Memahami Gangguan Bipolar (Versi Ringkas)

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Merupakan bagian dari Memahami Kesehatan Jiwa: untuk Masyarakat Awam. Jika Anda membutuhkan PDF-nya dengan tata letak dan warna yang penuh (full color) silakan unduh di sini.

Apakah Gangguan Bipolar Itu?[sunting]

Sampul depan asli brosur NIMH tentang Gangguan Bipolar dalam Bahasa Inggris.
Sampul depan asli brosur NIMH tentang Gangguan Bipolar dalam Bahasa Inggris.

Gangguan bipolar adalah masalah kesehatan jiwa yang serius. Di masa lalu penyakit ini dikenal dengan istilah manik depresi. Orang dengan gangguan ini melewati perubahan alam perasaan yang tidak biasa. Kadang-kadang mereka merasa sangat bahagia dan merasa “di atas,” lebih bersemangat serta lebih aktif dibandingkan biasanya. Ini disebut dengan episode manik. Kadang-kadang orang dengan bipolar merasa sangat sedih dan merasa “di bawah,” tidak bertenaga dan kurang aktif. Kondisi ini disebut dengan episode depresif.  

Gangguan bipolar tidak sama dengan perasaan naik-turun yang wajar yang dialami oleh orang-orang yang sehat. Ayunan perasaan pada gangguan bipolar lebih tajam daripada itu dan seringkali disertai oleh perubahan dalam hal tidur, tenaga, dan kemampuan untuk berpikir secara jernih. Gejala-gejala bipolar demikian kuatnya sehingga dapat menghancurkan relasi sosial dan membuatnya menjadi sulit untuk pergi ke sekolah atau tetap bekerja. Gangguan ini juga bisa berbahaya. Sebagian orang dengan bipolar mencoba menyakiti diri mereka sendiri atau mencoba bunuh diri.  

Orang dengan gangguan bipolar bisa diatasi dengan pengobatan. Dengan bantuan yang cukup, mereka dapat menjadi lebih baik dan mengarah kepada kehidupan yang produktif.

Siapa Sajakah yang Bisa Mengalami Gangguan Bipolar?[sunting]

Siapapun dapat mengalami gangguan bipolar. Biasanya bermula pada masa remaja akhir atau masa dewasa awal. Namun anak-anak dan manula dapat mengalami gangguan ini juga. Penyakit ini biasanya dialami seumur hidup.

Mengapa Seseorang Mengalami Gangguan Bipolar?[sunting]

Para ahli belum mengetahui apa penyebab dari gangguan bipolar, namun beberapa hal dapat menyumbang peranan terhadap dialaminya penyakit ini. Gen dalam keluarga dapat menjadi salah satu faktor karena kadang-kadang gangguan bipolar dapat diwariskan secara turun-temurun. Namun, merupakan hal yang penting untuk diketahui, jika salah satu anggota keluarga mengalami gangguan bipolar, tidak berarti anggota keluarga yang lain akan mengalaminya juga. Faktor lain yang dapat mengarah pada gangguan bipolar adalah struktur atau fungsi otak dari yang mengalami gangguan ini. Para ilmuwan menemukan hal lebih jauh mengenai gangguan ini dengan penelitian mereka. Penelitian ini dapat membantu para dokter untuk melakukan pengobatan yang lebih baik. Juga, penelitian ini dapat membantu para dokter memperkirakan apakah seseorang akan mengalami gangguan bipolar. Suatu hari nanti, para dokter mungkin dapat mencegah penyakit ini pada sejumlah orang tertentu.

Apa Sajakah Gejala-Gejala Gangguan Bipolar Itu?[sunting]

“Gangguan perasaan” pada Bipolar termasuk kondisi-kondisi perubahan suasana hati yang tidak biasa yang disertai dengan perubahan kebiasaan tidur, perubahan tingkat aktivitas, perubahan pikiran, serta perubahan perilaku. Orang tersebut mungkin mengalami episode manik, episode depresif, atau “campuran” dari keduanya. Gangguan suasana hati/alam perasaan ini dapat dialami selama satu atau dua pekan bahkan bisa lebih. Selama mengalami episode-episode tersebut, gejala-gejalanya berlangsung setiap hari atau hampir di sepanjang hari.

