Langkah di jalan setapak
Sinopsis
[sunting]Buku kumpulan puisi ini berisi tentang kejadian setiap hari. Kejadian hidup bak langkah kaki menyusuri jalan setapak. Kesulitan demi kesulitan terangkai bersama berlaksa rasa hati. Menuju kerajaan surga meraih mahkota. Penggambaran jalan setapak di maksud menulis setiap hari sampai terciptanya sebuah buku.
Ucapan Terimakasih
[sunting]Berawal dari mengikuti grup menulis dapat memantik semangat. Menjadi selalu ingin menuangkan imajinasi yang setiap saat datang. Ditorehkan dalam ukiran puisi. Untuk membuktikan bahwa hidup itu ada. Diucapkan terima terima kasih kepada anaku Muhammad Ahlan Fauzi dan Shakila Ainuha, juga buat suamiku Imaduddin yang telah mendukung penulisan puisi. Buat teman-teman yang memberi inspirasi.
Terimakasih juga pak Thamrin Dahlan yang mejembatani terbit buku. Pak Ajhinata, terimaksih banyak sudah dibuatkan desain sampul yang bisa menambah semangat menyusun buku. Semoga mendapat kesuksesan bersama-sama.
Semoga dengan terbitnya antologi puisi ini bisa memberi semangat pada anak-anak saya, suami dan teman-teman untuk berbuat hal positif. Memberi inspirasi kepada pembaca. Salam sehat. Salam literasi.
Puisi
[sunting]Berikut isi puisi dari buku berjudulLangkah di jalan setapak.
Janji Mentari
[sunting]karya Tung Widut
Sinar yang sirna perlahan
Meninggalkan sejuta cerita
Tentang kehidupan ceria
Sedih merintih berjurai airmata
Gamang melambung mencari siang
Keraguan mendalam dalam diam
Dibarat lagit jingga tak tega meninggalkan
dunia
Sambil tersenyum sendu berjanji
Esok akan kembali tak kan mengingkari
Malam meraja terasa lama
Mimpi tak mampu melalui malam dengan nyaman
Sinar surya selalu tergiang
Berharap datang lebih cepat
Baik-baik Sayang
[sunting]Tung Widut
Celoteh mungil yang dulu terdengar
Dekat dalam hati dan telinga
Kini berjarak sejauh bangku kuliah
Mandiri dalam hidup dalam ruang kos
Kala pulang sejuta cerita
Tak kan terpenggal walau sehela nafas
Cerita segalanya wujud ungkapan rindu
Belum sampai koma dalam bercerita
Sejuta permintaan hanya bisa ibunda iyakan
Ijin untuk kembali memburu ilmu
Jauh dirantau
Tak apa
Ilmu tak hanya terbatas di atas bangku kuliah
Ilmu saat berbincang dengan sahabat
Ilmu datang dari pejabat