Eropa di Tiongkok/Bab 3

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
BAB III.
Monopoli versus Perdagangan Bebas.

Disamping anggapan kuat dari penjunjungan diri dan ketuanan, dan pengkhususan menonjol Pemerintah Tiongkok, mengharuskan para pekerja Perusahaan Hindia Timur dan para utusan secara khusus memohon untuk menggelembungkan posisi Perusahaan Hindia Timur di Tiongkok, jangan lupa bahwa Perusahaan Hindia Timur, dalam lingkupnya sendiri, hanyalah menghantui, mendominasi dan mengkhususkan potensi, sebagaimana Kaisar Tiongkok manapun. Para pedagang swasta, ilmuwan, misionaris dan bahkan puan Inggris, memiliki banyak alasan untuk mengeluhkan tirani Dewan Direktur Perusahaan Hindia Timur, kala Superkargo mereka menjalin hubungan mereka dengan Pemerintah Tiongkok. Kala para naturalis dan misionaris, yang sepenuhnya tak berhubungan dengan perdagangan, berniat untuk memajukan ketonjolan bangsawan mereka di pelabuhan Asia manapun yang diduduki oleh Perusahaan Hindia Timur, mereka secara ketat dilarang dan diperintahkan keluar, atau ijin diterima dalam kasus-kasus tertentu, sebagai bahan kesukaan luar biasa, dan di bawah kepersimpangan dan batasan.

Seperti perlakuan para puan asing, penyetaraan antara kebijakaan Pemerintah Tiongkok dan Perusahaan Hindia Timur bergesekan. Kala puan penutur bahasa Inggris pertama, Nyonya McClannon yang, dengan pelayannya, mengalami karam kapal pada perjalanannya menuju Sydney dan dan diangkat di laut oleh kapal Amerika Betsey, yang datang ke Makau, para pejabat Tiongkok mengakui bahwa mereka sendiri terkejut. Mereka enggan memperkenankan kapal tersebut untuk berdagang. Dengan pedagang barbar, yang bermukim di pesisir, dan kunjungan cepat oleh para perwira AL, mereka berujar, sangat sulit untuk mematuhi para pejabat Tiongkok, dalam hal perdagangan asing, namun wanita barbar juga harus masuk penyaringan Kerajaan Langit tersebut merupakan pergesekan prinsip mutlak Tiongkok dan di luar seluruh dorongan. Namun seperti biasa, seorang cumshaw (mempelai) melunakkan penentangan tersebut, hanya Kapten Betsey, yang menyelamatkan wanita dari kapal karam tersebut, yang resmi memberitahukan bahwa ia tak pernah melakukannya lagi, dan mengambil wanita tersebut sememungkinkannya atas luka pengecualian permanen dari pedagangan. SElaras dengan pelrakuan Tiongkok terhadap wanita, Dewan Direktur Perusahaan Hindia Timur memperbaharui (1825) penghimpunan ketat yang sebelumnya ada agar para perempuan Eropa tak berada di bawah perkara untuk memasuki Kanton. Sehingga, pengetatan aturan tersebut, dan pemberlakuannya, hal ini terjadi dalam komunitas dagang Kanton, agar para pengganti Hongkong di perdagangan Kanton lama diutamakan, namun pada tahun-tahun terkini, prinsip yang sama ada dalam bentuk batasan yang menempatkan firma utama pada pernikahan dalam kasus para karyawan mereka.

Terkait pedagang swasta di Kanton, Perusahaan Hindia Timur melihat, selama nyaris dua abad dengan mata Argus menentang pelanggaran monopoli mereka oleh para penjelajah yang mengganggu. Tak ada warga Inggris yang diperkenankan mendarat di Kanton tanpa paspor dari Dewan Direktur. Kapal Inggris manapun juga diijinkan untuk ikut serta dalam perdagangan Tiongkok kecuali kala memiliki atau mencarter, atau memegang lisensi, dari Perusahaan atau Pemerintah India. Lisensi semacam itu juga menjadi persoalan tertunda pada kesempatan manapun oleh Komite Pemilihan di Kanton, yang juga memiliki kekuatan hukum untuk mendeportasi warga Inggris manapun yang menyelewengkan otoritas mereka. Meskipun demikian, terdapat jiwa menonjol yang memaksakan jalan mereka. Pada tahun 1780, Tuan Smith ditemukan di Kanton berdagang pada catatannya sendiri, namun secara langsung diperintahkan pergi tanpa syarat. Namun, kekuatan Perusahaan Hindia Timur hanya berlaku pada warga mereka sendiri, dan pedagang swasta dari kebangsaan lain yang secara terbuka menghampiri Perusahaan tersebut dalam hal mendapatkan laba lewat kehadirannya. Portugis (dari Makau), Spanyol (dari Manila), dan Belanda (dari Formosa) telah mendahului Perusahaan Hindia Timur dalam perdagangan Kanton, dan tak dapat diusik. Para perdagang Denmark dan Swedia (1732), Prancis (1736), Amerika (1784) dan pihak lainnya memaksa perjalanan mereka, dan jiwa internasional di satu sisi dan kebijakan Tiongkok di sisi lainnya melindungi mereka melawan campur tangan Perusahaan Hindia Timur.

