Lompat ke isi

Kelahiran Kembali Turki/Bab 6

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

VI

JERMAN DAN KEKAISARAN UTSMANIYAH

KEBIJAKAN INGGRIS DI KONSTANTINOPEL—GANTI RUGI JALUR KERETA API BAGDAD—VETO RUSIA DAN PERUBAHAN RUTE—​TUMIT ACHILLES DARI ALEPPO—​JERMAN DAN ISLAM—​GARIS DEPAN INDIA BRITANIA DI SERBIA—​PERANG BESAR.

Aku harus membuatnya datar bahwa kami disini tak berkaitan dengan aspek Jerman manapun di barat Balkan. Nuansa penjelasan ini membentang pada timur Balkan dan, sejauh yang mungkin untuk dilakukan, kami harus membatasinya pada ranah sebenarnya. Walaupun tak ada tradisi Jerman di Konstantinopel yang sebanding dengan tradisi Inggris dan Prancisnya, jalan besar Jerman menuju Timur melintasi Selat-selat rute Rusia favorit sampai Laut Tengah dan sehingga menghimpun perlindungan yang sama terhadap Pemerintah Utsmaniyah dari musuh Rusianya sebagaimana yang sempat dipegang oleh Inggris. Ini merupakan diplomatik tunggal Jerman. Skema jalur kereta api Bagdad menghimpun Kekaisaran tersebut sebuah kesempatan untuk pengembangan ekonomi internal yang Kapitualsi telah membuatnya tak memungkinkan untuk Pemerintah itu sendiri mendanainya.

Inggris tak hanya mendukung Pemerintah di Konstantinopel dalam rangka menguji Rusia dari Selat, namun secara kebetulan dalam rangka menguji Eropa barat dari garis tanah kuno yang membuat Konstantinopel menjadi gerbang potensial menuju India. Kami di Barat terkait dengan kehidupan damai, terkadang melupakan perang tersebut biasanya merupakan bsinis penyerangan dan pertahanan sumber dan rute dagang, dan bahwa imperialisme terkait dirinya denagn keamanan sumber dagang dan rute dagang. Jika kami tak hidup di dunia musuh, persoaial dapat sangat berbeda, kaena dari sudut pandang ekonomi abstrak, tempat perdagangan dapat mengalir baik di darat maupun laut, ini biasanya diinginkan agar harus demikian. Garis laut hanya menjadi garis kapal lambat dan garis laut menjadi garis surat dan penumpang cepat. Namun bagi imperialis, ketonjolan utama dari rute dagang penting manapun merupakan pengamanannya melawan musuh memungkinkannya, dan kala Pemerintah asli terjaga dalam kondisi terikat, ini menjadi imperialis yang menandai rute dagang jarak jauh. AL Inggris membuat jalur laut diamankan namun, kependekan menjadi kekuatan darat serta kekuatan laut, tak berarti didirikan lewat Inggris yang dapat mengendalikan jalur darat manapun dari Konstantinopel menuju India, untuk menyatakan tak ada yang mengaitkannya dengan pengamanan melawans erangan oleh musuh memungkinkan manapun. Sehingga, Britania Raya tak menghimpun upaya di Konstantinopel untuk menghimpun komunikasi Eropa barat dengan India pada jalur lain yang melingkupi Terusan Suez, meskipun kebetulan Kekaisaran Utsmaniyah kemudian lama menyangkali melalui jalur kereta api yang dibutuhkan dan Eropa barat diperkenankan untuk menghimpun dirinya dengan fasilitas kendaraan lambat menuju India.

Namun dengan perlintasan pengaruh Inggris dari Konstantinopel, jalur darat menuju India pada akhirnya terungkap. Pada 1888, Pemerintah Utsmaniyah ditransfer ke sindikat bentukan Deutsche Bank dari Berlin dengan jalur kereta api 56 mil dari Haidar Pasha, sebuah kawasan di Konstantinopel, sampai Ismid di Laut Marmora, dan menyertai transfer dengan konsesi yang membentang jalur tersebut sampai sekitar 300 mil di timur melalui Eski-Shehr sampai Angora. Bertepatan dengan transfer tersebut dan eksploitasi konsesi yang menyertainya, Jerman mulai membebaskan dirinya dari Terusan Suez.

