak tertolong dari kasus tersebut, dan retribusi yang menunggui mereka jika mereka membuat keluhan apapun, mengajukan tindakan opresif dan mendapatinya pada kepentingan mereka sendiri dan keputusan untuk memberikan perijinan di kota, pada kantor-kantor perpajakan rahasia yang masih berkembang, alih-alih berresiko menunda dan tak menentukan pembayaran yang yang dibuat di stasiun-stasiun luar.
Skema blokade tersebut ditujukan untuk menghancurkan kebebasan pelabuhan serta perdagangan kapal jung di Koloni, yang nampak sangat jelas dari usulan, yang bermula pada salah satu Komisioner Badan Pabean Tiongkok (Th. Dick), namun sangat ditolak oleh Sir Richard. Hal tersebut mengusulkan agar jasa ekspor harus disewakan di Hongkong oleh cabang Badan Pabean Tiongkok, terhadap candu (dan sepanjang waktu, tanpa ragu, terhadap seluruh barang lain) diangkut ulang di Hongkong memakai kapal jung, Koloni menarik sebagian pendapatan tertentu selaku komisi yang mengumpulkannya. Lawan terkuat dari blokade tersebut adalah Hon. Ph. Ryrie yang, selaku ketua Badan Perdagangan (12 September 1871), menyatakan bahwa tak ada yang dapat menjadi persoalan kala ketidaksahan tindakan diberlakukan oleh para pegawai Tiongkok yang, pada kenyataannya, nyaris terhitung pada tindak pertikaian bersenjata melawan Koloni. Mr. Ryrie sangat protes melawan ketidaksiapan Otoritas Dalam Negeri pada persoalan Kekaisaran tersebut. Ia juga menyebabkan publikasi surat yang dialamatkan kepada Badan tersebut oleh Baron de Meritens, dulunya Komisioner Pabean Tiongkok, menyatakan bahwa penangkapan kapal di laut luas membuat Hongkong berseberangan dengan hukum bangsa-bangsa, bahwa Waliraja bertindak atas perintah yang dikirimkan kepadanya dari Paking, bahwa niat Sir Richard berlanjut dalam seluruh pengerahan mereka, dan bahwa pelantikan Pengumpul Pabean Tiongkok (atau Konsul) di Hongkong, yang tentunya akan bertindak selaku mata-mata, akan menjadi subversif terhadap kemerdekaan Koloni. Namun di samping perlawanan Gubernur terhadap blokade tersebut, dan ketiadaan Peringatan berulang yang ditujukan kepada Pemerintah Yang Mulia oleh masyarakat dan Badan Perdagangan, pengerjaan stasiun-stasiun blokade Tiongkok berlanjut dan sehingga menghimpun sumber pemutusan kronis yang terjadi pada pikiran pedagang penduduk asli dan asing.
Persoalan diplomatik penting lainnya timbul pada stasiun-stasiun Li-kin. Kala melintasi Hongkong (Desember 1869 dan Januari 1870), Sir Rutherford Alcock, Utusan Yang Mulia di Tiongkok kala itu, membujuk para anggota Badan Perdagangan untuk mengajukan pelantikan Konsul Tiongkok di Hongkong. Tindakan tersebut dideklarasikan olehnya menjadi satu-satunya solusi kesulitan yang timbul dalam cara memenuhi keinginan populer untuk peniadaan stasiun-stasiun Li-kin di wilayah sekitaran Hongkong, dan satu-satunya cara melakukannya adalah pengadaan hubungan perdagangan permanen, antara Otoritas Hongkong dan Pemerintah Tiongkok, seperti yang terjadi pada landasan penghormatan saling menguntungkan yang solid dan keuntungan timbal balik. Sir R. Alcock, yang berada dalam persoalan ini menjadi pihak tak bersalah dari Waliraja, dan yang tak menyamarkan wacana besarnya agar 'Hongkong dengan percaya menjadi depot penyeludupan besar,' gagal untuk membujuk para kolonis agar 'pelantikan Konsul Tiongkok di Hongkong singkatnya akan melindungi perdagangan di Koloni yang menjadi sah dan mencegah penyeludupan.' Sejarah blokade tersebut kemudian menunjukkan bahwa Sir R. Alcock sepenuhnya salah menangani kebijakan Otoritas Tiongkok, yang tak memiliki tujuan menarik stasiun-stasiun pabean mereka dalam menanggapi pemberlakuan apapun. Saran Sir R. Alcock, yang dibuat olehnya pada sejumlah wawancara dengan Waliraja (27 dan 29 Desember 1869), dan dengan kesepakatan Waliraja, yang mula-mula menjadi pegawai luar negeri dari staf Sir R. Hart harus melantik Konsul di Hongkong, sampai para pegawai Tiongkok dapat dididik dalam penugasan dan pengerahan kekuatan Konsuler, tak menghapus penentangan radikal yang para kolonis nyaris terhibur melawan usulan penindakan. Pertentangan tersebut, yang dinyatakan Sir R. Alcock sebagai 'kekhawatiran yang kurang lebih tak masuk akal dan dilebih-lebihkan,' diwujudkan oleh masyarakat Hongkong dalam Peringatan yang dialamatkan kepada Earl Clarendon (Januari 1870), dan utamanya terdiri dari pendakwaan tunggal, yang dinyatakan oleh Eropa dan mungkin Tiongkok, bahwa di bawah keadaan yang ada kekuasaan yang diberikan kepada Konsul Tiongkok atas penduduk Tiongkok asli akan menghimpun imperium in imperio dan menempatkan penduduk asli pada sistem pengintaian resmi tak tertoleransi dan keserakahan tak terhingga dari golongan mandarin yang korup. Walau Earl Clarendon berpihak dengan Sir R. Alcock pada penekanan utama sengketa tersebut, dan mensanksi keputusannya dengan Pemerintah Tiongkok soal Konvensi yang diadakan untuk Konsulat Tiongkok di Hongkong, Sir Richard, yang sangat mendukung Peringatan masyarakat, diteruskan dalam keputusan Pemerintah Yang Mulia agar kekhawatiran masyarakat menjadi hal apapun meskipun tak masuk akal dan ditempatkan pada fondasi solid. Walaupun blokade tak pernah mereda, persoalan Konsulat Tiongkok di Hongkong masih ditampung.
Persoalan diplomatik lainnya merasuki selama beberapa tahun (1867 sampai 1870) pada pikiran komunitas dagang. Namun Sir Richard telah secara mendasar sedikit melakukannya, sebagaimana yang disoroti Sir R. Alcock (dan sejak 1870 Sir Th. Wade) dan Kantor Luar Negeri alih-alih Pemerintah Hongkong atau Kantor Kolonial. Ini adalah persoalan Revisi Perjanjian yang berkembang dari tujuan yang tercantum dalam Pasal XXVII dari Perjanjian Tientsin memberlakukan tarif dan pasal-pasal perdagangan dari Perjanjian tersebut (dikonfirmasikan oleh Konvensi Peking tertanggal 24 Oktober 1860) ditujukan, usai berlaku sepeuluh tahun, untuk revisi lanjutan atas permintaan dua pihak terkait. Pada musim semi 1867, Sir R. Alcock mengeluarkan komunitas Inggris dari pelabuhan-pelabuhan perjanjian di Tiongkok, sebuah undangan untuk memajukannya, melalui Konsul mereka masing-masing, menyarankan untuk usulan perbaikan dan peringanan Perjanjian Tientsin. Dewan Dagang Hongkong, yang menerima undangan yang sama, memutuskan (16 Juli 1867) untuk bergerak dengan mengingat Gubernur alih-alih Sir R. Alcock yang, kala itu, mereka diketahui tak bersahabat pada kepentingan Koloni sebagaimana yang dilakukan oleh Lord Elgin. Sebuah Komite, yang ditunjuk oleh Dewan, sangat menyoroti Pernyataan Sir Richard terhadap tugas-tugas transit ilegal dan penyikapan lain yang diberlakukan oleh Otoritas Tiongkok, berseberangan dengan Perjanjian tersebut, terhadap barang-barang Inggris yang diangkut ke wilayah dalam Tiongkok. Selain peringatan terbuka tersebut, firma Jardine, Matheson & Co. mempersembahkan (Desember 1869) peringatan terpisah terkait dengan aturan lalu lintas candu dan keluhan lainnya. Kala diketahui, pada penghujung tahun 1869, bahwa Otoritas Tiongkok mengusulkan untuk mencantumkan Aturan Perjanjian yang dirrevisi dengsn tujuan untuk memberlakukan agar barang-barang penduduk asli yang diangkut dari Hongkong ke pelabuhan perjanjian tak harus dilindungi lewat klausa yang melindungi barang-barang, pengiriman tanah dalam dari pelabuahn perjanjian, melawan perpajakan wilayah dalam, Badan Perdagangan sekali lagi (Januari 1870) memperingatkan Pemerintah Yang Mulia, mewakili tindakan yang menempatkan Hongkong pada pergerakan besar yang sebanding dengan pelabuhan-pelabuhan perjanjian Tiongkok. Namun, seluruh proyek Revisi Perjanjian kemudian diurungkan.
Di samping tindak sikap berseberangan yang dilakukan Pemerintah Tiongkok pada masa itu terhadap Koloni, Jenderal Tartar Tiongkok (Chang Shan), kala mengunjungi Hongkong (27 Oktober 1871) pada salah satu kapal blokade (Ping-chau-hoi), ditemani oleh dua Komisioner Pabean (E. C. Bowra dan Viscomte d'Arnaux de Limoges) secara sangat dihargai diterima dan secara santun sangat dilayani, dalam ketiadaan Gubernur, oleh Wagub (W. Whitfield). Untuk pertama kalinya, kapal meriam Tiongkok didentumkan, dengan gaya asing, bendera Inggris dan Wakil Laksamana (Sir H. Kellett) dan menerima penghormatan beruntun di Hongkong.
Pada Mei 1868, Sir Richard, yang tak memiliki hubungan diplomatik denagn kekuatan asing lainnya, diterima di tangan para utusan Annam khusus, dikirim ke Hongkong untuk keperluan tersebut, berterima kasih kepada Pemerintah penduduk asli Cochin-China karena keterlibatan humanisnya, membuat mereka diperantarai Pemerintah Makau. Pada Mei 1867, diketahui di Hongkong bahwa sejumlah kapal jung Cochin-China, yang menyerahkan upati ke Annam, telah direbut oleh para pembajak Tiongkok yang menjual para pemberi upeti, dengan awak jung mereka, ke tempat kuli Makau. Dengan campur tangan Sir Richard, orang-orang tersebut kemudian dibebaskan oleh Gubernur Portugis (Admiral de Souza) dan masyarakat Hongkong bergegas memberikan dana yang dibutuhkan untuk mengirim orang-orang malang yang ditangkap kembali ke negara asal mereka.
Sir R. MacDonnell tak secara material memodifikasi atau menghimpun organisasi Badan Sipil. Namun, dengan pandangan terhadap penghematan, ia berulang kali menerapa, kala kelowongan terjadi, prinsip pluralitas jabatan. Salah satu sifat dari rezimnya adalah ketonjolannya yang diberikan kepada para Kaden yang ia dapati bertugas untuk tujuan kebijakannya dan selaras dengan disiplinnya yang mewajibkan kesabaran penuh terhadap bawahannya kala ia mengirim balik laporan resmi, untuk diamandemen, lagi dan lagi, sampai disepakati dengan pandangannya. Unsur lain dari pemerintahannya adalah peningkatan otoritas dan pengaruh yang dipegang olehnya pada jabatan Pendaftar Umum, sementara Kadet pertama (C. C. Smith), yang dalam banyak hal menjadi sosok tangan kanannya, memegang jabatan tersebut, Sebelum kedatangannya, jumlah kadet telah naik (9 Agustus 1865), lewat pelantikan Mr. A. Lister dan Mr. J. Russell, dan mereka berjalan tanpa banyak penundaan yang dikerahkan olehnya untuk memenuhi jabatan-jabatan penting. Mr. A. Lister dikirim ke Kantor Pelabuhan dan Mr. J. Russell, yang juga bertindak selaku Jurutulis Pribadinya, ke Magistrasi.
Tindakan besar pertama yang diperkenalkan oleh Gubernur adalah revisi konstitusi Dewan Legislatif. Kebutuhan untuk revisi semacam itu membuat dirinya dirasakan oleh Kantor kolonial dan masyarakat kala Bendahara Kolonial (F. H. Forth) ditempatkan (Maret 1866) di bawah aturan yang ada kala itu, untuk mengerahkan (23 September 1865) pergerakan anggota tak resmi (Th. Sutherland) utnuk berdampak pada penggelontoran $92.000 untuk Kontribusi Militer yang diterterakan pada perkiraan sampai laba percetakan uang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Hanya tiga anggota tak resmi banding tujuh anggota resmi di Dewan, masyarakat berpendapat bahwa, selaku anggota resmi yang sehingga dihadapkan untuk mengundurkan diri atau menyepakati setiap tindakan Pemerintah, para anggota tak resmi nampak tak memiliki kuasa tanpa konstitusi Dewan dimofigikasi untuk menyelaraskan aturan baru. Pada kesempatan pertama (27 Agustus 1869), Sir Richard menyerahkan kursi kepada Mr. Rowett yang dikosongkan oleh Judge Ball, sehingga kala itu ada enam anggota resmi dan empat anggota masyarakat pada Dewan (H. B. Gibb, W. Keswick, J. B. Taylor, R. Rowett) disamping Gubernur yang memiliki suara biasa dan sah.
Sir Richard sepanjang waktu juga dapat mempertahankan Dewannya dalam genggamannya, dan Pendaftar Umum (yang terjadi pada Dewan dalam beberapa kapasitas penugasan atau lainnya) dapat mendampinginya dalam tugas. Sir Richard merupakan pembicara handal dan pendebat ulung, selalu ditakuti selaku juru terawal dan tersohor dari subyek yang ia ambil, dan ini menambahkan bobot kepribadian kuat dan penentuan pasti untuk menghadapi segala rintangan. Ia berhadapan dengan para anggota tak resmi kala mereka, dipimpin oleh Hon. W. Keswick (30 September 1869), menyerang keberadaan Gubernur dari pengamanan khusus dan catatan khusus. Mereka protes melawan manipulasi catatan publik, yang nampak ditujukan untuk memampukan Gubernur untuk memperbanyak uang publik tanpa pengetahuan dan perhatian Legislatur. Namun, Hon. C. C. Smith, Pelaksana Jurutulis Kolonial kala itu, berpendapat bahwa sepanjang uang yang disahkan oleh Dewan dan diterapkan pada jenis tujuan yang sama dengan yang aslinya ditujukan, ini bersifat immateral kala obyek tertentu yang dijalani telah disebutkan dalam kesepakatan atau tidak. Beberapa tahun kemudian, pada masa cuti Gubernur, Hon. Ph. Ryrie masuk dalam konflik positif dengan Pemerintah. Mendengar soal dokumen penting, yang mencantumkan persoalan blokade, mendapati jalannya dari kantor Pendaftar Umum tak populer (C. C. Smith) ke tangan para pegawai Pabean Tiongkok, Mr. Ryrie (22 September 1871) mendorong Dewan untuk informasi tentang persoalan tersebut. Mr. C. C. Smith, yang kala itu duduk selaku Pelaksana Jabatan Bendahara Kolonial, memperlakukan pernyataan Mr. Ryrie kala melibatkan dakwaan melawan dirinya dan balasan dengan penuh semangat. Mr. Keswick mendukung koleganya dengan mengkritik pluralitas fungsi Pendaftar Umum dan menuntut agar tugas-tugas jabatannya harus dinyatakan. Pada pertemuan berikutnya (18 Oktober 1871), diskusi kembali diadakan. Beberapa hari kemudian, Jurutulis Kolonial (J. Gardiner Austin) menulis kepada Mr. Ryrie, yang secara resmi menyerukan kepadanya untuk menyerahkan dakwaannya melawan Pendaftar Umum. Sebagai balasannya, Mr. Ryrie, yang telah sepenuhnya berjalan sepanjang ia tak menyerahkan dakwaan namun sebetulnya menanyakan informasi, kini mendawarkan agar pada pertemuan Dewan berikutnya, sebuah protes harus diajukan melawan penggerayangan gak yang dilibatkan dalam permintaannya untuk menjelaskan di luar ruang Dewan soal apa yang dikatakan olehnya di dalamnya. Pada pertemuan berikutnya, Mr. Ryrie memberikan pernyataan protesnya namun tak boleh berdiskusi. Melirik pada seluruh perkara, sebuah gambaran keluhan lama perwakilan pembelot di Dewan, masyarakat kini mencap tindakan Wagub (W. Whitfield) dalam menghadapi debat, sebagai upaya tak beralasan untuk menghentikan diskusi besar. Pada 15 November 1871, protes Mr. Ryrie, terkait kebocoran hak yang dikeluhkan olehnya, dibacakan di desan dan dicatat selama beberapa menit. Mr. Ryrie menyatakan bahwa kebebasan berbicara di Dewan benar-benar dibutuhkan.
Penanganan keuangan Sir Richard menjadi sumber ketegangan terbesar dan kemenangan terbesar dari pemerintahannya. Selama beberapa waktu sebelum kedatangannya, Koloni telah turun dari keadaan dasarnya ke keadaan bertumbuh. Pada permulaan tahun 1865, catatan Perbendaharaan menunjukkan surplus aset (atas kemampuan) berjumlah $298.000. Pada pengumuman tahun berikutnya (1866), surplus tersebut berkurang menjadi $184.000. Pada Januari 1867, terdapat surplus khayalan $24,000 yang diambil lewat stok $60.000 dalam koin yang tak tersedia (sen perunggu dan mil) yang tak ada kreditur yang dapat memutuskan untuk menerimanya. Sehingga, Koloni tersebut mengalami bangkrut. Selain itu, pengeluarannya selama beberapa waktu lenyap pada peningkatan jumlah pendapatan yang terus berkurang. Pada tahun 1865, pada interregnum Mr. Mercer, pengeluarannya melampaui pendapatan sejumlah $94.361. Pada 1866, kala Sir Richard menjabat, sejumlah $167.877. Namun kini perubahan datang. Sir Richard sempat mengurangi pengeluaran dari $936.954 pada tahun sebelumnya (1866) menjadi $730.916, meskipun bukan tanpa meninggalkan Kontribusi Militer. Pada saat yang sama (1867), pendapatannya terus meningkat, lewat pemberlakuan UU Perangko buatan Sir Richard, yang beroperasi pada penghujung tahun (9 Oktober 1867). Sementara itu, keuangan Koloni mulai memberhakkan diri mereka sendiri secara perlanan, walau pada waktu itu, tekanan komersial, yang membuat dirinya terasa pada 1866, telah sangat dilebih-lebihkan dan kepentingan perdagangan Koloni berlalu melalui krisis seperti yang tak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Koloni. Pengeluaran tahun 1867 bertahap pada batas pendapatan pada pengeluaran $128.584 dan tahun berikutnya (1868) pada pengeluaran $142.794, meskipun pada tahun 1868 seluruh Kontribusi Militer dibayar. Pendapatan tahun 1868 berjumlah $1.134.105 dan didapati surplus sejumlah $140.000, kala pengeluaran berjumlah $991.811. Selain menghimpun hasil tersebut, komunitas pedagang, yang tertelan pada masa itu dalam kelupaan yang putus asa, menyatakan ketidakselarasan besar pada tingkat perpajakan dan menekankan pemberlakuan UU Perangko yang memberlakukan $101.000 pada kantung para pedagang pada satu tahun tersebut. Pendapatan tahun 1869 menunjukkan penurunan £43.811 sebanding denagn tahun 1868, namun pada kenyataannya, terdapat sejumlah peningkatan, kala kredit secara keliru diambil pada 1868 untuk pendapatan judi £55.660 yang disumbangkan ulang. Pada 1870, pendapatan menurun tajam (sejumlah £1.791) dan makin menjadi pada 1871 (sejumlah £14.711). Namun, Sir Richard dapat menggelemnbungkannya lewat mengatur keuangan, yang, pada masa bencana perdagangan tak tertandingi di Tiongkok, Koloni bangkit dari keadaan bangkrut ke stabilitas keuangan terjamin, tanpa meninggalkan klaim tunggal yang tak selaras atau memicu pergesekan dari Dana Khusus yang secara tak terhindarkan dipicu dari lisensi-lisensi judi.
