Lompat ke isi

Kelahiran Kembali Turki/Bab 5

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

V

REVOLUSI TURKI MUDA

“PADA PAGI 23 JULI 1908”—​PERLAWANAN TURKI LAMA-REVOLUSI DAN KEKALAHANNYA—CARA KOMUNITAS ISLAM DAN KRISTEN MENIADAKAN PROGRAM TURKI MUDA—PERPECAHAN ​KEMAL DENGAN ENVER DAN KEPENSIUNANNYA DARI POLITIK—PERANG BALKAN DAN NASIONALISME.

Tiga bulan usai kunjungan Raja Edward ke Reval pada musim semi 1908, Turki Muda yang bertikai meluncurkan revolusi mereka dengan pemberontakan Niazi Bey di Resna, lima belas mil dari Monastir. Pada pagi 23 Juli 1908, tembok rumah Monastir dipasangkan dengan motto-motto dalam bahasa Turki—​“Mati atau Kebebasan,” “Bangsa dan Kebebasan,” “Kebebasan dan Konstitusi.” Enver Bey memproklamasikan Konstitusi di Salonica. Telegram dari Salonica mengundang Sultan untuk memilih antara Konstitusi dan perang. Para perwira AD merupakan Turki Muda. Bahkan, resimen Anatolia enggan berkirab melawan pemberontak. Abdul Hamid menyerah. Pemerintahan parlementer dengan hak suara kebebasan dan kesetaraan untuk seluruh ras Kekaisaran, diproklamasikan dari Takhta. Pengasingan Abdul mendatangkan pengerahan pasukan dalam negeri untuk mendapatkan hoja Muslim dan rohaniwan Ortodoks untuk menghadap satu sama lain dan berteriak untuk Padishah. Sihir kata Barat “Konstitusi” memadukan seluruh Kekaisaran dalam transportasi kebahagiaan. Turki Muda dibersihkan dalam Pemerintahan pada gelombang kegembiraan.

Namun Khalifah dan Kaisar India telah ikut serta. Upaya untuk mementingkan Pemerintah Inggris dalam kemungkinan pengabdian Turki Muda mengalami kegagalan. Nasib Kekaisaran Utsmaniyah ditetapkan jauh di luar garis depannya sendiri. Di harapan entente Rusia-Inggris, ujungnya hanyalah masalah waktu. Secara mendadak, nama Konstantinus diperkenalkan ke Keluarga Kekaisaran Rusia. Dengan Pembela Iman dan Khlifah kini berpendirian berseberangan, jalan pada akhirnya dibuka bagi Gereja Inggris untuk membuka pernyartaan teologi terbuka di Patriarkat Ortodoks Moskow, yang melirik pengadaan penghimpunan bersama dua persekutuan di Konstantinopel.

Turki Muda memenangkan AD dengan mudah, namun mereka tak memenangkan massa bungkam dari wacana Turki Lama konservatif yang melayangkan kekuatan sebenarnya Abdul Hamid. Empat bulan setelah parlemen baru mereka berkumpul di bawah Konstitusi yang dipulihkan, Turki Muda menetapkannya dan pasukan Konstantinopel menorehkan para deputi dengan teriakan “Sheriat!” (hukum Muslim). Mahmoud Shevket Pasha, dengan Kemal muda sebagai Kepala Stafnya, secara langsung berkirab ke Konstantinopel dengan Angkatan Ketiga dari Salonica, dan dalam kurang dari sepekan, Parlemen direstorasi. Empat deputinya—dua Turki, seorang Kristen dan seorang Yahudi—​mempersembahkan diri mereka sendiri menghadap Abdul Hamid dengan tuntutan Turki Muda agar ia mengundurkan diri. Hal terakhir dari sosok Timur meninggalkan Yildiz Kiosk untuk menjalani sisa masa hidupnya di penjara bawah tanah Salonica, dan Mohammed V menggantikannya dengan Parlemen Turki Muda sebagai kursi otoritas dalam Pemerintahannya. Dan kursi otoritas dalam Parlemen Turki Muda menjadi Komite Persatuan dan Kemajuan, yang menguasai ibukota dari markas besarnya di Salonica.

