Eropa di Tiongkok/Bab 21

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
BAB XXI.

Pemerintahan Sir John Pope Hennessy.

22 April 1877, sampai 7 Maret 1882.
Sir John Pope Hennessy

Mr (kemudian Sir) John Pope Hennessy, C.M.G., datang ke Hongkong pada 22 April 1877, terlambat pada sore hari untuk mengambil sumpah jabatan pada hari yang sama. Ia disambut di kapal oleh Mayjen Sir F. Colborne, dan oleh Administrator, Hon. J. G. Austin, dan kala mendarat, di Murray Pier, oleh para kepala departemen, anggota dewan, Uskup Raimondi, dan sejumlah pemukim utama. Sambutan Mr. Hennessy di Hongkong bukanlah hal yang antusias, namun dapat dikatakan soal prasangka masyarakat yang menyambutnya. Sehingga, terdapat sentimen dini bahwa masa ketegangan dapat mereda, namun terdapat juga, pada pihak komunitas Eropa, penentuan terjujur untuk menghakimi pemerintahannya kala mereka dapat menemukannya. Mr. Hennessy menikmati berbagai kesempatan pengalaman pertemuan. Ia telah duduk, sebagai Anggota King's County, dalam Dewan Rakyat (1859 sampai 1865), dan ia telah menjabat sebagau Gubernur Labuan dan Konjen Borneo (1867), selaku Gubernur Pemukiman Afrika Barat (1872), Bahama (1873), dan Kepulauan Windward (1875). Menunda edaran Surat Paten, Mr. Hennessy kini sementara diangkat (12 Maret 1877) sebagai Wagub Hongkong, dan sehingga ia dilantik pada jabatan tersebut (23 April 1877), pada hari kedatangannya. Pada kesempatan tersebut, Mr. Hennessy dengan sukarela mengumumkan bahwa ia akan terdorong untuk mengikuti jejak langkah pendahulu menonjolnya, Sir A. Kennedy, dan bahwa kebijakan utama pemerintahannya akan melindungi kepentingan pedagang Koloni tersebut yang, ia katakan, bersaing dalam transaksinya pada koloni-koloni terbesar di dunia. Enam pekan kemudian, Surat Paten (tertanggal 10 April 1877) didatangkan, Mr. Hennessy dilantik, dengan cara biasa, sebagai Gubernur dan Kepala Panglima Hongkong dan Sekitarnya (6 Juni 1877).

Dengan pengecualian kunjungan ke Jepang (31 Mei sampai 6 September 1877) dan kunjungan ke Peking (11 September sampai 24 Oktober 1881), Gubernur menjalani seluruh masa jabatannya di Hongkong. Kala cuti ke Jepang, Hon. W. H. Marsh, dan, kala perjalanannya ke Peking, Hon. M. S. Tonnochy secara sementara mengurusi Pemerintahan. Pada 22 April 1880, Yang Mulia menganugerahi penghargaan kesatria kepada Mr. Hennessy. Kabar tersebut diterbitkan dalam Hongkong Government Gazette edaran 21 April 1880.

Selain dari perbincangan pribadi dengan beberapa diplomatis menonjol di Tiongkok dan Jepang, Sir John Pope Hennessy, seperti pendahulunya, tak ada perbincangan diplomatik dengan para perwakilan Pemerintahan lain, di luar satu pertukaran catatan singkat dengan Gubernur Makau. Kapal jung Tiongkok yang dikerahkan dari Hongkong (29 November 1877) dengan kargo bubuk meriam untuk Makau, dihentikan oleh para pegawai Blokade Pabean Tiongkok kala keluar dari pelabuhan dan dipaksa kembali ke Hongkong. Kala para pemilik kapal jung mengeluhkannya kepada Gubernur, mereka memberitahu (29 Juni 1878) bahwa Gubernur tak dapat campur tangan, karena Otoritas Kanton menganggap Makau merupakan bagian dari Tiongkok. Jawaban tersebut ditorehkan dalam surat-surat kabar publik, Gubernur Makau kemudian mengalamatkan sebuah protes resmi kepada Sir John, mendorong kedaulatan Raja Portugal atas Makau dan menekankan fakta bahwa seluruh bangsa Eropa mengakuinya, dan juga para pegawai Tiongkok, sesambil bendera portugal dikibarkan di semenanjung tersebut selama 300 tahun. Sir John menjawab bahwa ia tak membiarkan perlawanan apapun pada penekanan Tiongkok terhadap kedaulatan Makau.

Pada pemerintahan tersebut, Koloni malangnya mengalami kejadian-kejadian yang menarik simpati dengan kematian yang dibuat di kalangan bangsa-bangsa Dewan Eropa. Bendera-bendera Koloni dikibarkan setengah tiang, dan meriam-meriam ditembakkan, kala kematian Ratu Belanda (13 Januari 1877), Raja Italia (15 Januari 1878), Putri Alice (18 Desember 1878), Czar Alexander II (14 Maret 1881) dan Presiden Garfield (20 September 1881). Sangat berseberangan dengan pendahulunya, yang tak memberikan peringatan terhadap kematian Kaisar Tiongkok, Sir John memerintahkan bendera-bendera Koloni diturunkan dan meriam ditembakkan selama 21 menit (23 April 1881) pada kematian Janda Permaisuri Tiongkok, peristiwa yang diumumkan di Gazette. Sir John juga hadir secara resmi di perayaan, dalam menghormati ulang tahun Raja Portugal (31 Oktober 1878) dan peringatan kedua pelantikan Paus Leo XIII (3 Maret 1880), yang diadakan di Katedral Katolik Roma.

Dalam rangka pengutusan dari para perwakilan kekuatan asing, Sir John bahkan lebih sering melakukannya ketimbang para pendahulunya. Dari para pegawai Tiongkok, didatangkan Hoppo Tsun Kai (11 Mei 1878); Chen Lan-pin, Utusan untuk Amerika Serikat, Spantol dan Kuba (5 Juni 1878); Chung How, Utusan Besar untuk St. Petersburg (11 November 1878 dan 26 November 1879); Liu Wan-shung, Utusan untuk Jerman (11 November 1878); Waliraja Kanton, Liu Kwan-yih (25 Januari 1880); dan terakhir, Hoppo baru Chung Kwan (10 April 1881). Terdapat juga banyak utusan asing yang diutus Sir John untuk mewakili dalam satu cara atau lebih. Jenderal U. S. Grant, pahlawan Perang Saudara Amerika, datang ke Hongkong (30 April 1879), diutus pada makan malam negara di Balai Pemerintahan (3 Mei 1879), menjalani beberapa hari di Kanton dan Makau (5 sampai 10 Mei), dipersembahkan dengan penyampaian oelh Tiongkok (12 Mei 1879), namun telah meninggalkan Hongkong sebelum pesta taman, dengan penghiasan dan kembang api, yang komunitas asing adakan untuk menghormatinya, dibatalkan. Pengunjung berikutnya adalah Pangeran Thomas dari Savoy (Adipati Genoa) yang datang dengan Kapal Vittore Pessani (23 Juni 1879, dan lagi pada 1880). Pangeran Heinrich dari Prusia datang dengan kapal Prinz Adalbert (1 Mei 1880), membantu pembukaan potret Pangeran Suri di Dewan Pemerintahan (7 Mei 1883) dan bertindak sebagai pemandu acara bersama dengan Gubernur dalam menyambut Adipati Genoa dan masyarakat Hongkong di Balai Pemerintahan pada acara ulang tahun Yang Mulia (24 Mei 1880). Pada tahun berikutnya, Raja Kalakau, dari Kepulauan Hawaii, datang ke Hongkong (12 April 1881), dan singgah di Balai Pemerintahan. Mr. C. P. Chater mengadakan acara makan besar untuk menghormatinya (18 April 1881) di Kowloon, dan sambutan publik diadakan pada sore yang sama di Balai Pemerintah. Raja pergi ke Bangkok pada beberapa hari kemudian (21 April 1881), bukannya tanpa rasa pahit yang terasa ada pada waktu antara Gubernur dan masyarakat Inggris. Namun, peristiwa terbesarnya adalah kedatangan (20 Desember 1881) Detached Squadron dengan Pangeran Albert Victor dan George dari Wales menumpangi Bacchante. Sebuah balai diberikan dalam menghormati para pengunjung Kerajaan di Balai Pemerintahan (22 Desember 1881) dan kota dihias secara meriah (24 Desember 1881), namun masyarakat tak memiliki kesempatan untuk melihat para pangeran, sampai 30 Desember 1881, kala, usai berpidato pada Balai Pemerintah, dan mengikuti makan siang disana, para pangeran hadir pada sore hari dalam acara pelayanan publik yang diadakan di Balai Kota. Para pangeran, sebelum mengunjungi Kanton (26 sampai 29 Desember), meninggalkan Hongkong pada hari terakhir apda tahun tersebut. Kunjungan mantan Gubernur, Viscount de Paco d'Arcos, dari Makau (31 Oktober 1879), penerusnya Senhor da Graça (26 November 1879), dan Utusan Besar Brasil untuk Peking (28 Mei 1880) tersemat pada daftar perwakilan asing yang diutus ke Hongkong pada masa itu.

Piagam baru, yang dikeluarkan oleh Surat Paten (9 April 1877), menghasilkan Piagam Suplementer tertanggal 8 Juni 1875, dan mengartikan konstitusi, kekuatan dan otoritas jabatan Gubernur, menyatakan bahwa para anggota Dewan EKskeutif dilantik oleh Pernyataan atau Instruksi, dan menembahkan kekuatan perlindungan yang diberikan juga pada pembiayaan yang diberlakukan. Piagam baru menambahkan pasal XI dari Piagam tahun 1843 dan menyatakan bahwa, dalam kasus kematian, ketidakmampaun bertugas dan cuti Gubernur, Pemerintah harus diurus oleh Wagub atau Pengurus yang diangkat untuk keperluan tersebut, atau oleh Jurutulis Kolonial untuk waktu tersebut.

