Informasi Obat/Doksorubisin
PERINGATAN PENTING
[sunting]Doksorubisin harus diberikan melalui vena. Namun, obat ini dapat bocor (leak) ke jaringan sekitar vena dan menyebabkan iritasi serta kerusakan jaringan. Dokter atau perawat akan mengawasi Anda untuk mencegah hal ini terjadi. Jika Anda mengalami kondisi berikut, beritahu dokter segera: nyeri, gatal, kemerahan, bengkak, melepuh, atau timbulnya luka pada tempat injeksi obat.
Doksorubisin dapat menyebabkan gangguan jantung serius saat pemberian obat atau setelah pemberian obat dihentikan. Dokter akan meminta Anda melakukan pemeriksaan jantung sebelum dan selama pemberian obat untuk memastikan jantung Anda sanggup menerima doksorubisin. Pemeriksaan ini meliputi elektrokardiogram (ECG; tes yang dilakukan untuk merekam aktivitas kelistrikan jantung) dan echokardiogram (tes menggunakan gelombang suara untuk mengetahui kemampuan jantung memompa darah). Dokter mungkin akan memberi tahu Anda jika Anda tidak dapat menerima pengobatan ini terkait dengan detak jantung abnormal atau kondisi jantung Anda untuk memompa darah telah melemah. Beritahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengidap penyakit jantung, serangan jantung, atau terapi radiasi (x-ray) di daerah dada. Beritahu dokter dan apoteker jika Anda sedang atau pernah mengonsumsi obat kemoterapi lain, seperti siklofosfamid (Cytoxan), daunorubisin (Cerubidine, DaunoXome), epirubisin (Ellence), idarubisin (Idamycin), mitoksantron (Novantrone), paklitaksel (Abraxane, Onxol), trastuzumab (Herceptin), atau verapamil (Calan, Isoptin). Jika Anda mengalami kondisi berikut, beritahu dokter segera: nafas tersengal; sulit bernafas; pembengkakan tangan, kaki, mata kaki; atau detak jantung meningkat, irreguler, dan berdebar keras.
Doksorubisin dapat menyebabkan penurunan drastis jumlah sel darah di sumsum tulang. Dokter akan meminta Anda melakukan uji laboratorium secara reguler sebelum dan saat Anda menerima pengobatan. Penurunan jumlah sel darah dalam tubuh dapat menyebabkan beberapa gejala(symptom) dan meningkatkan resiko infeksi atau pendarahan. Beritahu dokter atau apoteker jika Anda sedang atau pernah mengonsumsi azathioprine (Imuran), siklosporin (Neoral, Sandimmune), methotreksat (Rheumatrex), atau progesteron (Provera, Depo-Provera). Jika Anda mengalami salah satu kondisi berikut, segera beritahu dokter: demam, radang tenggorokan, batuk terus-menerus, atau tanda-tanda lain infeksi; pendarahan atau memar yang tidak biasa; feses berwarna hitam atau terdapat darah; muntah darah atau material berwarna coklat seperti butiran kopi.
Doksorubisin dapat meningkatkan resiko terjadi leukemia (kanker sel darah putih), terutama ketika diberikan dalam dosis tinggi atau bersamaan dengan pemberian kemoterapi lain dan terapi radiasi (x-ray).
Beritahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengidap penyakit liver. Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk tidak menggunakan obat ini atau mengganti dosis obat jika Anda memiliki penyakit liver.
Doksorubisin harus diberikan di bawah pengawasan dokter yang berpengalaman dengan penggunaan kemoterapi.
Obat apakah doksorubisin?
[sunting]Doksorubisin digunakan bersama obat lain untuk mengobati beberapa jenis kanker usus, payudara, paru-paru, lambung, dan ovari; Hodgkin’s limfoma (penyakit Hodgkin’s) dan non-Hodgkin’s limfoma (kanker yang bermula dari sel sistem imun); dan beberapa jenis leukemia (kanker sel darah putih), termasuk acute lymphoblastic leukemia (ALL) dan acute myeloid leukemia (AML, ANLL). Doksorubisin juga diberikan tunggal atau kombinasi dengan obat lain untuk mengobati kanker tiroid dan beberapa kanker pada jaringan lunak atau sarkoma tulang (kanker yang terbentuk di otot dan tulang). Obat ini juga digunakan untuk mengobati neuroblastoma (kanker yang berasal di sel syaraf dan banyak terdapat pada anak-anak) dan tumor Wilms’ (kanker ginjal yang terjadi pada anak-anak). Doksorubisin termasuk dalam obat golongan antrasiklin. Obat ini bekerja dengan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Bagaimana menggunakan doksorubisin?
