Komunisme "Sayap Kiri": Sebuah Penyakit Kekanak-Kanakan/BAB 6

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Haruskah kaum revolusioner bekerja di dalam Serikatburuh-serikatburuh reaksioner?

Kaum “Kiri” Jerman berpendapat,bahwa bagi mereka jawaban atas pertanyaan ini adalah negatif samasekali. Menurut pendapat mereka, deklamasi-deklamasi dan perkataan-perkataan marah-marah (seperti yang diucapkan oleh K.Horner dengan cara yang sangat “serius” dan sangat bodohnya) terhadap serikatburuh-serikatburuh “reaksioner” dan “kontrarevolusioner” adalah cukup untuk “membuktikan”, bahwa tidaklah perlu dan bahkan tidak diperbolehkan bagi kaum revolusioner dan kaum Komunis untuk bekerja dalam serikatburuh-serikatburuh kuning, sosial-sovinis, kompromis, kontra-revolusioner semacam serikatburuh-serikatburuh Legien.

Akan tetapi biar bagaimanapun juga teguhnya keyakinan kaum “Kiri” Jerman akan revolusionerismenya taktik semacam itu, taktik ini sebenarnya adalah salah samasekali, dan tidak mengandung di dalamnya suatu apapun kecuali omong-kosong.

Untuk menjelaskan hal ini, asya akan memulai dengan pengalaman kami sendiri – selaras dengan rencana umum brosur ini, yang tujuannya yalah mengenakan pada Eropa Barat apa saja yang dapat dikenakan secara umum, yang mempunyai kebenaran umum, yang bersifat keharusan umum dalam sejarah dan taktik Bolsyewisme pada waktu sekarang ini.

Saling hubungan antara pemimpin-pemimpin – partai – klas – massa, begitu juga hubungan antara diktatur proletar dan partainya dengan serikatburuh-serikatburuh, sekarang memperlihatkan dirinya secara konkrit di Rusia dalam bentuk sebagai berikut. Diktatur dijalankan oleh proletariat, yang diorganisasi dalam Sovyet-Sovyet; proletariat dipimpin oleh Partai Komunis kaum Bolsyewik, yang menurut bahan-bahan dari Kongres Partai yang lalu (IV-1920), mempunyai anggota 611 ribu orang. Keanggotaannya sangat naik turun baik sebelum maupun sesudah Revolusi Oktober, dan dulunya, malahan dalam tahun 1918 dan 1919 [29] , lebih-lebih sedikit lagi. Kami takut akan pertumbuhan Partai secara luarbiasa, sebab orang-orang pencari kedudukan dan bajingan-bajingan, yang selayaknya ditembak saja, pasti berusaha membonceng pada partai yang berkuasa. Waktu yang terakhir kami membuka pintu Partai lebar-lebar – hanya untuk kaum buruh dan kaum tani – yalah selama hari-hari (pada musim dingan tahun 1919) ketika Yudenitj sudah berada di tempat yang hanya beberapa wersta [*] jauhnya dari Petrograd, dan Denikin berada di Orel (kira-kira 350 wersta dari Koskwa), yaitu, ketika Republik Sovyet diancam bahaya maut, bahaya kematian, dan ketika petualang-petualang, orang-orang pencari kedudukan, bajingan-bajingan dan orang-orang yang tidak teguh pada umumnya bagaimanapun tidak akan mungkin mengharapkan kedudukan yang menguntungkan (dan mereka lebih cepat dapat mengharapkan tiang-gantungan dan siksaan) dengan menggabungkan diri pada kaum Komunis [30]. Partai, yang mengadakan Kongres saban tahun (Kongres yang lalu atas dasar seorang utusan untuk 1000 orang anggota), dipimpin oleh Comite Central yang terdiri dari 19 orang yang dipilih dalam Kongres, sedang pekerjaan sehari-hari di Moskwa harus dilakukan oleh badan-badan yang lebih kecil lagi, yaitu apa yang dinamakan “Org-biro” (Biro-Organisasi) dan “Politbiro” (Biro-Politik), yang dipilih dalam sidang Pleno CC, masing-masing biro terdiri dari lima oranggota CC. Hal ini, nampaknya adalah satu “oligarki” yang sungguh-sungguh. Tidak ada satupun soal politik atau organisasi yang penting yang diputuskan oleh suatu badan negara dalam republik kami tanpa instruksi-instruksi pedoman dari CC Partai.

