Naskah Permainan Tradisional/Lurah-Lurahan

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Lurah- lurahan berasal dari kata Lurah atau kepala desa. Permainan yang menggunakan lidi atau dalam bahasa Jawa disebut biting. Lidi ini yang akan digunakan sebagai alat permainan. Lidi akan dipatahkan sepanjang 5 sampai dengan 10 cm sebanyak 10 hingga 15 buah ditambah 1 lidi berukuran sekitar 15 sampai 20 cm sebagai lurah. Jumlah lidi yang sepuluh buah tadi menggambarkan masyarakat. Permainan ini bisa dimainkan 2 sampai dengan 4 orang secara bergantian.

Cara bermain[sunting]

semua lidi digenggam dan dilepaskan dalam petak permainan yang berukuran sekitar 30 kali 30 cm atau selebar ubin rumah. Lidi harus diambil satu demi satu sampai bisa terurai semua tanpa membuat lidi lain bergerak. Jika kita mendapatkan lurah kita bisa menggunakan lidi ini sebagai alat bantu pengungkit. Jika saat mengangkat ada lidi yang bergerak pemain agak digantikan orang berikutnya. Diakhir setiap lidi mempunyai nilai dan akan dihitung siapa yang mempunyai lidi paling banyak. Jika mempunyai lidi lurah nilainya lebih tinggi.

Nilai permaianan[sunting]

Ada nilai pengenalan politik secara sederhana tentang masyarakat dan lurah. Jabatan lurah mempunyai kemampuan lebih banyak dibanding masyarakat dan bisa membantu masyarakat. Strategi mendapatkan lurah terlebih dahulu agar bisa membantu masyarakat. Selain itu saat menghitung nilai tiap lidi bisa digunakan sebagai sarana ank-anak belajar matematika. Secara bawah sadar mereka berlatih menghitung menambahkan tiap lidi yang didapat. Setelah mendapat hasilnya akan membandingkan nilai siapa yang paling tinggi, paling rendah, atau sama.