Ottomanisasi telah menang dan meraih kesempatannya secara paksa, namun dalam penerapan Westernisme pada komunitas Timur besar Muslim dan komunitas Timur kecil Kristen, ini mendatangkan kesulitan cepat. Jika Muslim dan non-Muslim dijadikan setara dalam kewarganegaraan Utsmaniyah, keduanya harus dibutuhkan untuk memberikan lembaga komunitas terbagi mereka dan sebagai gantinya memegang kewajiban setara dan hak setara di bawah Parlemen. Ini hanya mengejutkan Turki Lama dan bagi Kristen, sugesti tersebut hanya menjadikan mereka lebih menonjol pada lembaga komunitas mereka. Penerapan Ottomanisasi hanya mengantar mereka menuju nasionalisme. Westernisme tak menggelora pada komunitas Rûm dan Ermeni sebagaimana komunitas Islam dominan. Kekaisaran terkunci dalam ikatan mati pemakaian agama kuno. Muslim dan Kristen terikat pada jari mati masa lalu. Bahkan jika Kekaisaran telah memiliki masa hidup yang lebih lanjang ketimbang yang dimiliki, sangat memungkinkan bahwa tidak ada hal selain pengerahan yang akan melepaskan jari mati dan membebaskan kehidupan yang diisi oleh mereka. Namun jika pengerahan dipakai, Turki Tua akan memakainya untuk mencegah pelanggaran apapun dari pemakaian kepercayaan yang dicintai dan dilayani oleh mereka, dan Yunani dan Armenia akan memakainya untuk menurunkan teokrasi Muslim kuno dan menghimpunnya dalam menempatkan teokrasi Kristen mereka sendiri.

Dengan demikian, ujar Turki Muda, memberikan kami generasi pendidikan universal dan kami akan memakai Negara Utsmaniyah mereka; dalam suatu waktu, mereka Turki Muda akan memegang Kekaisaran bersama. Dan kala mereka melaksanakannya, Komite Persatuan dan Kemajuan di Salonica menghimpun kendali besinya terhadap Pemerintahan tersentralisasi di Konstantinopel dan revolusi terkikis pada waktu kudeta sebenarnya. Karena bagi Kemal, ia menghimpun penyamaran pahit darifiasco dalam persiapan yang dilontarkan olehnya pada seluruh energi mudanya. Ia berseteru dengan Enver dalam pertikaian tajam dalam kongres Komite Persatuan dan Kemajuan tahun 1910 di Salonica, dan mencurahkan dirinya untuk reformasi dalam AD sampai Enver mengasingkannya ke Tripoli. Izzet Pasha tak lama membawanya kembali ke Salonica, Mahmoud Shevket menempatkannya ke Albania, dan kala perang dengan Italia dimulai, Enver mengirimkannya kembali ke Tripoli untuk mengkomandani pasukan ireguler pribumi. Pada Perang Balkan Pertama, ia diperkenankan untuk menorehkan jempolnya di Dardanelles namun ia ikut serta dalam penaklukan kembali Adrianopolis dalam Perang Balkan Kedua. Setelah itu, ia ditugaskan di Sofia sebagai atase militer kala ia bergabung dengan Ali Fethy Bey, perwira staf lainnya dan mantan tempat sekolah di Akademi Perang di Konstantinopel, yang pada masa itu menjadi Utusan untuk Bulgaria.

Perang Italia dan dua Perang Balkan menjadi sekuel dari Perjanjian Inggris-Rusia tahun 1907. Jauh di luar garis depan Kekaisaran, perpecahan akhirnya ditetapkan, dan konferensi di Bucharest yang mengakhiri Perang Balkan Kedua menjadi manuver diplomatik untuk posisi antara Rusia dan Austria-Hungaria. Austria-Hungaria menang dan Serbia dikepung dengan Albania, Bulgaria dan Yunani. Satu-satunya kepentingan lain yang Peperangan Balkan pegang pada kami, menghimpun fakta bahwa mereka meninggalkan Konstantinus, menikah dengan Sophia, mempersiapkan Athena masih untuk perang lainnya.

Lima abad lalu, Katolik Spanyol mengusir Moor dari Eropa dan menghancurkan monumen-monumen Muslim besar di Cordoba, Grenada dan Toledo. Ortodoks Yunani Lama kini berniat mendatangkan nasib yang sama terhadap Turki dan memulihkan teokrasi Kristen Bizantium di Konstantinopel. Upaya Turki Muda pada Ottomanisasi telah membuat komunitas Rûm mereka lebih menekan lembaga-lembaganya, dan ini mendatangkan waktu kala Yunani Utsmaniyah di ibukota siap untuk bergabung dengan Athena dan Phanar dalam menaikkan Salib di atas keubah coklat kekuningan dari masjid raya Ayiah Sophia di Stamboul.

Bisnis abad pertengahan nan sibuk, namun bisnis yang dilakuakn oleh Yunani tidaklah memiliki arti tunggal. Ironinya timbul dalam Perjanjian Inggris-Rusia tahun 1907. Gereja Inggris menyusul Kemenlunya dalam kontak dengan Ortodoks Rusia dan ini menjadi satu-satunya masalah waktu sampai Kemenlu harus siap dalam klaim Rusia untuk menapaki pasisir hijau Bosphorus dan pesisir berwarna madu di Dardanelles.

