Lompat ke isi

Perang Dunia Timur. Jepang, Tiongkok, dan Korea/Bab 3

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

KEKAISARAN TIONGKOK.

Cikal Bakal Nama Tiongkok, dan Cara Tiongkok Menyebut Negara Mereka Sendiri—Dependensi-dependensi Kekaisaran—Perbandingan Tiongkok dan Amerika Serikat—Kebanyakan Persamaan Fisik Mereka—Pegunungan dan Daratan—Tanah-tanah Subur—Provinsi-provinsi di Tiongkok—Sungai-sungai dan Danau-danau—Iklim—Fauna dan Flora—Industri Rakyat—Perdagangan dengan Bangsa-bangsa Asing—Kota-kota di Tiongkok—Bentuk Pemerintahan dan Administrasi.

Sampai tahun-tahun terkini, kata Tiongkok tak diketahui di kekaisaran yang disebut dengan nama ini, namun kemudian menjadi lebih familiar di kalangan orang Tiongkok, dan di wilayah tertentu yang pada kenyataannya mengadopsinya untuk pemakaian mereka sendiri, seringkali mereka mendengarnya dari warga asing yang menjalin usaha dengan mereka. Nama tersebut tanpa diragukan diperkenalkan di Eropa dan Amerika dari bangsa-bangsa Asia Tengah yang menyebut Tiongkok dengan berbagai nama yang berasal dari keluarga Ching yang berkuasa, yang berdiri selama berabad-abad lampau. Nama-nama yang dipakai Tiongkok untuk menyebut diri mereka sendiri sangatlah beragam. Sebutan paling umum adalah Chung Kwo, “Kerajaan Tengah.” Istilah tersebut berkembang pada zaman feodal sebagai nama untuk kekuasaan kerajaan di tengah-tengah negara lain, atau untuk negara secara keseluruhan di tengah-tengah negara tak berperadaban di sekitar mereka. Anggapan kedaulatan universal, pusat geografi dunia, dan juga pusat penerangan dan peradaban yang sangat menjamah bangsa tersebut, memunculkan banyak nama kuno. Dalam tulisan klasik tertua, negara tersebut disebut Kerajaan Berbunga, berbunga mewakili gagasan indah, tertanam, dan termurnikan. Istilah Kerajaan Berbunga Sorgawi, dan Dinasti Sorgawi terkadang dipakai, kata yang sangat mewakili gagasan Tiongkok bahwa kekaisaran didirikan oleh mandat surga, dan bahwa kaisar memerintah atas hak ilahi. Gelar tersebut diberikan kepada istilah yang diterapkan pada ras tersebut oleh bangsa Eropa, “Negara Langit.”

Kekaisaran Tiongkok, yang terdiri dari Tiongkok sejati dan Manchuria, dengan dependensi-dependensinya Mongolia, I-li dan Thibet, menghimpun wilayah besar di Asia timur dan tengah, hanya kalah dengan luas kekuasaan Britania Raya dan Rusia. Dependensi-dependensi tersebut bukanlah koloni namun teritorial subyek; dan Tiongkok sejati sendiri menjadi teritorial subyek Manchuria sejak 1644.

Tiongkok sejati terbagi selama nyaris dua ratus tahun menjadi delapan belas provinsi; dan sejak pemisahan terkini pulau Formosa dari Fu-chien, dan konstitusinya menjadi provinsi terpisah, kami dapat katakan bahwa wilayah tersebut kini terdiri dari sembilan belas provinsi. Ini membentuk salah satu sudut benua Asia, yang berbatasan dengan samudra Pasifik di selatan dan timur. Mereka membentuk persegi panjang tak biasa, dan meliputi pulau Hainan yang membentang antara 18 dan 49 derajat lintang utara dan 98 dan 124 derajat lintang timur. Wilayah tersebut memiliki luas sekitar dua juta mil persegi, sementara seluruh kekaisaran tersebut memiliki ukuran dua kali lebih luas.

