Katalog Ragam Alat Permainan Tradisional pada Khazanah Manuskrip Jawa/AA03-Ngarak Gendruwo

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Anak-anak bermain ngarak gendruwo

Permainan ngarak gendruwo merupakan permainan ke-16 pada Jongensspelen. Ngarak adalah kata bahasa Jawa yang berarti mengantarkan bersamaan dengan orang banyak sedangkan genderuwo adalah makhluk halus besar yang menyeramkan.[1] Permainan ini berbentuk seperti pawai kecil yang dilakukan oleh beberapa anak umur sepuluh tahun. Ngarak gendruwo adalah permainan peran, terdapat satu orang yang berperan sebagai gendruwo (hantu berwujud raksasa), penabuh rebana, dan pembawa tombak. Anak yang dibutuhkan untuk melakukan permainan ini paling sedikit tujuh orang.

Jejak masa kini[sunting]

Jejak permainan ini terlacak telah menjadi suatu upacara tradisional untuk menyambut musim panen tebu. Upacara tersebut adalah Pesta Giling Tebu di Kompleks PG. Sragi. Puncak acara dalam upacara tradisional ini adalah mengarak sepasang genderuwo di kompleks PG.Sragi. Permainan ini dapat digunakan untuk melatih kerja sama anak dan mengenalkan budaya leluhur kepada generasi berikutnya.

Bahan baku[sunting]

  • Bunga tebu
  • Kaleng
  • Keranjang tembakau
  • Batok kelapa
  • Selendang
  • Tali

Cara membuat[sunting]

  1. Batok kelapa diikat pada keranjang tembakau. Batok kelapa menjadi kepala dan keranjang tembakau menjadi badan genderuwo.
  2. Beri pakaian dengan selendang.
  3. Rias batok kelapa supaya mirip dengan wajah manusia.

Cara bermain[sunting]

  1. Satu orang masuk ke dalam gendruwo yang telah dibuat.
  2. Satu orang menjadi penabuh rebana dengan menabuh kaleng yang sudah disiapkan.
  3. Lima orang menjadi pembawa bunga tebu.
  4. Permainan dilakukan dengan gendruwo diarak dan ditabuhi musik.
  5. Orang yang melihat harus ikut menyoraki.

Referensi[sunting]

  1. Poerwadarminta. (1939). Bausastra Jawa. Batavia: J. B. Wolters' Uitgevers-Maatschappij N. V. Groningen.