Dalam pekerjaannya, Partai bersandar langsung pada serikatburuh-serikatburuh, yang pada dewasa ini, menurut bahan-bahan dari Kongres yang lalu (IV-1920), mempunyai anggota 4 juta orang lebih, dan yang formilnya adalah non partai. Sesungguhnya, semua badan pimpinan terbanyak mutlak serikatburuh-serikatburuh dan terutama sekali, sudah tentu, pusat atau biro umum serikatburuh se-Rusia (DPSBR—Dewan Pusat Serikat Buruh-Serikat Buruh Se-Rusia), terdiri dari kaum Komunis dan menjalankan semua petunjuk Partai. Dengan demikian, dalam keseluruhannya, kami mempunyai alat proletar yang formil non-Komunis, yang supel dan relatif luas dan sangat kuat, dengan perantaraan mana Partai dihubungkan rapat dengan klas dan dengan massa, dan dengan perantaraan mana, di bawah pimpinan Partai,maka dijalankanlah diktatur klas. Tanpa hubungan yang rapat sekali dengan serikatburuh-serikatburuh, tanpa bantuan mereka yang hangat dan pekerjaan mereka yang tak berpamrih, tidak hanya dalam soal-soal ekonomi tapi juga dalam soal-soal militer, sudah tentu, tidak akan mungkinlah bagi kami untuk memerintah dengeri dan menjalankan diktatur selama 2 ½ bulan, apalagi 2 ½ tahun. Sudah tentu, dalam praktek, hubungan yang paling rapat ini memerlukan pekerjaan yang banyak seluk-beluknya dan yang bermacam-macam dalam bentuk propaganda, agitasi, konperensi-konperensi yang tepat pada waktunya dan sering, tidak hanya dengan tokoh-tokoh pimpinan serikatburuh, tetapi juga dengan tokoh-tokoh serikatburuh yang berpengaruh pada umumnya; ia meminta perjuangan yang sungguh-sungguh melawan kaum Mensyewik yang masih mempunyai sejumlah pengikut, biar sedikit sekali, pengikut-pengikut yang diajarinya tentang segala tipu muslihat kontra-revolusioner yang mungkin, mulai dari membela demokrasi (burjuis) secara ideologi dan mengkhotbahkan “kebebasan” serikatburuh-serikatburuh (kebebasan dari kekuasaan negara proletar) sampai pada mendabot disiplin proletar, dan sebagainya, dan seterusnya.

Kami berpendapat, bahwa hubungan dengan “massa” melalui serikatburuh-serikatburuh tidaklah cukup. Selama revolusi aktivitas nyata telah menimbulkan di negeri kami konferensi-konferensi kaum buruh dan kaum tani non-partai, dan kami berusaha dengan segala jalan untuk membantu, mengembangkan dan meluaskan badan-badan ini supaya dapat mengikuti sentimen-sentimen massa, lebih mendekati mereka, memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka, mempromosikan yang terbaik di kalangan mereka ke jabatan-jabatan negara, dan sebagainya. Menurut salah satu dekrit yang terakhir mengenai pengubahan Komisariat Rakyat Pengawasan Negara menjadi “Inspeksi Buruh dan Tani”, konferensi-konferensi non-partai macam ini diberi hak untuk memilih anggota-anggota Pengawasan Negara untuk berbagai macam penyelidikan, dan sebagainya.

Kemudian, sudah tentu, semua pekerjaan Partai dijalankan melalui Sovyet-Sovyet, yang meliputi massa pekerja tanpa pandang keahliannya. Kongres-kongres Sovyet-Sovyet tingkat Ujezd adalah badan-badan yang begitu demokratis yang belum pernah dikenal oleh republik-republik demokratis yang terbaik di dunia burjuis; dan melalui Kongres-kongres ini ( yang oleh Partai sedapat mungkin diusahakan mengikuti pekerjaan-pekerjaannya dengan saksama), begitu juga dengan terus-menerus mengangkat buruh-buruh yang mempunyai kesadaran klas pada berbagai jabatan di pedesaan, maka dijalankanlah peranan proletariat sebagai pemimpin kaum tani, dilaksanakanlah diktatur proletariat kota, dilakukanlah perjuangan yang sistimatis melawan kaum tani kaya, yang burjuis, yang menghisap dan mencatut, dan sebagainya.

