Kumpulan Cerita Rakyat/Putri Junjung Buih

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Diceritakan ada sebuah kerajaan yang bernama Negara Dipa. Empu Jatmika bukanlah keturunan seorang raja sehingga dilarang menjadi raja. Empu Jatmika memiliki dua orang anak yang bernama Empu Mandastana dan Lambung Mangkurat. Kedua anak mendapat wasiat dari sang ayah untuk mencari pemimpin keajaan hasil dari bertapa. Empu Mandastana bertapa di daerah gunung sedangkan Lambung Mangkurat di daerah sungai.

Di kala Lambung Mangkurat bertapa, ia melihat bebuihan di sungai dan muncullah seorang putri yang kemudian dikenal dengan nama Putri Junjung Buih. Entah bagaimana, Putri Junjung Buih mengenal Lambung Mangkurat. Ketika ditanya tentang tujuan, Lambung Mangkurat menjawab untuk mencari seorang raja yang akan memerintah di kerajaan Negara Dipa. Lambung Mangkurat pun ingin memberikan candi sebagai istana untuk persembahan kepada Putri Junjung Buih namun ditolak karena di sana telah ditempatkan patung yang mereka berhalakan. Junjung Buih pun meminta untuk dibuatkan istana yang tiangnya diambil dari Pohon Batung Batulis, juga selembar kain kuning yang panjangnya 7 hasta dan lebarnya 2 hasta, harus ditenun oleh 40 orang gadis dan harus dikerjakan dalam satu hari. Permintaan itu pun disanggupi oleh Lambung Mangkurat. Singkat cerita, Putri Junjung Buih menjadi raja di Kerajaan Negara Dipa.