Katalog Ragam Alat Permainan Tradisional pada Khazanah Manuskrip Jawa/PR02-Reyogan

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Anak-anak bermain reyogan

Reyogan adalah permainan ke-43 pada manuskrip Jongensspelen. Reyogan berasal dari kata reyog merupakan kesenian Jawa Timur yang dilakukan dengan topeng. Manuskrip Jongensspelen menjelaskan bahwa reyogan adalah permainan melakukan peperangan seperti alur cerita reog tetapi pada permainan ini tidak menggunakan topeng singo barong, jathil, warok, dsb. Permainan reyogan ini lebih sederhananya hanya berfokus untuk melakukan peperangan antara dua kelompok anak dengan berbagai atribut. Permainan reyogan dapat dilakukan oleh anak-anak minimal berusia 12 tahun. Reyogan dapat dimainkan jika telah terkumpul paling sedikit tujuh anak dan akan lebih baik jika lebih banyak.

Jejak masa kini[sunting]

Permainan reyogan tidak dimainkan oleh anak-anak lagi. Tidak ditemukan anak-anak bermain berpura-pura mengadakan pagelaran reyog di masa kini. Meskipun demikian, kesenian reyog masih ada dan terus dilakukan hinggi masa kini.

Bahan baku[sunting]

  • Pelepah kelapa
  • Daun nangka
  • Daun deluwang
  • Nasi
  • Lidi aren

Cara membuat[sunting]

  1. Pelepah kelapa diimajinasikan menjadi pedang yang dibawa hanya oleh satu orang yang nantinya menjadi pemimpin.
  2. Setiap anak yang dipilih menjadi pemimpin memakai hiasan kepala berupa daun nangka yang dilingkarkan di kepala lalu ditusuk dengan lidi aren sesuai ukuran kepala masing-masing, dipilih dua orang.
  3. Anak yang tidak menjadi pemimpin membawa bendera yang dibuat dengan daun deluang yang direkatkan dengan lidi aren menggunakan nasi.

Cara bermain[sunting]

  1. Para pemimpin beradu pedang.
  2. Anak buah berjingkrak dan bersenandung sambil mengangkat bendera mereka:

    pung jik, jik pung jur