Katalog Permainan Tradisional Jawa Barat/Sondah Mandah

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Gambaran Permainan Sondah

Sama halnya dengan congklak yang memiliki perbedaan nama di masing-masing daerah, Sondah mandah disebut teklek, ingkling oleh suku Sunda, juga disebut engklek oleh suku Jawa, enge-enge oleh suku Manado, cak engkle di Palembang, Picek baju di Batak, dan taplak di Lampung. Permainan ini setidaknya sempat bertahan sampai awal tahun 2000-an. Permainan ini bukan asli dari Indoneia, melainkan berasal dari Roma, Italia dengan nama asli Hopscotch. “Hop” berarti lompat, dan “scotch” yang merujuk pada arti garis-garis yang berada di dalam permainan tersebut.[1]

Permainan ini bisa dilakukan secara solo. Namun untuk menambah keseruan, biasanya permainan ini dilakukan dengan terdiri dari 2 sampai 5 orang pemain. Permainan yang satu ini bisa dilakukan di tanah yang diberi garis kotak-kotak putih menggunakan kapur tulis atau alternatif lain bisa dengan pecahan batu bata atau potongan genting rumah yang akan meninggalkan garis kemerahan saat digesekan dengan tanah kering. Bahkan untuk memudahkan, permainan ini bisa dilakukan di atas teras atau ubin agar tak perlu repot-repot menggambar garis kotak-kotak.

Aturan Permainan[sunting]

  1. Pemain terdiri dari minimal 1 orang pemain, namun untuk mendapatkan pemenang sesungguhnya bisa dilakukan oleh 2 sampai 5 orang pemain.
  2. Tiap anak harus berbekal gacuk, gacuk biasanya berupa pecahan genting.
  3. Pemain yang memiliki kotak paling banyak akan keluar sebagai pemenang.

Cara Bermain[sunting]

  1. Pemain melompat menggunakan satu kaki baik dengan menggunakan kaki kanan ataupun kaki kiri di setiap petak yang telah digambar sebelumnya.
  2. Tiap pemain lalu menempatkan gacuk yang dibawanya dengan cara melemparnya ke kotak-kotak yang sudah dibuat sebelumnya.
  3. Petak yang sudah terisi dengan gacuk tidak boleh diinjak ataupun ditempati oleh setiap pemain. Oleh karena itu, para pemain harus melompat ke petak yang berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang kosong.
  4. Apabila salah satu pemain dapat menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu, pemain tersebut berhak untuk memilih salah satu petak untuk dijadikan “sawah” yang mana sawah yang sudah dimiliki, pemain tersebut dapat menginjak petak itu dengan kedua kaki, yang mana di lain sisi, pemain lain tidak boleh menginjak petak yang sudah “dimiliki” selama permainan.
  5. Pemain yang memiliki kotak paling banyak adalah yang akan memenangkan permainan ini.

Manfaat[sunting]

  1. Melatih kekuatan fisik.
  2. Mengasah kemampuan bersosialisasi.
  3. Mengajarkan kebersamaan.
  4. Mengembangkan kecerdasan logika.
  5. Melatih sinkronisasi otak kanan dan kiri.
  6. Melatih motorik kasar.
  1. https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=215299