Satu Sub-Departemen baru, yang banyak dibutuhkan dan melakukan pekerjaan yang baik setelahnya, didirikan oleh Sir John (1 Februari 1881), yakni agar Surveyor Marinir Pemerintahan (J. S. Brewer), berada di bawah UU Penetapan Perkapalan Dagang (8 tahun 1879). Upaya tersebut (16 November 1878) untuk membentuk kantor baru Jurutulis Tiongkok untuk Gubernur dan Penerjemah untuk Jurutulis Kolonial (E. J. Eitel) gagal untuk menerima kesepakatan Jurutulis Negara, dan jabatan tersebut ditujukan kala Petinggi Peneafsir dan Penerjemah untuk Mahkamah Agung (25 November 1881) sulit melangsungkan pemerintahan tersebut. Untuk kepengurusan Government Gazette, Sir John memberikan banyak perhatian telaten. ia memadukan edisi terpisah dari edaran Inggris dan Tionghoa dari Gazette menjadi satu (1 Januari 1879) dan memiliki setiap dokumen, yang dapat menjadi kepentingan apapun untuk Tiongkok, diterjemahkan dalam Gazette, teks-teks Inggris dan Tiongkok ditempatkan berdampingan dalam kolom-kolom paralel. Daalm Departemen Kepolisian, jabatan lowong Asisten Petinggi Kepolisian ditiadakan oleh Jurutulis Negara (30 Januari 1879). Perubahan yang lebih penting dibuat oleh Sir John (17 Maret 1879) lewat penghimpunan dua pertiga Angkatan Kepolisian selalu ditempatkan pada tugas malam. Petinggi Kepolisian ssendiri melaporkan pada tiga bulan kemudian (1 Juli 1879) bahwa tindakan tersebut memiliki dampak bermanfaat dalam menekan jumlah kejahatan. Pengerjaan peluncuran kapal uap (1879), peniadaan Kepolisian Perairan dari dermaga pelabuhan sampai Stasiun Tsimshatsui yang baru (1881), bersama dengan peningkatan jumlah Angkatan, menjadi langkah-langkah perjuangan yang Gubernur lakukan untuk tuntutan petinggi. Bahan pengujian kompetitif menjadi topik kesukaan bagi Sir John, yang mengumumkan (28 Mei 1877), tak lama usai kedatangannya, agar, sebagai aturan umum, seluruh pelantikan pada pencabutannya dalam Layanan Sipil Koloni akan diberikan lewat sistem pengujian kompetitif, mirip dengan yang didirikan untuk Layanan Sipil Inggris Raya lewat Perintah Yang Mulia dalam Dewan pada 4 Juni 1870. Untuk memberlakukan kajian bahasa Tionghoa, Sir John menerbitkan (4 Februari 1881) sebuah penyarian dari pernyataan lama buatan Sir George Grey (28 April 1855) yang menyatakan bahwa, sebagai aturan, hanya ditujukan pada pengecualian yang sangat khusus, tanpa penerapan untuk peningkatan gaji dalam Layanan Sipil Hongkong yang dibuat untuk orang manapun yang tak memahami bahasa Tionghoa. Ia juga menerbitkan sebuah notifikasi yang dikeluarkan (2 Juli 1855) lewat perintah Sir J. Bowring untuk memberlakukan bahwa, dalam klaim untuk promosi, pengetahuan bahasa Tionghoa akan dinyatakan sebagai rekomendasi. Namun, Badan Penguji, khususnya yang dilantik oleh Sir A. Kennedy, sangat diurus oleh Sir J. Pope Hennessy. Sehingga mula-mula, ia mengakui keberadaan Badan, lewat penerbitan (27 April 1877) nama-nama anggota (C. C. Smith, F. Stewart, J. Bussell, E. J. Eitel dan A. Lister), namun sebulan kemudian ia menghiraukan keberadaan Badan tersebut dengan mengadakan, tanpa alasan yang jelas, untuk pengujian kompetitif baru pertama (2 Juni 1877) Badan terpisah (Uskup Burdon, C. C. Smith, dan Ng Choy), dan melakukannya lagi untuk pengujian berikuitnya (19 Juni 1877) kala tiga penguji (Uskup Burdon, Ch. May, dan Ng Choy) dilantik. Kala Badan asli dikirim dalam pengunsuran diri mereka (18 Juli 1877), ini tak diterima, namun Badan terpisah diangkat untuk setiap pengujian kompetitif. Gardens and Afforestation Department, yang pada 1872 telah diperlakukan sebagai Departemen terpisah, namun pada 1873 ditempatkan di bawah kendali bersama Surveyor Umum dan Komite Taman, (8 Februari 1877), sebelum kedatangan Gubernur Hennessy, kembali membuat cabang Departemen Survei lewat peniadaan Komite Taman. Hasilnya adalah pergesekan besar, yang berlanjut sampai kepengurusan Taman dan penanaman sekali lagi menaungi Departemen terpisah (15 Maret 1879). Sebuah laporan, yang memberikan riwayat tekanan lama, diterbitkan dalam Gazette (16 Oktober 1879) namun kemudian (5 Februari 1881) ditangguhkan lewat perintah Jurutulis Negara, Sebuah Perintah dari Dewan Penasehat (23 Oktober 1877) mengarahkan agar yurisdiksi Mahkamah Agung harus meliputi kejahatan dan dakwaan yang dilakukan oleh, atau sengketa yang timbul antara, warga Inggris di tempat manapun pada wilayah yang berada dalam 10 mil dari bagian manapun dari Koloni tersebut. Pengarahan Wakil Pendaftar Mahkamah Agung, yang ditemuka pada Oktober 1878, memicu kejutan mendadak dan menyakitkan untuk masyarakat, karena penyelidikan membongkar ketiadaan kenjdali penuh dan audit dalam Departemen Mahkamah Agung, karena menyalahkan Eksekutif, sementara Eksekutif dapat menyalahkan Dewan. Sir John membentuk (14 September 1878) sebuah Komisi (Ch. May, G. Philippo, A. Lind, W. Wotton) untuk mengawasi kepengurusan seluruh keuangan atau keamanan yang datang ke tangan pegawai manapun yang berkaitan dengan Mahkamah Agung, namun dikerahkan, untuk Komisi tersebut, kemudian pada (7 November 1878) sebuah Komisi lainnya (Ch. May, G. Philippo, Th. Jackson, W. Wotton), yang diperintahkan untuk menyelidiki apakah benar atau tidak pencegahan yang lebih besar diadopsi untuk keamanan dan distribusi uang atau keamanan yang diraih oleh Mahkamah Agung. Selaras dengan beberapa rekomendasi yang dibuat oleh Komisi tersebut (25 Mei 1879), aransemen jabatan Mahkamah Agung dirombak dan Pendaftar baru (H. Gibbons) dikirim (14 April 1880) oleh Jurutulis Negara. Namun pergesekan internal kemudian berkembang dalam Pengadilan, di samping ketidakpemahaman berkelanjutan antara Kepala Hakim dan Pendaftar Umum, yang berpuncak pada ranah publik (26 Juli 1880), dan menempatkan pemberhentian pada usaha Pengadilan sampai Pendaftar merampungkan (30 Juli 1880) pengadaan tugas-tugasnya. Setelah kebakaran besar 25 dan 26 Desember 1878, yang menghancurkan 361 rumah di pusat kota, dan yang, dalam wacana masyarakat mendemonstrasikan ketiadaan seluruh sistem dalam kepengurusan Brigade Damkar, Sir John menjanjikan (18 Januari 1879) berbagai reformasi. Namun tak ada kesempatan apapun yang dilakukan, komunitas asing mendorong Komite (W. Keswick, Ph. Ryrie, Th. Jackson, W. H. Forbes, H. Hoppius, W. Reiners, J. B. Coughtrie dan E. F. Alford) untuk membujuk Gubernur untuk mengangkat seorang kepala damkar terampil, pekerjaan petugas damkar berbayar, dan keinginan suplai air yang layak. Sir John berjanji untuk mengerahkan kepala dampak terampil dari Inggris dan menyediakan, jika memungkinkan, tank-tank tingkat tinggi dan pemberdayaan brigade damkar. Namun, persoalan suplai air adalah hal finansial, dan menunda pengadaan dua skema alternatif yang dimajukan, yakni skema cagar alam Taitam dan proyek tank baru untuk brigade dampak, perombakan Brigade Damkar ditangguhkan, dan dua proyek suplai air dilakukan. Di luar penjualan bel kebakaran baru untuk Menara Jam (12 Juli 1880), suplai seragam baru untuk brigade di kota dan desa (19 Juli 1880), dan penerbitan, dalam bahasa Inggris dan Tionghoa, UU Brigade Damkar lama (4 tahun 1868) dan serangkaian aturan yang dikeluarkan di bawah UU tersebut (5 Oktober 1880), persoalan Brigade Dampak ditinggalkan dalam statu quo. Terdapar Departemen Pelayanan Publik lainnya, antara para kepala dan Gubernur yang dikatakan bergesekan besar, namun sengketanya tak memaksa diri mereka sendiri pada perhatian publik, walau pada awal 7 Oktober 1880, salah satu resolusi pertemuan publik pada masa itu secara khusus menginginkan Komisi dari luat Koloni dilantik, dalam rangka menyelidiki, di antara hal lain, 'dalam hubungan antara Gubernur dan para pegawainya.'

Badan Dewan Legislatif menjadi arena dari nyaris pertikaian sengit. Dalam banyak kasus bahkan pada pemilu, oleh Gubernur, para anggota dewan baru menekan masyarakat Inggris sebagai upaya mendalam. Pada Oktober 1878, kala Surveyor Umum (J. M. Price) mengambil cuti, dan Pendaftar Umum (C. C. Smith) pergi (17 Oktober 1878) ke Singapura untuk diangkat menjadi Jurutulis Kolonial Negeri-negeri Selat, komunitas asing Hongkong, kala terkejut bagaimana Sir John memutuskan resolusi pada pertemuan publik pada 7 Oktober 1878, dimulai lewat kabar bahwa Mr. J. A. da Carvalho, seorang pramuniaga Portugis menonjol dalam Perbendaharaan, diangkat menjadi Pelaksana Jabatan Bendahara Kolonial dengann kursi di Dewan. Namun, pelantikan tersebut ditarik, kala ditemukan bahwa Mr. Carvalho, yang merupakan seorang warga asing, tak dapat mengambil sumpah kesetiaan. Kejutan serupa timbul di Koloni pada 22 Januari 1880. Hon. H. B. Gibb meninggalkan Koloni pada hari itu dan, dalam peristiwa biasanya, kursinya di Dewan akan diberikan lagi ke Mr. H. Lowcock, yang kembali dari Inggris; namun, kala mengejutkan masyarakat, Sir John memberikan pelantikan kepada barister Tiongkok, Mr. Ng Choy (22 Januari 1880). Dua pelantikan tersebut ditafsirkan oleh masyarakat Inggris sebagai upaya untuk menyenangkan kalangan Portugis dan Tiongkok dari masyarakat, untuk menciptakan perasaan pihak anti-Inggris, dan memperkuat pemerintahan pribadi. Beberapa tahun kemudian, kelowongan lain di Dewan diisi, dalam hal yang tak ditujukan, dengan memberikan kursi dalam Dewan kepada Mr. E. R. Belilios, salah satu dari dua pedagang candu India utama di Koloni, yang menonjolkan dirinya sendiri sebagai Direktur Hongkong and Shanghai Bank.

Sebuah proviso ditambahkan (23 Mei 1877) pada UU Perusahaan tahun 1865, bahwa jumlah saham dapat dikurangi lewat pembagian dalam tanpa kasus kurang dari seperempat saham asli. Dengan kesepakatan Lord Carnarvon, UU tersebut (1 tahun 1877) disahkan (21 Juni 1877). Ini adalah satu-satunya tindak legislatif pada tahun 1877. Pada tahun berikutnya, tiga UU yang sangat singkat disahkan, yakni UU Imigrasi Tiongkok (Lisensi Khusus) (1 tahun 1878), UU Amandemen Penjara yang terdiri dari satu paragraf (2 tahun 1878) dan UU Pasar (3 tahun 1878). Karya lainnya dilakukan pada tahun 1879. Dua UU Pengaturan Candu (1 tahun 1879 dan 7 tahun 1879), Amandemen UU Imigrasi (6 tahun 1879) dan UU Konsolidasi Perkapalan Pedagang (8 tahun 1879) disahkan pada 1879, dan kemudian diamandemenkan pada tahun 1880. Pada tahun tersebut, UU pendek (6 tahun 1880), memberikan kapal-kapal uap surat Prancis dengan status pasukan perang selama dua belas bulan disahkan dan sehingga diberlakukan ulang setiap tahun. UU Naturalisasi (4 tahun 1880), memberikan penduduk Eropa (E. J. Eitel) dengan hak-hak warga Inggris di Koloni namun tidak di tempat lain, disepakati oleh Ratu, para beberapa tahun kemudian disusul oleh pengadaan tahunan UU semacam itu, karena para pemukim Tiongkok kini mulai memiliki nilai besar untuk naturalisasi semacam itu, terbatas pada hal ini. Beberapa UU lainnya disahkan pada tahun 1881, berkaitan dengan Ekstradisi Makau (1 tahun 1881), Sensus (2 tahun 1881), naturalisasi warga Tiongkok (5 sampai 10 tahun 1881), pencekalan dan perlindungan kondisional (12 tahun 1881) dan Amademen segar UU Perusahaan (14 tahun 1881). Terakhir, pada Januari 1882, UU Jalur Trem (1 tahun 1882) menyediakan kebebasan untuk mendirikan jalur trem dari Westpoint sampai Shaukiwan dan dari St. John's Place sampai Victoria Gap.

Namun walaupun pengerjaan legislatif dilakukan oleh Dewan pada masa itu menghasilkan sedikit buah, terdapat banyak cara dedaunan dan dedaunan yang berduri. Pertemuan Dewan tak sering namun panjang, perhatian para anggota banyak diduduki oleh Sir John dengan tugas mengurusi keuangan, perdagangan dan industrial Koloni. Seringkali juga waktu Dewan dimonopolisasi oleh debat polemik tentang prasangka persaingan lokal, terhadap perlakuan sebenarnya dari para penjahat Tiongkok dan pada prinsip umum kebijakan Sir John. Alih-alih membuat banyak penekanan pada semua yang disepakati, diskusi tersebut hanya diadakan untuk mentenarkan, dan dari tahun ke tahun, kebocoran yang dibuat oleh Gubernur dalam hubungannya timbul antara ia dan komunitas Eropa. Sebagai konstitusi Dewan, Hon. Ph. Ryrie (26 Februari 1880) memajukan pertanyaan soal apakah Gubernur akan merekoemndasikan tambahan jumlah anggota tak resmi, atas dasar bahwa proporsi tiga anggota tak resmi banding lima anggota resmi (disamping Gubernur) tidaklah selaras. Sir John menyatakan bahwa ia siap membuat rekomendasi yang sama kepada Jurutulis Negara, menyatakan agar jumlah anggota tak resmi ditingkatkan menjadi empat atau lima. Pada tahun berikutnya (8 Agustus 1881) anggota rak resmi lainnya ditambahkan (E. R. Belilios). Keluhan lama dari waktu yang tak layak memperkenankan anggota tak resmi, untuk menguji perkiaraan, sekali lagi dimajukan (31 Agustus 1880), dan kemudian menyatakan bahwa, jika diskusi umum apapun dianggap diinginkan, ini dapat mengembangkan pergerakan terhadap Komite. Pertanyaan ssitem sebenarnya untuk melaporkan debat dalam Dewan juga diangkat (23 Agustus 1881) oleh anggota rak resmi yang menyatakan pekerjaan dari wartawan tangan pendek resmi. Sir John berjanji untuk menangani persoalan tersebut menjadi menonjol, namun tak ada pergerakan semacam itu yang dibuat. Permohonan lainnya yang banyak dibutuhkan dibuat oleh Pelaksana Jabatan Kepala Hakim yang mendorong (13 Juni 1881) agar pengulangan, amandemen dan konsolidasi sejumlah besar UU yang berlaku di Koloni telah menjadi pengerjaan yang sangat dibutuhkan. Sir John berujar bahwa ia menempatkan persoalan tersebut pada beberapa waktu lampau di tangan Jaksa AGung, dan langkah-langkah akan diambil untuk merevisi dan mengkonsolidasi UU-UU tersebut.

