Lompat ke isi

Liburanku Eksperimenku

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Premis[sunting]

Nana, seorang gadis kecil yang berusia 10 tahun, ia sangat suka belajar dan membaca. Kesehariannya selalu disibukkan dengan hal yang bermanfaat. Liburan telah tiba, Nana hendak liburan ke tempat yang sangat mengagumkan. Dimanakah itu?

Lakon[sunting]

  1. Nana
  2. Bapak Danu
  3. Ibu Indah

Lokasi[sunting]

Yogyakarta

Cerita Pendek[sunting]

Bahan eksperimen gunung berapi

Penasaran[sunting]

Lava hasil eksperimen

Yogyakarta, sebuah kota yang kaya akan budaya dan sejarah. Kota yang selalu ramai oleh wisatawan dari dalam dan luar negeri. Kota yang penuh dengan destinasi wisata yang menarik dan unik. Salah satu destinasi wisata yang paling populer di Yogyakarta adalah Museum Merapi. sangat senang mendengar kabar bahwa dia akan pergi berlibur ke Yogyakarta bersama orang tuanya, Bapak Danu dan Ibu Indah. Mereka bertiga akan berkunjung ke Museum Merapi dan melihat berbagai koleksi yang ada di sana.

Nana selalu tertarik dengan segala hal yang berkaitan dengan alam, termasuk gunung berapi. Dia selalu penasaran dengan Gunung Merapi, gunung berapi yang terkenal di Indonesia. Oleh karena itu, kunjungan ke Museum Merapi adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nana.

Hari Pertama[sunting]

Hari pertama perjalanan dimulai dari Jakarta menuju Yogyakarta dengan pesawat. Nana sangat senang karena ini adalah pertama kalinya dia naik pesawat. Dia melihat pemandangan dari atas pesawat dan merasa sangat terkesima. Dia tidak sabar untuk sampai di Yogyakarta dan melihat berbagai tempat wisata yang menarik.

Sesampainya di bandara Internasioal Yogyakarta (YIA), keluarga kecil itu sudah di sambut dengan Paman Nana atau adik laki-laki Ibu. Mereka langsung menuju rumah Kakek untuk menjenguk dan menginap di sana. Rumah Kakek terletak di pusat kota Yogyakarta dan memiliki pemandangan yang indah. Nana sangat senang di sana.

Hari Kedua[sunting]

Hari kedua, keluarga kecil itu memulai kunjungan mereka ke Museum Merapi. Nana sangat senang dan antusias untuk melihat koleksi-koleksi yang ada di dalam museum.

“Ini adalah museum yang paling keren yang pernah aku kunjungi,” ujar Nana sambil menatap koleksi-koleksi di dalam museum.

Museum Merapi memiliki banyak koleksi tentang sejarah Gunung Merapi, termasuk berbagai jenis batuan dan material vulkanik yang dihasilkan dari letusan Merapi. Nana dan orang tuanya sangat tertarik dengan setiap koleksi yang ada di dalam museum.

Setelah berkeliling di museum selama beberapa jam, keluarga kecil itu memutuskan untuk mencari makan di sekitar museum. Bapak dan Ibu yang sangat lahap memakan Gudeg tiba-tiba, “Bapak dan Ibu, bisa membuat eksperimen tentang gunung berapi tidak? tanya Nana kepada orang tuanya.

Bapak dan Ibu Nana seketika kaget dan saling berhadapan, Ibu seraya bertanya “Nana kenapa ingin membuat eksperimen?”

“Nana tidak merasa puas hanya melihat koleksi-koleksi di dalam museum dan ingin tahu lebih banyak tentang gunung berapi dan bagaimana letusan gunung berapi terjadi.”

“Ok kita buat.” Sela Bapak Danu.

“Wah senangnya, setelah ini kita akan melakukan eksperimen,“ jawab Nana dengan perasaan bahagia.

“Itu akan menjadi hal yang sangat menyenangkan. Kita bisa membuat simulasi letusan gunung berapi di rumah Kakek,” jawab Ibu.