[sunting]Doksorubisin tersedia dalam bentuk larutan atau serbuk yang akan dicampur dengan cairan dan diinjeksikan intravena (melalui vena) oleh dokter atau perawat di fasilitas kesehatan. Obat ini biasa diberikan 1x dalam 21 hingga 28 hari. Durasi pengobatan tergantung dari jenis obat yang diberikan, seberapa baik tubuh Anda merespon obat, dan jenis kanker.
Tanyakan pada apoteker atau dokter untuk mengetahui informasi dari manufaktur untuk pasien.
Adakah tujuan lain dari penggunaan doksorubisin?
[sunting]Doksorubisin juga dapat digunakan dalam pengobatan kanker rahim, endometrium (dinding rahim), dan serviks (mulut rahim); kanker prostat, kanker pankreas, kanker adrenokortikal (kanker pada kelenjar adrenal); kanker liver; Kaposi’s sarcoma yang berhubungan dengan AIDS; Ewing’s sarcoma (salah satu jenis kanker tulang) pada anak-anak; mesothelioma (kanker pada pembatas rongga dada atau abdomen); multiple myeloma (kanker pada sumsum tulang); dan chronic lymphoblastic leukemia (CLL; salah satu jenis kanker sel darah putih). Diskusikan dengan dokter mengenai resiko penggunaan doksorubisin untuk kondisi Anda.
Apakah perhatian khusus yang perlu saya ikuti?
[sunting]Sebelum menggunakan obat ini:
- beritahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap doksorubisin, daunorubisin, (Cerubidine, DaunoXome), epirubisin (Ellence), idarubisin (Idamycin), atau bahan-bahan yang terdapat pada serbuk doksorubisin. Tanyakan kepada apoteker Anda untuk mengetahui bahan-bahan yang terkandung dalam serbuk obat.
- Beritahu dokter dan apoteker jika Anda sedang atau akan mengonsumsi obat lain (baik obat resep maupun non-resep), vitamin, suplemen nutrisi, dan obat herbal. Pastikan untuk memberikan informasi tentang obat yang terdapat dalam bagian ‘PERINGATAN PENTING’ dan obat-obat berikut: beberapa obat kemoterapu seperti cytarabine (DepoCyt), dexrazoxane (Zinecard), mercaptopurine (Purinethol), streptozocin (Zanosar); fenobarbital (Luminal Sodium); atau fenitoin (Dilantin). Dokter mungkin akan mengubah dosis obat Anda atau mengawasi dengan seksama efek samping yang terjadi. Obat lain dapat berinteraksi dengan doksorubisin sehingga apstikan Anda menginformasikan seluruh obat yang Anda gunakan walau tidak tercantum dalam daftar ini.
- Beritahu dokter tentang riwayat kesehatan Anda.
- Doksorubisin dapat mengubah siklus menstruasi pada wanita dan menghentikan produksi sperma pada pria. Namun, hal tersebut bukan berarti Anda tidak dapat memiliki anak. Beritahu dokter jika Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui. Anda tidak diperbolehkan untuk hamil selama menerima pengobatan dengan injeksi doksorubisin. Jika Anda hamil saat dalam masa pengobatan menggunakan doksorubisin, beritahu dokter Anda. Gunakan metode yang reliabel untuk mencegah kehamilan. Doksorubisin berbahaya bagi janin.
- Jangan menerima vaksinasi tanpa sepengetahuan dokter.
Apakah efek samping dari doksorubisin?
[sunting]- Mual
- Muntah
- Luka pada mulut dan tenggorokan
- Hilangnya nafsu makan dan penurunan berat badan
- Nyeri perut
- Diare
- Rasa haus
- Kelelahan yang sangat
- Pusing
- Kerontokan rambut
- Lepasnya kuku ibu jari/kelingking
- Mata gatal, merah, berair, atau teriritasi
- Nyeri pada mata
- Tangan atau kaki terasa nyeri, terbakar, dan tidak nyaman
- Warna merah pada urin (1-2 hari setelah pemberian obat)
Efek samping yang terjadi dapat sangat serius. Jika Anda mengalami salah satu kondisi berikut atau yang tertulis pada bagian ‘PERINGATAN PENTING’, segera beritahu dokter:
- Gatal-gatal
- Ruam merah pada kulit
- Kesulitan bernafas atau menelan
- Hilang kesadaran
Doksorubisin dapat menyebabkan efek samping lain. Beritahu dokter jika Anda mengalami masalah lain ketika menerima obat ini.
Nama dagang di Indonesia
[sunting]- Adriamycin
- Adricin
- Caelyx
- Carcinocin
- Doxorubicin Actavis
- Doxorubicin Ebewe
- Doxorubicin Hcl
- Doxorubicin Kalbe
- Doxorubin
- Doxotil
- Naprodox 10/Naprodox 50
- Rubidox
- Sandobicin
Referensi
[sunting]AHFS® Patient Medication Information. 2016. The American Society of Health-System Pharmacists
AHFS® DI 2016,The American Society of Health-System Pharmacists.