Demikianlah mekanisme umum kekuasaan negara proletar dilihat “dari atas”, dari sudut pelaksanaan praktis diktatur. Dapat diharapkan, bahwa pembaca akan mengerti mengapa seorang Bolsyewik Rusia yang tahu akan mekanisme ini, yang selama 25 tahun mengikuti pertumbuhannya dari grup-grup kecil yang ilegal, di bawah tanah, tidak dapat lain daripada menganggap bahwa semua obrolan tentang “dari atas” a t a u “dari bawah”, tentang diktatur pemimpin-pemimpin a t a u diktatur massa, dan seterusnya, adalah omong kosong yang menggelikan dan kekanak-kanakan, sesuatu yang serupa dengan membicarakan apakah kaki kiri atau tangan kanan menuasia yang lebih berguna baginya.

Dan kami tidak dapat lain daripada juga menganggap omong kosong yang menggelikan dan kekanak-kanakan yang sama pembicaraan-pembicaraan yang bombastis, yang bukan main intelektualis dan revolusionernya hingga keterlaluan dari kaum Kiri Jerman, yaitu bahwa kaum Komunis tidak dapat dan tidak boleh bekerja di dalam serikatburuh-serikatburuh reaksioner, bahwa diperbolehkan menolak pekerjaan semacam itu, bahwa perlu meninggalkan serikatburuh-serikatburuh itu dan menciptakan suatu “Persatuan Buruh” yang baru samasekali, yang tidak ada celanya, yang direka-reka oleh orang-orang Komunis yang sangat baik (dan, mungkin, yang sebagian besar masih muda-belia), dan sebagainya, dan seterusnya.

Kapitalisme pasti meninggalkan sebagai warisan kepada sosialisme, di satu pihak, perbedaan-perbedaan keahlian dan vak yang lama dan tersusun sejak berabad-abad di kalangan kaum buruh, dan di pihak lain, serikatburuh-serikatburuh yang akan dapat dan akan berkembang dengan lambat sekali, selama bertahun-tahun, menjadi serikatburuh-serikatburuh industri yang lebih luas dengan kurang sifat serikat-vaknya (yang meliputi seluruh cabang-cabang industri, dan tidak hanya meliputi vak-vak, pekerjaan-pekerjaan, dan keahlian-keahlian) dan kemudian, melalui srikatburuh-serikatburuh industri ini beralih ke penghapusan pembagian kerja di antara orang-orang, ke pendidikan, pengajaran dan persiapan orang-orang dengan kemajuan yang meliputi segala segi dan dengan latihan yang meliputi segala lapangan, sehingga mampu mengerjakan segala-galanya. Komunisme sedang maju dan mesti maju ke arah tujuan ini, dan ia akan mencapainya, tetapi hanya sesudah sangat banyak tahun. Mencoba dalam praktek, sekarang ini, untuk memiliki buah hasil ini dari Komunisme yang akan datang, yang sudah berkembang dengan sempurna, sudah kokoh dan tersusun dengan sempurna, sudah meluas dan matang sungguh-sungguh, akan berarti sama saja dengan mencoba mengajarkan ilmu pasti tinggi kepada anak-anak umur empat tahun.

Kita dapat (dan harus) mulai membangun Sosialisme, bukan dengan bahan-bahan manusia yang khayal, ataupun yang khusus kita sediakan, tetapi dengan bahan-bahan manusia yang diwariskan kepada kita oleh kapitalisme. Benar, hal itu adalah “sukar” sekali, tetapi cara pemecahan lain manapun untuk tugs ini adalah begitu tidak serius hingga tidak patut dibicarakan.