Nana sangat senang mendengar jawaban orang tuanya. Mereka bertiga pergi ke toko dan membeli beberapa bahan seperti bubuk soda kue, cuka, dan cat warna merah untuk membuat simulasi letusan gunung berapi.


Setelah membeli semua bahan yang dibutuhkan, keluarga kecil itu segera pulang ke rumah Kakek. Mereka mempersiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat simulasi letusan gunung berapi.

“Ibu bantu ambil tanah dulu di belakang rumah ya, sebagai pengganti gunung,” ucap Ibu Nana sambil membawa ember kecil.

“Mari kita mulai membuatnya,” ujar Bapak Danu sambil mengambil sebuah alas dan meletakkan di atas meja.

Nana sangat antusias dan membantu Bapak dalam membuat simulasi letusan gunung berapi. Mereka mencampurkan bubuk soda kue, cat merah, dan air sedikit ke dalam botol dan mengaduknya sampai tercampur sempurna.

Cat merah dimasukkan agar simulasi letusan gunung berapi terlihat lebih nyata. Mereka menempatkan botol di tengah alas yang sudah disiapkan dan dibuatnya gunung dari tanah yang sudah di ambil Ibu.

“Sekarang, kita akan meledakkan gunung berapi ini,” kata Bapak Danu.

Nana kemudian menambahkan cuka ke dalam campuran, dan gunung berapi mereka meletus dengan hebat. Nana dan orang tuanya sangat senang dengan hasil eksperimen mereka.


Setelah berhasil membuat simulasi letusan gunung berapi, Bapak dan Ibu Nana memberikan penjelasan tentang bagaimana letusan gunung berapi terjadi dan apa dampaknya bagi manusia dan lingkungan sekitar.

“Gunung berapi adalah gunung yang aktif dan dapat meletus kapan saja. Ketika gunung berapi meletus, magma dan material vulkanik akan keluar dari dalam gunung,” jelas Bapak Danu.

“Kemudian magma dan material vulkanik itu apa?” Tanya Nana.

“Jadi, Magma itu terbentuk dari batu-batu yang meleleh akibat panas di bawah permukaan bumi, sedangkan Material vulkanik dapat berupa abu, batu, dan lava. Letusan gunung berapi bisa menyebabkan kerusakan yang sangat besar pada lingkungan sekitar dan bahkan dapat membahayakan jiwa manusia,” lanjut Ibu.

“Kak Nana, karena letusan gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan yang besar pada lingkungan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri saat berada di daerah-daerah rawan bencana seperti warga di sekitar Gunung Merapi Yogyakarta contohnya,” jelas Ayahnya dengan penuh perhatian.

Nana mengangguk paham dan berjanji untuk selalu memperhatikan kondisi lingkungan sekitarnya dan selalu waspada terhadap bencana alam.

Nana sangat tertarik dengan penjelasan dari orang tuanya. Dia ingin tahu lebih banyak tentang gunung berapi dan bertekad untuk mempelajari lebih dalam lagi.


Liburan ke rumah kakek dan kunjungan ke Museum Merapi di Yogyakarta adalah pengalaman yang sangat berharga bagi Nana dan keluarganya. Mereka tidak hanya belajar tentang sejarah dan koleksi museum, tetapi juga bisa membuat eksperimen tentang gunung berapi di rumah.

Mereka juga mendapatkan penjelasan yang sangat penting tentang gunung berapi. Nana merasa senang dan berterima kasih kepada orang tuanya yang selalu memberikan pendidikan dan pengalaman yang berharga dalam hidupnya.

Liburan ke Yogyakarta dan Museum Merapi telah memberikan banyak kenangan yang indah bagi keluarga kecil itu. Mereka bertekad untuk terus belajar dan mengeksplorasi dunia, dan berharap bisa memiliki pengalaman yang lebih banyak lagi di masa depan.

Nana berniat untuk menceritakan eksperimen dan pengalamannya kepada teman-temannya setelah liburan usai. Ia berharap agar teman-temannya lebih memperhatikan alam dan lebih sayang dengan sekitar. Nana juga ingin mengajak teman-temannya untuk bereksperimen kembali nantinya.