Lompat ke isi

Kerajaan Kucing yang Ambisius

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Data Diri

Elaine merupakan anak sulung dari dua bersaudara yang lahir di Surabaya pada 1 Juni 2001. Saat ini Elaine sedang menempuh pendidikan Psikologi di Universitas Surabaya.  Ketika di waktu luang, ia senang untuk berimajinasi tentang berbagai hal.


Premis Cerita

Kerajaan kucing merupakan kerajaan yang ambisius dan memiliki teknologi sangat canggih. Sementara itu, kerajaan anjing merupakan kerajaan yang berkembang dan ingin belajar teknologi kepada Kerajaan Kucing.

Kerajaan Kucing yang Ambisius

[sunting]

Dikisahkan, pada zaman dahulu kala terdapat dua kerajaan hewan yang saling bermusuhan yakni kerajaan kucing dan kerajaan anjing.Kerajaan kuncing merupakan kerajaan yang berteknologi canggih sedangkan teknologi kerajaan anjing belum secanggih kerajaan kucing.  Kedua kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja tetapi  Raja Kucing merupakan raja yang ambisius dan mau menang sendiri. Ia memiliki cita-cita untuk menjadikan negeri kucing sebagai negeri tercanggih di seluruh kerajaan hewan.  Begitupun dengan rakyatnya, sifat rakyat kerajaang kucing lebih individualis dan tidak pernah memikirkan sesamanya, sebaliknya sifat rakyat kerajaan anjing lebih peduli dengan kebutuhan sesamanya dan saling tolong menolong satu sama lain.

              Setiap tahun, Raja Kucing mengadakan sayembara kepada rakyatnya untuk mendapatkan inovasi teknologi tercanggih di kerajaan kucing. Rakyat yang terpilih sebagai pemenang sayembara akan mendapatkan lima ribu koin emas dan lima berlian. Kemudian, rakyat tersebut juga diangkat sebagai pejabat kerajaan kucing. Namun, Raja Kucing juga merupakan raja yang kejam pada rakyat yang memiliki inovasi teknologi terburuk akan dijadikan sebagai budak yang bekerja di kerjaan. Oleh karena itu, seluruh rakyat kerajaan kucing berlomba untuk menjadi pejabat kerajaan dan terhindar dari status untuk menjadi budak kerajaan.

              Suatu hari, Raja Anjing merasa teknologi kerajaanya tertinggal jauh dari kerajaan-kerajaan lain di negeri hewan. Ia memiliki inisiatif untuk memajukan teknologinya dengan belajar ke kerajaan kucing. Raja Anjing-pun mengutus tiga ilmuwan teknologi yang bernama Millo, Bombom dan Coco. Ketiga ilmuwan tersebut dipilih raja karena dianggap pintar dalam mempelajari teknologi terbaru. Sebelum mereka berangkat, raja memberikan perintah kepada tiga ilmuwan tersebut bahwasanya mereka harus kembali ke kerajaan anjing dalam setahun, melaporkan kepada raja tentang semua hal yang terjadi di kerajaan kucing dan membagikan semua ilmu teknologi yang mereka dapat kepada seluruh rakyat di kerajaan anjing. Mereka bertiga-pun menyanggupi perintah raja dan berjanji untuk selalu mengabdi pada kerajaan anjing.

              Setibanya di kerajaan kucing, ketiga ilmuwan tersebut tidak disambut dengan hangat oleh Raja Kucing. Raja Kucing yang ambisius merasa negeri-nya terancam akibat kedatangan ilmuwan dari negeri anjing. Coco salah seorang ilmuwan negeri anjing sangat mahir dalam melakukan tawar menawar, tanpa ragu ia mencoba untuk merayu Raja Kucing untuk membagikan ilmunya. Rayuan Coco terhadap Raja Kucing berhasil, hati Raja Kucing mulai luluh terhadap ketiga ilmuwan tersebut. Ketiga ilmuwan tersebut diizinkan untuk belajar di negeri itu namun dengan syarat ketiga ilmuwan tersebut harus menjadi budak kerajaan kucing selama seumur hidup.

