Monumen november

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Dedauanan kering berguguran

Menelisik angin mengembara tanpa tujuan

Jatuh mengembara dalam kehampaan

Ingatan mengusik renungan

November penuh kenangan


Diantara gurat sejarah

Tinta menggores berlumur darah

Tersayat raga tak jua lemah

Lantaran inginkan usir penjarah

Dari tanah berpulau nan indah


Teriakan lantang menyahut sanubari

Menggetarkan atma tak gentar mati

Menyongsong perlawanan tiada henti

Lagi-lagi ini bukan imajinasi

Bertenggak laga bag kesatria sejati


Lampau, ribuan mayat tergeletak

Korban merangsek maju terus bergerak

Tak ingin tunduk pada serigala tamak

Siap mencabik siapa berontak

Lampau, november pilu, tiada tawa tergelak


Hari ini, november ini

Tengoklah kedalam sukma yang telah terbaring mati

Tiadakah perjuangan itu abadi hingga kini

Berestafet pada generasi ke generasi

Melawan penjajah dalam artian tersendiri

kenangan itu takkan pernah mati