Pada masa permulaan perkembangan kapitalisme serikatburuh-serikatburuh adalah suatu kemajuan raksasa bagi klas buruh, sebagai peralihan dari keadaan terpencar-pencar dan tak berdaya-nya kaum buruh ke benih-benih pertama dari penyatuan klas. Ketika bentuk yang tertinggi dari penggabungan klas kaum proletar mulai lahir, yaitu partai proletariat revolusioner ( yang tidak akan layak mendapat sebutan itu sebelum ia belajar menjatuhkan pemimpin-pemimpin dengan klas dan massa menjadi satu keutuhan, sesuatu yang tak terpecahkan), maka serikatburuh-serikatburuh itu tidak boleh tidak mulai memperlihatkan beberapa sifat reaksioner, sesuatu kepicikan vak, suatu tendensi non-politik, kekolotan tertentu, dan lain-lain. Akan tetapi perkembangan proletariat tidak dan tidak bisa berjalan di mana saja di dunia ini kecuali melalui serikatburuh-serikatburuh, melalui aksi timbal balik antara serikatburuh-serikatburuh dan partai klas buruh. Perebutan kekuasaan oleh proletariat adalah langkah maju raksasa bagi proletariat sebagai klas, dan Partai harus lebih daripada yang sudah-sudah dan dengan cara baru, tidak hanya dengan cara lama, mendidik dan membimbing serikatburuh-serikatburuh, dalam pada itu juga tetap mengingat bahwa serikatburuh-serikatburuh adalah dan akan tetap dalam waktu yang lama merupakan suatu “Sekolah Komunisme” yang perlu dan suatu sekolah persiapan ynag melatih kaum proletar untuk menjalankan dikatatur mereka, suatu organisasi kaum buruh yang perlu untuk secara berangsur-angsur memindahkan pengurusan seluruh kehidupan ekonomi negeri ke tangan klas buruh (dan bukan kepada golongan-golongan keahlian tertentu) dan kemudian ke tangan semua Rakyat pekerja.

Ada suatu “ke-reaksioner-an” di dalam serikatburuh-serikatburuh dalam arti tersebut di atas tidak dapat dihindarkan di bawah diktatur proletariat. Tidak bisa memahami ini berarti tidak dapat memahami samasekali syart-syarat pokok peralihan dari kapitalisme ke Sosialisme. Takut kepada “ke-reaksioner-an” ini, mencoba menghindarinya, mencoba melangkahinya, akan berarti kebodohan yang terbesar, karena ia akan berarti takut akan fungsi pelopor proletar yang berupa melatih, mendidik, membuka pikiran dan menarik ke dalam kehidupan baru lapisan-lapisan yang paling terbelakang dari massa klas buruh dan kaum tani. Di pihak lain,menunda tercapainya diktatur proletariat sampai datang masanya, di mana tidak ada lagi seorang buruhpun yang mempunyai pandangan yang sempit menurut keahliannya, seorang buruh yang mempunyai purbasangka-purbasangka vak dan Trade-Unionis, akan merupakan kesalahan yang lebih besar lagi. Kecakapan seorang politikus (serta pengertian yang benar dari setiap Komunis tentang kewajiban-kewajibannya) terletak justru dalam memperhitungkan dengan tepat syarat-syarat dansaat, di mana pelopor proletariat dapat merebut kekuasaan dengan berhasil, di mana ia dapat sewaktu dan sesudah perebutan kekuasaan, mendapat bantuan yang cukup dari lapisan yang cukup luas dari klas buruh dan massa pekerja non-proletar, dan di mana sesudah itu ia dapat mempertahankan, mengkonsolidasi dan meluaskan kekuasaannya dengan mendidik, melatih dan menarik semakin luas massa Rakyat pekerja.