Terkait masalah yudisial, permohonan kepada pengujian lokal (18 Mei 1877) Kepala pertamanya (Ng Choy) yang mengadopsi hukum sebagai profesinya, yang menyajikan pernyataan khusus. Permohonan kepada pengujian Mr. J. J. Francis (16 April 1877) menambahkan unsur baru pada pengadaan keelokan forensik lokal. Di sisi lain, keberangkatan ke Koloni dari Kepala Hakim, Sir John Smale (11 April 1881), dan Penasehat Ratu, Mr. Th. C. Hayllar (23 Januari 1882) yang berulang kali menjabat sebagai Jaksa Agung dan Hakim Puisne, menghimpun dua penerangan hukum tercerah di Koloni tersebut. Sejumlah kasus yang diadili di Pengadilan pada masa itu, kepentingan masyarakat secara khusus disorot oleh pangadilan dua insinyur kapal uap pesisir Yesso yang didakwa (29 Januari 1878) atas dakwaan pembunuhan tak berencana pada catatan ledakan alat rebus: oleh kasus Kate Waters, yang membuat tiga orang Melayu didakwa dan dihukum mati (13 Mei 1879) karena membunuh kapten mereka, rekan dan awak Tiongkok di laut; dan oleh kasus Klub (8 April 1881) yang mencobai hak komite Klub Hongkong untuk mengusir para anggotanya. Pada Mei 1879, Kepala Hakim menyatakan pertanyaan pengaruh menonjol pada sosok komersial, lewat pelayangan, dalam istilah terkuat, bahwa seorang bawahan, tak meraih gaji secara langsung dari majikannya, namun menghitung ulang sendiri di luar komisi yang dibayarkan oleh pelanggan, secara khusus merupakan seorang pegawai, tanpa persoalan bagaimana ia menerima kesetaraan gaji. Untuk pemanfaatan wartawan, Kepala Hakim mengartikan (12 Desember 1879) hak dan perkenanan pihak surat kabar. Karena status pengecualian yang diklaim oleh kapal-kapal uap surat Prancis, sebuah keputusan penting diberikan (7 Januari 1880) oleh Kepala Hakim, kala petani candu lokal memohon untuk jaminan pencarian terhadap S.S. Anadyr. Kepala Hakim memutuskan bahwa kapal uap surat Prancis bukanlah kapal dalam pengartian Kovensi yang diberlakukan (24 September 1856) antara Inggris dan Prancis, namun harta benda Perusahaan swasta; bahkan jika kapal tersebut adalah kapal nasional, tak ada sanksi legislatif yang diberikan kepada keputusan Konvensi tersebut, dan bahwa tak kompeten untuk Mahkota untuk memberikan subyek haknya melawan kapal manapun tanpa sanksi legislatif; bahwa, dengan menganggap kapal tersebut dalam keputusan Konvensi, bahwa Konvensi yang diterapkan pada kapal-kapal pengangkut surat antara pelabuhan Inggris dan Prancis, dan Shanghai bukanlah pelabuhan Prancis maupun Inggris, sebuah kapal pada pelayaran antara Shanghai dan Hongkong tak berada di bawah keputusan Konvensi sampai surat-suratnya diantarkan ke Hongkong; bahwa, pada akhirnya, kapal tersebut terlepas dari UU fiskal, bahwa, dengan menutupi penyeludupan berseberangan dengan keterkaitan bangsa-bangsa dan penyalahgunaan kekebalan mancanegara. Sehingga, jaminan pencarian terhadap Anadyr dikeluarkan, namun Konsul Prancis enggan untuk memberikan bantuan apapun, dan kapal tersebut berlayar ke Singapura tanpa pencarian apapun yang dilakukan.

Populasi Hongkong meningkat, pada masa itu, dari 130.168 warga Tiongkok pada 1877, menjadi 150.690 warga Tiongkok pada 1881, sementara warga non-Tiongkok meningkat pada tahun-tahun yang sama dari 8.970 menjadi 9.622. Total populasi Koloni kemudian meningkat pada kurun waktu lima tahun sebanyak 21.258 jiwa.

Pendapatan Koloni meningkat. Pendapatan tahun 1877 berjumlah sampai $1.005.312, dan pendapatan tahun 1880 berjumlah sampai $1.069.947, sementara pendapatan tahun 1881, yang memiliki sebab tertentu dan khusus, berkembang menjadi $1.324.455. Selain itu, mereka mendapati bahwa pendapatan Koloni, yang pada 1876 berjumlah $919.088 meningkat pada 1877 menjadi $86.224. Namun pada 1878, pendapatan jatuh lagi sejumlah $57.674. Peningkatan lainnya, yang berjumlah $16.457, terjadi pada 1879, disusul pada 1880 lewat peningkatan jumlah $105.852, dan pada 1881 lewat peningkatan yang lebih luar biasa sejumlah $254.508, sehingga pendapatan tahun 1881 berjumlah menjadi $1.324.455. Perbedaan perkembangan cepat dari sumber daya keuangan Koloni, pada pemerintahan tersebut, timbul kala dibandingkan dengan pendapatan pada lima tahun sebelumnya, sangat tajam. Satu-satunya pertanyaan adalah bagaimana peningkatan tersebut terjadi.

Ragam tahunan pendapatan yang didapatkan dari pemberlakuan UU Perangko biasanya bergantung pada keadaan pasar saham. Ini terjadi pada 1877, melalui pendirian Agensi Perangko Tiongkok dan lewat pemberlakuan terlembagakan melawan pemberlakuan warga Tiongkok terhadap UU Perangko, peningkatan jumlah menjadi $24.951, pada bidang pajak perangko sebanding dengan 1876. Peningkatan kecil berikutnya, yang berjumlah $8.584 terjadi pada tahun 1878, disusul pada 1879 lewat penurunan $12.307 yang dijelaskan oleh Buku Biru disebabkan oleh penurunan dalam transfer saham. Pada 1880, terdapat peningkatan kecil sejumlah $5.913. Sehingga, kami melihat bahwa pada empat tahun pertama masa pemerintahan tersebut, penetapan tahunan pajak perangko sangatlah kecil, berjumlah $120.956 pada 1877 dan $120.678 pada 1880. Namun pada 1881, tahun pada masa kegemaran luar biasa terhadap judi lahan dan harta benda rumah yang dilakukan warga Tiongkok, pajak perangko mendadak menghasilkan $165.340, terhitung meningkat $44.661. Pada 1882, penetapan pajak perangko jatuh lagi sampai $18.360 dan Buku Biru pada tahun tersebut menyatakan bahwa 'penurunan besar tersebut sepenuhnya dikarenakan kejatuhan harga tanah pada tahun terakhir.'

Biaya kepolisian, penerangan, air dan damkar bertumbuh pada 1877 menjadi $194.838, mengalami peningkatan $14.945 berbanding dengan tahun 1876. Peningkatan tersebut dijelaskan dalam Buku Biru disebabkan oleh peningkatan jumlah hunian. Pada 1878, terdapat peningkatan kecil lagi sejumlah $7,060, disusul pada tahun 1879 oleh penurunan besar sejumlah $26,583 yang dicatat oleh Sir John untuk penilaian yang lebih rendah yang ditetapkan oleh pemberi nilai pada tahun tersebut. Tahun berikutnya, pada 1880, biaya peringkat berkembang lagi sejumlah $59.215, dijelaskan oleh restorasi penilaian yang lebih tinggi pada masa sebelumnya. Pada 1881, peringkatnya menurun tajam, terjadi penurunan $8.761. Sehingga, terdapat sedikit perkembangan berkaitan dengan tingkat hunian, sebagaimana nilai peringkat, yang pada 1881 menghasilkan $221.796, hanya berjumlah $26.958 diatas penghasilkan bertingkat yang sama pada 1877.

Sebagai pendapatan lahan, hasil penyewaan lahan sejumlah $123.064 pada 1877, terhitung hanya meningkat $2.950 dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya. Walaupun ada ragam lain pada tahun-tahun berikutnya, untuk ranah penyewaan lahan pada 1881 sejumlah $123.115, menunjukkan peningkatan $51. Namun sebagai ranah premia pada penyewaan yang baru diberikan, kasus tersebut sangat berbeda. Pada 1877, Dari sumber ini, melalui penjualan lahan khusus yang diadakan atas perintah Gubernur, terjadi peningkatan sejumlah $72.158. Namun pada 1878, ini disusul penurunan sejumlah $73.958, penurunan lain sejumlah $9.624 pada 1879, dan kembali meningkat tajam sejumlah $4.590 pada 1880. Kini menganggap bahwa premia terhadap lahan baru terhitung pada 1878 menjadi $11.031, pada 1879 menjadi $1.407 dan padan 1880 menjadi $5.998, ini lebih menemukan bahwa premia tersebut mendadak berkembang pada 1881 menjadi $203.659. Sir John, dalam pidato dan dokumen resminya, bekerja keras untuk menunjukkan bahwa peningkatan pendapatan luar biasa tersebut adalah hasil pergerakan alami dan sehat dari Koloni. Kegemaran judi tanah, yang berlangsung sepanjang tahun 1881, adalah solusi teka-teki sebenarnya.

Pendapatan tersebut datang dari monopoli candu yang terhitung pada 1877 dan 1878 menjadi $132.000 setahun, yang berjumlah kurang dari $1.500, ketimbang jumlah yang datang dari sumber yang sama pada 1876. Monopoli tersebut, yang sepanjang dilakukan oleh sindikat Tiongkok di Hongkong berada pada tingkat rendah secara tak adil, dijual oleh para penawar umum pada 1879, kepada mitra Sindikat Singapura (Tan King-sing), dengan alasan masyarakat tak selaras, pada peningkatan tak lebih dari $77.916. Pada penjualan berikutnya (11 Februari 1882), kebun dijual, selama setahun, dengan harga $210.000, berada pada catatan yang sama sebagaimana yang dicatat pada 1879.

Ini nampak dari analisis terdepan dari sumber-sumber utama pendapatan lokal, bahwa, kala ini berkaitan dengan peringkat hunian dan candu yang sedikit meningkatkan pendapatan yang disebarkan sepanajng seluruh masa itu dan disertai dengan peningkatan penduduk alami, terdapat kaitan pengerahan perangko dan premia pada penyewaan yang baru memberikan peningkatan mendadak tak alami, digerakkan dari satu sumber yang sama, yakni berkaitan dengan lahan dan dikerahkan pada tahun yang sama, 1881. Pada awal tahun 1881, para pembukim Tiongkok di Hongkong diwarnai dengan kegemaran untuk memperkirakan lahan dan harta benda rumah. Kejadian tersebut berlangsung sampai Oktober 1881, kala kuas penggelembungan dan kepanikan umum yang diwujudkan. Nilai harta benda, yang dihimpun oleh spekulator Tiongkok, kemudian mendadak jatuh sekitar 45 persen dan depresi besar menyusul. Warga Tiongkok, dan terutama orang-orang di kalangan mereka yang dipandang oleh Sir John sebagai sosok pria utama dari komunitas Tiongkok, merupakan para penderita utama dari keruntuhan spekulasi lahan, Pemerintah beserta penduduk Inggris dan asing menjadi pemukim asli pada banyak kasus, usai harta bendanya berpindah tangan secara cepat pada tingkat peningkatan, sampai pada akhirnya kunci mati diwujudkan dari keinginan dana. Keruntuhan penggelembungan disusul pada 1882 oleh sejumlah kebangkrutan dan litigasi tiada akhir. Namun, secara keseluruhan, hasilnya sangat kurang menimbulkan petaka ketimbang yang diantisipasi, tekanan pada nilai nyata menjadi penglihatan dasar. Meskipun demikian, sepanjang tahun 1882, pasar properti memberlakukan penetapan para pemilik yang ada. Apa yang menjadi sebab asli dari kegemaran mendadak untuk judi lahan dan harta benda rumah, sulit untuk dikatakan dengan ketentuan. Pemukim asing umumnya mengaitkannya dengan masalah inflasi periodikal Sir John dari kemakmuran besar Koloni, dan pengaruh pribadinya dengan para pedagang Tiongkok utama, yang mendorongnya untuk mengambil posisi yang diduduki oleh pedagang asing di Koloni, yang didorong olehnya untuk mengambil jabatan yang diduduki oleh para pedaganga asing di Koloni dan menjual rumah-rumah hunian dan kantor di kawasan Eropa dari kota tersebut. Namun apapun yang menyebabkan kegemaran judi tersebut, ini sangatlah jelas, bahwa pemberi terbesar dalam materi tersebut menjadi Pemerintah yang mengirimkan, pada pengeluaran penjudi Tiongkok, peningkatan pendapatan bersihnya, yang terhitung, pada satu tahun, dengan jumlah $242.322.

Ini adalah hasil dari kebijakan keuangan Sir John pada tahun 1881: laba dari judi lahan sejumlah $197.661, laba daripenjudian harta benda rumah sejumlah $44.661, total $242.322. Sehingga ini menandai kesuksesan, bahwa anggota dewan tak resmi, sebelum mereka memiliki waktu untuk mewujudkan karakter dan sebab yang sebenarnya dari peningkatan pendapatan, menempatkan Gubernur (23 Agustus 1881) pada 'kesuksesan kebijakan keuangannya.' Namun mereka menambahkan pidato gegabah mereka dengan permintaa sederhana agar, dalam menghadapi pengerahan besar dan surplus tahunan, pengurangan pajak kini harus dibuat. Sir John menjawab bahwa ia akan menurunkan pajak rumah dari 12 sampai 6 persen, dan ia mengira jika kekuatan yang lebih besar diberikan kepada petani candu, monopoli akan mencapai $400.000, yang menjadi kasus pengurangan pajak yang dapat diperkenankan.

