Katalog Permainan Tradisional Jawa Barat/Dam-Daman

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Sama halnya dengan permainan congklak, permainan yang satu ini hanya bisa dimainkan oleh 2 orang. Setidaknya, permainan Dam-Daman ini digemari dari tahun 80-an ke belakang. Baik lelaki maupun perempuan menggemari permainan yang satu ini karena dapat melatih ketangkasan otak. Tidak diketahui secara pasti awal mula kemunculan dari permainan Dam-Daman, yang pasti permainan ini populer di tahun 80-an. Cara main Dam-Daman sendiri sebetulnya mirip dengan permainan catur. Dam-Daman memiliki banyak penamaan. Ada yang menyebutnya dengan Damdas, Bas-Basan, dan bahkan di sebut catur Jawa karena memang kemiripannya dengan permainan catur. Hanya saja bedanya, dalam permainan Dam-Daman, bidak diganti dengan batu kerikil. Dalam permainannya juga, tidak ada yang namanya skakmat. Yang ada hanyalah makan dan dimakan serta DAS. Adapun arena permainannya sendiri bisa digambar di atas kertas, di atas papan kayu, di atas tanah atau dimana saja yang memungkinkan untuk membuat garis. Garisnya bisa dibuat dengan menggunakan tinta, kapur tulis, spidol, arang, dan lain sebagainya.

Aturan permainan[sunting]

  1. Pemain terdiri dari 2 orang
  2. Lebar arena permainan Dam-Daman berukuran 20×30 cm.
  3. Bidak dalam permainan menggunakan 16 batu kerikil
  4. Yang berhasil mengumpulkan bidak lawan paling banyak itulah pemenangnya.

Cara bermain[sunting]

  1. Bidak berupa batu kerikil tadi diletakkan sesuai dengan titik yang telah ditentukan dalam arena. Pemain melakukan suit berupa kertas gunting batu, hompimpa atau cara suit yang lain untuk menentukan siapa pemain yang mendapatkan giliran bermain terlebih dahulu.
  2. Pemain yang mendapat giliran pertama melangkahkan satu bidak miliknya ke garis depan atau ke arah lain. Pemain kedua pun melakukan hal yang sama.
  3. Pemain dapat saling mengalahkan dengan cara melompati bidak lawan. Bidak yang dilompati nantinya harus dikeluarkan dari arena permainan.
  4. Pemain juga diperbolehkan membuat strategi kemenangan misalnya pemain pertama sengaja melangkahkan bidaknya agar dikalahkan oleh pemain kedua. Jika pemain kedua tidak mau atau lupa memakan bidak pemain pertama artinya pemain kedua terkena perangkap. Nah, hal ini disebut Dam (dam ora mangan) atau Das. Pemain kedua akan mendapatkan hukuman yaitu dikeluarkannya tiga bidak dari arena secara cuma-cuma. Hal ini tentunya sangat menguntungkan pemain pertama karena dapat mengambil bidak lawan secara sembarang. Pemain pertama juga dapat melangkahkan bidaknya yang lain.
  5. Setiap pemain berusaha saling memakan bidak lawan sampai bidak lawan habis. Bidak yang dapat mencapai puncak dinyatakan sebagai raja. Bidak ini memiliki keistimewaan karena dapat melangkah hingga beberapa langkah dengan syarat jumlah langkahnya ganjil.
  6. Pemain dinyatakan menang jika berhasil menghabiskan bidak lawan. Di lain pihak, Pemain dinyatakan kalah jika tidak memiliki bidak untuk dijalankan lagi.

Manfaat[sunting]

  1. Melatih kesabaran diri. Sabar disini dalam hal menunggu giliran main
  2. Melatih kecerdasan dan kecermatan otak. Layaknya permainan catur, permainan yang satu ini merupakan permainan adu strategi, pemain harus berpikir secara jeli dan cermat agar bisa menang.
  3. Menumbuhkan jiwa sosial. Permainan Dam-Daman dilakukan secara bersama-sama dengan orang lain, apabila kalah, ia harus berlapang dada.