Ini menunjukkan bahwa kesuksesan keuangan tersebut utamanya dicapai lewat pemberlakuan UU Perangko (12 tahun 1866). Kala Sir Richard mula-mula mengumumkan (Agustus 1866) niatnya untuk memperkenalkan UU Perangko, komunitas asing menandangnya lebih pada kekalahan, pada mula-mula dari apa yang dipikirkan dari pemberlakuannya. Namun kala pembacaan kedua UU tersebut dilakukan di Dewan (September 1866), salah satu surat kabar lokal (China Mail) secara bulat memperkenalkan prinsip UU tersebut, sementara surat kabar lain (Daily Press) menentangnya dan mengeluhkan bahwa UU tersebut mengkhawatirkan karena para anggota dewan tak resmi menghiraukan perhatian dan penyematannya. Pertemuan publik diadakan (September 1866) dan, sesuai revolusi-resolusi yang disahkan, seorang peringatan melakukan protes menentang pengesahan UU seturut yang ditandatangani oleh nyaris setiap firma di Koloni tersebut. Tujuan-tujuan utama yang ditentang oleh komunitas asing terhadap UU tersebut meliputi dakwaan-dakwaan berikut ini, (1) bahwa perang akans ecara resmi merusak perdagangan, sebuah pernyataam yang kemudian dinyatakan tak berdasar; (2) bahwa tindakan bersifat meluas semacam itu mendorong keterkejutan pada pihak Pemerintah, sebuah penekanan yang lahir dari ketidakpercayaan terhadap peristiwa-peristiwa berikutnya yang berseberangan; (3) bahwa pemberlakuan jenis pajak tersebut akan utamanya meruntuhkan perdagangan asing, sementara Tiongkok akan diperkenankan untuk mengurusinya. Bagian dari dakwaan tersebut, yang nampak menjadi dorongan sebenarnya dari pengerjaan berikutnya dari UU Perangko, diberlakukan lewat pernyataan, yang dibuat dalam surat kabar publik pada masa itu, sebagai hal-hal yang kemudian berlaku, komunitas Tiongkok dipajaki $4 per kepala, dan komuntias Inggris dan asing $250 per kepala. Walau Sir Richard berniat merombak penjelasan UU tersebut untuk menanggapi pertentangan kecil dari masyarakat, ia gagal memberikan penyelarasan, karena mayoritas kuat masyarakat menentang UU tersebut sepenuhnya. Pertemuan publik kedua diadakan, akibat pernyataan pengecaman peringatan lainnya dari segala tindakan. Kala diumumkan (pada awal Maret 1867) bahwa Pemerintah Yang Mulia telah meratifikasi UU tersebut, guncangan masyarakat berkembang Sir Richard secara terbuka menuduh (15 Maret 1867) mendorong Lord Carnarvon untuk meyakini bahwa argumen Gubernur telah selaras dengan masyarakat yang, pada kenyataannya, semuanya merasakan cedera mendalam dari kepentingan sebenarnya Koloni. Namun, pada waktu UU Perangko diberlakukan (9 Oktober 1867), perasaan masyarakat, walau menghimpun pertentangan kuat tehradap tindakan tersebut dan kemudian menemui lagi pengecamannya lewat pertemuan publik lain (17 Maret 1868), telah berubah sepanjang hubungan Gubernur dengan UU yang diberlakukan. UU Perangko kemudian umum diyakini takkan pernah diberlakukan jika Gubernur memperkenankan penanganan besar dalam kesepakatannya terhadap persoalan judi, dan bahwa keputusan Pemerintah Yang Mulia untuk terhimpun, di samping seluruh argumen dan pemberlakuan, pada pembayaran Kontribusi Militer, telah membuat pemberlakuan UU Perangko menjadi persoalan kebutuhan. Atas perintah Sir Richard, sejumlah dakwaan ditempatkan dengan pandanagn untuk mengumpulkan penduduk Tiongkok untuk selaras, dalam beberapa tindakan, dengan pengerjaan tindakan tersebut. Dengan pengecualian penerimaan yang diberikan kepada warga asing, pedagang dan peniaga Tiongkok tak menaati UU tersebut dan menempelkan perangko hanya pada dokumen-dokumen komersial dalam kasus yang memungkinkan mereka melakukan litigasi. Cemas untuk menghimpun pengerjaan UU tersebut, Sir Richard membentuk (Maret 1868) Komisi dan mengundang masyarakat untuk menyerahkan keluhan-keluhan mereka terhadap Komisi tersebut melawan pemberlakuan UU tersebut dan saran untuk pemberlakuannya. Sehingga, Badan Perdagangan mengesahkan (April 1868) serangkaian resolusi yang dimajukan kepada para Komisioner. Selaras dengan rekomendasi mereka, UU Perangko kemudian diamandemenkan (23 Mei dan 21 November 1868) dan masyarakat, yang kemudian mendapati bahwa UU tersebut tak secara material mencederai kemakmuran perdagangan Koloni, menjadi sejalan dengan waktu selaras dengan tindakan tersebut yang sejak itu telah menghimpun salah satu sumber pendapatan paling penting.
Sehubungan dengan hal tersebut, tindakan yang dibutuhkan diadopsi oleh Sir Richard untuk pengaturan rumah judi Tiongkok, sebagaimana penindakan tersebut, meskipun awalnya diproyeksikan alih-alih sebagai solusi masalah sosial yang berintrik dan sebagai pencegahan korupsi dalam Satuan Kepolisian, yang dihasilkan dalam pernyataan menonjol dari pendapatan temporer dan khusus Koloni. Sehingga, pemerintahan Sir R. MacDonnell secara khusus tertonjolkan oleh upaya yang tak kenal takut yang dibuat olehnya, dalam hal selaras dengan opini masyarakat dan batasan resmi, untuk menuntaskan masalah tersebut, yang telah mengguncang seluruh pendahulunya kala menjabat, sehubungan dengan kegemaran Tiongkok menonjol terhadap judi. Persoalan nasional, seperti menghisap candu dan pelacuran, malah makin menyebar dan kuat selain karena penyakit ranah sosial Tiongkok yang berakar dalam ketidakterlepasan. Sir Richard kemudian menyatakan bahwa kegemaran judi, sebagaimana yang terlihat dalam negara-negara Eropa, tak sebanding dengan pengukiran yang sama dengan yang nampak di kalangan seluruh kelas Tiongkok, dan bahwa di Hongkong, hal tersebut menunjukkan, melalui korupsi Satuan Kepolisian, perlu dihasilkan dari pelarangan hukum terhadapnya, sebuah masalah yang mudah dihiraukan namun, bagi Gubernur, tak tuntas dalam beberapa bentuk atau lainnya. Sebagaimana yang disebutkan di atas, Sir J. Bowring, selaku Gubernur pertama yang mengakui pengaruh masalah tersebut, memutuskan untuk menyelaraskannya lewat pelisensian beberapa rumah jadi seperti di Makau dan mendaftarkan kepentingan lisensi dalam penekanan seluruh rumah tak berlisensi. Dari pernyataan dalam salah satu pengerahan Sir Richard, hal ini akan menunjukkan bahwa Sir H. Robinson berbagi pandangan dengan Sir J. Bowring. Nmaun tak ada yang dari mereka berhasil dalam menerima sanksi Pemerintah Yang Mulia untuk menyelaraskan inovasi. Sir R. MacDonnell, sebelum memberlakukan kebijakan yang ia ketahui tak hanya terdampak pada perasaan Pemerintah Yang Mulia dan dikecam oleh beberapa Sekretaris Negara berturut-turut, namun nampak mengembangkan perlawanan kuat pada pihak wacana publik di Inggris, melakukannya dengan sangat baik, sesambil menyuarakan Kantor Kolonial terhadap masalah perlisensian, untuk memurnikan polisi dan menekan seluruh rumah judi lewat pemberlakuan disiplin dan legislasi terkuat. Tak lama kemudian, melalui penyelidikan pribadi, ia menunjukkan keseriusan dan penindakan kejahatan, dan unsur kesulitan yang terjadi pada jalan pemberlakuannya, ia memutuskan untuk mendorong Satuan Kepolisian agar menindak para tersangkanya dan untuk menginspirasi sisa-sisa teror penuh dari keputusannya untuk mengirimkan pembukuan seluruh penjelasan. Pada suatu waktu, para anggota korup dari Satuan tersebut tak mengambil tebusan dan para penjaga rumah judi menutup operasinya dan menggandakan ulang pencegahannya. Sir Richard kemudian menambahkan pengerahan legislatif terhadap eksekutif dan detektifnya. ia tak berada di Koloni selama beberapa bulan ,sebelum ia memberlakukan UU Pendaftaran yang diamandemenkan (7 tahun 1866) dengan banyak tujuan ringan dan berpengaruh. Salah satunya adalah penerapan prinaip pertanggungjawaban, membuat para pemilik rumah terdaftar bertanggungjawab atas pembayaran denda yang diberlakukan oleh pemukim atau penyewa rumah-rumah untuk dakwaan tertentu, khususnya judi, selain memberikan tebusan kepada pemilik rumah terhadap pendakwa aslinya jika mereka dapat menangkap mereka. para pemilik rumah Tiongkok dianggap mengkhususkan prinsip kerja keras Tiongkok, dan para manajer asosiasi judi dibawa ke persimpangan yang mula-mula ditawarkan oleh Gubernur sejumlah $200.000 dan kemudian $365.000 per tahun untuk lisensi pembukaan jumlah rumah judi yang terbatas. Mereka menunjukkan jumlah yang didapatkan mereka untuk menjalani penyuapan Kepolisian jika tindak penekanan berlanjut. Namun, Sir Richard meneruskan kebijakan penekanannya yang mula-mula nampak berlaku agar, pada 7 Januari 1867, ia lapor kepada Earl of Carnarvon, agar Satuan Kepolisian sangat tertunjang, kejahatan tersebut lebih langka ketimbang yang pernah terjadi, bahwa kepentingan dimulai dengan pembukaan nyaris judi yang menekan, bahwa judi siap dikurangi menjadi kurang dari seperlima jumlah yang ditemukan olehnya, bahwa selama beberapa pekan lampau, tak ada Polisi yang menerima perijinan biasa apapun dari perhimpunan judi, selain judi jalanan masih berlanjut dan bahwa, tanpa Kepolisian meneruskan penugasan mereka, kejahatan akan kembali dipatahkan seperti sebelumnya. Namun, sepekan berlalu setelah laporan diberlakukan, kala keadaan mendatangkan pengetahuannya yang membuatnya melaporkan (14 Januari 1867) bahwa pengerahan yang dibuat oleh Kepolisian dalam rangka menekan judi tak sebesar yang ia pikirkan. Tiga bulan kemudian (29 April 1867), ia kemudian melaporkan bahwa keadaan yang berujung pada pembaharuan sejaruh demolrasasi lama di kalangan Polisi. Pada 9 Mei 1867, Sir Richard mendapati bahwa ia mengakhiri sumber dayanya dan ia gagal. Pada hari itu, ia memberitahukan Adipati Buckingham dan Chandos, bahwa ia kini tak melihat landasan beralasan untuk menyatakan bahwa Pemerintah dapat berhasil dalam menekan judi di Hongkong dan bahwa cara penindakan terkini terhadapnya (lewat pelarangan) bersifat menghancurkan moral Kepolisian dan tak efektif untuk pengadaan keperluan tersebut.
Sir Richard kini memutuskan untuk mengerahkan sistem pelisensian pada sejumlah kecil rumah judi dengan pandangan untuk mengendalikan judi dan menekannya lewat tingkatan. Ia telah memikirkannya sebelumnya. Pada awal Agustus 1866, ia secara pribadi menyuarakan para anggota dewan berkaitan dengan rancangan UU (8 tahun 1866) berjudul 'untuk pengutamaan tatanan dan kebersihan' namun berisi niat untuk regilasi (yakni pelisensian) rumah judi, yang ia harapkan akan memenuhi kebutuhan yang tercantum pada UU perangko ketimbang di bawah diskusi. Ini merupakan umpan yang ditawarkan kepada anggota dewan tak resmi. Lewat pengambilan mereka, mereka menerima kebebasan bertindak dalam kaitannya dengan kedua UU tersebut. Pada 28 Agustus 1866, Sir Richard, dalam memajukan rancangan UU 8 tahun 1866 kepada Earl of Carnarvon (untuk pengutamaan tatanan dan kebersihan), mengusulkan agar Gubernur dalam Dewan harus diatur 'untuk mengadopsi sistem yang kemudian dipangkas oleh Pemerintah Yang Mulia dan memberikan pendapatan besar dari pemberlakuan tersebut.' Ia menambahkan bahwa para anggota dewan sepenuhnya mengadvokasikan perubahan sistem semacam itu sebagaimana tindakan polisi dan pendapatan.' Alih-alih mengirimkan jawaban kepada Gubernur yang diberikan kepada Sir J. Bowring kala ia membuat proposal yang sama, Earl of Carnarvon, menyatakan bahwa kasus Hongkong adalah penindakan khusus yang dibenarkan dan dikhususkan, menyepakati usulan Sir Richard dengan menempatkan sejumlah rumah judi yang terbatas di bawah kendali polisi, dengan melisensikan mereka, dengan pandangan untuk penekanan seluruh judi lebih lanjut. Namun, ia menambahkan suatu pengaruh penuh, dan kepada Sir Richard dalam kondisi genting agar bayaran lisensi tak harus dituai namun diperlakukan sebagai persoalan polisi dan melalui pendapatan tanpa arti. Sehingga, Sir Richard berencana untuk mengerjakan pemindahan atau penangkisan kondisi tersebut, bukan karena pendapatan menjadi tujuan nyatanya namun karena para pemanen Tiongkok terhadap lisensi judi tersebut akan, jika membayar penarikan yang besar, dikumpulkan lewat kepentingan mereka sendiri untuk membentuk polisi detektif untuk menekan seluruh judi tak berlisensi, dan detektif tersebut kemudian akan bekerjasama dengan Satuan Kepolisian untuk penangkapan dan penahanan orang-orang berbahaya yang timbul pada rumah-rumah judi bak ngengat disinari. Sehingga, ia memberitahukan Earl of Carnarvon (14 Januari 1867) bahwa hal ini akan menjadi tak memungkinkan untuk diberlakukan lewat cara lainnya selain pengumpulan lisensi untuk mendirikan rumah-rumah judi, karena tak ada cara lain yang dapat dilakukan Pemerintah dengan kerjasama Tiongkok, dan ia memutuskan untuk meninggalkan Gubernur dalam Dewan dalam memutuskan kekuasaannya di bawah UU tersebut sebagaimana kejadian yang dapat digelontorkan. Terkait aspek keuangan dari tindakan tersebut, yang tak dirasakan Pemerintah Yang Mulia, ia kemudian menyatakan (9 Mei 1867) bahwa pergerakan apapun, yang menggerakkan Koloni dari perubahan, tak mengupayakan kesempatan yang dianggap sebagai motifnya untuk mengenalkannya, namun jumlahnya mencapai $200,000 per tahun dapat dengan mudah didapatkan dari sumber tersebut, dan, jika percetakan uang ditutup, Koloni tersebut kemudian akan dapat mengembalikan pembayaran Kontribusi Miltiernya dan juga pengesahannya terhadap UU Perangko.
Namun, Adipati Buckingham dan Chandos meneruskannya kepada Earl of Carnarvon, dan ia, kala memenuhi pengerjaan dari perintah pendahulunya, terhalang hadir dalam diskusi argumen Gubernur manapun, tak memberikan kekuasaan bijak kepada gubernur seperti yang ia dapat, dan menyatakan (1 April 1867) untuk mensanksi sistem penanaman. Kemudian, ia menyatakan (18 Juli 1867) bahwa bayaran lisensi harus terbatas pada jumlah yang menutupi pengerahan polisi yang terhubung dengan sistem tersebut. Atas dasar tersebut, Adipati memberitahukan Sir Richard (28 Agustus 1867) that Her Majesty had graciously confirmed and allowed the proposed Ordinance (8 of 1866, now re-enacted as 9 of 1867) untuk penghimpunan tatanan dan kebersihan.
Sampau Juli 1867, harus ditekankan bahwa komunitas Hongkong, walau lebih menyadari bahwa Gubernur telah secara bersikeras berupaya untuk menekan judi dan membersihkan korupsi dalam Satuan Kepolisian dan ia gagal, mengetahui tak ada diskusi rahasia Gubernur dengan Dewannya maupun sanksi yang diberikan oleh Earl of Carnarvon dan oleh Adipati Buckingham untuk mencetuskan pelisensian rumah judi. Selain itu, paragraf dari UU 9 tahun 1867 yang memberikan kekuatan kepada Gubernur untuk membuat aturan untuk 'pembatasan dan pengendalian judi yang lebih baik' dinyatakan agar pembaca yang tak bertekad takkan dicurigai, apa yang Dewan dan Sekretaris Negara ketahui yakni bahwa judi diatur dan ditekan, lewat pelisensiannya, di bawah UU tersebut.