Kini beralih ke persoalan penggelontoran, kami pendapat bahwa pada 1877 terdapat penurunan dalam penggelontoran Koloni, berjumlah $29.008, utamanya disebabkan oleh pengurangan penggelontoran untuk pengerjaan umum. Pada 1878, terjadi peningkatan pengeluaran, berjumlah sampai $37.315, disebabkan oleh pembayaran saham Koloni dalam Konvensi Pos ($20.023), meningkatkan penggelontoran Kepolisian ($10.051), dan menghimpun kabel kapal selam ke Green Island ($5,211); namun penggelontoran pada pekerjaan umum menurun dari $83.409 pada 1877 sampai $68.633 pada 1878. Pada 1879, penggelontoran makin meningkat, namun hanya sejumlah $16.344, pengerjaan pekerjaan umum berkurang sampai $62.571, peningkatan pengeluaran tahun 1879 utamanya disebabkan oleh perintah untuk perekrutan Kepolisian dan peluncuran kapal uap ($10.839) dan perabotan baru untuk Balai Pemerintah ($5.107). Pada 1880, kala pendapatan terhitung sejumlah lebih dari satu juta dolar, Gubernur mengalami peningkatan penggelontoran sejumlah $21.140, dan pada 1881, dengan pendapatan yang masih meningkat, pengeluaran makin meningkat dengan jumlah $33.507. Ini adalah kepengurusan ekonomi tertentu dan hasil yang ditunjukkan. Sepanjang masa pemerintahan tersebut, karena terdapat surplus pendapatan tahunan, melebihi penggelontoran, ditinggalkan dalam genggaman. Surplus tahunan tersebut terhitung, selama tahun ke tahun berturut-turut dari 1877 sampai 1881, jumlahnya masing-masing adalah sebagai berikut, yakni $132.105, $37.114, $37.227, $121.933 dan terakhir (pada 1881) menjadi $342.873.

Dengan pengecualian pembangunan ulang tembok Praya, yang hancur akibat topan tahun 1874, pekerjaan publik apapun dari pengaruh apapun ditangani pada masa pemerintahan tersebut. Sehari usai keberangkatan Sir A. Kennedy, Dewan Legislatif menyepakati (2 Maret 1877) penggelontoran $200.000 yang diambil dari Pendanaan Istimewa, dan jumlah $50.000 sempat digelontorkan untuk keperluan pembangunan ulang tembok Praya. Selain itu, pengerjaan tersebut ditunda sampai musim gugur 1879 kala hal tersebut dinyatakan sungguh-sungguh, dan, karena gembira tak ada topan yang mengusik, dengan penggelontoran $244.254, dirampungkan pada 1880. Rumah Sakit Sipil yang baru dirampungkan pada 1877, pasar kecil di Yaumati dan Lunatic Asylum di Saiyingpun dibangun pada 1879, Lock Hospital yang baru didirikan pada 1880 dan dalam pengerjaan tahun 1881 dilakukan pada Pemecah Gelombang Causeway Bay. Pembangunan Pemecah Gelombang sangat direkomendasi pada 1877 oleh sebuah Komisi (H. G. Thomsett, r.n., J. M. Price, J. Dixon, r.n., S. Ashton, J. P. McEuen, r.n., R. McMurdo) dan skema mereka sangat didukung (4 November 1877) oleh Laksamana Ryder, namun tak sampai akhir 1881 kala pengerjaan tersebut dinyatakan dan penggelontoran $3.090 dijalankan. Beban utama dari pengerjaan tersebut sehingga dijatuhkan pada masa pemerintahan berikutnya. Terkait pengerjaan umum, masa jabatan Sir John utamanya ditandai oleh sejumlah pengerjaan penting yang dibahas, mendeklarasikan penghalangan dan penolakan atau penundaan. Pada 12 November 1878, para pemilik harta benda asing di Hongkong mengingatkan Gubernur, berujar bahwa jalan Praya diperlebar 20 kaki, lewat reklamasi bagian depan, dalam hubungannya dengan pembangunan ulang tembok Praya. Usulan tersebut, sebuah antisipasi sensitif dan sederhana dari skema reklamasi paling ambisius yang dimulai sepuluh tahun kemudian, ditolak atas dasar bahwa ini akan menunda pembangunan ulang tembok Praya. Lagi-lagi, usai kebakaran 25 Desember 1878, yang menimpa sebagian besar wilayah perumahan di bagian tengah kota sampai menjadi abu, sangat mendorong Sir John agar ia harus memakai kesempatan tersebut untuk pelebaran, dan penunjangan pengarahan jalan-jalan raya pada daerah tersebut, namun saran tersebut ditolak karena terlalu mahal. Pendirian ruang bawah tanah baru pada sistem terpisah, walau diberlakukan pada skema penekanan kejahatan buatan Gubernur tanpa pencambukan, ditunda oleh Sir John untuk alasan keuangan. Pembangunan bangunan Central School yang baru,karena lahannya yang mahal telah dijual dan membersihkan rumah-rumah, ditunda dari tahun ke tahun di bawah berbagai pendahuluan, dan dibiarkan tak tersentuh. Pengerjaan air Taitam, rencana yang telah dirembok dan disepakati pada masa pemerintahan sebelumnya. Sir John merasa malu sepanajang bertahun-tahun, dan kala Kantor Kolonial pada akhirnya mengirim peritnah agar pengerjaan tersebut harus dilakukan sesekali. Untuk alasan keuangan murni, Sir John mengambilnya sendiri terkait komando yang dipegang olehnya dari Downing Street, dan pengerjaan tersebut belum dilakukan sampai 1882, menjelang keberangkatannya. Kesamaannya adalah kasus dengan Observatorium Kowloon. Skema tersebut mula-mula timbul pada musim semi 1877, kala beberapa pemilik kapal dan manajer P. & O. Company mengedarkan tanda tangan petisi yang memintah pemerintah untuk mengadakan pengerahan harian terhadap bola waktu. Pergerakan tersebut diambil oleh Surveyor Umum (J. M. Price) yang merembukkan rencana tersebut yang kemudian mendirikan Observatgorium tersebut dan menyarankan pembangunan, terhadap Elgin di Kowloon, terhadap Observatorium, yang harus ditempatkan di bawah penugasan sosok profesional utnuk direkomendasikan oleh Astronomer Royal, dan, kala mendapatkan peringatan angin ribut dan pengamatan meteorologi,menghimpun penurunan harian dari bola waktu di depan Stasiun Kepolisian Air. Selain dari tawaran berikutnya untuk pengamatan astronomi, setiap unsur khusu dari skema Observatorium saat ini diusulkan secara mendetil oleh Mr. Price. Pada 30 Oktober 1877, Laksamana Ryder menulis surat, yang dengan hangat mendukung saran Mr. Price dan menambahkan rekomendasi agar pengamatan pasang ombak dan arah angin juga harus dicantumkan dalam skema tersebut. Surat yang diterbitkan dalam Government Gazette tertanggal 17 November 1877, dan dalam perkiraannya untuk tahun 1878 Sir John menyebutkan penggelontoran $5.000 untuk pembangunan Observatorium. Namun, tak ada yang dilakukan dalam persoalan tersebut sampai tiga tahun kemudian, kala serangkaian surat lainnya diterbitkan dalam Gazette (2 September 1881), memajukan skema baru, walau sebetulnya menjadi penggelontoran penjelasan skema Mr. Price oleh Mayor H. S. Palmer, R.E., dengan penambahan besar dari beberapa rekomendasi terkait pengamatan astronomi yang diambil, tak hanya menuturkan seluruh penuturan Mr. Price, selain mengambil peran skema kepada Sir J. Pope Hennessy. Selain itu, pembangunan Observatorium ditinggalkan pada masa pemerintahan berikutnya, walaupun Mayor Palmer memegang luka besar dalam membuat pengamatan bintang-bintang (diterbitkan dalam Gazette tertanggal 4 Maret 1882), lewat cara yang ditentukan olehnya terhadap tempat Observatorium di Lat. 22 degr. 18 min. 11.91 sec. North.

Statistik kejahatan, dan teori terhadap perlakuan terbaik para penjahat Tiongkok, menjadi topik paling menonjol dari perdebatan dalam Dewan dan dalam pers publik pada masa itu. Sir John datang ke Koloni dengan niat untuk mengajukan pandangan kemanusiaan terhadap perlakuan penjahat Tiongkok untuk disiplin penjara dan penentangan hukuman mati yang, usai berabad-abad peradaban progresif, menghimpun landasan di Eropa sebagaimana yang diterapkan kepada para tahanan Eropa. Tak lama usai kedatang Gubernur, pencambukan pada prakteknya ditiadakan. Hanya sedikit penderaan, yang secara pribadi dilakukan di tembok penjara bawah tanah, yang dterjadi. Dakwaan tersebut, dan upaya yang dibuat oleh Sir John untuk menghimpun Chinese Discharged Prisoners' Aid Society, walau ini menerima kegagalan penuh, membuat penekanan besar terhadap kelas-kelas penjahat Tiongkok, salah satunya Sir J. Pope Hennessy yang disebut sebagai 'sosok murah hati.' 'Jika kita memiliki penjara bawah tanah pada sistem terpisah,' ujar Sir John (17 September 1877), 'dimana para tahunan yang harus melakukan beberapa pekerjaan keras yang berguna, dan dimana mereka mengetahui bahwa tak ada kesempatan menonjol dari pembebasan mereka sebelum akhir keputusan Hakim, kecuali lewat perilaku baik yang terus menerus; jika kita menghimpun reformasi dan pelatihan industrial untuk para penjahat remaja, dan jika kami benar-benar dibiarkan memahami bahwa dakwaan kedua akan dihukum dengan masa pidana yang lebih panjang, itu akan lebih baik dilakukan untuk memeriksa pertumbuhan kejahatan ketimbang hal apapun lainnya yang kita dapat majukan.' Sebuah teori sempurna, selain anggapan bahwa Sir John tak mendirikan penjara pada sistem terpisah maupun reformasi apapun untuk penyambutan para terdakwa remaja, teori tersebut dapat secara keras ditujukan untuk pemeriksaan kejahatan di Hongkong. masyarakat berbeda dari Gubernur mereka sebenarnya bukan karena mereka menganggap bahwa cara perlakuan tahanannya takkan efektif dalam peniadaan pencambukan, namun utamanya karena mereka menganggap pengenalan langsung sistem terpisah dari ketidakmungkinan penerapan, dan walau mereka menyoroti pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan didapati diterapkan secara efektif pada dua masa pemerintahan sebelumnya.

Dalam rangka membuat teori-teorinya soal perlakuan tahanan dan peniadaan pencambukan diterima Dewan dan rakyat Hongkong, Sir John memutuskan untuk membuat statistik kejahatan, terhitung menunjukkan bahwa pengenalan ulang pengecapan, deportasi dan sistem pencambukan, pada permulaan masa pemerintahan Sir A. Kennedy, tak hanya telah gagal mengurangi kejahatan, namun sebaliknya, kejahatan meningkat cepat di Hongkong sejak masa itu. Di samping berbagai pendirian, dan tak mendirikan banyak penanganan terhadap deduksi tertunda dari mereka, ditempatkan kepada Dewan dan masyarakat dengan pemberian keterampilan orator dan pemohon khusus, masyarakat menyatakan bahwa, apapun yang dapat secara logis berkurang dari statistik Sir John, pengalaman pribadi dan terapan mereka sendiri adalah, bahwa kehidupan dan harta benda telah lebih aman di Hongkong sepanjang masa sebelum kedatangan penerus Sir A. Kennedy, ketimbang yang telah terjadi. Sir John menyatakan soal akurasi statistik dan kebenaran analisis angkanya, lainnya adalah ketidakpercayaan dari keduanya, pada pihak masyarakat, berubah menjadi keterusikkan positif. Kini hal tersebut terjadi, entah akibat perlakuan penjahat oleh Gubernur atau lainnya, bahwa tahun 1878 menjadi pembuahan luar biasa dalam kejahatan serius. Pada 1 Februari, serangan bersenjata dibuat oleh kelompok besar perampok Tiongkok di desa Aplichau. Pada 10 Mei, Petinggi Kepolisian dan sejumlah orang terluka di jalan raya oleh para perampok bersenjata yang ditujukan oleh mereka untuk pencegatan. Pada 30 Mei, seorang wanita dibunuh di kota. Pada 31 Mei, seorang wanita lagi-lagi dibunuh di Sheko. Pada 14 Juli, seorang wanita ketiga dibunuh di Taipingshan. Pada 8 Agustus, seorang warga Portugis dibunuh oleh orang Eropa. Kemudian, pada 25 September, dari 40 sampai 80 perambok bersenjata menyerang sebuah toko di Jalan Winglok, kala para pelakunya melakukan pemaksaan, melakukannya selama beberapa waktu melawan kepolisian bersenjata dan akhirnya kabur dengan barang rampasan mereka di sebuah kapal uap. Kala kabar serangan malam tersebut menyebar di kota keesokan paginya, penyelidikan publik, yang dikumpulkan selama beberapa waktu, menyadari peningkatan kejahatans erius, berujung pada pengecaman keras terhadap kelonggaran sistematis Gubernur terhadap para penjahat dan penindakan yang diberikan kepada kejahatan. Sebuah pertemuan penyelidikan publik diserukan. Sebelum diadakan, kejahatan lain terjadi yang menambahkan bahan bakar terhadap percikan api, kala sebuah rumah Eropa di Seymour Terrace diserang (3 Oktober 1878) oleh para perampok bersenjata.