Konsesi tersebut dipakai oleh kelompok Jerman yang menyebut dirinya Perusahaan Kereta Api Anatolia Utsmaniyah, yang kemudian meraih konsesi lebih lanjut untuk pembangunan perluasan 230 mil jalur Angora sampai Caesarea. Konsesi baru yang dilakukan mempertahankan konsesi lebih lanjut melalui Sivas dan Diarbekr sampai Mosul dan kemudian melewati Tigris sampai Bagdad, sebuah rute yang memotong rute perencanaan Rusia dari Kars sampai Alexandretta. Rusia sebetulnya memvetonya dan konsesi Caesarea diturunkan. Konsesi kedua diterima pada saat yang sama, namun, ppada jalur 269 dari Eski-Shehr di jalur Ismid-Angora sampai Konia, dan veto Rusia kini mengubah jalur Konia dari jalur penerima sampai jalur Bagdad utama. Konsesi yang dibutuhkan untuk perluasannya dari Konia melalui Pegunungan Taurus dan sampai Bagdad dan Basra pada ujung Teluk Persia diberikan pada 1903 kepada Perusahaan Kereta Api Bagdad Kekaisaran Utsmaniyah, yang mengambil alih waralaba Perusahaan Anatolia Utsmaniyah asli.

Dengan jalur kereta api dan konsesi jalur kereta api dalam wilayahnya untuk jalur 1.800 mil dari Haidar Pasha sampai Basra, Perusahaan Jalur Kereta Api Bagdad kini sebanding dalam signifikansi politik tingkat tingginya dengan Perusahaan Hindia Timur atau Perusahaan Terusan Suez atau Perusahaan Minyak Inggris-Persia. Skema Berlin sampai Bagdad yang menjadi bagiannya, mengisolasi Rusia dari Laut Tengah dengan memotong jalur darat terrencananya melalui Serbia sampai Adriatik, jalur laut terrencanya melalui Selat dan jalur darat terrencananya dari Kars sampai Alexandretta. Secara politis, ini memiliki arti yang lebih luas. Pada 1898, Kaiser mengunjungi Konstantinopel secara perorangan. Setelah menerima penghargaan tertinggi yang dapat diberikan kepadanya oleh Sultan Utsmaniyah, ia meneruskan perjlanannya ke koridor Siria menuju Damaskus dan Yerusalem, menyatakan dirinya sebagai teman Islam. Beberapa tahun kemudian, pergerakan tersebut menghimpun signifikansi menuju badan suku bangsa Islam yang hidup antarra Konstantinopel dan Kabul dan mendapati dirinya terkurung dalam celah serupa dari Perjanjian Inggris-Rusia 1907.

Rute pasti Jalur Kereta Api Bagdad bukanlah hal yang gambar ditetapkan. Rusia menggerakkannay ke selatan dari rute Caesarea-Sivas-Diarbekr aslinya dan Britania Raya kini berniat untuk menariknya sampai lebih ke selatan, seluruh jalan menuju belakang pantai Teluk Alexandretta tempat AL Inggris dapat memotongnya kala bergerak tanpa ketegangan melebihipengiriman dari pihak pendaratan. Namun, rute pantai dihindari bahkan melalui penghindarannya yang membutuhkan terowongan besar untuk menjebol Taurus, namun pihak Inggris di Alexandretta tak pernah sepenuhnya kabur. Bagi Aleppo melalui rutenya yang akhirnay ditetapkan, hanya kirab dua hari dari Alexandretta yang hanya berjalan separuh hari dari Siprus, yang diam-diam diambil oleh Inggris dari Sultan pada 1876. Aleppo menjadi titik paling dimuliakan dalam skema Berlin-Bagdad, dilindungi dalam kasus perang hanya lewat fakta bahwa klaim Rusia dan Prancis sebelumnyasetelahnya dapat mengikat genggaman Inggris. Disini, Jalur Kereta Api Bagdad memberlakukan persimpangan dengan jalue kereta api Prancis yang melewati koridor Suriah menuju Damaskus, dan Jalur Kereta Api Hejaz pelosok Khalifah diturunkan dari Damaskus memasuki belakang koridor Siria menuju Madinah tenpat jalur tersebut menuju ke Makkah. Telah dibebaskan Inggris dalam aksus perang untuk menduduki Aleppo dari Siprus, skema Berlin-Bagdad takkan hanya terpotong, namun Kekaisaran Utsmaniyah akan jatuh menjadi dua bagian dan bahkan sampai tiga. Menghimpun pemakaian laut, Konstantinopel akan terputus dari Suriah dan Hejaz secara langsung dan komunikasinya dengan Mesopotamia akan bergerak ke utara menuju jantung Asia Kecil tempat pergerakan Rusia tak terduga dari Trans-Kaukasia akan membahayakannya. Aleppo menjadi tumit Achilles dari Kekaisaran, menekankan seluruh pihak yang mengetahui peta mereka mlwat hari pelipur lara Siprus.