              Tanpa berpikir panjang, Millo langsung menyetujui syarat yang diajukan oleh Raja Kucing. Hari pertama dimulai, ketiga ilmuwan tersebut menyusun strategi agar mendapatkan ilmu teknologi dari negeri kucing dan kembali ke negeri anjing tanpa sepengetahuan Raja Kucing. Ketiga ilmuwan tersebut merupakan ilmuwan yang pandai nan cerdik. Setiap harinya, mereka mempelajari dengan sungguh-sungguh setiap materi yang diajarkan oleh guru dan ilmuwan di negeri kucing. Tidak hanya itu, di waktu-waktu luang, ketiga ilmuwan menyelinap mendengarkan diskusi teknologi di negeri kucing dan pergi ke perpustakaan di negeri kucing.

              Satu tahun telah berlalu, Bombom teringat bahwa mereka harus kembali ke kerajaan anjing dan mengabdikan ilmu yang didapat kepada rakyat di kerajaan tersebut. Sebagaimana strategi yang sudah disusun, mereka mulai membagi tugas untuk menjalankan strategi tersebut. Mereka mengatur strategi bahwa Coco sedang sakit keras dimana sesuai dengan adat kerajaan anjing bilamana ada salah satu rakyatnya yang sakit keras harus dibawa kembali ke negeri anjing. Bombom bertugas untuk meyakinkan raja agar Coco bisa dibawa kembali ke kerajaan anjing. Sementara itu, Coco dan Bombom bersiap-siap untuk bersandiwara di depan Raja Kucing. Bombom berhasil membujuk Raja Kucing, mereka-pun berhasil keluar dari kerajaan kucing.

              Akhirnya, mereka bertiga berhasil kembali di kerajaan anjing. Raja Anjing meminta menjelaskan seluruh peristiwa yang terjadi kepada mereka di kerajaan kucing. Salah satu ilmuwan, Millo menjelaskan seluruh peristiwa yang terjadi di kerajaan kucing kepada Raja Anjing. Mendengar mereka dijadikan budak di kerajaan kucing, Raja Anjing-pun marah dan memiliki rencana balas dendam kepada Raja Kucing. Raja Anjing memiliki rencana akan melakukan peperangan pada saat hari sayembara itu tiba.

              Ketiga ilmuwan tersebut berhasil kembali ke kerajaan kucing tanpa menimbulkan kecurigaan. Sesuai yang diperintahkan oleh Raja Anjing, mereka-pun mulai bersiap untuk peperangan. Hari sayembara pun tiba, sekitar pukul dua belas siang, Raja Anjing memimpin pergerakan peperangan di kerajaan kucing. Raja Anjing pun marah atas perlakuan yang semena-mena Raja Kucing terhadap ketiga ilmuwan utusan. Kemarahan Raja Anjing membua jera Raja Kucing, Raja Kucing bahkan menuduh  Raja Anjing memiliki rencana licik dengan mengutus tiga ilmuwan tersebut. Pendek kata, Raja Anjing sangat murka terhadap Raja Kucing, ia beserta pasukan kerajaan memusnahkan kerajaan kucing.

              Akhir cerita, kekalahan harus diterima oleh kerajaan kucing. Kerajaan kucing kalah akibat tidak adanya rasa solidaritas sesame rakyat. Kala peperangan terjadi, Raja Kucing hanya memikirkan dirinya sendiri dan teknologi canggih yang ia bangun sehingga banyak rakyat kucing yang mati akibat peperangan. Melihat tingkah laku egois Raja Kucing, Raja Anjing-pun semakin jenuh dengan Raja Kucing sehingga ia membunuh Raja Kucing. Kerajaan kucing-pun hangus dan Raja Kucing mati.