Kala Sir Richard diberitahu lewat telegraf bahwa UU 9 tahun 1867 akan disahkan, ia membongkar skemanya (10 Juli 1867) kepada publik, memutuskan mengajukan pelisensian sebelas rumah judi (setelah itu meningkat menjadi enam belas) dan membuka mereka pada 15 September 1867. Pendapatan dari lisensi, tanpa dirasakan gubernur sendiri selain pemberlakuan tak terbantu dari skemanya, telah dipisahkan, atas perintah Pemerintahan Yang Mulia, dalam Dana Khusus yang berbeda, terhitung sampai $155.000 pada 23 Mei 1868, sampai $221.733 pada 28 Juni 1869, dan sampai $277.334 pada 31 Desember 1869. Rumah-rumah judi Pemerintah mula-mula dibuka untuk semuanya kecuali wanita, namun warga asing tak diperkenankan untuk bermain. Setelah beberapa waktu tak ada orang selain warga Tiongkok dan Melayu yang masuk (27 Juli 1868). Kemudian, ini menjadi keputusan untuk mengkecualikan pegawai, pramuniaga, kasir dan pengumpul dana Tiongkok (16 September 1868). Sir Richard secara dekat menyaksikan pemulangan kejahatan dan secara jujur meyakini bahwa sistemnya, yang menyediakan napas untuk kegemaran Tiongkok terhadap judi, mengurangi kejahatan di Koloni. Sejumlah sifat berbahaya, yang lama diinginkan oleh kepolisian atau orang-orang yang dibebaskan dari penjara dan dideportasi pada kondisi tak pernah kembali ke Koloni, ditangkap di rumah-rumah judi. Ia melaporkan (6 Maret 1869) bahwa dampak baik dari sistem pelisensian meliputi pemusnahan penuh hubungan tak perlu antara polisi dan kelompok judi, penindakan luar biasa terhadap pencurian di kalangan pelayan, dan bantuan berdampak yang diberikan lewat lisensi-lisensi dalam pengadaan sifat berbahaya. Ia juga memajukan statistik bahwa penindakan umum kejahatan dilakukan di Koloni sejak pembukaan rumah-rumah judi.
Pernyataan pertama dari skema menonjol tersebut (10 Juli 1867) membuat seluruh Koloni terkejut. Beberapa anggota dewan, yang menginisiasikan rahasia, mempertahankan kerahasiaan secara terpercaya dari masyarakat yang mereka anggap terwakili. Sir Richard melaporkan (20 Juli 1867) bahwa pengadaan baru didatangkan secara umum jika tak ada kejadian dari masyarakat, dengan penegcualian 'beberapa priyayi dari pekerjaan rohaniwan yang merasakan penugasan mereka untuk memprotes.' Karena bagi anggota dewan tak resmi, Sir Richard menyatakan (15 Oktober 1867) bahwa pernyataan setiap orang dari mereka terhimpun dari hal pertama dalam perwujudan tindakan tersebut dengan pengecualian satu anggota yang menjabat (F. Parry). Lawan utama dari pemberlakuan tersebut adalah Rev. F. S. Turner, dari London Mission, yang menulis beberapa surat yang disitir pada surat-surat kabar, menerbitkan pamflet untuk disebarkan ke Inggris, dan memajukan empat misionaris lain (Ch. J. Warren, J. Piper, R. Lechler, J. Loercher) dan Pendeta Union Church (D. B. Morris) untuk bergabung dalam Perang Salib. Tujuan tersebut, yang kemudian dikenal sebagai 'enam moral,' memajukan peringatan singkat kepada Gubernur (24 Juli 1867), mengeluhkan bahwa tindakan tersebut diperkenankan di bawah tangan dan cara yang tak keinggris-inggrisan, dan bahwa itu terhitung tertuju pada peningkatan besar judi. Para Memorialis kemudian menduga bahwa tindakan tersebut berseberangan dengan sebagian besar komunitas Tiongkok, dan dicap ilegal oleh hukum Inggris dan Tiongkok. Mereka akhirnya menyatakan bahwa Pemerintah tak memiliki hak untuk memberikan penumpasan dan sanksi. Pendaftar Umum (C. C. Smith) melakukan hal terbaiknya, yang menanggapinya dengan mengirim para misionaris atas nama Gubernur, untuk menyanggah argumen mereka. Ia juga menulis laporan terkait perlawanan Gubernur agar sistem tersebut menghasilkan hasil yang bagus dan memberikan kesepakatan terhadap komunitas Tiongkok. Sir Richard mula-mula tak mengaitkan pengaruh dengan perlawanan para misionaris, dan Adipati Buckingham juga enggan (26 September 1867) untuk menyatakan wacana apapun pada Peringatan mereka, yang benar-benar menanyakan Gubernur untuk melaporkan secara lebih penuh. Namun, enam moral, yang tak diselaraskan oleh apati masyarakat dan Sekretaris Negara, mengajukan kepada negara asal dalam perilaku yang secara cepat mempengaruhi pers Inggris, dihimpun ulang dalam Parlemen dan menyebabkan Sir Richard untuk mengeluhkan (30 Januari 1868) bahwa kaum rohaniwan tersebut dijalankan di tempat lain sepanjang pemberlakuan beralasan mereka dengan mencapnya sebagai Anti-Kristus dan menuduhnya tak terpercaya. Kemudian, kala opini publik di Hongkong juga didorong untuk beralih melawan skemanya (23 Mei 1868), Sir Richard pada akhirnya melawan posisi enam moral karena itu dari moralitas yang malas dan mudah diarahkan yang mengerahkan senjatanya dan, walau tak melakukan untuk menekan kejahatan yang diketahui dan penindakan kejahatan, tangis keluar melawan Pemerintah berupaya setidaknya untuk mengendalikan kejahatan yang tak dapat ditekan, beranggapan bahwa Pemerintah lebih dapat menghiraukan keberadaannya ketimbang mengendalikan hal yang tak tertahankan. Terdapat banyak kebenaran dalam pernyataan tersebut.
Namun, protes enam moral telah mengembangkan wacana publik di dalam negeri menyetir Asosiasi Ilmu Sosial dan menjadikan dirinya terdengar hanya dalam ruang tempat Kolonial memprotes, jika berdasarkan pada murni keluhan, menghasilkan dampak nyata yakni dalam Parlemen. Kala tindakan Asosiasi Ilmu Sosial sedikit butuh dikatakan, Perhimpunan tersebut menjauhkan dirinya dalam persoalan tersebut dengan menjadi alat tanpa hati nurani dari dua sosok yang, pada zaman Sir J. Bowring, telah meracuni kehidupan sosial Koloni, yakni mantan Jaksa Agung dan mantan penyunting Daily Press. Dua sosok tersebut, yang memahami bahwa korban permusuhan mereka, Pendaftar Umum pada zaman Sir J. Bowring, secara resmi diakui menjadi agen dan penasehat lisensi di Hongkong, menerima gaji segenggam dari mereka ($20.000 pada tahun pertama), memutuskan untuk mengulangi penindasan mereka dengan melanggar kebijakan Sir Richard di bawah naungan Asosiasi Ilmu Sosial. Pada wawancara yang diberikan oleh Earl Granville (27 Maret 1869) kepada sekelompok anggota Perhimpunan tersebut, mantan Jaksa Agung, yang sebenarnya mengenalkan para anggota tersebut, dan mantan penyunting Daily Press menjadi pembicara utamanya. Mereka menganggap, bahwa jika Sir Richard tak mengupayakan disiplin dan gagal, satu-satunya cara untuk memberlakukan hukum apapun melawan rumah judi adalah lewat pemberlakuan hukum pertanggungjawaban kolektif dan saling menguntungkan Tiongkok dengan cara persepuluhan (Kap) dan perseratusan (Pao), lembaga yang diakui oleh Legislatur Hongkong dalam pengesahan UU antara tahun 1844 dan 1857, namun tak pernah dihukum mati. Namun, wawancara tersebut dan sejumlah peringatan yang dikeluarkan oleh Jurutulis Asosiasi (1 Agustus 1868 dan 14 Januari 1869), sebagaimana juga jawaban resmi Sir Richard (20 Oktober 1868) yang urung dimajukan Jurutulis Negara, yang secara immaterial, tak memiliki dampak apapun. Pernyataan Adipati Buckingham terhadap persoalan tersebut lebih kepada perintah selaku pengaruh Kantor Kolonial yang umumnya berkaitan dengan peringatan-peringatan. Ia berujar kepada Sir Richard (8 Desember 1868) bahwa, walaupun ia sebetulnay dapat membela diri sendiri dan pemerintahannya dari dakwaan yang dibuat dalam Parlemen, atau yang resmi dibuat, sangat sulit baginya untuk melakukannya dalam kasus Perhimpunan swasta.
Seperti pada debat parlementer soal masalah rumah judi Hongkong, mereka tak mengkontribusiakn bantuan nyata apapun terhadap solusi terbaik masalah sosial penting yang terlibat. Karena pemahaman umum upaya tak berkepentingan Sir Richard untuk memperjuangkan solusinya, bahkan pada resiko terburuk, ini lebih kepada bantuan alih-alih dokumen resmi, yang menyematkan seluruh pertanyaan, dari zaman Sir J. Bowring sampai pemberlakuan terbaru Sir Richard, dicetak dan diterbitkan (15 Juni 1868 dan 9 Agustus 1869) atas permintaan Parlemen.
Satu-satunya kesulitan serius yang dihadapi oleh Sir Richard timbul dari hubungannya dengan Jurutulis Negara berikutnya. Tak lama usai Sir Richard membuka rumah-rumah judi berlisensi, Adipati Buckingham menyatakan keterkejutannya (14 Oktober 1867) bahwa laporan mencapainya dari sejumlah ranah yang berdampak pada bayaran lisensi yang membuat sumber pendapatan. Adipati memahami kebijakan Sir Richard secara jelas nampak dari pernyataan yang dibuat olehnya dalam Dewan Bangsawan kala ia menyatakan (3 Desember 1867) bahwa 'Sir Richard tak mengusulkan untuk mengambil rumah-rumah judi selain menarik pendapatan pendapatan besar dari mereka dan meniadakan kejahatan dalam waktu yang sangat singkat.' Sir Richard menjelaskan tujuannya lebih lengkap, namun saat Adipat, yang nyaris melowongkan jabatannya, pada akhirnya menghimpun rancangan sebenarnya dari kebijakan Sir Richard, ia memakai bahasa yang sangat kuat (2 Desember 1868), mengekspresikan 'seluruh ketidaksepakatannya terhadap pengadaan' dan mengancam 'untuk berhenti melisensikannya bersama.' Sir Richard biasanya menganggap dirinya diperlakukan tak adil dan, kala menulis kepada penerus Adipati (Earl Granville), merujuk (6 Maret 1869) kepada pemberlakuan Adipati yang menyatakan 'tanggapan-tanggapan pembersihan yang mengimplikasikan pengecaman umum terhadap Pemerintah Hongkong.' Namun, hal ini membuat persoalan menjadi lebih buruk. Earl Granville kini, yang berdiri untuk pendahulunya, mengecam Sir Richard (1 Mei 1869) karena tak benar-benar menjadi selaras dengan pernyataannya. Kerenggangan tersebut menjadi tajam kala Earl Granville mengeluhkan (7 Oktober 1869), dalam pandangan kemerdekaan bertindak Sir Richard, bahwa perintah terjelas dialamatkan kepadanya nampak tak selaras untuk mencegah kekeliruan, dan sebetulnya mengancam Sir Richard dengan berujar (8 Oktober 1869) bahwa ia akan memandang secara sangat serius terhadap upaya lebih lanjut apapun untuk melarikan diri dari pemberlakuan ketat perintah-perintahnya. Kemudian (7 Januari 1870) Earl Granville kembali mengecam Sir Richard karena secara tanpa peringatan menyatakan bahwa ia (Jurutulis Negara) akan mensanksi usulan atas dakwaan melawan Dana Khusus terhadap seluruh pengeluaran Koloni terhadap polisi dan pendidikan dengan jumlah standar normal yang pasti. Gubernur memerintahkan untuk membayar ulang seluruh kesepakatan tak tertulis terhadap Dana Khusus, yang berjumlah $129.701, dan sehingga memutuskan untuk menjual perahu meriam kolonial dan mengerahkan bentuk pertahanan lain untuk pengamanan besar Koloni.
Perbedaan antara Sir Richard dan para petingginya di Downing Street tak menerima kompromi dan seluruh skemanya ditinggalkan. Ia hanya berpikir mengamankan kerjasama pelisensian Tiongkok untuk menekan kejahatan dan mencegah korupsi polisi. Mereka hanya memiliki pemikiran dari ketidakmampuan untuk mempertahankan pengumpulan pendapatan dalam Parlemen dari kejahatan. Apa yang diperjuangkan oleh Sir Richard adalah sistem pertanian. Apa yang mereka kecam adalah pengumpulan pendapatan. 'Biarkan uang dilempar ke laut sebagaimana dibayarkan, namun jangan biarkan uang yang memberikan Pemerintah atas lisensi-lisensi ditinggalkan.' Kalimat tersebut, yang disampaikan oleh Sir Richard kepada Adipati Buckingham (30 Januari 1868), berisi kunci sebenarnya pada pemahaman kebijakannya. Namun, walau pada kenyataannya pengumpulan pendapatan dan bukan pemakaiannya adalh tulang punggung skemanya, sehingga pengumpulan pendapatan sebenarnya dari kejahatan adalah adalah penekanan penting yang membuat Earl of Carnarvon, Adipati Buckingham dan Earl Granville melirik sosok sebenarnya dari dakwaan yang ditujukan melawan Sir Richard oleh para penentang dari skemanya. Selain itu, kala mengumpulkan pendapatan dari rumah-rumah judi, Sir Richard tak melemparkan uang ke laut, maupun menyodorkannya, kala diperintahkan untuk memisahkannya dalam Dana Khusus, dan membiarkan tangannya lepas darinya. Sebaliknya, kala dikelaspakn dari perintahnya lewat pengeluaran lisensi, ia berniat untuk memeras pemasukan dari otoritas di Downing Street, kala dibacakan dalam sorotan pernyataannya, yangs eringkali meninggalkan ketakberseberangan, nampak mensanksi penerapan pendapatan judi untuk segala jenis keperluan seperti dipakai untuk memberdayakan kondisi penduduk Tiongkok. Ini menjadi penentuan menentukan, karena caranya sendiri sejalan dengan Dana Istimewa, yang mengusik para petingginya dan menghasilkan kekeliruan yang disebutkan di atas.
Kala hubungannya dengan Kantor Kolonial menjadi berjalan positif. Satu keinginan Sir Richard adalah 'pemberlakuan akhir dan positif dari perintah-perintah' (7 Maret 1870). Kesehatannya terkoyak oleh perjuangan. Sehingga, ia memutuskan untuk mengambil cuti sakit untuk dirinya sendiri yang ia dapatkan dan dipulangkan, melewati perjalanan Jepang dan San Francisco, ke Eropa dalam rangka membuat, dalam konferensi pribadi dengan Jurutulis Negara, upaya akhir untuk menyelamatkan tindakannya dari kegagalan (12 April 1870).
Kala ia meninggalkan Koloni, perubahan perasaan masyarakat, yang, sejak 1868, secara bertahap telah berbalik melawan kebijakan Sir Richard, mengumpulkan kekuatan untuk pengecaman umum terhadapnya. Pada awal 2 April 1868, sejumlah pedagang utama (Ph. Ryrie, J. B. Taylor, E. A. Hitchcock, R. Rowett, J. Lapraik), yang awalnya menyepakati skema Gubernur, secara terbuka menyatakan, pada pertemuan Badan Perdagangan, bahwa sistem tersebut mengerjakan sejumlah tindak tak diperhitungkan, dan bahwa pedagang Tiongkok utama memiliki wacana yang sama. Namun, tak ada langkah lebih lanjut dari pergerakan tersebut. Namun kala Gubernur pergi, Kepala Hakim (J. Smale) memutuskan untuk mengurungkan kebijakan Gubernur dari pemberlakuan. Ia akhirnya merumuskan keluhan-keluhannya dalam komunikasi9 yang disampaikan kepada Jurutulis Kolonial (8 Agustus 1870, dan 10 Februari 1871), menuduh bahwa pemberlakuan tersebut disahkan oleh parlemen sejak 1843 tak pernah dijadikan hukum di Koloni; bahwa pada tahun 1867 dan 1868, lebih dari $10.674.740 telah digelontorkan dan lenyap di rumah-rumah judi Pemerintah; bahwa, alih-alih menurunkan judi, tindakan pemerintah sangat meningkatkan kejahatan tersebut; bahwa hal ini menyebabkan dan memajukan kejahatan yang lebih serius dan bahwa bunuh diri telah menyertainya; bahwa nada ketidakjujuran telah dihimpun oleh rumah judi dalam hal pedagang dan bahwa nada tersebut mendemoralisasi polisi; bahwa karena judi adalah kejahatan di Tiongkok serta di Inggris, pelisensian sebenarnya merendahkan pendirian Pemerintah Inggris di Tiongkok. Kepala Hakim juga mengajukan rancangan UU untuk menekan judi, namun namun Jaksa Agung (J. Pauncefote) menganggapnya membuat tak ada orang di koloni akan selamat dari tindakan mengerikan dan hukuman. Wagub (H. W. Whitfield) juga berpihak dengan para penentang tindakan Sir Richard. Ia khawatir untuk menutup rumah-rumah judi dan mengujarkannya kepada Earl Kimberley (29 Agustus 1870). Ia menjelaskan bahwa, karena pengutamaan mereka gagal, dalam wacananya, untuk memeriksa kejahatan, ia tak melihat alasan kenapa Koloni harus memiliki seluruh ranah sistem yang berkaitan dengannya, sementara hal tersebut dipicu dari penerapan penggelontoran dana yang akan memiliki mandaat berkelanjutan pada lembaga-lembaga negeri yang secara umum dan secara lebih khusus kepada orang-orang yang berkaitan dengan Tiongkok. Dipicu dari pernyataan seluruh timbal balik dengan Kantor Kolonial, bahwa tak ada tindakan penerimaan lain yang dapat diambil di Koloni ketimbang menghentikan legislasi judi publik, Mayjen Whitfield mengerahkannya pada dirinya sendiri, dengan kesepakatan Dewan Eksekutif, untuk memberikan catatan (17 Agustus 1870) untuk pelisensian terhadap penutupan rumah-rumah judi pada 1 Januari 1871. Di Hongkong, setiap orang menganggap masalah tersebut terselesaikan. Namun, Earl of Kimberley lewa ttelegraf menentang tindakan tersebut dan memberitahukan Jenderal bahwa pegawai dalam pemerintahan temporer Pemerintah tak harus menempatkan dirinya sendiri untuk hengkang, tanpa menyatakan pengarahan dari Jurutulis Negara, dari kebijakan Gubernur yang menempatkan kedudukannya. Sehingga, sistem lisensi berlanjut pada tahun lain, monopoli dijual lewat lelang (12 Januari 1871) untuk $15.000 sebulan. Namun, ini memicu masyarakat untuk membuat upaya baru. Meyakini bahwa judi berlisensi berdampak mencederai Koloni, bahwa tak ada penurunan kejahatan bulat yang berkaitan dengan sistem lisensi, dan bahwa Satuan Kepolisian kurang kompeten untuk menekan judi sejauh yang hanya didapatkan dalam kerahasiaan, namun menghiraukan korupsi polisi yang timbul dari tindakan semacam itu, Dewan Perdagangan mengirim peringatan kepada Jurutulis Negara (10 Januari 1871) berdoa agar sistem lisensi tak dilanjutkan. Selain pada dokumen resmi tersebut, yang ditandatangani oleh Ketua (Ph. Ryrie), Wakil Ketua (A. Limeneen) dan Jurutulis (N. Blakeman) dan didorong oleh 40 anggota, Dr. Legge dan Mr. David Welsh melayangkan peringatan lebih lanjut, mencantumkan 316 tanda tangan dan mewakili setiap kelas masyarakat, untuk menyatakan protes masyarakat melawan skema Sir Richard. Bahkan komunitas Tiongkok, juga mengetahui bahwa Pendaftar Umum (C. C. Smith) menjadi pendukung terkuat dan pembela sistem tersebut, melayangkannya dengan Peringatan yang sangat mengecamnya. Demonstrasi besar tak lama disusul oleh Kepala hakim dengan deklarasi yudisial (Februari 1871) untuk diberlakukan agar, dalam ketiadaan UU khusus, pelisensian rumah judi di Koloni dijadikan ilegal. Dampak lain adalah kemunculan agitasi di Inggris, kala Dewan Rakyat, atas pergerakan Mr. Bowring, mengajukan (31 Maret 1871) pembuatan dokumen lebih lanjut soal sistem lisensi rumah judi, yang kemudian diterbitkan (24 Juli 1871). Untuk seluruh peringatan masyarakat Hongkong, Earl of Kimberley membalas dengan jawaban bahwa, kala kepulangan Sir R. MacDonnell ke Koloni, perintah akan diberikan kepadanya untuk mengkondisikan seluruh materi dengan pandangan untuk peniadaan sistem rumah judi berlisensi. Perjuangan Sir Richard berakhir. Pertarungan telah lenyap. Namun, melalui sistem yang ditinggalkan tak lama usia kepulangan Gubernur (8 Desember 1871), tak ada penerimaan positif yang dihasilkan dari peniadaan rumah judi. Sehingga, judi dan korupsi polisi masih tak terperiksa. Setelah itu, Pemerintah menghiraukan masalah yang masih menunggu untuk tangan handal untuk menyelesaikannya.