Dengan memberikan gagasan umum Tiongkok, orang tak dapat melakukan hal yang lebih baik ketimbang menghimpun perbandingan antara negara tersebut dan Amerika Serikat, yang memiliki kemiripan tajam. Negara tersebut menduduki posisi yang sama di hemisfer timur dengan Amerika Serikat yang berada di barat. Garis pesisir lautnya di Pasifik mengingatkan pada Amerika Serikat di Atlantik, tak hanya penjang namun juga kontur. Mendapati paralel lintang yang nyaris sama, negara tersebut juga nyaris memiliki ragam iklim dan produksi yang sama. Sungainya sebesar Mississippi, mengalir ke timur, membagi kekaisaran tersebut menjadi nyaris dua bagian setara, yang seringkali disebut sebagai “utara sungai” dan “selatan sungai.” Negara tersebut dilewati lembah yang subur dan luas, dan ditunjang oleh sejumlah anak sungai yang timbul di pegunungan pada setiap sisi dan juga di Himalaya di barat. Luas Tiongkok sejati nyaris berukuran dua pertiga negara Amerika Serikat.

Kemiripan juga terjadi pada pembagian buatan. Meskipun negara kami terbagi dalam lebih dari empat puluh negara, Tiongkok terbagi dalam sembilan belas provinsi. Kala negara mereka terbagi dalam kabupaten, setiap provinsi memiliki divisi yang disebut fu dan setiap fu kembali terbagi dalam jumlah hien yang nyaris setara. Pembagian dan turunan pembagian provinsi tersebut umum disebutkan di Inggris sebagai departemen atau prefektur, dan distrik, namuon berukurang lebih besar ketimbang kabupaten dan kotapraja kami. Dan serupa dengan sistem pemerintahan kami sendiri, setiap pembagian dan turunan pembagian tersebut memiliki ibukotanya sendiri atau kursi kekuasaan sipil, yang para pejabatnya memegang yurisdiksi atas rakyat yang bermukim. Dependensi luar kekaisaran Tiongkok kurang terhuni, dan dalam karya ini, kala Tiongkok, tanpa spesifikasi, disebutkan, hal ini ditujukan secara khusus pada delapan belas provinsi, yang meliputi sebagian besar penduduk, intelijensi dan kekayaan kekaisaran.

Selaras dengan unsur fisik Tiongkok sejati, seluruh wilayah tersebut dikatakan terhimpun dari wilayah pegunungan Tibet dan Nepal sampai pesisir Pasifik di timur dan selatan. Bentangan paling luas dari Himalaya yang disebut Nanling, atau pegunungan selatan, merupakan pegunungan paling terhampar. Wilayah tersebut terhampar di Yun-nan, dan sepenuhnya melintasi negara tersebut memasuki laut di Ningpo. Selain melintasi sejumlah kecil stepa, wilayah tersebut membentuk penghalang yang memisahkan wilayah pantai tenggara Tiongkok dari wilayah lain dari negara tersebut. Sejumlah keindahan nampak di selatan dan timur, yang nampak di laut sebagai sabuk kepulauan. Di perbatasan Tibet di utara dan barat pegunungan tersebut, negara tersebut bergunung-gunung, sementara di timur dan dari tembok besar di utara sampai Danau Po-yang di selatan, terdapat dataran besar yang memiliki luas lebih dari dua ratus ribu mil persegi dan meliputi lima provinsi yang dihuni lebih dari seratus tujuh puluh lima juta orang.

Di provinsi-provinsi barat laut, tanahnya berwarna kecoklatan, sangat berpori, mudah ditekan dengan jari, dan kaya akan awan-awan debu. Tanah tersebut menutupi tanah turunan di kedalapan dan terbagi dalam celah yang menyulitkan penjelajahan. Meskipun demikian, wilayah tersebut dihuni ribuan orang, yang tinggal di gua-gua yang digali di dekat bawah tebing. Terkadang, seluruh desa membentuk teras-teras tanah yang meninggi satu sama lain.Kualitas paling berharga dari jenis tanah tersebut adalah kesuburannya yang luar biasa, karena ladang hampir tak memerlukan tambahan lainnya selain menaburkan tanah segarnya sendiri. Dengan cara ini, petani dapat memanen sebanyak dua dan bahkan tiga kali setahun. Memiliki curah hujan yang layak, kesuburannya nampak tak tertandingi. Selama ribuan tahun, provinsi Shan-hsi memiliki sebutan “topangan bangsa,” dan sebutan tersebut tanpa ragu timbul karena persebaran tanahnya di atas permukaan, yang membuat dataran besar tersebut sangat berbuah.