Selanjutnya. Di negeri-negeri yang lebih maju dari pada Rusia, suatu ke-reaksioner-an dalam serikatburuh-serikatburuh telah dan tentunya pasti nampak jauh lebih tegas dari pada di negeri kami. Kaum Mensyewik kami telah mendapat sokongan dalam serikatburuh-serikatburuh (dan sampai pada batas tertentu masih mendapat sokongan dalam serikatburuh-serikatburuh yang sedikit sekali jumlahnya), justru karena kepicikan vak, egoisme profesionil dan oportunisme. Di Barat kaum Mensyewik setempat telah “bercokol” jauh lebih kuat di dalam serikatburuh-serikatburuh, di sana “aristokrasi buruh” yang bersemangat profesionil yang picik, tamak, tidak menaruh belas kasihan, yang loba, bersifat burjuis kecil, yang berpikiran imperialis dan disuap oleh imperialis, dilacurkan oleh imperialis, muncul sebagai suatu lapisan yang jauh lebih kuat dari pada di negeri kami. Ini tidak dapat disangkal. Perjuangan menentang kaum Gompers, menentang tuan-tuan Jouhoux, Henderson, Merrheim, Legien & Co. di Eropa Barat adalah jauh lebih sukar daripada perjuangan menentang kaum Mensyewik kami, yang mewakili tipe sosial dan politik yang samasekali homogen. Perjuangan ini harus dilakukan dengan tak kenal ampun, dan ia psti harus dijalankan – sebagaimana kami telah menjalankannya – sampai pada titik di mana semua gembong oportunisme dan sosial-sovinisme yang sudah tidak bisa diperbaiki lagi dibikin malu samsekali dan diusir dari serikatburuh-serikatburuh. Kekuasaan politik tidak dapat direbut (dan usaha untuk merebutnya tidak boleh dilakukan) sebelum perjuangan itu mencapai suatu tingkatan tertentu dan "“ingkatan tertentu"”ini akan beralin-lainan di berbagai negeri dan dalam berbagai keadaan: ia dapat diperhitungkan dengan tepat oleh pemimpin-pemimpin politik dari proletariat yang berpikiran dalam, berpengalaman dan tahu banyak di masing-masing negeri. (Di Rusia, antara lain, yang menjadi ukuran dari sukses perjuangan ini yalah pemilihan untuk Dewan Konstituante dan bulan Nopember 1917, beberapa hari sesudah revolusi proletar pada tanggal 25 Oktober 1917; dalam pada itu dalam pemilihanini kaum Mensyewik kalah betul-betul; mereka memperoleh 0,7 juta suara – 1,4 juta jika ditambah dengan suara dari Trans-Kaukasia – dibandingkan dengan 9 juta suara yang didapat oleh kaum Bolsyewik: lihat artikel saya, Pemilihan untuk Dewan Konstituante [31] dan Diktatur Proletariat” dalam Kommunistitjeski International [32] No.7 – 8).

Akan tetapi kita melakukan perjuangan melawan “aristokrasi buruh” atas nama massa kaum buruh dan dengan tujuan menarik mereka ke pihak kita; kita melakukan perjuangan melawan gembong-gembong oportunis dan sosial-sovinis guna menarik klas buruh ke pihak kita. Melupakan kebenaran yang paling sederhana dan yang jelas dengan sendirinya ini adalah bodoh. Dan justru kebodohan inilah diperlihatkan oleh kaum Komunis “Kiri” Jerman ketika mereka, berhubung dengan watak reaksioner dan kontra-revolusioner dari kalangan atasan serikatburuh-serikatburuh, melompat pada kesimpulan bahwa ……… serikatburuh-serikatburuh harus ditinggalkan!! bahwa pekerjaan di dalamnya harus ditolak!! bahwa harus dicipatakan bentuk-bentuk organisasi buruh yang baru dan yang di b u a t – b u a t !! Ini adalah suatu kebodohan yang tidak dapat dimaafkan, yang sama dengan jasa yang terbesar yang diberikan oleh kaum Komunis kepada burjuasi. Sebab kaum Mensyewik kita, seperti juga semua gembong serikatburuh-serikatburuh yang oportunis, sosial-sovinis, Kautskyis, adalah tidak lain daripada “agen-agen burjuasi di dalam gerakan kaum buruh” (sebagaimana kami selamanya menamakan kaum Mensyewik), atau, untuk memakai perkataan yang bagus sekali dan sepenuhnya benar dari pengikut-pengikut Daniel De Leon di Amerika, yalah “mandur buruh dari klas kapitalis” (labor leiutenants of the capitalist clas). Menolak bekerja di dalam serikatburuh-serikatburuh yang reaksioner berarti membiarkan massa kaum buruh yang belum cukup maju atau yang masih terbelakang tetap ada di bawah pengaruh gembong-gembong yang reaksioner, agen-agen burjuasi, aristokrasi buruh, atau “buruh-buruh yang telah menjadi bersifat burjuis” ( bandingkna, surat Engels kepada Marx dalam tahun 1858 tentang kaum buruh Inggeris).