Pembayangan dibuat untuk persoalan keuangan khusus lainnya yang juga menimpa pemerintah Sir Richard sebagaiw arisan masa lampau, yakni percetakan uang yang didirikan oleh pendahulunya, Sir H. Robinson. Kala percetakan uang mula-mula dibuka (7 April 1866), pemberlakuan tersebut menggelontorkan $400.000 dan pengeluaran tahunan tambahan sejumlah $70,000 ditujukan untuk perawatannya, pada waktu kala Koloni tak terrampungkan. Tingkat pertukaran rendah tak lazim sempat mengujarkan ketidaksepakatan melawan kepentingan percetakan uang. Tiongkok diprasangkakan melawan dolar baru lewat rumor palsu bahwa pemberlakuan koin Ratu akan menghimpun kelayakan untuk prosedur pidana. Sehingga, tuntutan lokal untuk operasi percetakan logam sangat kecil agar Guebrnur nampak mewujudkannya dengan pengerjaan penggelontoran pemberlakuan tersebut. Percetakan uang yang sebetulnya berlangsung dari Mei 1866, sampai Februari 1868, hanya menggelontorkan sekitar $20.000. Mendapati hasil tak selaras tersebut dan tertekan oleh kesulitan keuangan, Sir Richard membentuk Komisi (Oktober 1866) untuk menyelidiki pengerjaan percetakan uang. Laporan tersebut diajukan oleh para Komisioner (1 Januari 1867) sangat tak terdorong, karena mereka sebetulnya merekomendasikan untuk menjaga percetakan uang dibuka selama dua belas bulan lamanya atas dasar bahwa pemberlakuan tersebut dibuat dengan staf percetakan uang, terkait ganti rugi dalam peristiwa pemberlakuan yang terjadi, hal apapun akan membuatnya menghambur-hamburkan karena Koloni menutup percetakan uang sempat mempertahankan pengerjaannya pada tahun lainnya. Enam bulan kemudian (Agustus 1867) kala Dewan Legislatif menghimpun perkiraan Koloni, pemberlakuan tersebut dianggap membutuhkan pengurangan perkiraan penggelontoran, nampak tergambar dari pecetakan uang pada 1868, dari $40.000 sampai $15.000. Para Kepala Perbendaharaan mengkonsultasikan nasehat keberlanjutan pengerjaan percetakan uang di bawah keadaan tersebut. Pada Februari 1868, Sir Richard menerima, lewat telegram, perintah untuk menutupnya. Seluruh manajer bank diundang untuk menghadiri pertemuan Dewan EKsekutif dan untuk menasehati Pemerintah soal keberlanjutan percetakan uang di bawah beberapa keadaan atau lainnya. Namun, mereka tak memiliki dorongan maupun nasehat untuk menawar. Sir Richard kemudian (Maret 1868) berniat menggerakkan bank-bank lokal untuk mengambil alih percetakan uang dan mengerjakannya untuk laba mereka sendiri di bawah naungan pemerintah. Keputusan yang diusulkan oleh satu Bank tersebut, yang dengan sendirinya membuat penawaran, tak mendatangkan pengharapan gubernur. Sehingga, percetakan uang tersebut ditutup, mesinnya dijual (Juni 1868) dengan harga $60.000 kepada Pemerintah Jepang, dan bangunan-bangunan dan lahan diserahkan, untuk keperluan pengolahan gula, kepada Jardine, Matheson & Co., dengan harga $65.000. Koloni kemudian menyadari jumlah $125.000 sebagai hasil dari pernyataan yang, bahkan tiga tahun sebelumnya, berjumlah setengah juta dolar.
Tak dapat mengharapkan aagr pemerintahan dikaitkan dalam penggelontoran dana yang akan banyak dilakukan dalam lingkup kepegawaian negeri. Sir Richard dikerahkan dalam pemberlakuan tersebut juga tenaga dan kesiapan sumber daya dan melakukan apa yang mungkin di bawah keadaan tersebut. Ia memerintahkan pendirian sejumlah besar stasiun polisi dan menghubungkan seluruh pihak kepolisian di pulau tersebut lewat jaringan telegraf. Ia berharap untuk diperkenankan untuk mengurusi Dana Khusus untuk pengeluaran tersebut serta untuk menyelaraskan kapal uap meriam, namun ijin tersebut ditolak, dan biaya penanganannya disediakan dari pendapatan biasa. Ia ragu-ragu untuk mendirikan rumah sakit baru dan Balai Pengadilan baru, namun dana pada penggelontorannya, dilampaui oleh Kontribusi Militer, digandeng untuk mensuplai sebagian besar kebutuhan genting terhadap perbaikan bangunan umum, jalan raya dan jembatan, dan pengelolaan air. Pada 17 September 1869, ia menyatakan bahwa dana tambahan sejumlah £19.600 diajukan untuk pelebaran waduk Pokfulam dan untuk memperbaiki bendungan, namun pengerjaan tersebut baru setengah yang dirampungkan. Ia menjelaskan, bahwa perkiraan asli dari pengerjaan tersebut sejumlah $100.000, kala dana tersebut akan dibayarkan dua kali lipat, dan bahwa sejarah pengelolaan air tersebut menunjukkan bagaimana Koloni tersebut dapat lumpuh, kala mengupayakan pengerjaan publik paling dibutuhkan, oleh ketidakkompetenan karyawannya, dan bagaimana pengerahan paling besar dari orang-orang tersebut dapat menghambat mereka dari perencaan skema di luar kekuatan mereka. Untuk alasan tersebut, Sir Richard mendatangkan jasa insinyur handal dari Inggris (T. Kydd) yang bertindak selaku Petinggi Pengelolaan Air dan juga akan membangun ulang tembok Praya, jika para pemilik lahan laut tak menghimpun hambatan. Kala angin ribut merusak tembok Praya yang rapuh (8 Agustus 1867), Sir Richard memutuskan untuk membangun ulang seluruh Praya dalam tindakan substansial. Namun malangnya iaterhalangi, pada pihak pemegang lahan, pertentangan yang sama yang mengalahkan upaya para pendahulunya, Sir J. Bowring dan Sir H. Robinson. Sehingga, Sir Richard melakukan perlawanan. Kala Kontribusi Militer meninggalkan dana yang tersedia, ia memberitahukan para pemilik lahan yang berkaitan dalam reruntuhan Praya, bahwa mereka harus mengkontribusikan bagian adil dan beralasan terhadap biaya pembangunan ulang tembok laut dari lahan mereka masing-masing. Kala mereka menolak permintaan tersebut, ia mengundang mereka ke konferensi dengan Jurutulis Kolonial (C. C. Smith), yang memberitahukan mereka (2 November 1867) bahwa Jaksa Agung memberikan wacana untuk memberlakukan agar setiap pemegang lahan, lewat pernyataan penyewaannya, di bawah kemampuan hukum untuk menyediakan penunjangan tembok laut. Para pemilik lahan, yang sebelumnya ke konferensi yang disepakati (29 Oktober 1867) untuk melawan penawaran tersebut dan datang dengan wacana-wacana hukum, menuntut agar klausa yang dipertanyakan memiliki rujukan untuk jalan raya serta drainase pada lahan mereka masing-masing dan bukan pada tembok Praya; agar, kala tembok laut pertama dibangun, mereka membayar pengeluaran pada pemahaman khusus agar penghimpunan berikutnya menjadi pemberatan di Koloni; bahwa mereka tak menjawab untuk kondisi cacat dari tembok maupun niat untuk memperbaikinya. Konferensi tersebut terpecah dalam penyamaannya. Sir Richard mengirimkan surat kepada para pemilik lahan (19 November 1867) dengan menyatakan agar hal ini merupakan kesalahan mereka alih-alih tembok lama dibangun dengan buruk dan bahwa pembangunan tembok tak layak tak memulihkan obligasi resmi mereka. Kala hal tersebut tak berbuah, ia memerintahakn pemprosesan hukum untuk dilaksanakan. Kasus uji coba dipilih dan seorang pemilik lahan laut (R. G. Webster) digugat dalam Pengadilan atas pembiayaan pembangunan ulang bagiannya dari Tembok Praya. 'Kasus Praya besar,' sebagaimana yang disebutkan, disidangkan di hadapan juri khusus (R. Lyall, G. F. Weller, A. Coxon, E. Mellish, J. Arnold, J. M. Vickers, C. Mackintosh) dan dakwaan diberikan terhadap terdakwa (7 Februari 1868) karena penggagalan besar terhadap Gubernur. Keputusan tersebut berdasarkan pada pandangan yang diambil oleh Kepala Hakim bahwa, di bawah keputusan sewanya, terdakwa didapati memperbaiki seluruh tempat publik dan jalan raya dalam atau 'merekuisisi tempat-tempat tersebut,' namun tembok laut tak merekuisisi tempat terdakwa.
Pengerjaan legislatif pada masa itu banyak diduduki dengan perosalan yang berkaitan dengan polisi dan kejahatan, perdagangan dan imigrasi, dan pemerintahan penduduk Tiongkok, semuanya disinggung pada tempat lain. Sejumlah kecil UU kepentingan umum diperkenalkan oleh Sir Richard seperti mengatur Brigade Tembak (4 tahun 1868), pelestarian burung (1 tahun 1870), dan Taman Umum (8 of 1870). Penunjangan dalam pemerintahan adil meraih bagian besar dari perhatian Sir Richard. UU yang disahkan memodifikasi hukum juri (7 tahun 1868), prosedur hukum pidana (2 tahun 1869 dan 3 tahun 1872), sumpah janji (4 tahun 1869), kepengurusan lahan orang yang wafat (9 tahun 1870), penggiliran barrister dan jaksa (3 of 1871), kelowongan Dewan (1 tahun 1869), dan semacamnya. Namun, tindakan paling penting, yakni yang dua tahun kemudian diulang oleh penerus Sir Richard, adalah UU 1 tahun 1871, yang mengatur prosedur Mahkamah Yurisdiksi Ringkas lewat penyediaan kasus tersebut, yang melibatkan jumlah lebih dari $500 dan di bawah $2000, dapat diperiksa, dengan seorang juri, oleh Kepala Hakim yang duduk pada Mahkamah Agung dalam Yurisdiksi Ringkas. Dua keputusan penting diberikan pada masa itu. Dalam kasus Regina v. Souza, Sir J. Smale memutuskan (Juli 1869) bahwa tak ada tindak pidana yang dapat dimajukan di Hongkong untuk publikasi fitnah melawan warga asing tak menonjol dari luar Koloni. Dan dalam kasus Nouvelle Penelope, sebuah kapal kuli Prancis yang, kala berlayar dari makau, dirampas oleh para kuli di bawah kepemimpinan Kwok Asing, yang membunuh kapten dan awak dan kabur ke Hongkong, Sir J. Smale memerintahkan agar dakwaan ditujukan melawan Prancis, bahwa kapal tersebut adalah kapal budak, dan bahwa pembunuhan yang dilakukan dengan tujuan meraih kembali kebebasan bukanlah kejahatan. Pada masa itu, kepengurusan kehakiman seringkali diwarnai oleh sengketa tak nampak antara Kepala Hakim (J. Smale) dan Penasehat Ratu senior (E. H. Pollard). Sengketa tersebut berpuncak pada peristiwa menyakitkan (2 Juli 1867) kala Mr. Pollard diceramahi dan diberi enam gugatan berbeda pada pengadilan, didenda $200 dan ditangguhkan dari praktek selama empat belas hari. Nada dan perilaku yang dilakukan Kepala Hakim pada kesempatan tersebut dikatakan sebagai barrister yang sangat populer namun mengusik, yang mempertahankan pendirian di hadapannya kala ia menceramahinya, mendatangkan murka seluruh masyarakat. Sehingga, denda disediakan lewat daftar pengajuan masyarakat, ditandatangani oleh lebih dari seratus orang dari seluruh kelas masyarakat lokal. Mr. Pollard mendorong Gubernur yang enggan ikut campur dan menasehatinya untuk mempetisikan Yang Mulia Ratu. Pada Agustus 1868, keputusan Dewan Penasehat diraih, menandakan kekalahan penuh Kepala Hakim, sebagai bukan salah satu dari enam dakwaan yang didakwakan terhadap Mr. Pollard yang diberlakukan pada sejumlah perhatian pengadilan. Denda dirombak dan dakwaan direvisi, namun Kepala Hakim tak diam namun melanjutkan perang hukum dalam bentuk yang lebih berlipat ganda.