Kala akhirnya diadopsi, rute Jalur Kereta Api Bagdad dimulai di Konia pada dataran Anatolia, 3.300 kaki di atas permukaan laut, dan juga berbalik ke pelosok menuju Taurus yang berpuncak di dekat puncak terselimuti salju mereka melawan langit di ketinggian 12.000 kaki. Saat melalui Taurus, rutenya turun menuju dataran rendah Kilikia dan naik lagi ke Pegunungan Amanus setinggi 5.000 kaki yang berada di lepas puncak koridor Suriah. Sehingga, jalur tersebut turun menuju ketinggian 1.200 kaki Aleppo di puncak Suriah. Sisa jalan tersebut menuju Bagdad berjalan dengan mudah.

Pengerjaannya dimulai suatu ketika dan berlanjut sampai Pemerintah Utsmaniyah menandatangani gencatan senjata Mudros pada Oktober 1918. Pada waktu itu, wilayah-wilayahnya yang terisolasi terhubung dalam jalur kelanjutan dari Haidar Pasha sampai Nisibin di tanah datar Mesopotamia Hulu, sejauh 1.100 mil. Ini nampak menjadi permulaan jalur darat menuju India, sebuah jalur yang kini mengantarkan surat cepat dan lalu lintas penumpang tak hanya menuju India namun juga menuju Afrika Selatan. Lalu lintas India dapat suatu hari berlanjut dari Bagdad melintasi dataran Persia dan menuju Seistan untuk terhubung dengan Jalur Kereta Api Nushki dari Quetta, atau secara alternatif dari Basra di sepanjang wilayah laut Persia menuju jalur utama kereta api India di Chahbar. Secara bersamaan, lalu lintas Afrika Selatan akan berujung ke Aleppo di koridor Suriah sampai Kairo dan menuju Khartoum di Sudan, utnuk berlanjut pada suatu hari atas aap yang rute kereta-dan-feri akhirnya dipilih untuk sistem Tanjung Harapan-Kairo. Ini bukan berarti menganggap bahwa Jalur Kereta Api Bagdad aakn menghimpun dirinya pada proposisi komersial yang disuarakan atau dunia berada dalam kebutuhan langsung jalur darat menuju India dan Afrika Selatan yang membentuk sebuah bagian. Rutenya bukan ditujukan kebutuhan ekonomi Kekaisaran Utsmaniyah, mwakipun secara kebetulan menghimpun janji pada Kekaisaran tersebut pada jalurdari Konstantinopel menuju Bagdad yang berdiri secara dibutuhkan. Beberapa hari kala Pemerintah asli memenangkan hak bagi diri mereka sendiri untuk menandai rute-rute jalur kereta api mereka sendiri, proyek seperti Jalur Kereta Api Bagdad dapat lebih berkaitan dengan kebutuhan ekonomi negara-negara yang dilewati, dan kereta internasional mungkin masih akan menghimpun mereka atas rute jarak panjang sebagaimana yang mereka perbuat di Eropa. Namun, para imperialis memiliki persoalan lainnya untuk berpikir tentang sampingan kebutuhan ekonomi Pemerintah asli.