Kejutan kekalahan dalam Peperangan Balkan beralih ke Turki Muda dalam arah nasionalisme. Ras-ras warga mereka tak pernah diamalgamasikan, dan kini Yunani, Armenia dan bahkan Arab mengembangkan kesadaran rasial dari diri mereka sendiri, upaay pada amalgamasi berujung tanpa harapan. ottomanisasi secara beralih terpecah menjadi Turkifikasi yang menjadi bisnis pengerahan besar dan satu-satunya pengerahan ras-ras Kekaisaran makin menjauh. Namun satu-satunya alternatif untuk Turkifikasi adalah meninggalkan Kekaisaran tersebut dan bersama dengan Kekhalifahan Islam. Masih disematkan oleh tanggung jawab besar yang mengharapkan penghimpunan kepercayaan Islam dari mereka, Turki Lama menekankan Kekhalifahan sementara Turki Muda, kala terpental dari perpecahan dengan Islam, makin mengerahkan cengkeraman pemakaian agama terhadap nasionalisme Barat yang baru.

Terdapat banyak hal dalam nasionalisme kejam mereka. Mereka menghargai budaya Turkinya sendiri. Mereka berniat untuk membersihkan bahasanya dari peminjaman pengucapan Persia dan Arab. Mereka berniat untuk membuka sumber sastra Barat dengan terjemahan salinan ke bahasa Turki. Mereka bahkan menerjemahkan al-Qur'an walaupun dalam melakukannya sangat menghimpun perpecahan terbuka dengan Islam, dan Kementerian Evkaf mensuplai dana untuk memulai perpustakaan nasional dan mensubsidi arsitektur nasional. Mereka memulai sekolah dan memulai reformasi dalam seminari-seminari Muslim, yang menjadi kekuatan Turki Lama. Mereka memulai penyebaran budaya fisik mengikuti gaya Sokol Slavik dan Kepanduan Putra. Mereka menyuarakan tangisan semangat terhadap penyair Turki, Mehmed Emin Bey, “Aku orang Turki, ras dan bahasaku agung.” Ini dilirik pada masa itu kala Kapitulasi yang merendahkan harus ditinggalkan dan Turki harus mengambil tempatnya sebagai pihak setara di antara orang-orang setara dalam keluarga bangsa. Namun, dengan masih mengakomodasi pemuda bugar untuk konservatisme lama Islam, Kekaisaran masih menyamarkan dan mengacaukannya.

Dua perang Balkan menurunkan Kekaisaran tersebut ke kondisi yang di Barat akan dianggap sebagai akhir segalanya. Mereka berada pada ambang kebangkrutan, namun Kapitulasi masih mencegahnya dari peningkatan sumber pendapatannya. Penjelasan Rauf Bey terhadap penyerbu Hamidieh pada Peperangan Balkan memicu kebanggaannya dalam AL dan persiapan Konstantinus di Athena untuk perang lain, waktu melawan Konstantinopel sendiri, dan kebutuhan langsung untuk AL yang lebih besar, namun sangat lambat untuk menjatuhkan uang yang dikumpulkan lewat pelangganan pribadi sebelum perintah dapat ditempatkan terhadap kapal-kapal Inggris untuk dua kapal tempur baru.

Sehingga, keberadaan Kekasiaran masih menghimpun sebuah jenis permukaan dapat di kalangan ras-rasnya. Mereka menjadi termabukkan pada Westernisme dan mereka hanya menunggu hari perpecahan Kekaisaran memulai proses keretakan mereka, sebuah proses yang di wilayah manapun antara Wina dan Bagdad bukanlah hal yang indah untuk dibayangkan. Yunani Lama mempersiapkan kirab mereka untuk pemulihan Yunani “tak tertebus” di Konstantinopel Turki Muda mempersiapkan kirab mereka sendiri terhadap Turki “tak tertebus” di provinsi Azerbaijan yang berada di Persia, Trans-Kaukasia Rusia dan provinsi-provinsi Rusia di Asia Tengah.

Peristiwa tersebut tertangani kala batu pijakan Inggris-Rusia dekat dengan Kekaisaran dan menghimpunnya berkeping-keping, kala kepingan-kepingan pecah tersebut terkekang di bawah serangkaian jeratan. Sementara itu, Komite Persatuan dan Kemajuan masih berkuasa di Konstantinopel, dengan komite-komite lokalnya di setiap provinsi. Terdapat sebuah Oposisi, faksi Persatuan dan Kebebasan lama, yang lebih dikenal sebagai Partai Entente Liberal, namun mendapatkan waktu yang buruk terhadapnya.