Satuan Kepolisian pada masa itu dikerahkan untuk pengawasan terdekat yang pernah diraih dan kritik besar terhadap pihak Gubernur dan Kepala Hakim, dan oleh komunitas. Disebutkan di atas bahwa Sir Richard, usai menyelaraskan dirinya lewat penyelidikan pribadi sifat tak efisien dan korup dari Satuan tersebut, berupaya, pada 1866 dan 1867, memurnikan dan mereformasi korps tersebut lewat tindakan disipliner dan gagal. Pada 29 Oktober 1867, ia menyatakan kepada Jurutulis Negara bahwa ia tak ingat kala melihat badan perorangan di Koloni tak terlalu efektif dalam hal jumlah, atau secara umum, sebagaimana Satuan Kepolisian yang didapati olehnya di Hongkong, dan yang kemudian terdiri dari 89 orang Eropa, 377 orang India (utamanya para sepoy Bombay) dan 132 orang Tiongkok. Namun, usai mengenalkan sistem pelisensian rumah judi, Sir Richard melaporkan, pada 1869, bahwa Satuan Kepolisian tak sangat direformasi lewat kebajikan dari pengerahannya. Tak diragukan, ada penunjangan menonjol, terutama pada 1868 dan 1869. namun, ini nampak mungkin bahwa penunjangan tersebut bukan lebih karena pelisensian rumah judi, yang sebetulnya justrumemicu perampokan, karena pengawasan pencarian Sir Richard terhadap urusan pribadi dari para perwira polisi dan kegiatan kesehariannya dalam menentukan langkah yang diambil dalam seluruh kasus khusus untuk pelacakan kejahatan, dan dalam instansi kedua terhadap beberapa tindakan yang diperkenalkan olehnya dengan pandangan untuk reformasi polisi. Tindakan tersebut terdiri dari penaungan kestabilan Skotlandia untuk Inggris dan Sikh untuk Bombay; pelantikan Wakil Petinggi Polisi diperbincangkan dengan Hindostanee (C. V. Creagh); di luar Dana Istimewa, di luar $20.000 per tahun untuk bayaran tindakan baik; klasifikasi kontingen Tiongkok, membuka kestabilan Tiongkok akan urusan promosi (1 Maret 1870); peningkatan stasiun polisi dan penghubungan mereka lewat telegraf; pendirian Sekolah Kepolisian (1869) dan sehingga dorongan diberikan kepada Sikh dan Tiongkok untuk belajar bahasa Inggris. Pendirian Kepolisian Galangan Kapal AL terpisah di bawah kendali khusus Kelaksamanaan (lewat UU 2 dan 13 tahun 1867) juga menjadi penunjangan. Sampai 30 Maret 1870, kala Sir Richard membuat statistik yang meningkatkan efisiensi Satuan Kepolisian, masyarakat menganggap bahwa penunjangan besar telah dibuat, dan berpihak dengan Petinggi Kapten Kepolisian (W. M. Deane) kala ia secara bersikeras membantah (15 September 1869), karena distorsi statistik yang tak disengaja, pernyataan yang merremehkan, selaku kelompok tingkat rendah Kepolisian Hongkong yang berada di Shanghai, dihimpun oleh Jurutulis Dewan Munisipal Shanghai (A. J. Johnston) dalam surat kepada London & China Express (8 Juli 1869). Namun reformasi Kepolisian Hongkong tersebut utamanya dikarenakan sikap pribadi Sir Richard, diwujudkan dari fakta bahwa tak lama ia meninggalkan Koloni saat kemunculan (12 April 1870) keluhan-keluhan demoralisasi kepolisian dinyatakan, baik pada pihak Kepala Hakim dan pihak masyarakat. Kala Laporan Kepolisian untuk tahun 1869 diterbitkan (11 April 1870), mendeklarasikan pembentukan satuan detektif mustahil diterapkan, wacana masyarakat yang membacanya menyatakan bahwa perampokan melebihi unsur kesulitan lain dalam cara melacak kejahatan. Tindakan Kepala Hakim juga memicu kerenggangan masyarakat dengan organisasi polisi. Lewat pernyataannya yang disampaikan kepada Pemerintah, ia menyatakan tawaran dorongan berkelanjutan kepada para perwira polisi yang berkehendak untuk mengakuisisi pengetahuan bahasa Tionghoa (Mei 1870), namun ia gagal dalam perjuangan melawan kendali terpisah yang dipegang oleh Pendaftar Umum atas sepasukan 69 pemantau daerah berbeda. Para anggota tak resmi dewan menyatakan ketidaksepakatannya dengan polisi dan menyatakan agar Komisi Penyelidikan dibentuk, kala Kepala Hakim ditempatkan pada meja Dewan Legislatif (November 1870) sebuah memorandum yang ditujukan melawan ketidakandalan dan korupsi satuan tersebut dan menyarankan agar, untuk menghindari pergesekan besar antara Petinggi Polisi dan Pendaftar Umum, pemantau daerah ditubuhkan dalam Satuan Kepolisian di bawah satu kepala. Kepala Hakim meneruskan kritikan terhadap Kepolisian yang dimajukan olehnya pada 1871, dan masyarakat berpihak dengannya dalam persoalan tersebut. Ketidakselarasan besar dengan organisasi Satuan Kepolisian mengembangkan lubang tertinggi kala seorang pegawai negeri yang sangat terkenal (G. L. Tomlin) dirampok dan dipukul sampai jatuh di jalan raya dekat Stasiun Polisi Pusat (28 Agustus 1871). Sebuah pengerahan Hakim Perdamaian tak resmi dihadapkan pada Wagub (H. W. Whitfield) dan memintanya untuk mengambil langkah langsung untuk menghimpun Satuan Kepolisian. Jawaban Mayjen Whitfield, merujuk kepada 40 kestabilan tambahan yang diperintahkan dari Glasgow dan menjanjikan agar Sir Richard kala ia kembali akan bersepakat dengan persoalan reformasi kepolisian, dipandang oleh masyarakat sebagai penghimpunan sebenarnya dari penekanan-penekanan yang dihimpun oleh seluruh masyarakat, yakni bahwa kepala handal harus disediakan untuk Satuan kepolisian yang dianggap mereka berada dalam keadaan tak terorganisir dan bahwa sebuah Komisi harus dibentuk tanpa ditunda untuk menyelidiki sebab sebenarnya keberadaan pembelot dari Satuan tersebut. Senbuah pertemuan masyarakat (September 1871), yang dihadiri oleh lebih dari 350 penduduk, menyatakan ekspresi kepada esensi umum dari ketidakamanan di bawah pengerjaan masyarakat, dan untuk penolakan kuat mereka terhadap penghirauan, yang diduga, menyifatkan tindakan Eksekutif berkaitan dengan polisi. Sebuah Peringatan dimajukan kepada Kantor Kolonial, mengharapkan pembentukan Komisi Penyelidikan. Sebelum jawaban Earl Kimberley, berkaitan dengan permintaan tersebut, mencapai Koloni, Sir Richard telah, secara langsung saat kepulangannya, membentuk (Desember 1871) sebuah Komisi seturut permintaan masyarakat (T. C. Hayllar, W. Keswick, F. W. Mitchell, F. Stewart, H. Lowcock, W. Lemann, George Falconer, dan A. Lister). Salah satu bahan utama dari penyelidikan tersebut adalah pertanyaan kapan rencana pembagian otoritas, dengan mengerahkan pemantau daerah di bawah kendali terpisah Pendaftar Umum, harus dilanjutkan. Ini terutama pada penekanan bajawa pandangan Komisi dan Gubernur terbagi, dan percabangan telah diteruskan. Kala meninggalkan reformasi polisi kepada penerusnya, Sir Richard menyatakan, sebelum meninggalkan Koloni, apa yang nampak menjadi departemen baru untuk menekan judi, dengan memulihkan Satuan Kepolisian dari tugas tersebut dan menyerahkannya kepada upaya pribadi yang dibuat oleh dua mantan Kadet, Pendagyar Umum dan Petinggi Polisi. Pelantikan dua detektif tersebut, yang menghubungkan penindakan penanganan, dipandang oleh masyarakat sebagai kebutusan benar untuk mengisi kantung-kantung 'para pemuda' gubernur.
Tenaga dan kekukuhan Sir Richard sebagai disipliner terikat pada pengaruh menentu sebagaimana kejahatan terkait. Tak pernah ada Gubernur manapun di Hongkong yang mengisnpirasi kelas-kelas penjabat dengan tindakan cerdik dari sikap dan tindakan pribadinya. Mereka kemudian mendapati bahwa rumah-rumah judi berlisensi adalah jebakan yang dirancang untuk menangkapi dan menjadi lebih cepat mengetahui bahwa penahanan di tahanan kini menjadi hukuman sebenarnya. Namun dampak paling menonjol yang berkaitan dengan tindakan dari pemerintahan Sir Richard yang diterapkan olehnya dan penanganan kasus serangan bersenjata atau kekerasan, penculikan dan pencurian anak (UU 12 tahun 1865 dan 3 tahun 1868) dan kepada para penjahat yang kembali dari deportasi (UU 7 tahun 1870). Dihimpun lewat pengesahan keuangan untuk meninggalkan tahanan yang baru dibangun di Stonecutters' Island, ia membawa seluruh tahanan di bawah sistem disiplin seragam di Tahanan Victoria, mengurangi skala pangan, membuat pengerjaan penjara menjadi lebih berat, dan memerintahkan dakwaan pidana dihukum dengan kucing alih-alih rotan. Lewat penindakan tersebut, ia menahan seorang penghadang sebenarnya. Ia benar0benar memutuskan untuk mempertaahnkan jumlah tahanan dalam batas akomodasi yang disediakan oleh penjara lama, bahwa ia memutuskan dan, kala diperiksa oleh Kantor Kolonial, melirik penerapan penindakan tindak lain yang dianggap ilegal. Pada musim gugur 1866, ia memperkenalkan sistem yang melibatkan para tahanan untuk berpetisi, agar mereka dapat dibebaskan pada kondisi pengajuan sukarela mereka untuk ditunjang dan didatangkan dengan pemahaman bahwa, jika mereka setelah itu kembali didapati di Koloni, mereka akan dihukum cambuk lewat perintah Magistrat dan mengulang hukuman asli mereka. Ia dapat memberikan warga legalitas terhadap sistem tersebut lewat UU 8 tahun 1866 (untuk penghimpunan tatanan dan kebersihan) yang telah disebutkan di atas, dalam hubungannya dengan sistem lisensi rumah judi yang sama-sama ilegal. Kala UU tersebut (dalam bentuk aslinya) ditolak oleh Pemerintah yang Mulia, Sir Richard meninggalkan sistem mengirim cap dan mendeportasi penjahat, yang kembali ke Koloni, ke hadapan Magistrat, selain meneruskan sistem asli dari pengecapan dan pendeportasi tahanan, sebelum hukuman mereka mengalami kadaluarsa, sesuai dengan tindakan ilegal secara sukarela dimasukkan oleh tahanan dan diratifikasi dalam setiap kasus oleh Dewan Eksekutif. Para penjahat kemudian dibebaskan dan dideportasi, kala ditemukan kembali ke Koloni, mengulang hukuman asli mereka dan kemudian dicambuk di penjara sebagai tindak disiplin penjara. Sistem tersebut berlanjut sampai 25 Mei 1870. Diduga, sistem pengecapan pendeportasian dan pencambukan tersebut juga diterapkan pada ratusan tahanan yang sebenarnya didakwa bersikap mencurigakan, gelandangan dan pengemis, dan bahwa Koloni sehingga mengirimkan banyak kelas seseorang yang berkependudukan tetap, selaku sosok profesional, terlatih, penolong dan penindak penjahat, berpotensi menghimpun sarang kejahatan.
Perlakuan sangat besar terhadap para penjahat Tiongkok mendatangkan kesepakatan tak terkualifikasi dari masyarkaat. Pemukim Tiongkok dan Eropa serta anggota tak resmi Dewan (11 September 1871) memberikan ekspresi pada waktu matahari terik pada pendakwaan mereka terhadap kebutuhan absolut dari tindakan semacam itu dalam rangka membuat Hongkong dan penjara manusiawinya kurang atraktif dan nyaman bagi burung-burung sarang Kanton. Perwira dan magistrat berpengalaman, Ch. May, memberikan wacananya bahwa 'hukuman berat benar-benar diminta untuk kehendak Koloni.'
Tindakan tersebut, yang diinisiasikan oleh Sir Richard, dipakai untuk menyingkirkan kecajahatan pada masa itu, nampak tak terbantahkan. Penurunan langsung dalam dakwaan penculikan secara khusus tercatat, yakni 68 kasus terjadi pada 1867, 53 kasus pada 1868 dan hanya 7 kasus pada 1869. Membandingkan enam bulan terakhir pada 31 Desember 1865, dengan enam bulan berkahir pada 31 Desember 1869, ini nampak bahwa dakwaan serius menurun pada 51 persen dan dakwaan kecil pada 45 persen pada empat tahun tersebut. Berbanding dengan tahun 1868, statistik kejahatan tahun 1869 menunjukkan penurunan 22.6 persen dalam dakwaan serius dan 18.4 persen dalam dakwaan kecil, atau menurun sebanyak 1.104 kasus, totalnya adalah 5.705 kasus pada 1868, dan 4.601 kasus pada 1869. Jumlah tahanan yang dimasukkan ke penjara dengan cepat menurun, dari tahun ke tahun, dari 6.246 pada 1865, menjadi 3.059 pada 1869. Kepala Hakim (J. Smale) yang tak menyepakati tindakan ilegal Gubernur, membuat, pada 19 Maret 1870, pernyataan berikut dalam menyampaikan seorang juri. 'Beberapa tahun sejak itu, kalender berada pada rata-rata paling besar. Nyawa dan harta benda tak teramankan. Perampokan dengan kekerasan di darat, pembajakan di laut, seringkali terjadi. Mereka kini lebih langka. Terkadang karena ketegasan dan esensi baik juri; namun lebih karena tenaga Eksekutif yang, sebagaiman diatur pada Koloni, Gubernur adalah nyawa dan jiwa.'
Berkaitan dengan penekanan pembajakan juga, Sir Richard mencetak kesuksesan tak diragukan. Pada waktu kedatangannya ke Koloni, pembajakan menjadi persoalan nyaris terjadi setiap minggu, tak hanya campur tangan dengan perdagangan kapal jung penduduk asli dan kapal-kapal pesisir Eropa, namun kemudian juga menyebabkan kehilangan banyak nyawa. Tindakan yang diambil oleh Otoritas AL Inggris, yang diamankan oleh Sir Richard dalam kerjasama dengan kapal-kapal uap Pabean Tiongkok, dipandang oleh masyarakat tak mempan atau, kala sukses, mencurigakan. Para perwira AL tunggal, sebagaimana contoh panglima H.M.S. Bouncer yang ditangkap, dengan bantuan kapal penjelajah pendapatan Tiongkok, lebih dari 30 kapal jung pembajak di teluk Tungking (9 Juni sampai 27 Juli 1869), sangat disoroti. Meskipun demikian, penekanan tersebut mendasar, aagr kemudian kapal-kapal meriam Inggris dilibatkan oleh para perwira Tiongkok untuk memperlakukan, sebagaimana pembajak, kapal-kapal dan awak yang dinyatakan bersalah dalam hal terburuk hanya mengupayakan penyeludupan atau menindak tindak ilegal dari para pegawai pendapatan Tiongkok. Dakwaan tersebut utamanya dibuat, namun tanpa pembuktian jelas, dengan berkaitan pada pengerahan H.M.S. Algerine (Juni 1868). Tindakan yang lebih ampuh yang pernah diluncurkan melawan pembajakan di Tiongkok Selatan adalah kala (Perintah 9 tahun 1866 dan 12 tahun 1867) yang ditempatkan oleh Sir Richard di bawah pengawasan dan pembatasan besar yang menghantui dan menyetor pendirian di Koloni lewat para awak dan pelaku pembajakan, dan terutama para diler penduduk asli di gerai-gerai kelautan. Kemudian akibatnya membuat Perintah Jung Sir Richard (1 tahun 1868) yang mengesahkan, dengan tindakan sebelumnya, beberapa aturan ketat yang diberlakukan agar seluruh kapal penduduk asli (kapal jung) harus melaporkan kedatangan di Kantor Pelabuhan, membawa ijin labuh lewat pembayaran tarikan (kemudian dikirimkan) dan menerima surat kejelasan sebelum berlayar. Untuk keperluan yang sama dalam menekan pembajakan, tindakan yang diambil oleh Gubernur (Perintah 2 tahun 1868 dan 2 tahun 1870), untuk menghimpun, selaras dengan tindakan serupa yang diberlakukan di kanton oleh Otoritas Tiongkok, pelucutan senjata seluruh kapal jung pedagang dan nelayan Tiongkok. Namun kala Waliraja Kanton, yang mula-mula berjanji untuk mengeluarkan perintah yang sama, gagal untuk melakukannya dan, kala ditanyai, menyatakan bahwa hal tersebut tak memungkinkan untuk memberlakukan hukum semacam itu, tindakan tersebut ditinggalkan. Tindakan lain yang dilakukan oleh Sir Richard dalam memberikan bantuan besar terhadap penumpasan pembajakan yakni penghimpunan perpaduan tugas Kantor Pelabuhan dan Kantor Polisi, mempercayakan Inspektur Polisi di Yaumati, Aberdeen, Stanley, Shaukiwan dan East Point (Stasiun Whitfield).
Hasil baik dari tindakan yang diberlakukan tersebut nampak jelas. Dari September 1866 sampai Oktober 1867, tak ada satupun serangan pembajakan terhadap kapal-kapal Eropa yang terjadi dan dari 18 kasus pembajakan yang dilaporkan oleh pemilik kapal jung Tiongkok, kebanyakan relatif sepele. Pada dua tahun tepat sebelum 1 Januari 1867, tak ada kurang dari 92 orang yang diadili atas pembajakan, menghadirkan banyak kasus dengan kekerasan atau pembunuhan, sementara selama dua tahun (1867 dan 1868), hanya 15 orang yang diadili atas kejahatan tersebut, dan bukan pengadilan tunggal untuk pembajakan yang dilakukan pada tahun 1869 dan 1870.
Perdagangan di Timur Jauh, pada permulaan masa tersebut, menerima pengaruh luar biasa lewat pembukaan Terusan Suez (10 April 1865), yang mengisi pemasukan Hongkong dan pelabuhan perjanjian yang dilewati, meningkatkan jumlah dan merevolusionisasi metode perdagangan, namun tanpa meningkatkan labanya. Pada tahun 1866, perdagangan asing dengan Tiongkok berjumlah sekitar £95.000.000. Bagian Britania Raya dalam perdagangan tersebut berjumlah tak kurang dari £71.518.723 atau mendekati 63 persen secara keseluruhan, dan untuk perdagangan biasa, yang harus menambahkan perdagangan Koloni dengan Jepang, terhitung pada 1867 menjadi £6.000.000, Hongkong kini menjadi emporium utama.
Sehingga, sejarah perdagangan lokal pada masa itu memiliki kebaikan untuk masa mendatang. Jiwa wirausaha dan persaingan masih hidup dan tak mengkhawatirkan tekanan dagang pada masa mendatang. pembentukan Union Dock Company, yang mula-mula didaftarkan (31 Juli 1865) di bawah UU Perusahaan yang baru, dengan penggelontoran $500.000, meliputi 500 saham masing-masing sejumlah $1,000, dengan cepat disusul (11 Oktober 1866) oleh pembentukan Hongkong and Whampoa Dock Company, yang menjual properti-properti dok Messrs. Douglas Lapraik dan Th. Sutherland, dengan penggelontoran $750.000 dalam 1.500 saham masing-masing berjumlah $500, Hon. J. Whittall diangkat selaku kepala direktur dan Mr. J. Lapraik sebagai jurutulis. Dok baru di Aberdeen, yang dinamai Admiral Hope, dibuka pada 15 Juni 1867. Wirausaha baru ketiga dimulai lewat pembentukan (19 Oktober 1865) Hongkong, Canton and Macao Steamboat Company, dengan penggelontoran $750.000 yang terbagi dalam 7.500 saham masing-masing sejumlah $100. Promotor utama dari asosiasi tersebut, yang menjual kaapl-kapal uap sungai Amerika Kinshan, White Cloud dan Fire Dart, adalah Mr. Douglas Lapraik lewat jaksanya J. Lapraik. Direktur lain dari perusahaan tersebut adalah Messrs. J. J. dos Remedios, A. E. Vaucher, A. Sassoon, R. Solomon, D. Ruttunjee, dan Bapoorjee Pallunjee Ranjee. Sehingga, perusahaan baru mendatangkan pesaing namun sukses (Agustus 1866) dalam pembelian mereka, dan kala kapal uap sungai diperkenankan (sejak April 1866) oleh Otoritas Tiongkok untuk mendarat dan menempatkan kargo dan penumpang di Chuenpi (di bawah Whampoa), gerai penting baru untuk perdagangan dianggap teramankan. Para pemegang saham Hongkong and Shanghai Bank merasa yakni untuk menghimpun kemakmuran kala mereka memutuskan (Februari 1866) untuk mengubah Bank baru tersebut menjadi perusahaan lewat piagam. Royal Mint of Hongkong yang baru juga dibuka dengan beberapa harapan kesuksesan (1 Mei 1866). Perdagangan dengan Kepang meraih stimulus nyata dan permanen lewat pendirian gudang-gudang terikat di Jepang dan tarif liberal (Juli 1866). Perdagangan California lama nampaknya meluas melalui aransemen yang dibuat pada sekitaran masa itu oleh Pacific Mail Steamship Company di San Francisco untuk menghubungkan pelabuhan tersebut dengan Hongkong lewat serangkaian kapal uap yang besar dan cepat, yang didatangkan dari Colorado ke Hongkong pada 31 Januari 1867. Hotel Company dibentuk pada Januari dan mulai beroperasi pada Juli 1867.