Berbicara soal geografis, tatanan provinsi-provinsi di Tiongkok adalah sebagai berikut: Di utara ada empat provinsi, Chihli, Shan-hsi, Shen-hsi, dan Kan-su; di barat ada dua provinsi, Szechwan, provinsi terbesar dari semua provinsi, dan Yun-nan; di selatan ada dua provinsi, Kwang-hsi dan Kwang-tung; serta di timur ada empat provinsi, Fu-chien, Cheh-chiang, Chiang-su, dan Shan-tung. Bagian tengah ditutupi oleh dua belas provinsi yang diduduki oleh Honan, An-hui, Hoopih, Hunan, Chiang-hsi, dan Kwei-chau. Yang terakhir adalah provinsi miskin, dengan bagian yang sebagian besar dihuni oleh klan atau suku yang dianggap sebagai penduduk asli. Pulau Formosa, yang membentang di lepas pesisir Fu-chien, berjarak sembilan puluh mil dari barat Amoy, memiliki panjang sekitar dua ratus tiga puluh lima mil, subur dan kaya akan batubara, minyak bumi dan pohon kamper. Pemukiman pertama penduduk Tiongkok baru ada pada 1683, dan sebagian besar wilayah tersebut masih dihuni oleh suku-suku penduduk asli yang berjenis lebih biasa. Penduduk di provinsi-provinsi tersebut bersifat seragam, namun berbagai perkiraan dan dugaan sensus berombang-ambing dan sangat tak memungkinkan untuk memberikan jumlah pasti dalam totalnya. Namun, perkiraan aman menyatakan bahwa jumlah penduduk kekaisaran Tiongkok berjumlah sektiar empat ratus juta, atau lebih dari seperempat penduduk dunia, dan nyaris sebanyak total seluruh Eropa dan Amerika.

Salah satu unsur paling menonjol di Tiongkok ditemukan di sungai-sungai besar. Tempat-tempat tersebut sebagian besar disebut “ho” di utara dan “chiang” (kiang) di selatan. Keduanya dikenal dan diduga menjadi sejumlah sungai besar di dunia, Ho, Hoang-ho, atau Sungai Kuning, dan Chiang, umumnya secara keliru disebut Yang-tsze. Muara kedua sungai tersebut tak jauh satu sama lain. Ho mengalir di dataran Odontala, yang merupakan wilayah mata air dan danau kecil, dan Chiang dari pegunungan Tibet yang hanya berjarak beberapa mil. Ho mula-mula mengalir ke timur dan utara sampai melintasi tembok besar menuju Mongolia. Setelah mengalir jauh ke utara gurun Mongolia, sampai batas utara Shen-hsi, sungai tersebut kemudian mengarah ke selatan dengan jarak lima ratus mil. Sudut kanan mengarahkan arahnya lagi ke timur dan akhirnya timur laut, kala sungai tersebut mengalir ke Teluk Pechili di provinsi Shan-tung. Sebaliknya, Chiang mengalir ke selatan kala Ho mengalir ke utara, dan kemudian setelah itu mengarah ke timur dan utara, nyaris setara dengan rekanannya, mengalir ke Laut Timur, tak jauh dari Shanghai.