Selain itu, pedagang Inggris swasta juga memberikan pengajuan kepada Kanton, dan secara terbuka mengikuti monopoli Perusahaan tersebut dengan mengeluarkan surat naturalisasi asing. Contohnya, Tuan W. S. Davidson, seorang pedaganga Inggris, mengunjungi Kanton pada tahun 1807 dan kemudian berdagang di Knaton, pada catatannya sendri dan selaku agen dari firma-firma Inggris, selama sebelas tahun berturut-turut (1811 sampai 1822), di bawah sertifikasi naturalisasi Portugis, didapatkan olehnya tanpa bayaran di London, dengan bantuan Dubes Inggris untuk Brasil. Sejumlah orang lainnya mengikuti contoh Tuan Mr. Davidson.

Pembaharuan piagam Perusahaan Hindia Timur, pada 1813, tak membuat perbedaan besar dalam hal perdagangan Tiongkok. Namun kalaPerusahaan tersebut sejak itu diperintahkan untuk menerbitkan catatan perdagangannya sendiri secara terpisah dari catatan teritorialnya, para pedagang Inggris umumnya menjadi menyadari aspek menguntungkan dari perdagangan dengan Tiongkok. Selain itu, pers masyarakat kini mulai menyoroti monopoli Perusahaan tersebut dengan menyatakan pada kesempatan tertentu bahwa perdagangan dengan tTimur akan lebih memberikan manfaat lewat pedagang swasta ketimbang Perusahaan. Namun, unsur antagonistik Monopoli dan Perdagangan Bebas, yang berlarut-larut, terjadi bertahun-tahun untuk mengumpulkan kekuatan untuk perjuangan akhir.

Pionir terawal perdagangan bebas Inggris di Kanton adalah Tuan William Jardine, pendiri firma yang masih berkembang, Jardine, Matheson & Co., yang mengunjungi Tiongkok dan antara tahun 1802 dan 1818, dan menetap di Kanton dari 1820 sampai 31 Januari 1839. Kemudian, datanglah W. S. Davidson (yang disebut di atas), R. Inglis of Dent & Co. (1823 sampai 1839) dan kakak beradik A. Matheson (1826 sampai 1839) dan J. Matheson (yang kami ketahui bersifat lebih anon). Matheson bersaudara memegang pengaruh tertentu, sampai pada tahun 1827 mereka mendirikan surat kabar mingguan di Kanton, 'Canton Register,' untuk meneguhkan prinsip-prinsip perdagangan bebas dan menentang pemberlakuan monopoli Perusahaan Hindia Timur. Dalam surat kabar tersebut, Charles Grant menyebut (suatu ketika sebelum 1836) dalam kata-kata mengenang berikut ini: 'Para pedagang bebas menekankan pernyataan tinggi atas klaim dan hak mereka. Di bawah pengawasan mereka, pers bebas didirikan di Kanton; dan seharusnya perdagangan mereka terus meningkat, pengaruh mereka juga akan meningkat. Mereka akan menganggap diri mereka sendiri sebagai depositer prinsip sebenarnya dari perdagangan Inggris.'

Pada tiga atau empat tahun sebelum Piagam Perusahaan Hindia Timur kadaluarsa, hal ini disoroti oleh para pedagang bebas, yang sangat mengadvokasikan Undang-Undang reformasi tahun 1831, bahwa monopoli Perusahaan tak dapat diperbaharui lewat Parlemen yang direformasi. Para pekerja Perusaahn sendiri memiliki harapan yang sama dan secara bertahap melonggarkan aturannya terhadap naungan pihak swasta di Kanton. Untungnya, sebelum pertanyaan pembaharuan Piagam Perusahaan diputuskan, UU Reformasi pertama menyingkirkan halangan yang akan memperkenankan sekumpulan monopolis yang sangat terorganisir dalam Dewan Rakyat, membantu dan menopang mereka dengan menghiraukan atau tak membedakan segala pertanyaan perdagangan timur yang membedakan sebagian besar para anggota terhormat, untuk menekan beberapa advokat kebebasan dagang. Ini adalah Parlemen terreformasi pertama yang memenuhi harapan dan mewujudkan niat-niat para pedagang bebas Inggris di Kanton, melucuti Perusahaan Hindia Timur dari unsur-usnur perdagangannya, menjauhkan perdagangan Tiongkok dari unsur monopoli, dan sehingga juga menghimpun jalan untuk pembebasan berikutnya dari tirani golongan mandarin Tiongkok.