Di sisi lain, pada permulaan tahun 1860, keluhan yang terdengar meningkatkan tekanan perdagangan dalam beberapa cabang usaha. Ini dirasakan oleh banyak orang, bahwa krisis keuangan serius terjadi dari luar negeri. Pada Apri, 1866, kapal-kapal Inggris yang dikatakan berlayar dari Hongkong telah kehilangan pegangan mereka terhadap perdagangan di sepanjang pesisir Tiongkok, kala di antara 20 kapal Eropa yang melakukan perdagangan hanya 3 yang dari Inggris. Kesuraman besar dihimpun kala Agra Bank dan Commercial Bank menangguhkan pembayaran (Juni 1866). pada November 1866, kebodohan yang dilaporkan terjadi pada banyak cabang perdagangan lokal. Pada bulan Desember, kecemasan besar menyebar di Koloni terhadap stabilitas sejumlah firma lokal. Firma lama dan populer Dent & Co. menangguhkan pembayaran pada 1 Januari 1867. Kegagalan Lyall, Still & Co. dan beberapa firma yang kecil kecil menyusul tak lama setelahnya. Pada Maret 1867, kepanikan nampak tak terelakkan. Terdapat kekurangan keyakinan besar dalam seluruh cabang perdagangan. Bahkan pembentukan Hongkong & Shanghai Bank yang dimulai dan diteruskan pada masa itu mengalami penurunan, walaupun para direktur menyangkal (15 Maret 1867) di bawah ancaman pelaksanaan gelombang laporan yang menyebabkannya, dan mendeklarasikan (28 Agustus 1867), usai mengalami kerugian yang dipicu oleh kegagalan Dent & Co., menurun 6 persen dalam separuh tahun. Periode kebuntuan perdagangan dinyatakan secara luar biasa, kala berlanjut dari 1866 sampai kejatuhan tahun 1869.
Sementara itu, cobaan masyarakat menyelimuti dirinya sendiri dalam keluhan-keluhan. Pada 1867, masyarakat mengaitkan kesalahan dari tekanan dagang tersebut dengan pemberlakuan legislatif Sir Richard, menghiraukan fakta bahwa tekanan kontemporer ada di tempat lain dan di tempat-tempat yang tidak dalah cara apapun berdampak oleh legislasi lokal. Namun, berbagai sebab menambahkan rasa mengusik yang biasanya ditingkatkan kala atmosfer perdagangan menjadi lebih dan lebih berkembang. Keluhan-keluhan dibuat seperti pada mode tingkat lokal dan pajak dalam pelajuan dan penekanan diri mereka sendiri alih-alih para tuan tanah (Januari 1867). Perdagangan kamper Formosa benar-benar dicampurtangankan dengan kegiatan ilegal dan lewat monopoli yang diklaim oleh Mandarin Tiongkok, dan penindakan Sir Richard tak membuahkan hasil. Blokade Pabean Kanton menimbulkan banyak percabangan perdagangan lokal (sejak Oktober 1867) dan Sir Richard nampak tak berdaya untuk melakukan hal apapun selain menulis protes. UU Perangko dianggap menekankan secara tak adil pada para pedagang Eropa dan keraguan timbul pada mulanya, memicu intrik tujuan dan hukumannya, sebagaimana pertanyaan apakah perangko tersahkan atau menekan pada dokumen tertentu, dioperasikan sebagai sumber kebingungan dan kekhawatiran berkelanjutan (November 1867). Seperti halnya hal-hal yang timbul dari jelek menjadi lebih buruk pada 1868, para pedagang mulai membicarakan keruntuhan tertunda Hongkong dan menyalahkan Sir Richard terhadap hal tersebut. Ini secara serius diusulkan untuk menawarkan pembentukan Komisi untuk menyelidiki pengerjaan UU tertentu yang mencederai perdagangan Hongkong. Dalam perdagangan barang, terdapat juga keluhan khusus terhadap barang-barang kapas yang, selama beberapa tahun setelahnya, memicu banyak ketegangan dan keterusikan, dan yang diyakini disebabkan oleh pengukuran palsu (Maret 1869). Sir Richard sendiri juga sangat mengkhawatirkannya, sebagaimana pedagang. Pertikaian Otoritas Kanton, yang didukung oleh Utusan Yang Mulia di Peking, menumbuhkan ketidaksenangan yang Jurutulis Negara berturut-turut di Downing Street pandang upayanya dalam menuntaskan persoalan judi, dan ketidak populeran lokal dari seluruh pemberlakuan terbaiknya, harus memiliki dampak menekan terhadap temperamen kegelisahan Sir Richard. Hal ini memicu penebusan Dana Istimewa di tangan untuk keadaan genting keuangan Kolonial dan sehingga dilarang untuk menyentuhnya. Pada 7 Juli 1869, melihat tak ada tanda masa baik yang datang untuk Hongkong, ia menulis kepada Earl Granville dengan berujar bahwa 'keadaan Koloni pada masa sekarang mengalami penurunan kemakmuran perdagangan, menyusul depresi serius yang terjadi selama beberapa tahun, menempatkannya sangat tak diinginkan agar Eksekutif, tanpa bantuan dari beberapa sumber tak lazim, dapat meningkatkan atau menghimpun peningkatan pengeluaran .'
Namun, menjelang penghujung tahun 1869, penunjangan bertahap, yang dihimpun selama beberapa kali, menjadi nampak. Perdagangan angkut di Koloni sangat meningkat pada 1869, menjadi jelas dari capaian, pada 1868, 45 kapal Inggris, berukuran 41.615 ton dan 135 kapal asing (kecuali Tiongkok) berukuran 95.230 ton. Peningkatan besar dari usaha angkut tersebut terjadi karena lalu lintas yang ada antara Koloni dan Australia, Amerika Serikat, Kepulauan Filipina dan Jepang, sementara perdagangan dengan India Britania masih nyaris sama seperti sebelumnya. Dari rata-rata harian 107 kapal di pelabuhan pada 1869, secara keseluruhan 18 persen adalah kapal uap. Penggandaan jumlah kapal uap dari Messageries Impériales dan Pacific Mail Company, dan pembentukan dua Perusahaan Kapal Uap Lokal, tanpa diragukan meninggalkan pengaruh tak terelakkan dari Koloni dalam hubungan dengan perdagangan Tiongkok dan Jepang.
Dengan kejadian tahun 1870, krisis perdagangan yang lama berkelanjutan dirasa berakhir, dan penghimpunan tenaga wirausaha lokal termajukan. Dewan Perdagangan mementingkan dirinya dalam penjelajahan Tiongkok Barat oleh Baron von Richthofen (Desember 1869) dan mengirim (Februari 1870) seorang penjelajah dagang dari mereka sendiri (M. Moss) untuk memeriksa pengaruh dagang Sungai Barat (Kanton sampai Nanningfu). Mr. Moss berjelajah melewati Kwangtung dan Kwangsi menuju Yunnan, namun laporannya tak dimajukan. Hongkong and Whampoa Dock Company, di bawah pengarahan Mr. W. Keswick, mengamalgamasikan dirinya dengan Union Dock Company yang lama di bawah arahan Kapten J. B. Endicott (8 Maret 1870), dan meningkatkan pendapatannya sampai satu juta dolar. Indo-Chinese Sugar Company dibentuk (28 April 1870) untuk menjual pabrik terlantar di Saigon dan mendirikan pabrik-pabrik di berbagai tempat di Cochin-China dan Tiongkok. Dua Perusahaan Asuransi baru dimulai pada Februari 1870. Pada April 1870, para pedagang Tiongkok mendirikan Perusahaan Asuransi mereka sendiri, saham-saham yang hanya dapat diambil oleh warga Tiongkok. Pengembalian jasa angkut pada tahun 1870 menunjukkan peningkatan 2.433 kapal dengan kemampuan angkut 311.025 ton. Selain itu, menjelang akhir tahun 1870, terdapat banyak orang yang menghimpun pandangan soal masa depan Hongkong dibandingkan dengan Shanghai. Perdagangan Tiongkok secara umum, sebagaimana yang dikatakan, kini berkembang seturut dengan laba dalam kasus perorangan. Dengan tanpa kekuatan perluasan, perdagangan Hongkong makin berdampak oleh pengurangan laba, disebabkan oleh pengerjaan alami dari peningkatan persaingan. Dengan sejumlah kecil gerai untuk berdagang dan hal tersebut dihambat, sebagaimana perdagangan kaapl jung, oleh Blokade Pabean Tiongkok, Hongkong kini bertahan dalam kesempatan kecil dari perluasan perdagangannya terkait impor ke Tiongkok. Sehingga, campur tangan yang tergambarkan pada pengaruh perdagangan Koloni setelah itu makin berkurang secara material dibandingkan dengan Shanghai.
Namun, wirausaha perdagangan tetap berkembang. Hongkong, Canton & Macao Steamboat Company sempat makin menggerakkan perantara yang bersaing dalam perdagangan sungai lewat penjualan kapal-kapal uap Spec and Spark (1 Juni 1871). Penundangan besar dibuat dalam komunikasi telegraf dengan negara lain. Komunikasi langsung didirikan dengan Shanghai (26 Mei 1871), dengan New York dan London (9 Juni 1871), dan dengan Saigon dan Singapura (1 Agustus 1871). Untuk memanfaatkan peralatan dermaga dan gudang di Wantsai, Hongkong Wharf and Godown Company membentuk (1 Agustus 1871) penghirauan fakta bahwa peningkatan fasilitas komunikasi telegraf dengan Eropa cenderung mengurangi kebutuhan untuk penyetoran gudang.
persoalan imigrasi, yang dipandang dalam sorotan perdagangan kuli Makau, menempati pikiran para penduduk dan seluruh keputusan pemerintahan. Pertanyaan tersebut mengambil bentuk pasti pada pengesahan UU Imigrasi Hongkong (6 tahun 1867), kala Kepala Hakim (J. Smale) berembuk dengan salah satu Anggota Dewan tak resmi (J. Whittall) ditempatkan dalam Dewan dan mengingatkan Jurutulis Negara (27 Juli 1867) untuk memberlakukan agar imigrasi kontrak dari Hongkong harus sepenuhnya dilarang, atas dasar bahwa perdagangan kuli Makau, dilakukan di bawah hukum imigrasi serupa dengan Hongkong, telah berkembang dalam perdagangan budak. Sir Richard menentang dua antusias, dan menyatakan bahwa Dewan Hongkong tak dapat melawan legislasi Kekaisaran (18 & 19 Vict. ch. 104) di bawah UU Penumpang Tiongkok lokal tahun 1855 telah dibentuk. Seluruh komunitas perdagangan menganggap agitasi tersebut melawan perdagangan kuil lokal dihakimi dengan sangat buruk, karena tak ada orang yang berlagak bahwa imigrasi kuil dari Hongkong dilakukan dalam esensia apapun terhadap prinsip-prinsip perdagangan budak. Diskusi segar berkembang kala Sir Richard menerbitkan (4 Juli 1867) sanggahan argumen yang dimajukan oleh dua anggota dewan, dan secara khusus kala kengerian tersebut dihubungkan dengan sejumlah pemberontakan pada kapal-kapal kuli Makau mengisi surat-surat kabar pihak dan melakukan, dalam beberapa contoh, juga perhatian terhadap Pemerintah dan Mahkamah Agung Hongkong dalam kaitan dengan kapal-kapal Marie Therese (21 Maret 1868), Frederic (19 Oktober 1869), dan secara khusus berhubungan dengan kasus Kwok Asing yang disebutkan di atas (15 Februari sampai 5 April 1871). Hasil bersih dari seluruh diskusi adalah keputusan umum bahwa metode yang mengumpulkan kuli di wilayah dalam dan dibawa ke Hongkong untuk pengangkutan, walau bebas dari kejahatan yang timbul pada sistem perdagangan kuli Makau, membutuhkan pengawasan paling kett dari seluruh imigrasi kontrak, dan beberapa orang menganggap bahwa UU Imigrasi Hongkong yang baru (12 tahun 1868) tidaklah layak, walaupun disediakan untuk menghukum orang yang sebetulnya menghimpun para imigran, sepanjang imigrasi kontak kepada pelabuhan-pelabuhan non Inggris diperkenankan. Aturan yang lebih ketat dibuat oleh Gubernur dalam Dewan (6 Juli 1869). Namun, pada 19 Oktober 1869, Earl Granville memberitahu Gubernur bahwa ia bersepakat dengan Earl Clarendon dan para Komisioner Imigrasi, aagr imigrasi kontrak dari Hongkong harus ditindak secara ketat pada Koloni-Koloni Inggris. Sehingga, Sir Richard mengesahkan melalui Dewan Legislatif (30 Maret 1870) sebuah UU yang memberikan kuasa kepada Gubernur untuk membuat aturan semacam itu dengan kaitannya pada imigrasi karena ia dapat berpikir benar di bawah perintah dari Kantor Kolonial. Sir Richard berujar pada kesempatan tersebut bahwa ia secara pribadi menekan seluruh peniadaan imigrasi kontrak kepada negara-negara asing yang berada di bawah instruksi yang ada yang akan diberlakukan olehnya, walau instruksinya berlaku. Kemudian, kesulitan dibuat oleh Jurutulis Kolonial (dalam ketiadaan Sir Richard) bahwa untuk kuli-kuli angkut oleh kapal-kapal uap surat Pasifik, sebagaimana dikatakan (15 Oktober 1871) bahwa pengarahan Kantor Kolonial melarang imigrasi, entah di bawah kontrak yang sebenarnya atau benar-benar diterapkan, kepada negara non-Inggris manapun. Utusan AS, Hon. W. H. Seward, yang melewati Hongkong pada Januari 1871, mendapatkan penyambutan di Konsulat AS, kala ia memberikannya sebagai wacananya bahwa imigrasi Tiongkok kepada Amerika Serikat diinginkan sebagaimana merawat kemajuan peradaban barat di Tiongkok, dan bahwa lewat wirausaha tersebut, seperti operasi jalur kereta api dan pertambangan, akan diperkenalkan ke Tiongkok, dan imigrasi ke Amerika dihentikan, sehingga para tenaga kerja Tiongkok akan dapat mendapati di negara mereka sendiri bahwa pekerjaan yang kini melibatkan mereka bergerak ke luar. Pengaruh Mr. Seward menyebabkan imigrasi dari Hongkong ke California untuk diperluas pada beberapa tahun berikutnya.
Perdagangan Tiongkok di Hongkong dengan cepat diperluas pada permulaan (1865 sampai 1868) masa tersebut kala perluasan perdagangan Kanton yang kemudian diatur di bawah pemberlakuan ilegal, dilakukan oleh para Mandarin dan para monopolis kesayangan mereka, yang bahkan menyebabkan pembuatan merah terang dan pengklasifikasian ginseng untuk dipindah dari Kanton ke Hongkong. Bahkan dalam perdagangan barang-barang, bisnis yang sangat besar kini dilakukan di Hongkong, terutama pada pengolahan kapas, barang-barang tersebut dikirim ke wilayah dalam Provinsi Kanton tanpa melewati sepanjang atau dekat Kanton. Di Kanton itu sendiri, impor barang sepenuhnya jatuh pada tangan Tiongkok yang datang ke Hongkong untuk membeli. Perdagangan beras juga diangkut dari Kanton lewat penarikan jasa angkut dan sehingga sepenuhnya dilakukan di Hongkong kala beras tersebut dikirim ke Kanton menggunakan kapal-kapal jung. Candu pada masa ikut jarang diangkut ke Kanton, dan utamanya ke Kongmoon, Samshui dan Sheklung, di tempat penarikan berjumlah lebih rendah dipungut ketimbang Kanton. Seperti juga sejumlah pelabuhan kecil antara Swatow dan Hongkong disuplai dari Hongkong dengan candu lewat kapal-kapal jung yang telah membayar penarikan 20 tael di pelabuhan-pelabuhan perantara, sementara di Swatow 30 tael dari penarikan impor dan 10 tael di Li-kin dibayarkan. Ini bukanlah perdagangan penyeludupan namun penghindaran penghindaran penarikan dari sebuah pelabuhan (Kanton) tempat penarikan tambahan dilakukan. Namun ini merupakan perluasan menghasilkan dari perdagangan jung Hongkong, bersamaan dengan penurunan perdagangan Kanton, yang melibatkan Otoritas Kanton untuk mengadakan Blokade Pabean Hongkong dalam rangka memberlakukan penarikan tambahan dan kemudian untuk memaksa perdagangan kapal jung kembali ke daerah lamanya untuk pemanfaatan Kanton.
Hasilnya menggetarkan. Pada penghujung tahun 1868, sebuah tekanan mendadak, yang mencapai puncaknya pada 1869, datang pada perdagangan penduduk asli Hongkong. Para diler kapas Hongkong diekspor pada 1869 hanya 110.000 gulungan menggantikan 200.000 yang diekspor pada 1868. Tak lebih dari 335,000 pikul beras melintas melewati Koloni pada 1869. Perdagangan gula juga mengalami penurunan menonjol. Para pihak pasar melaporkan jumlah penjualan, pada 1869, sampai $146.000 melawan $165.000 pada tahun sebelumnya. Perdagangan ikan asin berlanjut pada penurunan tersebut yang dihimpun dari kesempatan kala Blokade pabean diberlakukan. Penyewaan rumah Tiongkok jatuh pada 1869 ke sekitar 25 persen dan sekitar 250 rumah usaha di jalan-jalan utama ditinggalkan, kosong dan tak diduduki. Meskipun demikian, tenaga yang dibangkitkan dari perdagangan asing pada 1870 nampak juga menstimulasi perdagangan penduduk asli Hongkong, yang pulih perlahan dari luka-luka yang ditimbulkan terhadapnya lewat Blokade Pabean Tiongkok.
Dalam pemerintahan penduduk Tiongkok, Sir Richard secara sistematis menyerahkan kuasa lebih besar kepada Pendaftar Umum. Namun, ia mengambil kepentingan pribadi dalam setiap hal, mengesahkan kebenaran terjemahan petisi dan notifikasi, menyaksikan penyuntingan edara Tiongkok dengan mata elang dari Government Gazette dan mengawati keluar-masuknya setiap keluhan yang dibuat oleh Tiongkok. Ia terkadang, walau sedikit, menerima perwakilan Tiongkok, bertukar pendapat dengan mereka dengan cara kenegaraan dan mengambil luka tak terbatas dalam argumen mereka yang berseberangan, baik secara lisan dan dalam bentuk cetak, dan berulang kali membuat para perwakilan semi-pemberontak mengaku bahwa niat mereka terhadap pengerahannya berdasarkan pada kekeliruan pemahaman atau terjemahan tak sempurna dengan UU Pendaftaran dan Kapal Jung yang baru (6 dan 7 tahun 1866) pada September 1866 dan Januari 1867. Telah disebutkan di atas bahwa UU Kapal Jung melakukan penugasan bulat untuk menekan pembajakan. UU Pendaftaran juga bekerja secara selaras dan 663 rumah tangga dengan cepat didaftarkan di bawahnya, selain niat-niat terkait aturan pelayan Tiongkok yang dipandang tak berguna dan berresiko oleh karyawan Eropa dan kemudian menjadi surat kematian. Pada 1869, para penduduk Tiongkok dari sejumlah daerah di kota, bertindak atas perintah UU Pendaftaran, merekomendasikan badan perorangan selaku pengamat daerah dibayarkan oleh diri mereka sendiri. Jasa khusus Tiongkok, di bawah pengarahan Pendaftar Umum, terhubung secara khsuus dengan bagian Tiongkok dari kota tersebut. Dari tahun ke tahun, Pendaftar Umum melaporkan soal pengerjaan badan kepolisian khusus. Namun, sistemt ersebut menyebabkan pergesekan antara Pendaftar Umum dan Petinggi Kepolisian, terutama dalam hubungannya dengan ijin yang dikeluarkan untuk upacara-upacara keagamaan, yang, lewat kebisingan yang menyertai mereka, membuat penaungan, pada waktu malam, kepada penduduk Eropa dan menyebabkan pertentangan yang dinyatakan oleh pengawas daerah walau diangkat oleh polisi.
