Katalog Permainan Tradisional Jawa Barat/Ucing 25

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Ada banyak sekali permainan tradisional Provinsi Jawa Barat yang bertajuk “Ucing”. Entah dari daerah Jawa Barat mana tepatnya awal mula kemunculan dari permainan ini, namun yang pasti permainan tradisional ucing 25 merupakan modifikasi dari permainan favorit yakni Ucing Sumput atau yang lebih dikenal dengan nama petak umpet dalam Bahasa Indonesia. Umumnya, permainan tradisional ucing 25 memiliki prosedur yang sama dengan Ucing Sumput yakni ucing yang mencari mangsanya. Bedanya adalah, ucing akan menghitung dari 1 sampai 25 yang mana di rentang hitungan tersebut digunakan sebaik-baiknya oleh para mangsa untuk mencari tempat persembunyian teraman. Saat hitungan selesai, ucing akan mencari mangsa dan saat salah satu mangsa ketemu, maka ucing akan meneriakan nama dari mangsa tersebut dengan akhiran seruan 25. misal, “Aldo… 25”. Artinya, mangsa yang bernama Aldo sudah tertangkap. Perbedaan lain yang mencolok dari permainan ini adalah saat penentuan ucing dimana biasanya memakai hompimpa atau cang kacang Panjang, diganti dengan senandung “cing…ma…cing…ma, ucing dua lima. Lima kali lima dua puluh lima. Sabab manehna make calana. Ma Ima jeung Ma Ina parebut naek kuda”.

Aturan Permainan[sunting]

  1. Jumlah pemain minimal terdiri dari 3 orang.
  2. Hitungan harus dari angka 1 sampai 25, tidak boleh lebih apalagi kurang.
  3. Tidak ada istilah kalah dan menang dalam permainan ini.

Cara Bermain[sunting]

  1. Untuk menentukan siapa yang jadi ucing dilakukan dengan pemain membentuk posisi melingkar dengan kaki kanan posisinya dibuat lebih maju di banding kaki kiri.
  2. Salah satu pemain menjadi penunjuk dengan cara menunjuk kaki tiap pemain sembari menyanyikan senandung Ucing 25 yang telah disebutkan sebelumnya. Saat lagu selesai, anak yang terakhir ditunjuk lah yang akan menjadi ucing.
  3. Saat yang menjadi ucing sudah diketahui, maka selanjutnya sesuai kesepakatan bersama akan ditentukan dimana lokasi ucing menetap. Ucing pun akan mulai berhitung dari 1 sampai 25 sambil menutup matanya dengan kedua tangan yang mana di sisi lain para mangsa akan berhamburan kesana kemari guna mencari tempat persembunyian agar tak diketahui ucing. Saat ucing habis berhitung, perburuan pun dimulai.
  4. Saat mangsa diketahui tempat persembunyiannya, maka ucing akan berseru 25 seperti yang sudah dikatakan sebelumnya. Lalu ucing akan berlari ke tempatnya dan menepuk tempat menetapnya.
  5. Setelah satu mangsa telah tertangkap, maka ucing akan terus mencari mangsa yang lain yang sedang bersembunyi sampai semua pemain tertangkap dari tempat persembunyiannya.
  6. Permainan akan dilanjutkan atas kesepakatan bersama. Adapun ronde selanjutnya yang menggantikan posisi ucing adalah yang berhasil tertangkap pertama kali. Begitulah seterusnya sampai atas kesepakatan bersama permainan dihentikan. Biasanya karena pemain merasa jenuh dan permainan berjalan membosankan.

Manfaat[sunting]

  1. Melatih keterampilan bekerja sama dalam tim.
  2. Meningkatkan keterampilan dalam menyesuaikan diri di tengah lingkungan.
  3. Melatih keterampilan dalam berinteraksi sosial.
  4. Meningkatkan keterampilan dalam berdisiplin