Justru “teori” yang bukan-bukan, bahwa kaum Komunis tidak boleh bekerja di dalam serikatburuh reaksioner, yang memperlihatkan dengan terutama jelasnya bagaimana sembrononya sikap kaum Komunis “Kiri” ini terhadap soal mempengaruhi “massa”, dan bagaimana mereka menyalah-gunakan pekikan-pekikan mereka tentang “massa”. Supaya dapat menolong “massa” dan mendapatkan simpati serta sokongan dari “massa” , orang tidak boleh takut akan kesukaran, tidak boleh takut akan umpatan-umpatan, jegalan-jegalan, penghinaan-penghinaan dan pengejaran-pengejaran dari pihak “gembong-gembong” (yang, karena bersifat oportunis dan sosial-sovinis, dalam banyak hal secara langsung atau tidak langsung mempunyai hubungan dengan burjuasi dan polisi), dan pasti harus bekerja di mana saja ada massa. Orang harus sanggup memberikan segala pengorbanan, mengatasi rintangan yang sebesar-besarnya untuk melakukan agitasi dan propaganda dengan teratur, terus-menerus, ulet dan sabar, justru dalam badan-badan, perkumpulan-perkumpulan dan persrikatan-perserikatan – yang paling ultra-reaksioner sekalipun – di mana terdapat massa proletar atau setengah proletar. Dan serikatburuh-serikatburuh serta koperasi-koperasi buruh (yang tersebut belakangan, setidak-tidaknya, kadang-kadang) adalah justru organisasi-organisasi di mana terdapat massa. Menurut angka-angka yang dimuat dalam suratkabar Swedia Folkets Dagblad Politiken [33] (tanggal 10-III-1920), jumlah anggota serikat buruh di Inggeris naik dari 5,5 juta pada akhir tahun 1917 menjadi 6,6 juta pada akhir tahun 1918, yaitu naik dengan 19%. Menjelang akhir tahun 1919 jumlah anggota ditaksir 7,5 juta. Pada saya sekarang tidak ada angka-angka serupa itu dari Perancis dan Jerman, tetapi kenyataan-kenyataan yang samasekali tidak dapat disangkal dan yang umum diketahui membuktikan kenaikan yang cepat dalam jumlah keanggotaan serikatburuh juga di negeri-negeri ini.

Kenyataan ini membikin terang seterang-terangnya apa yang diperkuat juga oleh beribu-ribu tanda lainnya, yaitu, bahwa kesadaran-klas dan keinginan untuk berorganisasi sedang tumbuh justru di kalangan massa proletar, di kalangan “bawahan”, di kalangan elemen-elemen yang terbelakang. Berjuta-juta kaum buruh di Inggeris, Perancis dan Jerman buat pertama kalinya melangkah dari keadaan tidak mempunyai organisasi sama sekali ke bentuk organisasi yang elementer, paling rendah, paling sederhana, dan (bagi mereka yang masih samasekali diliputi oleh purbasangka-purbasangka burjuis-demokratis) yang paling mudah diterima, yaitu, serikatburuh-serikatburuh; tetapi kaum Komunis Kiri yang revolusioner, tetapi tidak pintar, berdiri berpangku tangan sambil berteriak-teriak “massa”, “massa”!–dan menolak untuk bekerja di dalam s e r i k a t b u r u h – s e r i k a t b u r u h !! menolak dengan dalih bahwa serikatburuh-serikatburuh itu “reaksioner”!! dan mereka-reka suatu “Persatuan Buruh” yang baru samasekali, yang tiada bercacat, tiada memiliki kesalahan purbasangka-purbasangka burjuis-demokratis dan yang bersih dari dosa-dosa vak atau profesionil yang picik, yang sebagaimana digembar-gemborkan, seolah-olah akan menjadi (akan menjadi!) suatu organisasi yang luas, dan satu-satunya (satu-satunya!) syrata bagi keanggotaannya yalah “mengakui sistim Sovyet dan diktatur”!! (Liahat bagian yang dikutip di atas).

Tidak dapat dibayangkan ketololan yang lebih besar dan kerugian yang lebih besar bagi revolusi daripada apa yang ditimbulkan oleh kaum revolusioner “Kiri” ini! Jika kami kini di Rusia, sesudah 2 ½ tahun kemenangan-kemenangan yang tak ada taranya atas burjuasi Rusia dan Entente [34] , menjadikan “pengakuan terhadap diktatur” sebagai syarat bagi keanggotaan serikatburuh, maka kami tentu akan melakukan suatu kebodohan, merusak pengaruh kami atas massa, dan membantu kaum Mensyewik. Sebab seluruh tugas kaum Komunis yalah menjadi pandai meyakinkan elemen-elemen yang terbelakang, pandai bekerja di tengah-tengah mereka, dan bukan untuk memisahkan diri dari mereka dengan semboyan-semboyan “Kiri” yang dibuat-buat dan kekanak-kanakan.