Perasaan yang dialami ada dalam kadar yang kuat dan terjadi seiring dengan perubahan ekstrem dalam hal perilaku dan kadar energi.

Orang dengan episode manik mungkin:

  • Merasa sangat “di atas” atau “tinggi”  
  • Merasa “loncat-loncat” atau “berganti-ganti”  
  • Punya masalah dengan tidur
  • Menjadi lebih aktif daripada biasanya
  • Berbicara sangat cepat tentang banyak hal yang berbeda-beda
  • Merasa mudah tergugah, mudah tersinggung, atau mudah marah
  • Merasa pikiran mereka berkelebat dengan cepat
  • Punya pikiran bahwa mereka dapat melakukan banyak hal dalam satu waktu
  • Melakukan hal-hal yang beresiko, seperti berbelanja menghamburkan banyak uang atau melakukan aktivitas seks secara ceroboh

Orang yang mengalami episode depresif mungkin:

  • Merasa sangat “di bawah” atau sedih
  • Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Merasa bahwa mereka tidak dapat menikmati apapun
  • Merasa khawatir atau kosong
  • Sukar untuk berkonsentrasi
  • Mudah lupa
  • Makan terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Merasa letih atau “melambat”
  • Memikirkan kematian atau bunuh diri

Bagaimanakah Caranya Gangguan Bipolar Diobati?[sunting]

Pada masa sekarang ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan secara sempurna gangguan bipolar, namun pengobatan dapat mengendalikan gejala-gejalanya. Sebagian besar orang bisa mendapatkan bantuan untuk perubahan alam perasaan dan perubahan perilaku mereka. Pengobatan yang konsisten akan bekerja secara lebih baik dibandingkan dengan pengobatan yang putus-putus. Pilihan pengobatan meliputi:

  • Obat medis. Ada beberapa jenis obat medis yang dapat membantu. Respon terhadap obat medis bisa berbeda-beda, maka penggunaan tipe yang spesifik obat medis tersebut tergantung kepada individunya. Kadang-kadang seseorang perlu mencoba obat medis yang berbeda-beda untuk melihat mana yang punya hasil terbaik. Obat medis dapat menyebabkan efek samping. Pasien sudah seharusnya menceritakan hal itu kepada dokternya. Juga, pasien seharusnya tidak berhenti menggunakan obat medis tanpa bantuan dokternya. Menghentikan penggunaan obat secara mendadak bisa berbahaya, serta hal itu dapat membuat gejala-gejala gangguan bipolar memburuk.
  • Terapi. Berbagai macam psikoterapi atau terapi wicara, dapat membantu orang dengan gangguan bipolar. Terapi dapat membantu orang dengan bipolar dalam hal pengubahan perilaku serta mengelola kehidupan mereka. Juga dapat membantu individu tersebut untuk punya relasi yang lebih baik dengan keluarga dan kawan. Kadang-kadang terapi mencakup juga para anggota keluarga.
  • Pengobatan lainnya. Sejumlah orang tidak menjadi lebih baik dengan pengobatan dan terapi. Mungkin mereka dapat mencoba terapi kejut listrik atau ECT. ECT mengalirkan arus listrik yang cepat yang kadang-kadang dapat mengoreksi masalah-masalah dalam otak.
  • Kadang-kadang orang dengan bipolar meminum jamu-jamuan dan suplemen alamiah lainnya, seperti St. John’s wort atau omega-3 fatty acids. Bicaralah dengan dokter Anda sebelum meminum suplemen apapun. Para ilmuwan tidak yakin tentang bagaimana produk-produk ini bermanfaat bagi gangguan bipolar. Sejumlah orang mungkin juga memerlukan obat tidur selama dalam pengobatan.

Rujukan[sunting]

Disaripatikan dari Publikasi NIMH dengan No. QF 18-3679.