Keajaiban Mendengar Cerita
Premis
[sunting]Andi anak yang masih terbatas kata-kata dalam berbicara, tidak ada teman, bisa mengamuk dan marah
Lakon
[sunting]Andi dan ibu Halida
Lokasi
[sunting]Sekolah
Cerita Pendek
[sunting]Andi adalah seorang anak kelas 4 SDN Nusa Indah yang berusia 10 tahun, berkulit putih,rambut hitam, mata biru dan hidung mancung namun berbicara masih terbatas kata-kata, yang Andi bisa masih sedikit dan juga masih belum terlalu jelas ,Andi adalah anak orang berada ayah dan ibu Andi adalah seorang pejabat, sejak bayi hingga sekarang Andi banyak menghabiskan waktu dengan pengasuhnya saja sedangkan orangtua Andi sibuk bekerja dari pagi sampai sore hari, dan pengasuh Andi juga jarang mengajak Andi berbicara, begitupula orangtua Andi yang sudah capek datang bekerja dan tidak sempat bermain atau menghabiskan waktu bersama Andi kadang dihari liburpun orangtua Andi sibuk bekerja .
Di sekolah Andi banyak menyendiri karena teman-temannya tidak paham dengan apa yang diucapkan Andi jadi tidak ada yang berteman dengan Andi, tetapi kadang-kadang Andi suka memperhatikan teman-temannya yang sedang bermain sambil tertawa-tawa sendiri, dari kejauhan selalu ada ibu halida wali kelas Andi yang memperhatikan Andi.
kadang-kadang saat dikelas ada teman-teman Andi yang suka usil dan suka menganggu karena Andi tidak terlalu jelas berbicara , saat diganggu andi biasanya mengamuk dan marah-marah karena tidak bisa mengungkapkan emosinya.
Setiap hari senin di SDN Nusa Indah selalu melakukan upacara bendera, seperti biasa anak-anak mengikuti dengan semangat ditambah angin sepoy-sepoy yang membuat suasana semakin sejuk dan nyaman ,setelah selesai upacara bel masuk kelas pun berbunyi, semua anak masuk ke kelas masing-masing.
Saat di dalam kelas Andi dibully teman-temannya karena tidak bisa berbicara lantas seperti mereka, teman-teman Andi juga mengambil topi Andi dan memainkannya seperti melempar bola sampai Andi mengamuk dan marah.
Bu halida yang melihat kejadian itu saat mau masuk kelas langsung melerai dan menenangkan Andi dengan cara mengajak andi duduk berdua sedangkan teman-teman Andi ditegur agar tidak mengulangi perbuatan mereka lagi dan diminta untuk minta maaf kepada andi.
Andi yang ditenangkan bu halida sedikit tenang meskipun masih sedikit menangis, sambil menangis kemudian Andi melihat buku yang tergeletak dilantai dalam kelas, buku itu berhasil mengalihkan perhatian Andi, seketika Andi berhenti menangis dan mendekati buku yang dilihatnya tadi ,seakan penasaran dengan buku itu Andi lalu mengambil dan melihatnya dengan rasa ingin taunya, lalu bu Halida mendekati Andi perlahan sambil memegang pundak Andi “Andi mau ibu bacakan buku itu ya?”tanya bu Halida, Andi mengangguk.
Bu halida perlahan membacakan buku cerita kepada Andi, Andi merasa senang dan tertawa saat mendegarkan cerita bu Halida seketika Andi sudah melupakan kejadian yang membuat dirinya marah dan mengamuk tadi, ibu Halida pun senang melihat Andi yang sudah tidak marah lagi dan sejak itu ibu Halida jadi tau cara untuk menenangkan Andi saat marah.
Keesokan harinya saat pagi hari sebelum masuk kelas
Andi menyamperi Bu Halida
"Iibu aca eta at ndii gii ya" kata Andi
"Wah Andi mau dibacakan cerita lagi ya sama ibu"kata Bu Halida
“iya” kata andi
“baiklah ibu akan membacakan cerita buat Andi”Jawab bu Halida
Sejak hari itu setiap hari sebelum masuk kelas selama 15-20 menit setiap pagi ibu Halida selalu membacakan cerita untuk Andi di taman sekolah, sekarang Andi lebih semangat sekolah dan suka membaca buku dengan bahasanya sendiri meskipun kata-kata Andi masih belum terlalu jelas tetapi semakin kesini ada beberapa kata yang sudah bisa Andi ucapkan dengan jelas, disaat jam istirahat Andi juga sering menghabiskan waktunya dengan membaca buku.
3 bulan berlalu selamat pagi “bu Halida”kata Andi, bu halida menoleh kebelakang terkejut dan tidak percaya denga apa yang didengarnya
“Aannndi” kata bu Halida seolah tak percaya sambil mata berkaca-kaca”iya bu ini Andi” jawab Andi, Andi pun mendekati bu Halida dan mengucapkan terimakasih banyak untuk Bu Halida yang sudah membacakan cerita setiap hari untuk Andi.sekarang Andi bisa bicara dengan jelas seperti teman-teman Andi.”iibu masih tidak percaya ini”kata bu Halida”
Ibu sangat senang Andi sudah bisa bicara dengan jelas seperti teman-teman Andi”bu Halida sambil memeluk Andi”
Memang selama ini ibu Halida selalu membacakan cerita kepada Andi, dan ibu halida hanya tau kalau Andi sudah jelas mengucap beberapa kata saja karena saat membacakan cerita Andi tidak banyak berbicara tetapi sangat semangat mendengarkan cerita dari bu Halida.
Tak hanya Bu Halida saja yang Bahagia karena Andi sudah bisa bicara dengan jelas, kedua orangtua Andi juga sangat bahagia dan berterima kasih banyak pada Bu Halida karena Andi sudah bisa berbicara jelas sama seperti teman-teman Andi, sebagai ucapan terimakasih orangtua Andi menyumbangkan banyak buku bacaan untuk anak-anak SDN Harapan Nusa, dan sejak itu orangtua Andi juga banyak meluangkan waktu Bersama Andi tidak terlalu sibuk bekerja lagi seperti biasa.
Kepala sekolah dan para guru-guru lain juga ikut senang , sejak saat itu diadakanlah budaya positif di sekolah itu yaitu literasi 30 menit sebelum anak masuk kelas ,disetiap kelas juga disediakan pojok baca untuk memfasilitasi anak-anak membaca buku kapan saja mereka mau saat bukan jam pelajaran ,selain itu sekolah SDN Harapan Nusa juga bekerjasama dengan perpustakaan daerah yang setiap satu kali dalam sepekan berkunjung ke SD untuk membawakan buku cerita untuk anak-anak, dan sejak kejadian itu banyak anak SDN Nusa Indah yang gemar membaca buku dan sekarang andipun mempunyai banyak teman.