Pengenalan Sumber Pembelajaran Terbuka/Pengertian Sumber Pemberlajaran Terbuka

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas



Open Educational Resources (OER)

Istilah atau frasa Open Educational Resources direkomendasikan penggunaannya oleh Saul Fisher dari Andrew W. Mellon Foundation. Ia mengajukan penggunaan istilah ini untuk menerangkan suatu model baru sharing materi-materi pendidikan yang sedang digagas dan dikembangkan oleh Forum on the Impact of Open Courseware for Higher Education in Developing Countries yang diselenggarakan oleh UNESCO pada 2002. Dalam forum ini diterangkan bahwa Open Educational Resources adalah “The open provision of educational resources,enabled by information and communication technologies, for consultation, use and adaptation by a community of users for non-commercial purposes.” [1][2] Artinya, sumber pembelajaran terbuka merupakan penyediaan sumber daya pendidikan secara terbuka, dimungkinkan oleh teknologi informasi dan komunikasi, untuk konsultasi, penggunaan dan adaptasi oleh komunitas pengguna untuk tujuan non-komersial. Dalam redaksi kalimat lainnya bermakna, bahan ajar dalam format apa pun yang tersedia dalam domain publik atau karya berhak cipta yang sudah dilepas dengan lisensi terbuka, yang memungkinkan penggunanya untuk mengaksesnya dengan gratis, menggandakan, mengadaptasi, serta menggunakannya kembali disebut Open Educational Resources (OER). Apabila diuraikan, sumber pembelajaran terbuka ini terdiri dari:

1. SPT adalah bahan ajar dalam format apa pun...

Bahan ajar dengan format apa pun, tidak dibatasi dengan format tertentu. Dengan demikian, wujud dari bahan ajar yang dimaksud sangatlah luas. Beberapa contohnya yakni buku teks, presentasi, audio, gambar, tugas, rencana belajar, silabus dan lainnya.

2. SPT adalah ... yang tersedia dalam domain publik atau di bawah hak cipta yang sudah dilepaskan dengan lisensi terbuka.

Domain publik diperuntukkan bagi karya yang telah habis masa pelindungan hak ciptanya. Sementara itu, karya berhak cipta yang sudah dilepaskan merujuk pada tanda CC0. Lisensi terbuka mengacu pada lisensi hak cipta yang menghormati hak kekayaan intelektual dari pemilik hak cipta dan memberikan izin yang memberikan hak kepada publik untuk mengakses, menggunakan kembali, menggunakan kembali, mengadaptasi, dan mendistribusikan kembali materi pendidikan. Salah satu lisensi hak cipta terbuka yang banyak digunakan adalah lisensi Creative Commons.

3. SPT adalah ... sehingga memungkinkan pengguna untuk mengakses dengan gratis, menggandakan, mengadaptasi, serta menggunakannya kembali.

Penjelasan lanjutan bahwa selain berlisensi terbuka atau berlisensi CC, sebuah SPT harus juga dapat diadaptasi. Seperti yang kita ketahui, tidak semua jenis lisensi CC dapat diadaptasi tanpa izin. Adanya ketentuan ND pada jenis lisensi CC yang menghambat kegiatan adaptasi. Oleh karena itu, yang termasuk sebagai SPT adalah materi belajar/bahan ajar yang berlisensi CC BY, CC BY-SA, CC BY-NC, dan CC BY-NC-SA.[3]

Beberapa definisi Open Educational Resources dikemukakan oleh pengkaji atau peneliti dengan berbagai cara. Misalnya, ada yang menggali makna kata perkata dan ada juga hanya berfokus merumuskan batasan atau pengertian kata “open.” Dimana frasa Open Educational Resources terdiri dari tiga kata yang masing-masing mempunyai pengertian sendiri-sendiri. Beberapa peneliti mendefinisikan Open Educational Resources dengan memisahkan dan mendefinisikan kata-perkata mengajak menggali makna masing-masing kata “open,” “educational,” dan “resources.” Namun demikian, banyak pengkaji OER yang berfokus menggali dan merumuskan makna dan pengertian dalam kata “open", meyakini bahwa justru nilai pentingnya dari OER adalah kata open ini, "terbuka". Sehingga ketika kata “open” diposisikan sebagai pensifat “educational resources” memiliki makna sebagai sebuah sumberdaya atau materi pendidikan yang tersedia secara gratis dan izin pemanfaatan hak ciptanya (copyrights licensing) termasuk juga harus gratis. Wiley (2010) menyatakan, izin pemanfaatan hak cipta (copyrights licensing) ini oleh diistilahkan dengan 4R (Reuse, Revise, Remix, Redistribute):

1. Reuse: Hak untuk menggunakan atau memanfaatkan sebuah materi atau konten tanpa mengubah sedikitpun. Sebagai contoh, meng- gandakan buku, menggandakan file dan lain-lain;

2. Revise: Hak untuk mengadaptasi, memodifikasi, atau merubah konten. Sebagai contoh, menerjemahkan suatu materi atau konten ke dalam bahasa lain;

3. Remix: Hak untuk mengkombinasikan materi atau konten yang asli atau yang telah diperbaharui dengan materi atau konten lain sehingga tercipta materi atau konten yang baru; dan

4. Redistribute: Hak untuk membagi atau menyebarkan materi atau konten, baik yang masih asli, yang sudah direvisi, atau yang hasil kombinasi (remixing). Sebagai contoh, memberikan kopi buku kepada teman.[4]

Wenk (2010) mengemukakan definisi “openness” yang dirumuskan oleh FreedomDefined.org sebagai berikut:

1. Kebebasan untuk menggunakan suatu karya dan kebebasan menikmati manfaat-manfaat yang timbul dari pengunaannya;

2. Kebebasan untuk mengkaji suatu karya dan kebebasan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari hasil kajian atas karya tersebut;

3. Kebebasan untuk menggandakan dan menyebarluaskannya, baik sebagian maupun keseluruhan, suatu informasi, materi atau konten; dan

4. Kebebasan untuk mengubah dan menambah serta menyebarluaskan karya-karya turunannya.[5]

Konteks 4R yang dikembangkan oleh Wiley (2010) dan FreedomDefined.org memiliki fokus pada isu pemberian izin pemanfaatan atau penggunaan atas suatu hak cipta. Inilah yang menjadi alasan mengapa banyak definisi OER selalu memasukkan open license (lisensi terbuka) sebagai komponen penting.[2] Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan Open Educational Resources (OER) atau sumber pembelajaran terbuka merupakan seluruh sumber daya pendidikan yang menyajikan suatu informasi bermuatan pendidikan dengan lisensi terbuka bersedia memfasilitasi penggunaan, adaptasi, dan modifikasi konten tersebut.

Referensi[sunting]

  1. https://unesdoc.unesco.org/ark:/48223/pf0000128515
  2. 2,0 2,1 https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/view/24153/0
  3. https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Pengenalan_Sumber_Pembelajaran_Terbuka_bagi_Pendidik_-_Seri_1.pdf
  4. https://er.educause.edu/articles/2010/8/openness-as-catalyst-for-an-educational-reformation
  5. https://www.researchgate.net/publication/224148793_Open_educational_resources_OER_inspire_teaching_and_learning