Gala Asin

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Bermain Gala Asin atau Gobag Sodor di Desa

Permainan yang dikenal juga dengan istilah Gobag Sodor ini bila ditelisik kembali merupakan permainan yang berasal sejak ribuan tahun yang lalu, permainan tradisional merupakan hasil dari proses budaya manusia purba yang masih dijiwai nilai-nilai kearifan lokal. Meski sudah sangat tua, ternyata permainan tradisional memiliki peran pendidikan yang sangat manusiawi dalam pembelajaran seorang individu, khususnya anak-anak. dikatakan demikian, karena tentunya permainan tradisional mampu merangsang berbagai aspek perkembangan anak, yaitu motorik, kognitif, emosional, linguistik, sosial, mental, ekologis, dan nilai-nilai moral.[1]

Secara umum, gala asin atau gobag sodor ini dimainkan oleh beberapa anak yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok berada di ujung lapangan dan yang lainnya berada di sisi kiri lapangan. Permainan ini banyak menggunakan aktivitas fisik karena tujuannya adalah untuk mencegah lawan melewati garis gawang. Kemudian garis tengah dijaga oleh seorang anak. Pemain dari kedua tim kemudian mencoba melewati garis sementara kiper mencoba menangkap anak yang melakukan penyeberangan. Setelah itu, para pemain bergantian menjaga. Pemenangnya adalah jika seorang pemain telah menyelesaikan proses bolak-balik di area yang ditandai. Permainan ini adalah permainan kelompok, dibagi menjadi dua kelompok yang terdiri dari 3-5 orang.[2]

Identitas nama Gala Asin bisa berbeda di daerah lain yang mana dikenal pula dengan nama Gobag Sodor. Permainan ini biasanya dimainkan dengan persegi panjang perak di halaman atau lapangan yang luas. Gala Asin atau Gobag Sodor dimainkan dalam bidang yang dapat digunakan dibagi menjadi enam bagian. Pada zaman dahulu, setiap bagian digariskan dengan kayu, tetapi pemain bisa menggunakan kapur agar aman. Bermain di galasin sangat sederhana karena permainan ini tidak memerlukan peralatan apapun. Permainan ini bergantung pada kelincahan, kecepatan, dan kecepatan lari para pemainnya, yang merupakan aset utama dari permainan tersebut. Ada pilihan untuk membuat garis bidang yaitu garis bidang 6x yang dibagi menjadi 6 bagian.[3]

Cara Bermain[sunting]

Setiap garis luar ditandai dengan cat kapur atau kapur warna putih.

• Pemain dibagi menjadi dua kelompok, kelompok bermain dan penjaga.

• Kelompok penjaga dibagi menjadi dua bagian, pemain penjaga garis vertikal dan pemain penjaga garis horizontal.

• Tim yang mendapat giliran bermain memulai permainan dari garis mulai.

• Pemain yang memegang garis horizontal berusaha mencegah kelompok bermain melewati garis batas yang diberikan ke gawang.

• Meskipun pemain memegang garis vertikal yang biasanya hanya satu orang, semua garis batas vertikal memiliki ruang di tengah lapangan yang harus dapat mencegah gerakan lawan menerobos ruang horizontal.

• Tim bermain berusaha mencegah penjaga menyentuh badan dan berusaha mencapai gawang.

• Tim baru dapat dinyatakan sebagai pemenang jika semua anggota tim kembali ke garis mulai dengan selamat.

• Tim dinyatakan kalah dan pergantian posisi hanya dapat terjadi jika tim jaga menyentuh seseorang. Bermain dan menyimpan permainan tradisional seperti galasin menghidupkan kembali permainan ini.[4]

  1. https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/viewFile/8942/6503
  2. https://www.setubabakanbetawi.com/permainan-betawi/
  3. https://kumparan.com/berita-update/aturan-dan-tata-cara-permainan-galasin-yang-benar-1wZtCg8qbHo/full
  4. https://kumparan.com/berita-update/aturan-dan-tata-cara-permainan-galasin-yang-benar-1wZtCg8qbHo/full