Pada 7 Oktober 1878, pertemuan publik besar pada masa itu diadakan di lapangan kriket. Resolusi-resolusi berikutnya adalah, dengan pertentangan yang sangat sulit, disahkan. Ini memutuskan, (1) bahwa nyawa dan harta benda dijaga oleh kebijakan pelonggaran tanpa alasan terhadap kelompok-kelompok penjahat: (2) bahwa pencambukan di hadapan umum didapati sebagai satu-satunya hukuman yang benar-benar menjerakan, dan bahwa penekanannya adalah karena penebalan selaras yang memiliki kejahatan yang berkarakterisasi; (3) bahwa Komisi pihak pengobatan harus dilantik untuk menyelidiki dugaan dampak luka pencambukan pada punggung; (4) bahwa peniadaan yang nyaris bulat terhadap deportasi tercederai dan akan menyebabkan jumlah penjahat Tiongkok Selatan memenuhi penjara bawah tanah Hongkong; (5) bahwa Komisi dari luar Koloni harus dibentuk untuk menyelidiki penerapan hukum pidana, memberlakukan dakwaan terhadap Pengadilan, dan hubungan antara Gubernur dan para pegawainya, dan terakhir (6) bahwa salinan resolusi tersebut harus diserahkan kepada Jurutulis Negara melalui Gubernur. Mr. H. B. Gibb mengetuainya, dan para penggerak dan anggota dari resolusi-resolusi yang dimajukan adalah Messrs. W. Keswick, W. Reiners, W. H. Forbes, G. Sharp, D. Ruttonjee, W. S. Young, H. H. Nelson, A. MacClymont, H. Lowcock, N. J. Ede, A. P. McEwen dan C. D. Bottomley. Seorang anggota dewan tak resmi senior (Ph. Ryrie) saat itu sedang cuti. Sekeras apapun pemberlakuan yang terkandung dalam resolusi diatas adalah, baik dalam argumen maupun dalam dukungan yang diraih dari komunitas Inggris dan asing di Hongkong, Jurutulis Negara meninggalkan peringatan yang mentubuhkan resolusi tersebut tanpa jawaban selama nyaris setahun. Sementara itu, Komite Tiongkok Dispensasi Wato di Wantsai membujuk kelas bawah penjaga toko Tiongkok berkepentingan dari Sir John, yang pemakzulannya pada ranah wacana dikirimkan ulang oleh mereka sebagai serangan terhadap gubernur yang kebijakannya bersifat pro-Tiongkok. Sehingga, mereka membuat pernyataan kepada Ratu (29 Oktober 1878) ditandatangani oleh 2.218 penjaga toko. Ini secara praktikal merupakan ekspresi kepercayaan diri terhadap gubernur, yang ditujukan sebagai tindak melawan pandangan masyarakat Inggris dan asing, dan bersentuhan dengan gaya penjamahan biasa dari penindakan berlebihan, yang umum di Tiongkok. Setelah beberapa penghimpunan signifikan, Komite Rumah Sakit Tungwa, mewakili sebagian besar pedagang Tiongkok, juga menyerahkan (13 November 1878) peringatan soal resolusi yang disahkan pada pertemuan publik. Pada 5 Mei 1879, Tiongkok memberitahukan bahwa Yang Mulia diperkenankan untuk menerima pernyataan mereka. Pada hari yang sama, Sir John mengangkat ulang seorang priyayi (H. B. Gibb), yang bertindak sebagai ketua pertemuan penyelidikan besar, ke kursi dalam Dewan. Pada 31 Mei 1879, para penggerak dan anggota resolusi pertemuan menyerahkan keluhan kepada Jurutulis Negara (Sir Michael Hicks-Beach) tentang catatan peringatan mereka yang dibiarkan tak dijawab. Beberapa bulan kemudian (17 September 1879), Sir John, yang menganggap dirinya mencetak kemenangan, menghimpun penyelarasan resolusi pertemuan publik yang diterbitkan dalam Gazette dan serangkaian dokumen yang berkaitan dengannya, termasuk jawaban Sir Michael (tertanggal 17 Juli 1879) kepada peringatan terhadap masyarakat Eropa. Dalam jawabannya, Jurutulis Negara mengutip statistik yang menunjukkan peningatan besar kejahatan serius yang terjadi pada 1877 dan 1878, juga menyatakan agar pada dua tahun tersebut, kelas-kelas penjahat Hongkong dimajukan dalam perpaduan dan perilaku pengerahan senjata, dan mengakui alasan dari peringatan yang dirasakan oleh para pemukim di koloni, selain memutuskan untuk mengirim Komisi khusus, meyakini bahwa meskipun seluruh sebab kekhawatiran disingkirkan oleh tindakan Gubernur. Selain itu, kejahatan masih berkembang selama waktu yang sedikit lebih lama. Pada 22 Oktober 1878, seorang kuli dpukuli sampai mati di High Street dan pada 17 Januari 1879, serangan bersenjata terjadi di Hunghom. Pada Januari 1879, perasaan ketidakamanan umum timbul pada rumor yang menyebar di kalangan orang Tiongkok dan menyatakan soal persiapan yang dibuat oleh armada pembajak untuk turun tangan ke Hongkong dan menjarah seluruh kota. Rumornya sangat kuat sehingga Kepolisian mengambil tindakan. Namun, pada tahun 1879, Sir John menghimpun sistem pengetatan disiplin penjara. Sistem deportasi juga diteruskan pada 1879 dan aturan dibuat agar seluruh terdakwa lama harus diadilid i Mahkamah Agung, tempat mereka dapat menerima dakwaan selaras dengan pemberlakuan penindakan terhadap kejahatan, alih-alih dakwaan pendek yang seringkali dipicu oleh para Magistrat Kepolisian. Tindakan tersebut dilakukan untuk menghalau ilusi yang dihimpun para terdakwa Tiongkok terhadap resmi 'sosok murah hati' dan kejahatan mulai menurun, baik terkait jenis dan frekuensinya. Malangnya, laporan tahunan Petinggi Kepolisian selama empat tahun dari 1878 sampai 1881 ditekan dan mereka mengganti, atas perintah Gubernur, statistik kejahatan terbuka yang diberlakukan. Namun tabel tersebut menunjukkan bahwa pada 1877, terjadi peningkatan kejahatan serius sebanyak 12.86 persen, yang petinggi Kepolisian sebut disebabkan oleh kelaparan dan banjir di Tiongkok dan harga beras yang tinggi secara tak lazim di Hongkong. Pada 1878, kejadian tersebut disusul peningkatan kejahatan serius sejumlah 32.31 persen. Pada 1879, terjadi penurunan sebanyak 8.19 persen. Meskipun pada 1880, terjadi penurunan lebih lanjut sejumlah 14.43 persen, terjadi peningkatan kejahatan serius pada 1881, terhitung sejumlah 13.55 persen.

Entah sukses atau tidak dalam pengurangan kejahatan, Sir John memberikan penekanan utamanya dalam perlakuan terhadap para penjahat Tiongkok. Nyaris seluruh orang ia tujukan dalam pemberlakuan tersebut sejak ia membuat deklarasi kebijakan pengamalan pertamanya dalam Dewan Legislatif pada 1877, diterima olehnya pada November 1880, kala Lord Kimberley menghimpun peniadaan akhir terhadap segala pengecapan penjahat, ketidakberkelanjutan permanen pencambukan publik, mengulang seluruh UU yang ditujukan untuk pencambukan orang Tiongkok, pelarangan seluruh pencambukan kecuali dalam kasus dimana tindakan tersebut dilakukan di Inggris Raya, dan terakhir sebuah perintah agar pencambukan orang Asia harus dalam seluruh kasus yang berada pada pembocoran dan bukan pada punggung. Pada September 1881, catatan diberikan agar UU Aturan Amandemen Penjara (7 tahun 1880) ditiadakan, kala hukum lama (2 tahun 1878 dan 4 tahun 1863), dengan niat memodifikasi UU tersebut, dipulihkan.

Pada Mei dan Juli 1878, perhatian pemerintah ditujukan kepada kebiasaan terkait kalangan warga Tiongkok di Hongkong, seperti sepanjang seluruh belahan Kekaisaran Tiongkok, dari membeli dan menjual para gadis untuk keperluan pelayanan rumah tangga. Kebiasaan ini umum diterapkan di Hongkong dengan cara adopsi nominal berkaitan dengan pembayaran uang untuk orangtua sebagai balasan hak pemakaian kepegawaian anak-anak. Jaksa Agung (G. Phillippo) mendeklarasikan (21 Juni 1878), berseberangan dengan pandangan asli Gubernur, bahwa praktek tersebut takm enghimpun dakwaan kejahatan (30 Mei 1878); bahwa pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi kejadian tersebut di Inggris takkan berada pada jalan mengirim diri mereka sendiri dalam operasi hukum kejahatan (21 Juni 1878), dan bahwa para Magistrat Kepolisian tak memiliki yurisdiksi dalam persoalan tersebut. Pada masa yang sama, komunitas Tiongkok mengamati bahwa, semenjak peniadaan perdagangan kuli Makau, praktek penculikan gadis muda Tiongkok untuk diekspor ke Negeri-negeri Selat, California dan Australia, meningkat. Karena para penculik utamanya diyakini adalah orang-orang dari Distrik Tungkoon, Komite pedagang Tungkoon, dikepalai oleh Mr. Fuug Ming-shan, diangkat oleh komunitas Tiongkok untuk mengerahkan beberapa cara untuk menghentikan praktek penculikan tersebut. Sehingga, Mr. Fung Ming-shan dan lainnya mengajukan petisi kepada Gubernur (9 November 1878) untuk diijinkan untuk membentuk Asosiasi Anti-penculikan dengan kuasa untuk mengerahkan para detektif. Sir John membentuk Komite resmi (C. V. Creagh, J. J. Francis, W. M. Deane, E. J. Eitel) untuk menyelidiki persoalan tersebut, dan Komite tersebut merekomendasikan agar sanksi Pemerintah diberikan kepada Konstitusi Asosiasi yang diusulkan atas dasar statuta yang ada (Gazette tertanggal 4 Februari 1880) yang dirancang oleh Mr. J. J. Francis. Asosiasi tersebut, yang mengadopsi nama Poleung Kuk, dibentuk dan menerima (24 Juni 1880) kesepakatan resmi Jurutulis Negara. Kemudian pada (Gazette tertanggal 5 Agustus 1882) aturan untuk pengerjaan Poleung Kuk diterbitkan, berbeda dari statuta yang dirancang oleh Mr. Francis yang tak mengharuskan Asosiasi tersebut untuk dicantumkan di bawah UU Perusahaan tahun 1865, meskipun aturan baru yang diberikan kepada Pemerintah memberlakukan, dan menyoroti, pengerjaan Poleung Kuk yang menerapkan skema rancangan Mr. Francis. Namun, meskipun demikian, Kepala Hakim juga menyatakan bahwa praktek penculikan, untuk keperluan selain lalu lintas kuli, diperingatkan meningkat, dan tak membuat perbedaan antara skala gadis dalam hubungan dengan pelayanan rumah tangga dan dalam hubungan dengan ekspor (untuk tujuan asusila), berulang kali dikecam dari Bench, pada musim panas 1879, sistem penjualan atau adopsi gadis untuk pekerjaan pelayanan rumah tangga sebagai bentuk perbudakan. Kepala Hakim menduga bahwa ada sepuluh sampai dua belas ribu budak perempuan di Koloni, dan bahwa bentuk perbudakan tersebut hanya berkembang walaupun kegagalan pegawai pemerintah untuk memberlakukan hukum yang ada. Tindakan Kepala Hakim mula-mula memicu peringatan besar pertama dan tekanan terhadap warga Tiongkok. Sebuah perutusan yang dipanggil kepada Gubernur (24 September 1879), dan, kala ditanyai ijin untuk menyebut Asosiasi Anti-penculikan yang disebutkan di atas, meminta untuk mengatur pelayanan rumah tangga Tiongkok dengan cara mendaftarkan seluruh gadis pelayan yang dijual. Namun, kekhawatiran komunitas Tiongkok dianggap diredakan, kala Gubernur, yang sebelumnya ragu untuk memberlakukan penindakan melawan para penjual gadis pelayan, kini mendorong mereka agar ia tak diperkenankan melakukan tindak keras apapun berkaitan dengan adat kebangsaan Tiongkok yang ada. Namun pada 6 Oktober 1879, Kepala Hakimkembali mengecam sistem pelayanan perempaun Hongkong sekuat-kuatnya, menyebutnya perbudakan yang diredam, dan mengalamatkan beberapa pekan kemudian (20 Oktober 1879) surat kepada Gubernur, yang memintanya agar Kepolisian harus diperintahkan untuk mengirim setiap orang, yang diketahui menjual pelayan, ke hadapan Magistrat, untuk menghimpun kesepakatan. Kepala Hakim pada masa yang sama menduga bahwa penculikan didorong oleh kebiasaan sosial warga asing di Hongkong, agar kelas orang kulit putih bermunculan di Hongkong dan hidup dalam kesengsaraan, dan ia mengklaim bahwa ini adalah tugas pemerintah untuk menempatkan sistem yang, dengan seluruh nada moral, menindak kejahatan. Untuk mengulang argumen lSir John Smale, Dr. Eitel menulis (25 Oktober 1879) sebuah laporan tentang cikal bakal dan sifat-sifat perbudakan dan pelayanan rumah tangga Tiongkok di Hongkong. Sehingga, seluruh sengketa ditujukan kepada Jurutulis Negara, dan ditinjau dalam debat pada Dewan Rakyat (21 Juni 1880), kala Lord Stanley dari Alderley, yang mengkritik laporan Dr. Eitel, menyatakan bahwa Jaksa Agung salah dalam penjelasan hukum, selain bahwa, di sisi lain, Kepala Hakim memicu dugaan liar. Pada kesempatan yang sama, Lord Kimberley menyatakan bahwa kebiasaan adopsi sangat terajut di kalangan masyarakat Tiongkok, dan bahwa kepedulian yang diambil tak mendapati kebiasaan dan lembaga Tiongkok yang selaras dengan belaahn dunia lainnya. Setelah itu, pernyataan singkat yang dipicu oleh pertanyaan perbudakan lokal lenyap secepat persoalan tersebut timbul. Namun, Poleung Kuk melakukan pengerjaan yang baik dalam mengirim seluruh penculik ke pengadilan. Pada 24 Maret 1881, Kepala Hakim, yang mengamati penurunan cepat dalam kejahatan penculikan, menyebutnya pada usahanya sendiri. Ia menyatakan dari Bench bahwa wacana publik Tiongkok kini nampak terdidik pada esensi kejahatan penculikan besar dan keburukan kejahatan yang timbul dari pelayanan rumah tangga, bahwa pengecamannya terhadap kejahatan tersebut menghasilkan kebangkitan hati nurani warga Tiongkok, dan bahwa sejumlah besar warga Tiongkok kini ingin menunjang nada pemikiran sosial di Tiongkok. 'Perbudakan dari segala jenis,' ujarnya, 'ditindak di TIongkok; ini sebenarnya merupakan pertanyaan pendidikan sepanjang diskusi dan waktu.'