Sehingga yang terjadi adalah, bahkan sebelum peniadaan akhir (1834) Piagam Perusahaan tersebut, perdagangan bebas mulai mencapai puncaknya di Kanton. Sehingga, penekanan baru diberikan kepada perdagangan Inggris. Pada tahun 1832, sebanyak tujuh puluh empat kapal Inggris datang ke Kanton. Sekelompok kecil pedagang swasta berpengaruh, berpendidikan tinggi dan berjiwa tinggi, yang berkumpul di Knaton pada tahun-tahun akhir monopoli Perusahaan Hindia Timur, lewat pendirian mereka, memajukan advokasi perdagangan bebas dan memperhitungkan penentang perlindungan dan monopoli dalam segala bentuk atau unsur. Beberapa dari mereka dikerahkan pada tahun-tahun berikutnya ke Hongkong dan jiwa perdagangan bebas yang memenuhi mereka diturunkan sebagai warisan permanen pada para kelak pangeran dagang Hongkong. Jika pengalaman Perusahaan Hindia Timur secara negatif dijalankan untuk Koloni mendatang dengan menunjukkan antipati terhadap Tiongkok melawan perlakuan setara dengan orang-orang Eropa, dan ketidakmungkinan melakukan perdagangan atas dasar penghormatan diri internasional di Kanton, sekelompok kecil pedagang bebas, Jardine, Matheson, Dent, Gibb, Turner, Holliday, Braine, Inne, secara tak sadar memperlakukan kelak Koloni Hongkong seperti halnya yang kemudian dilakukan oleh Cobden terhadap Manchester, dan mempersiapkan pemikiran publik untuk kelak perdagangan bebas di pelabuhan bebas pada tanah Inggris di Tiongkok.

Seperti yang disebutkan di atas, kala Komite Pemilihan Perusahaan Hindia Timur di Kanton menurun pada titik pengikisan paling rendah dan menyerahkan kunci-kunci pabrik Inggris kepada Keamanan Tiongkok (27 Mei 1831), para pedagang bebas, yang diisi dengan orang-orang budiman, mengadakan pertemuan publik pertama yang, pada tahun-tahun berikutnya, menjadi cara khas dari penekanan publik di Hongkong. pada 30 Mei 1831, pertemuan publik pertama warga Inggris di Tiongkok diadakan, di bawah naungan William Jardine, dan dituntaskan untuk merombak kebijakan Komite Pemilihan yang diberlakukan untuk mengatur Otoritas Penduduk Asli dan 'untuk diajukan pada negara asal.' Namun pemikiran publik dari keadaan tersebut bukanlah lewat cara pemahaman tak bias dari pemberian nyata dan kebutuhan perdagangan Tiongkok, dan nasehat berikutnya dari Hongkong memberitahukan para pedagang bebas Kanton (31 April 1832), kemudian mematangkan perintah baru Hoppo yang secara positif melarang kapal-kapal asing untuk singgah di Lintin (11 April 1832), bahwa sikap umum yang timbul di Inggris sebagai batasan dan interupsi atau kerja keras dari perdagangan Tiongkok.

Namun, monopoli Perusahaan Hindia Timur yang dibenci di Kanton akhirnya dihentikan dan diputuskan pada 22 April 1834, dan perubahan terasa pada penemuan yang Perusahaan Hindia Timur, melalui penutupan pabriknya di Kanton, dibiarkan di belakang Komite Keuangan untuk keperluan broker, nyaris dilupakan secara umum atas kapal Inggris swasta pertama, kapal Sarah, yang secara terbuka berlayar dari Whampoa ke London selaku pionir perdagangan bebas baru.

Vatisinasi, yang utamanya bermula pada para pekerja Perusahaan Hindia Timur, tak ingin berada di bawah rezim perdagangan Inggris dari Perusahaan tersebut dengan Tiongkok mencapai puncaknya dan sehingga kurang mengikat. Parlemen menganggap bahwa Tiongkok tak menawarkan pernyataan lebih lanjut soal barang-barang Inggris dan bahwa, dengan membuka perdagangan dengan seluruh pendatang, hal-hal akan datang dari jelek menjadi lebih buruk. Namun, para pedagang bebas memiliki penglihatan lebih baik pada pengerjaan dalam dari gerakan perdaagngan. Mereka secara yakin memprediksi pengembangan besar perdagangan Inggris untuk dirancang pada suatu kali dan secara memverifikasi keputusan emreka.

Beberapa pedagang bebas bahkan menuturkan (April 1834) bahwa Undang-Undang Raja William IV., kala ia meniadakan hak-hak khusus Perusahaan Hindia Timur, 'akan sangat banyak membantu dalam menangani peniadaan hak-hak khsuus yang lama ditekan dari Kekaisaran Langit.' Semuanya tak menampakannya pada masa itu, namun semuanya mkenyedari bahwa periode baru dalam sejkarah perdagangan Inggris dengan Tiongkok telah dimulai. Sehingga, tak ada niat menonjol untuk memajukan perbedaan tajam hubungan perdagangan dengan Tiongkok yang dianggap disesuaikan oleh ketentuan perdagangan bebas untuk monopoli.

Namun, jiwa yang menggerakkan Parlemen Inggris yang membiarkan perdagangan Inggris dipegang selama dua abad oleh Perusahaan Hindia Timur, menjadi jiwa ketonjolan perdagangan bebas, dan dalam gerakan perdagangan bebas umum tersebut, kami melirik sisi gelap yang disoroti sinar yang menggerakkan kelak pelabuhan bebas Hongkong.