Ketiadaan kamar mayat untuk Tiongkok dan rumah sakit yang dilakukan dengan gagasan terapetik Tiongkok, yang menyebabkan rekan-rekan, pedagang-pedagang dan para penjaga Tiongkok untuk mendirikan (pada 1867) apa yang mereka sebut I-tsze. Tujuan mereka bukanlah amal, namun lebih kepada tempat para karyawan bisnis yang sekarat dapat dibaringkan, untuk menghindari ritus dan upacara bergesekan berhubungan dengan kematian, dan tempat jasad-jasad yang dimasukkan peti mati dapat menyetor pemindahan yang menunggu ke daratan utama. Lembaga tersebut didirikan, di pusat Taipingshan, tanpa diketahui Pemerintah. Pada Mei 1869, kecelakaan yang berujung pada penemuan bahwa orang-orang sakit dimasukkan kesana dan ditinggalkan meninggal seperti anjing, tak dinaungi dan tak dirawat kecuali kala ada peti mati yang disiapkan untuk mereka. Kala komunitas asing melontarkan tangis, Tiongkok datang maju dengan pernyataan liberal terhadap pendirian Rumah Sakit Tiongkok, dan, kala kejadian tersebut menjadi kasus yang jelas untuk penerapan Dana Khusus, Sir Richard sempat menawarkan pemberian $15.000 selain tempat gratis di dekat Possession Point. I-tsze yang dimajukan diubah menjadi rumah sakit temporer yang melaksanakan prinsip-prinsip Tiongkok, sebagaimana nyaris seluruh orang Tiongkok di Koloni akan lebih baik meninggal seperti anjing ketimbang masuk Rumah Sakit Sipil Pemerintah. Ini aslinya dicetuskan agar sebidang lahan yang diberikan oleh Pemerintah harus dipergunakan secara terpercaya dan bahwa rumah sakitn permanen, yang dibangun disana, harus dilaksanakan di bawah perilaku percaya. Namun Jaksa Agung (J. Pauncefote) secara bijak menyarankan untuk membentuk perusahaan yang akan membangun dan mengurus rumah sakit tersebut melalui badan direktur Tiongkok di bawah penaungan sebenarnya oleh Pemerintah. Sehingga, Rumah Sakit Tungwa didirikan lewat UU (3 tahun 1870) sebagai perusahaan amal. lewat perintah khusus Sir Richard, sebuah niat dicantumkan dalam UU tersebut untuk mewujudkan agar, jika perusahaan tersebut jatuh untuk diperlakukan dalam tindakan selaras pemberlakuan dan keperluan UU, perasukannya harus diulang dan properti rumah sakit tersebut, yang dinaungi pada pembayaran utang, kemudian harus digerakkan dalam pihak Mahkota. Rumah sakit baru tersebut dengan cepat dibangun dan dibuka oleh Sir Richard pada 14 Februari 1872, kala ia mengumumkan bahwa Pemerintah telah menyepakati (terlepas Dana Khusus) pendanaan tambahan $115.000 untuk keperluan rumah sakit tersebut. Ia juga memuji Tiongkok atas kebebasan mereka dalam memandu pemasukan tahunan mencapai $7.000, namun memperingati mereka bahwa, jika penyalahgunaan apapun harus ditindak, Pemerintah akan mengambil alih kepengurusan rumah sakit dari tangan mereka. Ini menjadi contoh adil dari cara kesepakatan Sir Richard dengan komunitas Tiongkok. Ia juga memperlakukan mereka dengan pengadaan tak terhimpun selain dengan pengetatan kaku. Hasilnya menyatakan bahwa, pada masa keberangkatan Sir Richard, pemerintahannya yang ditinggalkan pada masyarakat Tiongkok lebih pada penekanan yang disukai. Meskipun mereka mula-mula menganggapnya sebagai disipliner keras, mereka selalu menghormatinya dan akhirnya ia menjadi lebih dari pahlawan populer di mata mereka.
Pada masa pemerintahan tersebut, populasi Hongkong meningkat dari 117.471 jiwa pada tahun 1866 menjadi 124.198 pada tahun 1871. Namun ini bukanlah pergerakan kala dibandingkan dengan keadaan populasi (125.504) pada tahun 1865, dan menyatakan bahwa pengaruh besar dari pemerintahan Sir Richard tak ditujukan untuk mendorong warga Tiongkok untuk bermukim di Hongkong.
Sanitasi Koloni berada pada tingkat rendah pada Januari 1866, kala tingkat kematian di kalangan pasukan mencapai peringkat yang luar biasa, diduga disebabkan oleh penugasan malam berat yang ditujukan pada prajurit Eropa akibat penarikan resimen India. Sekali lagi, Hongkong menerima ketenaran tak diinginkan lewat penyampaian yang dibesar-besarkan dari keadaan iklimnya yang diterbitkan dalam surat-surat kabar dalam negeri pada 1866 dan 1867, dan terutama dalam Times dan dalam Army & Navy Gazette. Pada April 1869, kondisi sanitasi dilaporkan dengan cepat ditunjang dan agar, dengan pengecualian kasus pasukan, tingkat kematian di kalangan penduduk Eropa dengan cepat menurun sejak 1863. Sehingga, tabel tingkat kematian penduduk Hongkong dari 1858 sampai 1868 menunjukkan bahwa tak ada tahun yang terdaftar yang memiliki tingkat kematian yang sangat rendah (2 persen) di kalangan orang Eropa seperti pada tahun 1869. Dalam laporannya pada tahun 1869, Jurubedah Kolonial melaporkan tingkat kematian, yang ia anggap berjangka lebih lama dari kehangatan musim panas, namun menyatakan bahwa Hongkong telah benar-benar sehat untuk daerah tropis. Pengaruh besar kini ditujukan pada penghimpunan aforestasi yang dipasangkan dengan peniadaan seluruh tumbuhan yang bertumbuh rendah. Asam karbolik dengan bebas dipakai untuk mendisinfeksi drainase. Kematian mendadak dan mengejutkan dari sejumlah anggota berpengaruh komunitas asing, yang pada tahun 1870 memberikan aspek tahun yang secara khusus tak sehat. Ini menekankan bahwa pada paruh awal musim panas dan sampai 3 Agustus 1870, terdapat hujan kecil tak lazim, dan peningkatan demam tak lazim, disertai oleh gejala kambuh yang menyebabkan pelemahan besar dan dalam beberapa kasus menunjukkan gejala tipus. Kebanyakan praktisioner mengaitkan sebab penebangan hutan di pinggir bukit. Namun, Dr. J. T. Murray menganggapnya dipicu oleh penyakit yang ditimbulkan hujan selain juga ia mengelukhan bahwa drainase kota masih mereka anggap (terlepas dari hujan), sumber penyakit, dan menganggap bahwa mereka mengalirkan air di dalamnya dan kemudian membilasnya. Sebuah epidemi campak terjadi pada Desember 1870, dan penampungan temporer didirikan di dekat Rumah Sakit Sipil yang penuh sesak (Januari 1871), bangunan-bangunan penjara yang terbengkalai di Stonecutters' Island diubah menjadi rumah sakit campak yang menjawab seluruh pengharapan. Di antara 101 kasus yang dirawat (73 warga sipil dan 28 prajurit), hanya ada 9 kematian.
Persoalan penyakit menular mengundang perhatian Sir Richard tak alam setelah kedatatangannya. Ia mendapati kesalahan pada C.D. Ordinance tahun 1858, sebagai pemberlakuan hukumannya ditujukan secara khsuus melawan pelacuran dalam ruangan, yang juga hanya melawan penjaga tempat-tempat terlarang dan bukan melawan para pemukimnya. Meyakini bahwa sistem yang ada gagal untuk mengecek penyakit, Sir Richard kemudian mengajukan kebijakan yang lebih kuat. UU baru, yang disahkan pada 23 Juli 1867, ditujukan pada penjaga dan pemukim rumah-rumah tak berlisensi untuk didenda dan dipidana, melarang penggelandangan di jalan-jalan raya, meluaskan penerapan pengujian pengobatan dan penahanan di Lock Hospital, memberikan kuasa kepada Polisi untuk merobohkan rumah-rumah yang diduga tak memiliki ijin, dan menyerahkannya pada keputusan Pendaftar Umum serta kuasa-kuasa eksekutif, dalam rangka meniadaan pemberlakuan di bawah UU dari publisitas Balai Polisi. Namun, hal ini kembali ditemukan tak diterapkan untuk mengirim para pemukim, dari bangunan yang ditujukan untuk khusus dipakai warga Tiongkok, di bawah pengujian pengobatan musiman. Selain itu, kini didapati bahwa tak memungkinkan untuk memberlakukan kebijakan tersebut secara efektif tanpa pengerahan informer berbayar, dan ini dilakukan setelah bertahun-tahun menjadi pengarahan khusus dalam sistem. Perasaan publik pada persoalan C. D. Acts pada waktu itu mengalami perubahan di Inggris, kala pendakwaan yang dibutuhkan dari perluasan kekuasaan Imperial Act, yang dijelaskan pada UU Hongkong 1867, dengan cepat menerima landasannya. Di Hongkong, terjadi pada waktu itu, di kalangan orang-orang yang mementingkan diri mereka sendiri dalam urusan publik, bukanlah perasaan umum untuk atau melawan pengerjaan UU baru Sir Richard, namun fungsi-fungsi magisterial kini diterapkan, secara rahasia, oleh Pendaftar Umum, nampak oleh beberapa anggota dewan tak resmi sebagai sumber kekeliruan. Dr. R. Young, dalam mengerahkan Lock Hospital dengan rata-rata 34 pasien rawat inap, melaporkan soal pengerjaan UU (10 tahun 1867). Jenis penyakit tersebut secara bertahan menjadi makin diterima untuk pengobatan, nampak dari fakta bahwa rata-rata jumlah harian, kala para pasien dimasukkan ke rumah sakit, berkurang pada 1871 dalam periode yang lebih pendek ketimbang yang dicapai pada 14 tahun keberadaan rumah sakit. Para ahli bedah, yang juga terkualifikasi untuk memberikan wacana, menguji pada 1871 yang kala itu tak ada tempat di Timur yang bebas dari penyakit sifilis seperti Hongkong.
Pada masa interregnum Hon. W. T. Mercer, beberapa peristiwa penting terjadi dalam ranah pendidikan. Kematian dini Miss Baxter (30 Juni 1865) menjadi kehilangan besar bagi Hongkong, namun Baxter Schools dilanjutkan, mula-mula oleh Miss Oxlad dan kemudian oleh Miss Johnstone, di tempat mantel Miss Baxter benar-benar terjatuh. Pendirian, oleh Uskup Raimondi, terhadap sekolah perdagangan besar dan menonjol (St. Saviour's College) memainkan penerapan sehat antara sekolah-sekolah lokal utama, dan persaingan tersebut sehingga dilakukan sebagai faktor pernitng dalam pergerakan pendidikan Koloni. Peristiwa penting lain dari masa interregnum adalah ketiadaan Badan Pendidikan dan pengangkatan (24 Juni 1865), atas saran Dr. Legge, Dr. Stewart selaku Kepala Departemen Kesehatan, di bawah pengarahannya terhadap Central School dan luar Sekolah-sekolah Pemerintah, yang kala itu berjumlah 14 namun meningkat menjadi 25 sekolah pada akhir masa tersebut. Dr. Stewart memajukan pada Pemerintah (pada 1865 dan pada 1871) pengenalan pajak pendidikan dan hukum wajib sekolah, namun Mr. Mercer maupun Sir Richard mempertimbangkan pemberlakuan semacam itu. Central School, yang hanya khusus menerima murid-murid Tiongkok, dibuka oleh Sir Richard (pada 1866) untuk para murid dari seluruh kebangsaan. Uskup baru, Dr. Alford, terlibat dalam kontroversi dengan Dr. Stewart karena menolak sistem sekuler atau, sebagaimana yang ia sebut, pendidikan tak bertuhan dalam Sekolah-sekolah Pemerintah, namun tak membuahkan hasil. St. Paul's College, yang kehilangan dananya akibat kegagalan Dent & Co., telah ditutup pada 1867, dan, kala sebuah upaya untuk membukanya ulang pada 1868 gagal, Kolese tersebut diubah menjadi (pada 1869) Panti Asuhan Keuskupan. Morrison Education Society juga ditarik pendanaannya akibat kegagalan Dent & Co. dan diambil alih perpustakaannya, bersama dengan lukisan Chinnery's (mewakili Dr. Morrison) dan patung dada Hon. H. R. Morrison, ke Perpustakaan Balai kota sebagai hadiah gratis untuk pemakaian publik (30 Maret 1869).
Uskup Smith mundur, Rev. Ch. R. Alford, M.A., yang diangkat oleh Letters Patent (14 Januari 1867) menjadi Lord Bishop of the See of Victoria and Warden (untuk Church Missionary Society) dari St. Paul's College. uskup baru melantik Kapelan Kolonial (W. R. Beach) selaku Kanon tetap Katedral Santo Yohanes. Uskup Alford banyak menetapkan pemahaman baik antara rohaniwan dan misionaris dari seluruh dorongan dan memberlakukan pengaruh kuat terhadap masyarakat umum untuk kebaikan. Untuk pemanfaatan dana British and Foreign Bible Society, ia menghimpun Aksilier lokal (H. Laurence, Hon. Secretary). Sir Richard MacDonnell, yang menghimpun karakter keagamaan, berulang kali memimpin pertemuan Perhimpunan tersebut dan terkadang memberikan, seperti contoh pada 1 Februari 1869, pernyataan kuat dalam mendukung tujuan-tujuannya. Di sisi lain, Uskup, walau memiliki hubungan bersahabat dengan Sir Richard, tak lekang dari pengesahan keesokan harinya (2 Februari 1869) pengecaman publik terkuat pada sistem pelisensian rumah judi Gubernur dan pada pemberlakuan UU Penyakit Menular buatannya. Relik utama karya Uskup Alford di Koloni tersebut adalah Gereja Santo Petrus. Atas saran salah satu Anggota Kepercayaan Sailors' Home (Kapten Thomsett), pelayanan mingguan untuk pelaut diadakan di dalam negeri pada 1866. Tak lama usai kedatangannya, Uskup Alford mencetuskan pendirian gereja untuk pelaut, dan mendapat sepotong lahan mereka dari para anggota kepercayaan untuk keperluan tersebut. Pada kunjungan ke Inggris pada 1870, Uskup Alford kembali mendapatkan sumbangan £500 dari beberapa perhimpunan dan janji kontribusi tahunan terhadap gaji kapelan pelaut. Kala kembali ke Hongkong (Maret 1871), ia meminta masyarakat untuk terlibat. Keluarga Mr. Margesson (yang hilang di laut) menyumbangkan £300, Gubernur memberikan pemberian $2,500, masyarakat terlibat secara bebas, para anggota kepercayaan Katedral Santo Yohanes memberikan lonceng, dan pembangunan tersebut dengan cepat dimajukan. Pada 22 Maret 1871, peletakan batu pertama dilakukan oleh Uskup Alford. Pada 14 Januari 1872, gereja baru, yang didedikasikan untuk Santo Petrus, dibuka (dalam ketidakhadiran Uskup) oleh Rev. J. Piper. Uskup Alford sama-sama sukses dalam upayanya untuk mengembangkan kepentingan umum dalam menunjang Katedral Santo Yohanes. Hon. F. Parry menyumbangkan sepasang lonceng yang dibunyikan untuk pertama kalinya pada malam tahun baru 31 Desember 1869. Lewat keterlibatan masyarakat, yang mengumpulkan $3.000 dan kemudian digandakan oleh Pemerintah, Uskup Alford juga menghimpun pendirian panti imam baru (29 November 1870), yang diperkaya oleh pendirian jendela peringatan oleh eksekutor Douglas Lapraik. Namun, puncak menara Katedral Santo Yohanes dibiarkan terlantar. Tak lama sebelum ia meninggalkan Koloni, Sir Richard membuat perintah (Februari 1872) untuk memberlakukan agar tak ada pembayaran apapun yang harus dikenakan untuk pelayanan gerejawi apaun berkaitan dengan Katedral Santo Yohanes.
