Lompat ke isi

Marco dan Uangnya

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Marco dan Uangnya

[sunting]

Suatu hari ada seorang anak bernama Marco. Setiap hari, ia selalu membantu Ayah dan Ibunya di sekitar rumah.

Marco merapikan kamarnya.

Dia menyapu tangga.

Dia membuang sampah.

Dan kemudian, setiap hari Jumat orang tuanya memberinya uang untuk semua kerja kerasnya.

Pada hari Sabtu, Marco menggunakan sebagian uangnya untuk pergi ke bioskop.

Pada hari Minggu dia selalu membeli es krim dan buku komik.

Tetapi pada hari senin, dia tidak punya uang tersisa dan harus bekerja lagi untuk mendapatkan lebih banyak.

Suatu hari, Marco melihat Robot di toko mainan yang sangat keren dengan pedang dan sayap yang besar.

“Saya akan membeli robot itu akhir pekan ini, apa pun yang terjadi!” katanya, kemudian dia bergegas pulang untuk melakukan pekerjaannya.

Marco bekerja keras sepanjang pekan dan pada hari Jumat, dia mendapatkan uangnya.

Seperti biasa, Sabtu dia melihat film baru dan pada hari Minggu dia membeli es krim dan komik baru.

Pada hari Senin dia tidak punya uang tersisa dan tidak ada Robot pedang bersayap.

Ayah Marco melihat dia sedang sedih. “Ada apa nak?”Ayahnya bertanya. Marco mengerutkan kening dan berkata, “aku ingin Robot baru tapi aku tidak punya uang!”

Ayah mengelus kepalanya. “Ayah tahu bagaimana kamu bisa mendapatkan Robot itu.”

Ayahnya memberi Marco toples kosong. “Kamu perlu menghemat uangmu,” katanya. “Setiap minggu taruh sedikit uangmu di toples ini, dan segera kamu akan memiliki cukup uang untuk membeli Robot itu.”

“Oh, terimakasih, Ayah!” Marco tersenyum.

Kemudian, Jumat Marco mendapatkan uangnya seperti biasa.

Pada hari Sabtu dia pergi ke bioskop, tapi pada hari minggu, dia tidak membeli buku komik.

Pada hari Senin, dia terkejut. Dia memiliki sedikit uang untuk dimasukkan ke dalam toples.

Akhir pekan berikutnya, Marco tidak pergi ke bioskop pada hari Sabtu.

Pada hari Minggu, dia membeli es krim dan buku komik. Tetapi pada hari Senin, dia masih punya uang untuk dimasukkan ke dalam toples. Uangnya mulai bertambah.

Seminggu lagi berlalu. Kali ini, Marco tidak membeli es krim dan pada hari senin, dia memiliki lebih banyak uang di toples dan itu cukup untuk membeli Robot baru.

“Menabung itu pintar!” katanya, sambil bermain dengan mainan barunya yang keren.

TAMAT!