Pertanyaan soal pertahanan Kolonial timbul selama beberapa tahun pada masa pemerintahan tersebut. Sepanjang musim panas 1878, rumor perang dengan Rusia beredar. Meskipun kekhawatiran akan perang tersebut berakhir. UU Sukarelawan (2 tahun 1862) diterbitkan ulang (4 Mei 1878) dan Korps Sukarelawan baru dibentuk dan ditempatkan (16 Mei 1878) di bawah komando Kapten Dempster, yang kemudian diteruskan oleh Kapten A. Coxon, di bawah Mr. W. Danby yang menjabat sebagai Letnan. Pada 1 Juni 1878, nama-nama 142 priyayi, yang tergabung dalam Angkatan Sukarelawan, diterbitkan dalam Government Gazette. Torpedo-torpedo dibangun di Galangan Kapal AL dan praktek-pratek torpedo dilakukan di Lyeemoon. Baterai-baterai juga ditempatkan dalam keadaan pertahanan temporer dan meriam-meriam dikerahkan di sejumlah tempat. Pada Januari 1879, Gubernur menyerahkan perintah untuk pelaksanaan pengerjaan yang dibutuhkan dalam rangka menempatkan sejumlah baterai, yang ditempatkan pada tahun sebelumnya, dalam kondisi pertahanan permanen, dan operasi langsung dilakukan di North Point. Pemerintahan Dalam Negeri, yang akhirnya menyatakan pengakuan kebutuhan sistem pertahanan Kolonial komprehensif, membentuk (8 September 1879) Komisi Kerajaan, yang dikepalai oleh Earl of Carnarvon, untuk menyelidiki tindak pertahanan Koloni. Pengarahan Komisi tersebut diterbitkan di Hongkong (17 Desember 1879) dan, atas permintaan Komisi, Komite lokal sempat dibentuk untuk bertugas untuk melaporkan pertanyaan berkaitan dengan pertahanan, persenjataan dan pengerahan di Hongkong. Rimor perang tertunda antara Rusia dan Tiongkok yang meraih kemungkinan pada musim semi tahun 1880 dan kemudian mendapatkan sorotan publik dalam hal pertahanan Kolonial. Pada musim panas, Jenderal Gordon, yang dikenal sebagai Gordon Pasha, menjalani sepekan di Hongkong dan Kanton (3 sampai 9 Juli 1880) dan membuat berbagai saran soal pertahanan Hongkong, secara khusus menasehati pemindahan Galangan Kapal AL, Barak dan Penyetoran Militer, ke Causeway Bay. Kala kepulangan dari kunjungan ke Li Hung-chang di Tientsin, ia menerbitkan bagian nasehat utama dalam China Mail yang diberikan olehnya ke Pemerintah Tiongkok, dan membuat upaya singkat namun tak berbuah untuk kepentingan pedagang Tiongkok utama di Hongkong dalam usulan untuk pengerahan tindakan terhadap pengusiran orang-orang Manchu dari Tiongkok dan pemulihan dinasti Tiongkok. Ancaman perang kini timbul dan tekanan berkembang dalam Korps Sukarelawan. Panglima, Kapten A. Coxon, dan Letnan W. Danby mengundurkan diri (13 Juli 1880) dan digantikan oleh Kapten J. J. Francis dan Letnan J. McCallum. Sebuah menara kokoh, Wivern, dengan kesalahan kualitas pelayaran yang ditemukan di Inggris, dikirim ke Hongkong (2 Juni 1880) atas saran Gubernur, secara permanen dikerahkan disana untuk pertahanan pelabuhan. Penindakan terakhir dari jiwa perang yang sekarat timbul pada kesempatan peninjauan AL besar yang diadakan di Tsimshatsui (30 Desember 1880). Namun pada permulaan tahun 1881, ancaman perang berlalu, lewat keputusan Rusia untuk mengembalikan Kuldja ke Tiongkok, dan seluruh pertanyaan soal pertahanan Kolonial sirna.

Pada 1877, seluruh kebaikan terjadi di kalangan pedagang. meskipun lebih dibatasi, bisnis berlangsung dalam keadaan sehat. Saham-saham meningkat, walau terdapat spekulasi kecil, dan properti nyata menjadi lebih berharga. Namun, perubahan terjadi pada 1878. Kapal-kapal yang kini diperjuabelikan jatuh, laba-laba pada barang seri seluruh deskripsi menjadi mengecil dan mengecil, dan spekulasi liar terhimpun pada pasar saham, dengan hasil inflasi yang lazim disusul oleh pengikisan berkelanjutan. Selain itu, tidak ada perusahaan gelembung yang sebenarnya diambang oleh rasa percaya masyarakat, dan stok-stok berada dalam kondisi bersuara. Namun tekanan besar timbul pada seluruh cabang komersial, baik yang lokal maupun di Tiongkok dan Jepang, dan beberapa firma lokal yang berumur sangat tua mengalami kegagalan. Pada permulaan tahun 1879, kapal-kapal sangat lambat dalam mengangkut perdagangan berhenti dihitung. Para pemilik kapal mulai berpikir mengerahkan kapal-kapal mereka alih-alih menggerakkan mereka dalam kehilangan. Sehingga, Konferensi pemilik kapal uap London membentuk (September 1879) perpaduan untuk mengatur bobot angkut, untuk mencegah akumulasi kargo, dan melindungi satu sama lain dari kehilangan. Disamping keinginan koheren di kalangan penanadatangan aturan konferensi, melebihi kompetisi luar, perpaduan tersebut gagal dan aturan ditunda (5 Januari 1880) sepanjang Hongkong bergerak. Namun selain dari kapal-kapal, tahun 1879 dalam hal lain juga merupakan tahun depresi besar. Kedatangan kapal-kapal asing menurun sejumlah 5.28 persen, penurunan terbesar yang terjadi pada pihak kapal-kapal dengan bendera Kontinental. Uang menyurut di Koloni dan pengutipan banyak stok masih menurun, walaupun terjadi tawaran investasi yang baik untuk modal. Pemakaian Sterling menurun sampai dolar menyentuh 3s. 6⅛d. dan tael jatuh di bawah 5 shilling. Sealin itu, perdagangan dikatakan kurang berlaba di Hongkong. Namun, pada tahun 1880, penunjangan besar dihimpun. perdagangan kini menunjukkan pergerakan yang lebih cepat dan menguntungkan, ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Spekulasi bertahan dalam batas wajar, penawaran waktu, menghimpun pembelajaran besar pada tahun 1878, kini dianggap sebagai hal-hal berbahaya, dan sehingga stoknya dibiarkan pada penjejakan yang lebih bersuara. H.C. & M. Steamboat Company menerima penyewaan seumur hidup baru oleh aransemen persahabatan dengan golongan oposisi Messrs. Butterfield and Swire. Pada tahun 1880, industri pengolahan gula Hongkong menjadi sumber kekayaan besar di Hongkong, dan East Point Company menjalani waktu dengan seluruh kepentingan gula lokal dengan menjual perhatian dari para pesaing berbahaya. Selain itu, terdapat ruang untuk pabrik gula besar lain, dan tahun berikutnya (6 Juli 1881) dijual ke Quarry Bay oleh Mr. E. Mackintosh untuk Messrs. Butterfield and Swire, yang secara langsung menghimpun pendirian pengolahan gula khusus dan baru. Hongkong and Shanghai Bank maju pada 1880 untuk mengatur posisi dalam perdagangan Tiongkok, mengisi pikiran dengan bisnis sahnya sendiri. Dari tahun ke tahun, sepanjang masa itu, Bank tersebut membuat penambahan substansial untuk dana pinjamannya, ini menjadi niat dari para direktur untuk mengumpulkan dana pinjaman untuk tingkat separuh jumlah pembayaran pendapatan. Pada akhir 1881, banyak pencatatan pertumbuhan yang terjadi pada Bank oleh investor. Sahamnya terus meningkat dan mencapai 116 persen premium pada permulaan 1882. Pengumuman dalam London Gazette (14 November 1881) dari piagama kerjasama Perusahaan Borneo Utara Britania, berlayar ke Hongkong dengan penyelarasan besar. Hal ini umum menganggap wilayah baru tersebut, meskipun orang-orangnya kurus, mendapatkan perkembangan besar, agar buruh dapat disuplai cepat dari Tiongkok dan agar situasi Borneo Utara, yang berada di pertengahan jalan antara Hongkong dan Singapura, memiliki pengaruh politik dan strategis.

Masalah lama blokade Pabean, satu-satunya penekanan terkait yang dapat sangat berguna bagi Sir John might untuk menebus janjinya untuk melindungi kepentingan dagang lokal, tak membawa langkah tunggal mendekati solusi pada masa pemerintahannya. Pada 1877, Sir A. Kennedy, sebelum meninggalkan Koloni, memajukan rekomendasinya ke Jurutulis Negara dengan rujukan ke klausa Konvensi Chefoo yang merujuk kepada Komisi Campuran yang menuntaskan persoalan blokade, dan Dewan Legislatif mencatat (20 Februari 1877) esensi obligasinya terhadap upaya Sir Arthur untuk menghapus penundaan yang menjadi lebih menonjol ketimbang campur tangan mereka dengan perdagangan Koloni, dan lewat pengadaan peringanan yang dimajukan oleh Sir J. Pope Hennessy kepada Konsul Inggris di Kanton kala para pembuat petisi Tiongkok mempersembahkan sambutan kuat. Untuk blokade, para pegawai kini berniat untuk mengambil bagian mereka pada pasal tak wajib dari konsumsi harian, dan walau ini ditentang dan kemudian, terkait perwakilan yang dibuat oleh Konsul untuk Waliraja Kanton, ditinggalkan, blokade pegawai digantikan dalam penghimpunan pengecualian dari tugas-tugas untuk tujuan-tujuan segar secara positif, dan kemudian memajukan dan mengkecualian ternak dari katalog pasal tak wajib. Kala Sir Thomas Wade melewati Hongkong (7 April 1879), pada perjalanannya ke Inggris, Komite Dewan Perdagangan berujar kepadanya bahwa mereka menganggap Konvensi tersebut sebagai alat menonjol, membutuhkan revisi yang berhati-hati, dan agar, walaupun lima pelabuhan baru (Wuhu, Wenchow, Ichang, Pakhoi dan Hoihow) dibuka di bawah tujuannya, ini menjadi harapan terdekat mereka agar Lord Salisbury akan menolak untuk meratifikasikannya. Kebesarannya adalah kejutan komunitas, kala melaporkan bahwa, dalam debat dalam Dewan Bangsawan (9 Mei 1879), Lord Salisbury berujar bahwa Gubernur Hongkong telah melaporkan penyambutan tersebut, dengan klausa tertentu Konvensi Chefoo ditujukan untuk dihapuskan lewat pembentukan Komisi Campuran, telah dibatalkan dan sehingga tak ada alasan lebih lanjut untuk membentuk Komisi. Ini makin berteka-teki karena, beberapa pekan sebelum kabar tersebut sampai ke Koloni, Sir John berujar dalam Dewan Legislatif (29 Mei 1879), dalam perbincangan blokade, bahwa 'terdapat beberapa hal yang ditekankan pada perdagangan kapal jung Koloni yang menghalangi perluasannya.' Kala Sir Th. Wade kembali melewati Hongkong (Desember 1879), ia menyarankan kepada Komite Dewan bahwa stasiun-stasiun blokade takkan dihapuskan oleh Tiongkok sampai Koloni membeberkan beberapa skema yang membuat Pemerintah Tiongkok dapat mengumpulkan pendapatan secara adil pada mereka. Mengambil pandangan yang sama, Sir John kini memberikan beberapa penekanan rencana yang diusulkan olehnya untuk menghapuskan blokade. Ia berujar dalam Dewan Legislatif (30 Desember 1879) bahwa, jika perdagangan garam diturunkan dan penanganan dimasukkan untuk pengumpulan penarikan terhadap candu, Pemerintah Tiongkok akan berniat untuk mencabut stasiun perpajakan. Sehingga, Koloni berniat untuk mengorbankan kebebasan pelabuhan dalam rangka menghapuskan blokade, atau, dalam kata lain, Koloni akan lebih baik memiliki kantor Pabean Tiongkok di kota atau stasiun blokade Tiongkok di luar pelabuhan. Ini menjadi rencana Sir John, sejauh yang ia keluarkan. Penentuan ditunjukkan olehnya, pada seluruh kesempatan, untuk meninjau kehendak baik Otoritas Tiongkok, berpadu dengan kebiasaannya mengabaikan pandangan 'pedagang Inggris,' kala ia menyerukan komunitas pedagang Hongkong, menyebabkan masyarakat tak mempercayai skema apapun untuk peniadaan blokade yang diwujudkan dari Sir J. Pope Hennessy. Sehingga, kini terjadi rasa ketidakpengharapan besar, yang Sir John secara berhati-hati tak diganggu, dan sehingga menghimpun agar persoalan blokade diperkenankan untuk cdihiraukan sepanjang tahun 1880. Pada 10 Maret 1881, Dewan Perdagangan sempat mengajukan lagi kepada Jurutulis Negara untuk peniadaan blokade dan mengundang Dewan Dagang utama di Inggris Raya untuk mendukung petisi mereka, namun pergerakan tersebut tak menghasilkan hasil apapun pada masa penugasan Gubernur Hennessy.