Peristiwa utama dari kehidupan sosial pada masa tersebut adalah perayaan yang berhubungan dengan kunjungan ke Hongkong dari H.R.H. Pangeran Alfred, Adipati Edinburgh, dan terutama pembukaan Balai Kota baru, yang peletakan batu pertamanya diadakan pada 23 Februari 1867, oleh Sir R. MacDonnell. Selama berpekan-pekan, persiapan dibuat untuk penyambutan Adopati, atas dasar program yang disampaikan oleh Sir Richard dan diterbitkan dalam Government Gazette. Dari kesempatan kala H.M.S. Galatea datang (31 Oktober 1869) dengan Adipati yang menumpanginya, sampai 16 November, kala ia akhirnya meninggalkan Koloni, masyarakat Hongkong, baik asing maupun Tiongkok, mengadakan perayaan-perayaan meriah. Tak lama usai kedatangannya, Adipati mendarat secara pribadi dan menghadiri makan malam di Balai Pemerintahan dengan Gubernur dan Laksamana Keppel, mantan kepalanya. Pada keesokan sorenya, ia secara pribadi menghadiri makan malam yang diadakan oleh the Hon. W. Keswick di kediaman Jardine, Matheson & Co., dan kemudian melihat iluminasi, kembang api dan pertunjukan naga, yang diadakan di seluruh kota dengan kilat sinar sampai awal pagi. Pada 2 November, tiga jam sebelum waktu yang dipastukan untuk pendaratan resmk Adipati, Laksamana Hon. Sir H. Keppel, K.C.B., yang disambut di Koloni dengan makan besar perpisahan sebagaimana yang diberlakukan pada kebijakan Inggris sebenarnya di Tiongkok, kala berangkat ke Inggris, dilakukan pada 8 a.m. untuk mengarungi Murray Pier, kala secara mengejutkan, ia mendapati ada sebuah tongkang yang diawaki oleh para perwira Galatea yang mengayuhkannya ke kapal uap surat, Adipati sendiri mengayuh dayung dan Komodor Oliver J. Jones bertindak sebagai jurumudinya. Pada pukul 11 a.m., Adipati mendatangi upacara di Pedder's Wharf, yang dihadiri oleh Sir H. Kellett dan dua bawahannya. Sir Richard, yang secara resmi menawarkannya penyambutan, mengiringinya dalam perjalanan besarnya menuju Balai Kota yang dibuka dan dilihat Adipati. Sekitar 300 priayayi kemudian diperkenalkan kepada Adipati, yang juga menjawab empat penyampaian yang ditujukan kepadanya, yakni oleh Mr. Th. Pyke soal masyarakat umum, oleh Mr. D. Ruttunjee untuk pedagang Parsi, dan oleh para deputi pedagang penduduk asli Tiongkok dan kepala sekolah Pemerintah, yang berseragam gagah dan berkotow bersama yang memberikan nuansa pewarnaan ciura dunia timur. Pada sore hari, Adipati menghadiri makan besar yang diadakan di Balai Pemerintah dan disusul oleh sambutan yang dibawakan oleh Lady MacDonnell. Pada 3 November, Adipati bergerak dengan Gubernur ke Happy Valley, dan hadir pada pertunjukan pertama yang diberikan pada sore hari, di Teater Balai Kota yang baru, oleh Amateur Dramatic Corps dan oleh para anggota German Club Concordia. Sebuah acara besar diadakan keesokan harinya di Balai Kota, dan pertunjukan luar biasa dipentaskan, pada keesokan harinya, oleh para aktor Tiongkok di teater Tunghing dan disusul oleh makan malam Tiongkok, yang mengadakan bagian pertama dari program tersebut. Kala Adiopati mengunjungi Kanton dan Makau, memakai kapal uap sungai Kinshan yang ditempatkan oleh H. C. & M. Steamboat Company pada penempatannya, perayaan-perayaan Tiongkok dan pertunjukan naga dilanjutkan di Hongkong. Usai kepulangannya (9 November), Adipati mengunjungi Mayjen Whitfield yang sedang sakit, bersantap dengan Kolonel Milles dan para perwira Resimen ke-75 dan kemudian dengan Komodor Jones. Ia kemudian menghadiri dua makan besar lain dan sambutan publik di Balai Pemerintah, menerima dua pernyataan tambahan (oleh rohaniwan dan pemimpin pedagang laut), menyaksikan pertandingan kriket, ikut serta dalam pertandingan boling di Oriental Bowling Alley, bertindak sebagai konduktor orkestra di pertunjukan teatrikal yang diberikan oleh para perwira Galatea di Teater Balai Kota, menghibur Gubernur dan Lady MacDonnell di kapalnya, dan akhirnya menghadiri, tak lama sebelum keberangkatannya, peletakan batu pertama panti umum Katedral Santo Yohanes (16 November). Penyambutan dan penghormatan Adipati diadakan pada setiap kesempatan yang ditujukan untuknya menerima popularitas terbesar, sementara kesuksesan menghadiri perayaan yang diberikan dalam menghormatinya menjadi sumber kebanggaan besar dan kesenangan untuk seluruh masyarakat.
Di antara banyak tanda kehidupan sosial sehat dan perjuangan yang diwujudkan pada masa itu utamanya meliputi pembentukan (12 November 1867) Asosiasi untuk mengamankan pengaruh Parlementer atas perantara Koloni. Ini diharapkan agar pemulihan dilakukan lewat cara ini, alih-alih banding keapda Kantor Kolonial, yang dilakukan untuk pengerahan paling menekan, di bawah masyarakat yang bekerja. Mr. A. P. Sinnett bertindak selaku jurutulis untuk perhimpunan sampai Juli 1868. Pada 23 Desember 1867, pertemuan Asosiasi mengadopsi Peringatan untuk diserahkan kepada Dewan Rakyat. Ini merupakan protes paksa melawan pengadaan Kontribusi Militer. Pada tahun berikutnya, pengaruh Asosiasi tersebut diperkuat oleh pembentukan Asosiasi bekas kolonis terkait di London (April 1868), dan Asosiasi hongkong menerima beberapa pengakuan oleh Komite Dewan Legislatif, mengkonsultasikan Asosiasi dalam persoalan UU Pembangunan yang kala itu didiskusikan. Namun, Petisi kepada Dewan Rakyat jatuh ke landasan yang dimiliki pengerahan cabang London dari Asosiasi tersebut. Selain itu, tindakan Asosiasi lokal dilumpuhkan pada waktu itu (8 Juli 1869) oleh tekanan internal sebagai pertanyaan apa cangkupan Asosiasi yang dipercayakan untuk hibah-hibah lokal atau meliputi penekanan umum kebijakan Inggris di Tiongkok dan Jepang. Asosiasi kurang berpengaruh namun semi-politik lainnya dibentuk oleh Mr. W. N. Middleton, dan didukung oleh para artis lokal berbakat lainnya (Mr. J. B. Coughtrie dan Mr. E. Beart), yang dengan lucu namun sangat efektif mengkritik dan mengkarikaturkan, untuk hiburan mendalam masyarakat, politik dan perilaku lokal, selebriti dan tetua, lewat cara China Punchy yang diterbitkan di bagian dalam tak biasa dari 28 Mei 1867, sampai 28 Mei 1868. Di taman-taman umum, tempat komunitas Parsi mendirikan penopang pengerjaan tangan, penghimpunan besar dibuat oleh kurator baru (Ch. Ford) dan kepentingan umum didaftarkan pada masa itu dalam kepengurusan taman (10 Januari 1872) dengan menarik Departemen Taman dan Aforestasi dari penaungan Surveyor Umum dan menempatkannya di bawah Komite Penasehat perwakilan. Pembukaan ulang Seamen's Hospital yang dibangun ulang oleh Jardine, Matheson & Co. (Mei 1866) dengan biaya $30.000, transformasi Perpustakaan Victoria lama dan Ruang Baca dalam Kelompok (15 Agustus 1871) sehingga dikenal sebagai Victoria Club, dan upaya jangka pendek untuk menghimpun pengungsian umum iuntuk para tahanan yang dilepaskan dan terlantar (Mei 1871), juga merupakan indikasi jiwa masyarakat sehat. Di sisi lain, keruntuhan Volunteer Corps, yang telah dibubarkan (1 Juni 1866) tak menghadirkan anggotanya, juga tercatat, namun mungkin memiliki sumber mendalam pada krisis perdagangan yang kemudian hanya melumpuhkan kegiatan lokal.
Pengadaan Lomba Renang (Juni 1866), lomba yacht samudra (December, 1868) dan lomba sepeda (15 Februari 1870), menghimpun penghimpunan dan fasilitas untuk rekreasi umum. Keluhan dibuat di lomba Wongnaichung pada Maret 1869, agar Amerika menghadirkan Gerai Besar untuk tontonan besar dari pihak pribadi yang masuk dalam firma-firma Amerika utama (Russell & Co. dan A. Heard & Co.). Namun, ketentraman kemudian dipulihkan. Pada 28 Februari 1870, sebuah penyampaian ditandatangani oleh seluruh masyarakat yang dimajukan kepada Laksamana Rowan dalam komando U. S. Asiatic Squadron, untuk mengekspresikan simpati secara universal yang dirasakan dalam Koloni dengan para penderita dari karam kapal U. S. Corvette Oneida di teluk Yeddo, yang disebabkan akibat tabrakan dengan P. & O. S. S. Bombay pada 24 Januari 1870. Kedatangan kapal bendera AS Delaware (19 Juni 1870), para perwira yang memiliki kegemaran umum dalam masyarakat lokal, banyak disesalkan. Peringatan hari ulang tahun Washington dirayakan (Maret 1871) oleh seluruh masyarakat asing selaku tamu perwira U. S. S. Colorado yang menghidupkan hiburan mereka dengan lomba kapal layar terimprovisasi.
Pada 1870 dan 1871, komunitas Jerman banyak tertuju oleh peristiwa berturut-tuturt perang Prancis-Jerman. Jumlah besar dikumpulkan di Hongkong dan dimajukan untuk pemulihan orang sakit dan luka-luka dari kedua kubu. pada sebuah konser tunggal (Desember 1870), uang sejumlah $2.000 terkumpul. China Mail selama beberapa waktu diurus oleh pemukim Jerman yang nampak tak adil dalam kritik tak bersahabat yang dimajukan oleh penyunting terhadap tindakan yang diambil oleh Jerman usai pertempuran Sedan. Pemulihan perdamaian diadakan (Maret 1871) lewat makan besar umum. Pada November 1871, kelompok Jerman mengumpulkan, lewat konser, uang dalam jumlah besar dalam membantu dana pemulihan yang dihimpun di Hongkong sampai kabar kebakaran besar di Chicago terjadi. Bangunan baru didirikan untuk kelompok Jerman di Wyndham Street, dalam wujud jajaran struktur rancangan Gothik, dibuka pada 2 Februari 1872. Pada sekitaran masa yang sama, sebuah koleksi dihimpun untuk pendirian perpustakaan baru di Strassburg (8 Februari 1872) dan sejumlah besar pengerjaan Tiongkok, termasuk sejumlah manuskrip langka dari Formosa, disiapkan untuk perpustakaan baru.
Sejumlah kejadian kecil dari kehidupan sosial pada masa itu meliputi dedikasi Balai Maasonik yang baru (27 Desember 1865), makan malam perpisahan publik yang diberikan kepada Dr. Kane (Mei 1867), pembukaan gedung Hotel Hongkong yang baru (29 Februari 1868), kedatangan ekspedisi Austria-Hongaria di bawah Laksamana Baron Petz, dengan Profesor Scherzer (Juni 1869), makam malam publik yang diberikan kepada Komodor Jones (April 1870), kedatangan Mr. George Francis Train (3 September 1870), serangkaian ceramah umum yang diberikan oleh Dr. Legge tentang Konfusianisme dan oleh Dr. Eitel tentang Buddhisme (Desember 1870 sampai Februari 1871), perayaan peringatan keseratus Beethoven lewat konser yang dipentaskan di Balai Kota (20 Desember 1870), kedatangan Hon. Mrs. Yelverton (Lady Avanmore) dari San Francisco (15 September 1871), dan ceramah umum tentang Knox oleh Dr. Legge (Desember 1871).
Lima belas negara berbeda pada masa itu diwakili di Hongkong oleh para Konsul yang diakui resmi: Austria oleh G. von Overbeck (10 Maret 1867); Belgia oleh H. Nicaise (29 Agustus 1871); Denmark, Swedia dan Norwegia oleh G. J. Helland (26 Desember 1865); Prancis oleh H. du Chesne (14 Januari 1865); Jerman oleh A. Eimbke (7 Agustus 1869); Italia dan Hawaii oleh W. Keswick (28 April 1868, dan 10 April 1869); Belanda oleh L. Beyer (4 Juni 1870); Portugal oleh J. J. dos Remedios (10 Januari 1872); Rusia oleh J. Heard (16 April 1862); Siam oleh J. Fraser (26 Mei 1868); Spanyol oleh F. Ortuño (11 Februari 1867); Amerika Serikat oleh Letkol Moulding, yang digantikan oleh D. H. Bailey (21 Oktober 1870).
Berkaitan dengan tekanan masyarakat, masa pemerintahan Sir Richard dikarakterisasi oleh gelombang topan besar yang luar biasa. Pada 30 Juni 1865, sebuah topan, yang menimbulkan kerusakan kecil di Koloni, menenggelamkan dua kapal uap Hongkong, Corea dan Chanticleer, yang meninggalkan Swatow pada hari itu untuk Hongkong dalam rombongan dan lenyap, tak meninggalkan jejak di belakang. Tepian topan menyentuh Hongkong pada 7 Juli 1866, dand menciptakan kerusakan besar. Pada tahun berikutnya (1867), tiga topan berturut-turut (8 Agustus, 8 September, dan 1 Oktober) menyebabkan bencana serius di pesisir dan tempat apung, terutama yang pertama dari mereka, dengan empat kaapl di pelabuhan tergeser ke pesisir, dua tenggalm dan sejumlah kapal jung karam yang tak terhitung. Pada 26 September 1870, kerusakan besar terhadap nyawa dan harta benda timbul akibat topan tersebut, Tembok Praya runtuh, S.S. Walter dan sebuah yacht tenggelam, dan kapal-kapal jung yang karam menutupi Praya sementara ratusan nyawa lenyap. Peristiwa yang sama terjadi pada 2 September 1871, kala, di samping cedera yang menyebabkan rumah-rumah di kota, banyak kapal di pelabuahn rusak atau terdampar, dan kapal Prancis Nancy dan kapal Jerman Hans menjadi rusak total. Sejumlah kebakaran besar terjadi pada masa tersebut, namun salah satu dari peristiwa tersebut (28 November 1867) menimbulkan guncangan luar biasa, sekitar 500 rumah hancur. Pada tahun tersebut (1867), musibah tersebut terjadi, dan juga ditandai dengan kejadian tiga topan serius, sangat ditonjolkan oleh ledakan bubuk meriam dan dua longsor serius. Pada 17 Januari 1867, kapal Themis terbaring di dekat Stonecutters' Island bersama dengan pengangkut bubuk Zephyr, yang berisi 200,000 pound bubuk meriam di dalamnya, dan sekelompok kuli yang bekerja memindahkan barrel-barrel bubuk, kala mendadak ledakan terjadi yang meledakkan kedua kapal tersebut menjadi berkeping-keping, menyebabkan kematian sekitar empat puluh orang, dan mengguncang banyak rumah di kota. Pada bulan Oktober, dua longsor terjadi, satu menghancurkan pipa gas di Westpoint dan membuat seluruh Koloni menjadi gelap semalam, sementara yang lainnya membuat sederet delapan rumah Tiongkok di Taipingshan menjadi reruntuhan, selain juga menimbulkan kehilangan beberapa nyawa, sementara juri menyalahkan Surveyor Umum karena tak melirik kejadian tersebut. Pada 8 Mei 1870, kejadian karam tunggal terjadi di sebuah kapal, Dunmail, kala berlabuh ke pelabuhan dan karam akibat tindakan berlabuh pada beberapa ratus yard dari dermaga, di bebatuan dekat Hunghom.
Obituarium pada masa itu utamanya dipenuhi oleh kematian, di Balai Markas Besar, dari Mrs. Brunker (1 Juli 1868) dan Mayjen Brunker (23 Maret 1869), dan kemudian meliputi nama-nama Mrs. Smale (Oktober 1868), Asisten Surveyor-Pramuniaga Umum (Oktober 1868), Mr. Margesson (Juli 1869); G. J. Barber, R.N. (28 Desember 1869), Dr. A Cochran (7 Maret 1870), H. P. Austin (14 September 1870), Mrs. Kresser (September 1870), Kapten J. B. Endicott (6 November 1870), Th. Donaldson (November 1870), J. Donoval, Tukang Listrik dari Telegraph Company (9 Februari 1871), F. T. Hazeland, Solicitor Mahkota (21 Februari 1871), Uskup Smith, yang wafat di Inggris (14 Desember 1871), dan Mrs. Hugh Hughes (5 Januari 1872).
Pada waktu kala menjelang masa pemerintahan Sir Richard berakhir, pada April 1872, seluruh masyarakat Hongkong sejak itu menyesalkan keberangkatannya. Di samping makan malam perpisahan yang diberikan untuk menghormatinya oleh para anggota Kepegawaian Negeri (5 April), komunita asing memberikannya makan besar yang luar biasa (9 April), dan para pedagang Tiongkok mempersembahkan pidato pujian yang muluk-muluk namun tulus (11 April) bersama dengan peringatan melawan perdagangan kuli. Sir Richard meninggalkan Koloni tersebut pada 11 April 1872, dengan kapal uap surat Prancis, bersama dengan para sesama penumpangnya, Gubernur Makau Portugis dan Gubjen Kepulauan Filipina Spanyol. Setelah kembali ke Inggris, ia pensiun dari kepegawaian, menempatkan dirinya sendiri selama beberapa tahun dengan berkaja kajian sastra dan wafat pada 5 Februari 1881.
Sementara itu, Sir R. MacDonnell memahami pendirian sebenarnya dan kebutuhan Koloni lebih baik ketimbang kebanyakan Gubernurnya, nampak jelas dari pernyataan berikutnya yang diambil dari salah satu penyampaian terbitannya (29 Oktober 1867). 'Keadaan Koloni Hongkogn sepenuhnya berbeda dan aneh, bahwa itu merupakan kesulitan bagi Eksekutif untuk disampaikan dari pengalaman Koloni lainnya, atau landasan yang dihimpun lewat praktek dan tradisi Eropa, sistem selaras manapun untuk pemerintahan dan legislasinya … aku akan mengadvokasikan kebijakan yang meninggalkan Koloni sejuah mungkin kebebasan yang diperluas, pada penunjangan dan pengerjaan lokal, semua pemasukan publik yangt ersedia dapat dikumpulkan dari masyarakat untuk keperluan tersebut, karena pencapaian dan ketonjolan yang diberikan kepadanya, sebagai depot, secara garis besar bergantung pada kemajuan, sebagaimana kediaman dan tempat rehat, yang dapat terus ditawarkan … Aku harus denagn senang hati melihat kegiatan lain dalam membuat penunjangan sanitasi dan dalam mengerahkan pengangkutan dan penurunan kapal yang lebih mudah dan tidak mahal ketimbang saat ini.'
Perasaan umum dari masyarakat, pada waktu keberangkatan terakhir Sir Richard, adalah—bahwa ia bersikap empatik dan, walau bersifat tegas, bukan berarti sosok yang bergesekan; bahwa ia adalah pengatur yang handal, salah satu guebrnur Hongkong yang paling handal, jika bukan yang terbaik; bahwa ia gagal untuk memperkenankan siapapun karena ia, pada prinsipnya, hanya melakukan apa yang ia sendiri anggap terbaik dalam kepentingan Koloni, tanpa takut atau menganakemaskan orang manapun; bahwa ia menghimpun kepolisian, jalan raja dan pengelolaan air Koloni; bahwa ia tak hanya berhati-hati dalam kepengurusan keuangan Kolonial namun menghimpun kemakmuran menggantikan kebangkrutan positif; bahwa ia sukses kala setiap Gubernur sebelumnya gagal, seperti dalam menekan ketakutan lokal dan sumber daya pembajakan; bahwa ia mengetahui bagaimana memerintah orang Tiongkok dan memberikan tempat layak bagi mereka; bahwa perlakuan terbaik dan paling populer dari pemerintahannya adalah sikap Inggris sebenarnya yang ia pandu dalam penghormatan dan pendirian Koloni, kebebasan pelabuhan dan kepentingan dagangnya, melawan musuh-musuh Hongkong, baik Tiongkok maupun Inggris. Singkatnya, penilaian masyarakat atas jasa pemerintahan Sir R. MacDonnell' dapat dijelaskan dalam perkataan Shakespeare: Disini datang seorang Kaisar! Kapan datang orang lain yang semacam itu?