Tidak dapat diragukan bahwa tuan-tuan Gompers, Henderson, Jouhoux, dan Legien sangat berterimakasih kepada kaum revolusioner "“iri"” yang berarti kaum oposisi "“rinsipiil"”di Jerman (semoga Tuhan melindungi kita dari "“ikap prisipiil” semacam itu!), atau beberapa kaum revolusioner dalam “Kaum Buruh Industri Sedunia” [35] dari Amerika, menganjurkan supaya meninggalkan serikatburuh-serikatburuh reaksioner dan menolak bekerja di dalam serikatburhh-serikatburuh itu. Tidak dapat diragukan bahwa tuan-tuan “gembong” oportunisme akan melakukan segala tipu-muslihat diplomasi burjuis, mencari bantuan dari pemerintah-pemerintah burjuis, pendeta-pendeta, polisi-polisi dan pengadilan-pengadilan, supaya mencegah kaum Komunis masuk dalam serikatburuh-serikatburuh, supaya mendesak mereka keluar dengan segala jalan, dan membuat pekerjaan mereka dalam serikatburuh-serikatburuh itu paling tidak enak, supaya menista, menghina dan mengejar-kejar mereka. Kita harus pandai menahan ini semua, sanggup memberika segala dan setiap pengorbanan, dan malahan – jika perlu – menggunakan berbagai siasat, akal, cara-cara ilegal, bungkam seribu bahasa dan menyembunykan kebenaran asal hanya dapat menyelinap ke dalam serikatburuh-serikatburuh, tinggal di dalamnya, dan bagaimanapun juga melakukan pekerjaan Komunis di dalam serikatburuh-serikatburuh itu. Di bawah tsarisme hingga tanhun 1905 kami tidak mempunyai “Kemungkinan-kemungkinan legal” sedikitpun; tetapi waktu Zubatov, seorang penjahat polisi, mengorganisasi rapat-rapat buruh dan perkumpulan-perkumpulan kaum pekerja yang bersifat Seratus Hitam, dengan maksud menjerat kaum revolusioner dan melawan mereka, kami mengirimkan anggota-anggota Partai kami ke rapat-rapat dan ke dalam perkumpulan-perkumpulan itu (saya sendiri masih ingat seorang di antara mereka, yaitu Kawan Babusykin, seorang buruh terkemuka di Petersburg, yang ditembak oleh jendral-jendral tsar dalam tahun 1906). Mereka mengadakan hubungan dengan massa, mencari akal untuk melakukan agitasi mereka, dan berhasil merebut kaum buruh dari pengaruh kaum Zubatov [**]. Sudah tentu, di Eropa Barat di mana purbasangka-purbasangka legalis, konstitusionil, burjuis-demokratis sangat melekat dan berakar dalam sekali, ini adalah suatu pekerjaan yang lebih sukar. Tetapi ia dapat dan harus dilakukan, dan dilakukan secara sistimatis.

Komite Eksekutif Internasionale III, menurut pendapat saya, harus mengutuk dengan tegas, dan mengusulkan kepada Kongres Internasionale Komunis yang akan datang supaya mengutuk poltik yang menolak untuk masuk ke dalam serikatburuh-serikatburuh reaksioner pada umumnya (dengan menganalisa secara terperinci apa sebabnya penolakan serupa itu adalah tak bijaksana, dan betapa besarnya kerugian yang ditimbulkan bagi kepentingan revolusi proletar) dan, pada khususnya, garis sikap dari beberapa anggota Partai Komunis Belanda, yang – baik secara langsung atau tidak langsung, secara terang-terangan atau sembunyi-sembunyi, seluruhnya atau sebagian – telah menyokong politik yang salah ini. Internasionale III harus melepaskan taktik Internasionale II; ia tidak boleh menghindari atau menutupi soal-soal yang pahit, akan tetapi harus mengemukakannya secara terang-terangan. Seluruh kebenaran telah dikemukakan secara terus terang kepada kaum “Merdeka” (Partai Sosialis Demokratis Merdeka Jerman); seluruh kebenaran harus juga dikemukakan secara terus-terang kepada kaum Komunis “Kiri”.

[*] Ukuran panjang Rusia, sama dengan 1,06 km, yang dipergunakan di Rusia sebelum sistim meteran, --Red.

[**] Kaum Gompers, Henderson, Jouhoux dan Legien adalah tidak lain daripada kaum Zubatov; mereka berbeda dengan Zubatov kami hanya karena baju Eropa mereka, cara-cara demokratis yang licin, dipelitur, dipermodern, diperhalus dalam menjalankan politik mereka yang nista.