Kedua sungai tersebut saling berpapasan dan berdampingan hanya segaris disana. Nyaris sangat membuka sejarah Tiongkok merupakan catatan salah satu pelibatan Sungai Ho, yang seringkali dalam sepanjang waktu mengubah alirannya. Keadaan mengerikannya disebabkan olehnya seringkali dihasilkan dengan nama “kesedihan Tiongkok.” Selambat-lambatnya tahun 1887, tempat tersebut melintaskan tepi selatannya di dekat Chang Chau, dan menimbulkan banjir dengan penghancuran tersembunyi, dan menelan jutaan nyawa, di provinsi Honan yang padat. Setiap sungai memiliki panjang lebih dari tiga ribu mil. Sungai-sungai tersebut merupakan sungai terbesar di Tiongkok, namun terdapat banyak sungai lain yang dikatakan besar di tempat lain. Daalm hubungan dengan navigasi tanah dalam harus menyebutkan Bendungan Besar, yang ditujukan untuk menghubungan bagian utara dan selatan kekaisaran melalui komunikasi air yang mudah; dan ini dilakukan kala berada di tatanan yang baik, membentang dari Peking ke Hankow, dengan jarak lebih dari enam ratus mil. Kublai Khan, penguasa pertama dinasti Yuan, harus dikenang dengan kejayaan pembuatan bendungan tersebut. Marco Polo menyebutkannya, danmengerahkan penguasa besar untuk kesuksesan pengerjaannya. Komunikasi uap seluruh badan laut timur dari Canton sampai Tien-tsin sangat memiliki banyak penaungan pemakaian bendungan dan bagian-bagiannya kini berada dalam kondisi yang buruk, namun sebagaimana pengabdian kekaisaran yang sebenarnya, hal ini diteruskan menjadi kenangan besar Kublai.

Tembok Besar adalah pencapaian besar lain dari pengerjaan manusia, dibangun lebih dari dua ribu tahun silam. Ini dianggap sebagai mitos selama beberapa waktu, namun keberadaannya tak lagi disangkal sejak penjelajahan dilakukan ke utara Tiongkok sejati. Ini tak seberguna bendungan, dan gagal untuk menjawab keperluan yang ditujukan, sebuah pertahanan melawan pemberontakan suku-suku utara. Pada 214 SM, Kaisar Che Hwang Ti memutuskan untuk mendirikan penghalang besar di sepanjang seluruh batas utara kekaisaran besarnya. Tembok tersebut dimulai di perlintasan Shan-hsi di pesisir utara Teluk Pechili. Dari titik tersebut, bangunan tersebut membentang ke arah barat sampai berujung di gerbang penghalang Chia-yu, jalan yang dilalui untuk mencapai “wilayah barat.” Bangunan tersebut dua kali dirangseki pada bagiannya di Sungai Ho, dan memiliki beberapa cabang dan arah tembok untuk mempertahankan kota dan daerah tertentu. Panjangnya dalam garis lurus berukuran seribu dua ratus lima puluh lima mil, namun jika diukur bersama dengan lekukannya, panjangnya dapat meningkat menjadi seribu lima ratus. Tembok tersebut tak dibangun sampai bagian baratnya usai melintasi Sungai Ho, maupun harus mengarahkannya ke timur titik tersebut yang semuanya merupakan daerah solid. Hal ini dibantuk oleh dua tembok bata kuat yang masih berdiri dari fondasi-fondasi granit, ruang di antaranya diisi dengan batu dan tanah. Ketebalannya di pangkal berukuran sekitar dua puluh lima kali, di pucuk lima belas kaki, dan tingginya beragam dari lima belas sampai tiga puluh kali. Permukaan di atas sempat ditutupi dengan bata namun kini ditumbuhi dengan rumput. Kala para penjelajah datang dari Peking sebetulnya adalah tembok dari formasi tersebut, bagian tertutup Chihli dan Shan-hsi.

Tiongkok memiliki banyak danau, namun danau-danau tersebut tidak berukuran tetap seperti halnya sungai-sungai. Terdapat tiga danau yang secara khusus disebutkan. Itu adalah Tung-ting Hu, danau terbesar, yang memiliki bentuk lingkaran dua ratus deua puluh mil, di sekitaran pusat kekaisaran; Po-yang Hu, yang berada di antara danau Tung-ting Hu dan laut; dan Tai Hu, yang tak jauh dari Shanghai dan Sungai Yang-tsze. Danau Tai Hu dikenal karena pemandangan romatisnya dan sejumlah pulau dalamnya.