Persoalan mata uang masuk pada pergerakan retrograd saat ini, menghimpun pengaruh Tiongkok yang timbul pada masa itu. Melihat bahwa ini menjadi kebiasaan yang terhimpun di Hongkong untuk mengutamakan mata uang bersih dan menerima uang perak atau keping yang hanya didiskon satu persen, Perusahaan Kapas dan Benang Kanton mengesahkan resolusi (April 1877) bahwa para diler Tiongkok di Hongkong harus menunda perdagangan dengan firma asing manapun enggan menerima peking perak pada nilai setara mata uang. Mula-mula, para pedagang Eropa melakukan pemberontakan bersama terhadap upaya untuk pemaksaan uang perak dan keping terhadap penerimaan mereka. Namun diler Tiongkok lokal mendukugn pergerakan yang diinisiasikan oleh Perusahaan Kapas Kanton dan membuat petisi kepada Pendaftar Umum yang mendorong Gubernur untuk membuat peking perak menjadi alat tukar sah. Sir John bertahan. Namun malangnya, para pedagang asing individual memutuskan (5 Mei 1877) untuk penakanan yang diterima pada mereka toleh Tiongkok. Pada 19 Mei 1877, tawaran pemanduan, melalui keinginan di kalangan pedagang Eropa, banyak diterima. Hal tersebut kini meyakinkan diri mereka sendiri untuk mengenang Pemerintah melawan usulan Tiongkok untuk membuat keping perak (termasuk uang keping) menjadi alat tukar sah. Para memorialis tak berniat untuk melarang praktek uang keping, namun mengecam tindakan apapun yang membuat para pedagang tak berkehendak untuk menerima uang keping sebagai mata uang. Setahun kemudian (7 Maret 1878), Dewan Perdaagngan, yang mengakui bahwa tak ada kepentingan dari uang Inggris yang dicetuskan yang dicetak di Inggris oleh Pemerintah kekaisaran, kini memutuskan untuk mendirikan ulang Percetakan Uang Hongkong. Diduga, penutupan perusahaan Hongkong tersebut bersifat dini dan berlaku buruk, agar terdapat pemanduan sempurna untuk keberhasilan penanganan, dan bahwa laba diambil dari koin subsidier sendiri akan membayar penggelontoran Pencetakan Uang. Dikatakan juga bahwa jika Pemerintah menentang pengambilalihan kepengurusan Pencetakan Uang, ini dapat dimulai lewat perusahaan swasta di bawah naungan pemerintah. Namun, Sir John menuntaskan seluruh persoalan tersebut. Sementara itu, perhatian ditujukan kepada pabrik di Koloni, di desa Tokwawan, dari sejumlah alat tukar Annam untuk ekspor ke Annam dan Tungking, tempat tak ada pencetakan uang negara yang didirikan. Beberapa pemilik pabrik pembuatan uang tersebut diadili di Mahkamah Kepolisian (Hon. C. B. Plunket) namun kemudian dibebaskan, karena tak ada dakwaan yang melawan hukum Inggris yang ditujukan pada mereka. Namun, Koloni sendiri dibanjiri dengan uang tersebut, sampai notifikasi diterbitkan dalam Gazette (29 Oktober 1879) yang memperingatkan masyarakat bahwa pengedaran uang tersebut di Koloni bersifat ilegal. Pada 23 Februari 1880, Dewan Perdagangan memutuskan untuk memperingatkan Pemerintah, meminta agar tindakan diambil dengan pandangan untuk membuat yen Jepang menjadi mata uang di Hongkong. Komunitas Tiongkok mengajukan petisi (5 Februari 1880) kepada Pemerintah untuk dampak yang sama. Walaupun ini secara keseluruhan selaras dengan harapan Sir John sendiri, tak ada tindakan yang nampak diambil dalam persoalan tersebut pada masa pemerintahan tersebut.

Dalam lingkup imigrasi, keterusikan menonjol disebabkan pada Januari 1878, oleh kasus dua kapal yang mengangkut imigran di bawah keyakinan bahwa ijin akan diberikan, namun pada saat terakhir Sir John menolak menandatangani kesepakatan tersebut. S.S. Perusia, kapal uap pertama dari jalur Tiongkok-Baru yang baru, berlayar (13 Januari 1878) tanpa kargo imigrannya, dan pencarter kapal Amerika Charter Oak mengalami kerusakan berat, mengisi kapal tersebut dengan para imigran ke Honolulu, namun didapati, pada kesempatan keberangkatan tertujunya (15 Januari 1878), dengan penolakan pada pihak Gubernur untuk menandatangani kesepakatan, karena Komite Rumah Sakit Tungwa menyatakan kepadanya bahwa para imigran tersebut akan dijadikan budak. Akibatnya, perdagangan dengan Honolulu sepanjang bertahun-tahun setelahnya dilakukan dari Whampoa dan diambil oleh China Merchants S. N. Co., yang mengirim salah satu kapal uap mereka, Hochung (20 Oktober 1879), ke Honolulu dengan sejumlah besar imigran, dan mendorong, melalui Kapten C. C. Moreno, negosiasi perjanjian antara Tiongkok dan Hawaii. Satu-satunya imigrasi didiperkenankan oleh Sir John adalah imigrasi ke Demerara (23 Desember 1878) dan kemudian ke Antigua. Imigrasi ke Koloni-koloni Australia secara khusus Gubernur majukan dan ia dorong (pada 1881) dalam suatu persoalan menyebabkan hubungan renggang antara Sir John dan Harbour Master's Department. Alasan bahwa kelas-kelas pekerja dari berbagai Koloni Australia mulai (sejak 1878) muncul untuk pengecualian penuh tenaga kerja dan karyawan Tiongkok. Dalam hubungan ini, Sir John mengambil peran istimewa untuk dirinya sendiri demi menghentikan apa yang ia sebut deportasi penjahat ke Australia (22 November 1879). Dalam beberapa tahun, praktek yang diterapkan di Hongkong memperkenankan tahanan Tiongkok di bawah hukuman deportasi untuk memilih negara, Tiongkok atau wilayah lain, yang mereka harap untuk didatangkan, dan dalam kasus orang manapun memilih untuk pergi ke Australia, ia diperkenankan untuk melakukannya, Kepolisian menumpangkannya, dalam rangka agar ia meninggalkan Koloni. Sehingga, beberapa kasus terjadi bahwa orang meninggalkan penjara untuk berimigrasi ke Australia, dan ini adalah praktek yang dihentikan oleh Sir John. Beberapa tahun kemudian, terjadi perdebatan dalam Dewan (23 Agustus 1881) yang memicu perbedaan wacana yang memisahkan masyarakat dari Gubernur soal pertanyaan imigrasi, seperti pada nyaris setiap subyek lain. Hon. F. B. Johnson menyoroti hak tak terbatas pada orang-orang dari kewarganegaraan manapun di Hongkong, untuk pergi ke negara lain, dan menyatakan bahwa Tiongkok sangat berkeuntungan besar dengan pemindahan mereka ke negara-negara asing, bahwa perdagangan menyusul kala mereka datang, dan bahwa Hongkong mendapatkan banyak mandaat dari lalu lintas penumpang dan dari perdagangan yang terjadi pada lalu lintas tersebut. Di sisi lain, Sir John mendeklarasikan bahwa imigrasi Tiongkok tak diinginkan oleh negara-negara asing dan bahwa Pemerintah Tiongkok menentangnya karena ini membuat tulang dan otot keluar dari negara tersebut. Namun, di samping pertentangan Sir John terhadap imigrasi Tiongkok, gelombang alami populasi Tiongkok berlanjut, walau dalam tingkat yang tak diinginkan, untuk menghimpun fasilitas untuk imigrasi yang ditawarkan oleh Hongkogn dalam beberapa bentuk atau lainnya.

Apart from the foregoing subjects, there were but few minor questions of commercial interest agitating the mind of the community during this period. In June, 1878, the Gunga case aroused some transient indignation against the Spanish authorities at Manila, the S.S. Gunga having, after striking on a reef on her way from Hongkong to Australia, put into Manila in distress for coal, when the Spaniards seized her on account of some informality in declaring the ship's cargo. Another matter of transient interest was the proposal made at a meeting of the Chamber of Commerce (March 4, 1879), to establish a general exchange and commercial sales-rooms where merchants might meet on a common platform, membership being open to all classes and nationalities. A few months later (May 28, 1879) the promoters of the Hongkong Commercial Exchange secured offices at the Marine House, and at a meeting held at the City Hall rules were drawn up and a Secretary (E. George) appointed to work this institution, which collapsed almost as soon as it was started.

The junk trade of the Colony did not develop, but shewed rather a steady decrease, during the first four years of this period. A slight increase took place in 1881, as compared with the preceding year, but whilst in 1877 as many as 26,500 junks with 1,798,788 tons entered and cleared in Hongkong, the corresponding figures for 1881 are 24,339 junks with 1,680,025 tons, and this in spite of a considerable increase of the Chinese population. The rise and fall of the commerce of Great Britain appears to exercise very little influence on the junk trade of the Colony which is more affected by the increase of the Chinese population of Hongkong, by the varying degrees of strictness exercised at the blockade stations and the variations of the policy of the Canton Provincial Authorities, than by the commercial movements of London or Manchester. As regards the import and export trade of Chinese merchants in Hongkong, the development of the China Merchants S. N. Co. was of great moment. This Company, in which Chinese merchants of Hongkong hold a large share, and which was practically the creation of Li Hung-chang, the Viceroy of Chihli, succeeded, after many mistakes and losses, in making good reports and paying fair dividends (10 per cent. in 1881), besides writing off a liberal sum for depreciation of its fleet. After establishing a Chinese Insurance Company, Li Hung-chang's next step was to run steamers to Honolulu (October, 1879), and when this measure was found unremunerative, a new departure was taken (October 11, 1881), by putting a steamer on the berth for London, with a view to commence direct trading between England and China and to establish a firm of Chinese merchants in the City of London. An association was formed for the purpose in Shanghai and Hongkong with a capital of £150,000. The avowed object was to wrest the China Trade from foreign hands and to carry the struggle into the enemy's camp. Sir J. Pope Hennessy encouraged this enterprise on the ground that the interests of the Imperial trade would be furthered by bringing the English manufacturer and the Chinese consumer nearer together, though it might be to the detriment of the British intermediaries of the trade in the Colony. But, as the Company had no experienced men to start the business in London, and as it naturally met with uncompromising opposition from British merchants and shippers, the attempt proved a conspicuous failure. Even more short-lived was another project, which Sir John did his utmost to encourage and which, in his farewell summary of the condition of the Colony, he triumphantly pointed to as a sign of progress, viz. a proposal to start, at Belcher's Bay, a Dock to be worked with exclusively Chinese capital for the purpose of docking the steamers owned by the China Merchants S. N. Co. and other Chinese firms. It was merely a paper scheme, and as Li Hung-chang naturally declined to benefit the Colony in any way, it fell to the ground. There was at one time a third gigantic scheme on foot. Li Hung-chang memorialized the Throne on the subject of opium and dispatched (August 8, 1881) the Taotai Ma Kien-chung on a secret mission to the Viceroy of India, to ascertain how far the Indian Government would be willing to meet his proposal that India should year by year gradually reduce its opium production, whilst China would make good from year to year the deficit of Indian opium revenue, on a sliding scale which was to terminate after a certain period, when the whole area, originally devoted to opium plantations, would have been gradually brought under cereal cultivation, thus preventing any serious injury to the revenues of India. In direct connection with this scheme of the Viceroy, there was a further project, devised in Hongkong by Mr. Ho Amei, but contemptuously rejected by Sir John. Mr. Ho Amei proposed to start in Hongkong, under the sanction and control of the Chinese Government, a Company with a capital of twenty million dollars, for the purpose of purchasing all the opium required for Chinese consumption sent from India and then distributing it to the various ports. It was supposed that this scheme would make smuggling impossible, do away with the necessity for the numerous existing Li-kin stations and put a stop to the prevailing evasion and misappropriation of Li-kin duties in China. But the whole scheme failed because the Indian Government declined the Viceroy's proposal. An equally unsatisfactory result had the project of Mr. Ho Amei, to start at Aberdeen salt-pans to manufacture sea salt for exclusive consumption in the Colony. Ignoring the fact that salt is an Imperial monopoly in China, and that therefore the manufacture of salt in Hongkong would give an immense stimulus to the existing forced contraband trade in salt, to the injury of Chinese revenue and in violation of the friendly relations between the two countries, the Chamber of Commerce (March 10, 1881) viewed the proposed manufacture of salt in opposition to the Governor's views as an enterprise as legitimate as that of refining sugar. Sir John would not entertain the scheme for a moment. A fifth project of the Chinese community was the establishment of a Chinese Chamber of Commerce, which was to take over all the extraneous functions of the Tung-wa Hospital Committee. Sir John encouraged this project and suggested to combine with the Chamber of Commerce a Chinese Industrial Museum. The plan was often discussed, petitions and deputations pressed it upon the Government, year after year, but although the Governor finally (February 20, 1880) promised to recommend a Government grant of $10,000, in addition to the grant of a piece of ground, nothing was really done.