Namun sesuara dengan proposisi ekonomi Jalur Kereta Api Bagdad dapat menunjukkan dirinya, ini melakukan perhatian paling serius di Barat sebagaimana langkah memungkinkan dalam perkembangan ekonomi Timur, dan ini tentunya merupakan apa yang tak diraih. Jerman membekinginya dan Britania Raya memeranginya, keduanya untuk alasan yang sama, yakni melarikan Terusan Suez. Kebutuhan sah Kekaisaran Utsmaniyah tak memerintah satupun dari mereka.

Sebagaimana yang mula-mula dicetuskan, Jalur Kereta Api Bagdad akan memberikan pijakan kepada Jerman dari seruan dalam pertanyaan nyaris sesekali pada kendali Inggris atas Teluk Persia. Disini, Britania Raya kini menghimpun ujung selatan dari sabuk kaya minyak yang membentang di seluruh jalan bagian barat Persia dari Baku. Pada hari kala basis industri beralih dari batubara ke minyak, Perusahaan Minyak Inggris-Persia telah menetapkan ladang Persia di Ahwaz dan menyedot aliran 100 mil mereka ke perminyakannya di Abadan dekat Basra, tempat Jalur Kereta Api Bagdad kini dicetuskan untuk menjadi jalu kereta api Jerman. Negosiasi antara London dan Berlin menjanjikan Perusahaan Jalur Kereta Api Bagdad untuk menurunkan konsesi Bagdad-Basranya, namu bahkan jika Bagdad menjadi jalur kereta api Jerman, jalur tersebut akan memotong satu-satunya jalur komunikasi Pemerintah India dengan Teheran dan akan mempengaruhi jalur Kairo-Kalkuta di Basra dari skema Tanjung Harapan-Kairo-Kalkuta.

Namun, Jalur Kereta Api Bagdad tak menghimpun dirinya pada sabotase diplomatik Inggris sebagaimana terusan Prancis melintasi tanah genting Mesir terhimpun, karena Kedubes Inggris tak lagi berkuasa di Konstantinopel. Di Serbia, jalan besar Jerman menuju Timur melintasi jalur Rusia menuju Adriatik, dan Austria-Hungaria masih memperjuangkan pendahuluan untuk memperjelas sisa Slav Selatan dari wadah Jerman. Di Serbia, terhimpun garis depan India Britania. Di sepanjang perlintasan Serbia, Britania Raya bergabung dengan Rusia dalam Perjanjian Inggris-Rusia 1907, Prancis bergabung dengan keduanya usai krisis Agadir 1911 di Maroko, dan Eropa terbagi dalam dua kamp bersenjata, sebuah pemisahan yang bermula di Serbia.

Sementara itu, Britania Raya, Rusia dan Prancis meneruskan negosiasi dengan Jerman atas Jalur Kereta Api Bagdad. Dalam Perjanjian Potsdam 1911, Rusia akhirnya mengalihkan skema Inggris untuk jalur Trans-Persia yang menghubungkan jalur kereta api Trans-Kaukasia Rusia dengan Jalur Kereta Api Nushki dari Quetta, dan memilih untuk menghubungkan sistem Trans-Kaukasianya dengan Jalur Kereta Api Bagdad sebagai gantinya, memutuskan untuk membangun jalur pengumpan dari zona Rusia di Persia utara menuju jalur Bagdad utama di Mesopotamia. Pada 1914, Britanai Raya telah menarik niatnya pada Jalur Kereta Api Bagdad dan telah sepakat untuk tak mendukung jalur kereta api pesaing, kecuali yang dibuat untuk jalur Kairo-Basra sepanjang Kairo-Kalkuta dari segitiga Tanjung Harapan-Kairo-Kalkuta. Pada masa yang sama, negosiasi nyaris rampung antara Prancis dan Jerman, namun seluruh perjanjian tersebut nyaris lenyap kala panggilan jangka panjang akhirnya bergelora di Serbia pada 28 Juni 1914, dan sampai utara, timur dan barat, drum-drum memulai gulungan jawaban mereka.