The sanitation of Hongkong was, during this administration, a subject fruitful of bitter strife, as it brought the Surveyor General, the Colonial Surgeon and the Military Medical Authorities into direct opposition against the views of the Governor. The annual reports of the Colonial Surgeon for the years 1879 and 1880 having been suppressed by the Governor, our records are incomplete. However, the Registrar General's statistics of the annual death-rate per 1,000 of the whole population (being 26.81 for 1877, 29.60 for 1878, and 32.14 for 1879) show a steady increase for the first three years of this administration, followed by a considerable decrease in 1880 (28.71) and 1881 (24.07). As no material changes were made in the system of sanitation, it seems that the rise and fall of mortality during those years had nothing to do with the Governor's attitude towards, or inactivity in matters of sanitation. The increase of sickness in 1877 is accounted for by meteorological conditions, the heat registered during that year having been in excess of anything experienced during the preceding eight years, while the rainfall (77.24) was below that of previous years (104.02 in 1876). As to the year 1878 shewing a rise in the mortality tables, the Colonial Surgeon reported that the health of the Colony was exceptionally good in 1878, and during the year 1879, when the mortality among the Chinese population rose to 33.11 per 1,000, the health of the troops was even better than in 1878. The common practice during this period was, when things sanitary were found fault with in Hongkong, to lay the blame on the Governor. Owing partly to the annual philippica of the Colonial Surgeon, who asserted that large numbers of Chinese houses in Hongkong had been rebuilt on plans wanting in all sanitary principles, as they drained mostly into the subsoil, and principally on account of the trenchant representations, regarding the alleged mismanagement of sanitary affairs in Hongkong, made by Deputy Surgeon General McKinnon to the War Office, the Secretary of State sent (June, 1881) Mr. O. Chadwick, C.B., at the expense of the Colony, to inquire into and report to the Colonial Office on the sanitary condition of Hongkong. Apart from the prejudice in favour of the dry earth system which the Governor had, the only branch of sanitation, in which he positively interfered, was the working of the C.D. Ordinance, and in this respect also the Governor's action ran counter to the views of the local sanitary authorities. Sir John appointed (November 12, 1877) a Commission (T. C. Hayllar, W. Keswick, E. J. Eitel) to inquire into the working of Ordinance 19 of 1867. But beyond abolishing the most glaring abuses which had connected themselves with the local system, and bringing together a mass of information as to the local history of this branch of sanitation, the Commission produced no result.

In educational matters, the real good, which Sir John did for the education of the youths of the Colony by a reform of the Grant-in-Aid Scheme, escaped public attention almost entirely. As regards the Government Central School, then the most popular educational institution of Hongkong, there appeared (December 1, 1877) a pamphlet questioning the raison d'être of this School. The anonymous author argued that the Government should confine its operations to promoting elementary education, leaving all higher education to be organized on the voluntary principle and to be paid for by those who value it. The pamphlet was believed to express the Governor's views and caused accordingly disquieting apprehensions. The Central School, however, continued as before. What the Governor did for, or against, the School, had practically no effect at all, except that the erection of new buildings was stopped. On the ground that political and commercial interests rendered the study of English of primary importance in all Government Schools in the Colony, a principle which an Educational Conference (February 25, 1878), appointed by the Governor, strongly enunciated, the Governor urged (but without effect) that more attention should be paid in the Central School to promoting the speaking of English, that attendance at Chinese lessons should be made optional, and that smaller classes and a larger staff should be organized. An attempt which the Governor made, by the appointment (August 27, 1880) of an Education Commission (F. Stewart, E. L. O'Malley, J. M. Price, Ph. Ryrie, W. Keswick, E. J. Eitel, E. R. Belilios), to substitute five elementary district schools for the preparatory classes of the Central School, and to convert the latter into a Collegiate Institution, miscarried entirely. A Normal School, for the training of Chinese teachers of English, was established (September 1, 1881) but was condemned by the Education Commission. The separation of the offices of Headmaster of the Central School and Inspector of Schools, the appointment (March 7, 1878) of a separate Inspector as Head of the Education Department (E. J. Eitel), and the revision of the Grant-in-Aid Scheme (1879) met with no opposition. The latter measure revolutionized the educational system of the Colony. By a few verbal alterations in the Grant-in-Aid Code, approved by the Secretary of State, the secular system was confined to the Government Schools, whilst all the Grant-in-Aid Schools were set absolutely free to devote their whole time to education (whether secular or religious) in both primary and secondary subjects. The consequence was that, whilst Sir J. Pope Hennessy on his first arrival in Hongkong (in 1877) found 41 schools reported as existing in the Colony, with 2,922 scholars, he left behind him, on his departure from Hongkong (in 1882), 5,182 scholars enrolled in 80 schools under Government supervision.

The Roman Catholic community had St. Joseph's Church re-opened for services (June 3, 1877) and a new Church, of the Sacred Heart, at Westpoint, built for them (March 22, 1879) on ground granted by the Government. The German community erected a Lutheran Church (March 12, 1879) in connection with the Berlin Foundling House. The first Chinese civil marriage was solemnized at the Registrar General's Office on 7th June, 1877. The Sunday labour question was brought before the Government (May 1, 1879) by the joint action of the Protestant and Catholic clergy. A Memorial presented by them requested, that on Sundays all labour should cease in the Colony and that Statute 29th of Charles II. should be put in force. The question was referred to the Secretary of State, but Sunday labour continued in Hongkong unchecked.

Such was the mutual incompatibility of temperament, views and ways, between Sir John and the European community, that he deliberately assumed a position of entire isolation, whilst the European community felt, year by year, less and less disposed to disturb his insularity. Apart from Sir John's general policy, there were special causes which irritated the community. Such were, for instance, his interference (October 24, 1879, and February 5, 1881) with the rules of admission to the City Hall Museum, his attempt to confiscate the steam-tug Fame (October 28, 1879), and his prohibition of the sale of refreshments at the City Hall Theatre (February 25, 1880). As regards amusements, however, the community was, during this period, well provided for. In addition to the established periodical treats provided by the Amateur Dramatic Corps, the Choral Society, the Horticultural Society, the Victoria Recreation and Regatta Clubs, the Liedertafel of the Club Germania, and the Race Club, this period is distinguished by some specially successful celebrations, among which mention is due to St. Patrick's festival (March 17, 1879), the centenary of the birth of the Irish poet Tom Moore (May 28, 1879), the Masonic Ball of 15th January, 1880, the anniversary of Washington's birthday (February 23, 1880), and the tercentenary of Camoens (June 10, 1880). As to other social events those deserving mention are the semi-extinction of the Humane Society (May 13, 1878), the formation of St. John's Lodge under the Scottish Constitution (November 30, 1878), a banquet and presentation of an address in honour of Professor Nordenskjold (November 3, 1879), the starting of jinrikshas in the Colony (April 22, 1880), the establishment of a Polo Club (April 27, 1880), the presentation of an address and testimonial to the Hon. W. Keswick (May 14, 1881), the arrest of Messrs. Rapp and Schmidt by a Customs cruiser while on a shooting expedition (November 20, 1881), and the appointment of Mr. C. P. Chater as Masonic District Grand Master of South China (February 2, 1882).

The charity of the Hongkong community was, during this period, called forth and exercised to an extraordinary degree. To the relief of the famine in North China the Hongkong community contributed (from April, 1877, until August, 1878,) an aggregate sum of $132,000. Floods in Canton necessitated (in May, 1877) a separate appeal which in a day or two produced $5,000. The Freemasons raised separately funds (October, 1877) for the relief of sufferers from famine in India, and in January, 1878, a subscription was started for the sufferers from the Yesso explosion, when Messrs. Douglas Lapraik & Co. headed the list with a subscription of $10,000. An Amateur Concert was given (December 12, 1878) on behalf of sufferers by the failure of the City of Glasgow Bank. An Irish Famine Relief Committee was started (March 8, 1880) and collected $36,000. The Hon. E. R. Belilios having (October 15, 1878) placed in the Governor's hands the sum of £1,000 for the erection of a statue of Lord Beaconsfield, used this sum, when Disraeli deprecated the honour,, to establish a Medical Scholarship Fund (October 7, 1879), subsequently changed (November 29, 1883) into the Belilios Scholarship Fund, and gave to a row of houses opposite the City Hall, which he erected at the time, the name Beaconsfield Arcade. A Medical Mission Committee (J. C. Edge, Dr. Young, and H. W. Davis), having, since October 1871, established a public dispensary in Taipingshan, made (January 13, 1872) an appeal to the community and commenced taking steps which ultimately resulted in the establishment of Alice Memorial Hospital.

Several gales passed over Hongkong in 1870 (10th July, 13th July, 10th October), one in 1880 (23rd September) and two in 1881 (21st August, and 14th October), but with the exception of the last gale, by which many small craft were wrecked and some lives lost, these gales did no serious damage. Besides the case of the China Merchants' Steamer Haishin, which went ashore in Fat-tau-moon, opposite Sheko, there was but one extraordinary disaster. The S.S. Yesso was being moored alongside the wharf, when one of her boilers burst (November 22, 1877) and 87 persons were scalded to death. There was no unusual number of conflagrations during this period, but the average number of houses destroyed on the occasion of fires was much greater than anything previously experienced, indicating a defective condition of the Fire Brigade.

The history of the ship-building movement during this period is characterized by keen competition, ending in the triumph of the H. & W. Dock Company. The most prominent landmarks in this struggle were the launch of the Customs cruizer Li Chi from Captain Sands' slip at Westpoint (March 5, 1878); the launch of the S.S. Kiungchow built by W. B, Spratt & Co. (July 28, 1878) at Spring Gardens; the launch of the S.S. Zephyr from Captain Sands' slip (November 23, 1878); the purchase of the late Captain Sands' slips by the H. & W. Dock Company (September 1, 1879); the starting of opposition Docks at Shamshuipou by the Cosmopolitan Dock Company (February 3, 1880), and the purchase of these Docks by the H. & W. Dock Company (December 31, 1880). As to other local industries, there is to be recorded the establishment of an iron foundry at Shaukiwan (June 6, 1878), the attempt made by the Kaiming Company to start a match factory at Yaumati (June 15, 1880) and the registration (December 31, 1880) of a new Ice Company. On 1st April, 1877, postal rates were reduced (to 16 cents for a letter to England) and local rates lowered by one half. A further reduction in postal rates (to 10 cents for a letter to any country of the Postal Union) was made in 1879, when an almost uniform postal tariff was introduced, and an exchange of money orders arranged with India and most of the Australian Colonies. Telegraphic cable connection was extended to Manila (May 1, 1880) and to Canton (March, 1882), whilst the town was provided with telephones, there being on one occasion (June 24, 1881) three Telephone Companies applying for permission to establish lines in the Colony. A short-lived line of steamers was started (January 13, 1878) to connect Hongkong with Peru; the S.S. Washi commenced to run regularly between Hongkong and North Borneo (June 13, 1878); the Mitsu Bishu Company started a new line of connection with Japan (October 12, 1879), and the Austro-Hungarian Lloyds extended their steamship traffic by bringing Hongkong into regular monthly connection with Triest (April 1, 1881). To the foregoing evidences of prosperity may be added the establishment of an Anglo-Chinese Debating Society (March 4, 1880) and the starting of a third daily newspaper, the Hongkong Telegraph (June 15, 1881), by Mr. R. Frazer Smith.

The obituary of this period includes an extraordinary number of prominent citizens:—H. Thorburn, Acting Manager of the Chartered Bank (April 19, 1877); W. H. Bell, lessee of the Daily Press (May 16, 1877); Captain G. U. Sands, founder of the Patent Slip and Dock Company (October 28, 1877); J. J. dos Remedios, Consul General for Portugal (July 30, 1878); John Jack, proprietor of the Hongkong Distillery (August 15, 1878); Hon. Ch. May, Colonial Treasurer (April 23, 1879); Captain E. Punchard, commander of coast steamers (July 12, 1879); Rev. H. H. Kidd, Colonial Chaplain (July 31, 1879); Hon. C. B. Plunket, Police Magistrate (December 21, 1880); Captain R. W. Hutchinson, commander and owner of several steamers (January 30, 1881); Mrs. McIver, wife of Superintendent P. & 0. Company (February 11, 1881); Sir Richard Graves McDonnell (March, 1881); T. G. Lindstead, Masonic District Grand Master (April 30, 1881); W. R. Landstein, merchant (June 21, 1881); Pastor Klitzke of the Berlin Foundling House (July 3, 1881); Rev. C. G. Booth, Military Chaplain (January 14, 1882).

In October, 1881, it was stated that the question of the Governor's rule or misrule would shortly be brought before Parliament. This was not done, but in February, 1882, it was generally understood that the Governor was about to leave the Colony for good. The Tungwa Hospital Committee gave the Governor a farewell banquet (February 27, 1882), and when Sir John, after a stormy debate in Legislative Council, announced (March 1, 1882) his approaching departure, the Hon. Ph. Ryrie, expressing his own views, praised the Governor as having been a longer time at his post than any of his predecessors. Two complimentary addresses were presented to Sir John on the eve of his departure, one by a Chinese deputation and the other by the Portuguese community (March 6, 1882). On 7th March, 1882, Sir John left Hongkong ostensibly on leave for six months, but it was understood at the time that his return was beyond the bounds of probability. Later on, when a contrary rumour reached the Colony, the strongest remonstrances were addressed by the leading British merchants to the authorities at Downing Street and thereupon all doubts as to the permanent severance of the tie between Hongkong and Sir J. Pope Hennessy (beyond the payment of a pension) were removed, and the Colony entered, after five years of incessant turmoil, upon a season of quiet and steady work. Sir John himself carried with him to another Governorship (Mauritius) the same odd perverse antipathies, and roused there also, among the British community, the whirlwind and the storm which it required the interference of Sir Hercules Robinson to assuage. The abrupt termination of Sir John's official career was rendered tragic through its being followed by his premature death (October 7, 1890) at a moment when re-entrance upon the scenes of Parliamentary life seemed open to him and to offer a vista of success in the sphere of Irish politics. Requiescat in pace.