Keadaan iklim di sepanjang pesisir Tiongkok dikarenakan dampak besar muson utara dan selatan. Muson utara timbul kurang lebih pada musim dingin, dan muson selatan pada bulan-bulan musim panas. Angin memberikan tingkat yang lebih besar terhadap suhu panas pada musim panas dan suhu dingin pada musim dingin ketimbang yang dialami di Amerika Serikat yang berkaitan dengan lintang. Di Ningpo, yang terletak di lintang 30, nyaris seperti New Orleans, sejumlah besar es timbul pada musim dingin untuk dipakai pada musim panas. Namun, ini lebih tipis dengan diukur oleh apa yang kami pikir es sebenarnya untuk penyajian. Di belahan Tiongkok, salju tak sering jatuh pada kedalapan enam atau delapan inchi, dan perbukitan terkadang tertutup selama hitungan pekan berturut-turut. Di provinsi-provinsi utara, musim dingin sering terjadi. Di sekitaran Peking, tak hanya bendungan dan sungai yang tertutup pada musim dingin, namun seluruh perdagangan melalui laut tertunda selama dua atau tiga bulan, sementara pada musim panas di belahan Tiongkok tersebut sangat hangat. Periode pergantian muson, kala dua arus berseberangan berjuang satu sama lain ditandai oleh hujan lebat yang besar dan oleh angin-angin ribut yang sangat mendera para pelaut di pesisir Tiongkok. Muson selatan secara bertahap kehilangan pengaruhnya kala melewati wilayah utara, dan tak berdampak di sekitaran lintang 32, meskipun pengaruhnya terasa pada Juli dan Agustus. Dengan pengecualian bulan-bulan musim panas, iklim pesisir utara Tiongkok sangatlah kering; pesisir selatan sebagian besar lembab selama setahun, khususnya pada bulan-bulan Mei, Juni, dan Juli.

Di belahan berbeda negara tersebut, nyaris setiap ragam iklim dapat ditemukan, hangat atau sejuk, lembab atau kering, sehat atau berpenyakit. Pelabuhan-pelabuhan yang mula-mula dibuka sebagai tempat hunian warga asing malangnya menjadi salah satu bagian yang paling tak sehat di kekaisaran tersebut, tak bahkan memberikan dampak lintang selatan mereka seperti halnya dari pengaruh lokal mereka, terletak di daerah penghasil beras dan kurang lebih dikelilingi oleh wilayah perairan pada bulan-bulan musim panas. Di bawah perjanjian-perjanjian berikutnya yang membuka pelabuhan-pelabuhan baru di utara, serta kota-kota dalam, para warga asing diperkenankan untuk menghuni wilayah-wilayahnya memiliki iklim yang sebanding dengan sebagian besar belahan negara mereka sendiri. Tiongkok sendiri menganggap Kwang-tung, Kwang-hsi, dam Yun-nan kurang sehat ketimbang provinsi lainnya; namun warga asing memakai tindak pencegahan yang tepat untuk menikmati hidup mereka di setiap provinsi.

Tiongkok secara khusus merupakan masyarakat pertanian, dan dari masa ini, mereka menjalankan pertanian dalam jumlah tertinggi dengan cara menghimpun kebutuhan primer kekaisaran, pangan. Sebetulnya, iklim dan alam daerah suatu daerah menentukan jenis pertanian yang selaras untuknya. Dalam pertanian, Tiongkok dikatakan terbagi dalam dua bagian oleh Chiang. Di selatan sungail, yang umum dituturkan, tanah dan iklim cocok dengan padi sebagai tanaman yang dicocok tanam, sementara di utara terbentang dataran ulang yang jelas-jelas baik dirancang untuk menumbuhkan gandum, jelai, oat, jagung India dan sereal lainnya. Kuliner atau bahan dapur, jamur dan sayuran air, dengan jahe dan berbagai bumbu lainnya, di setiap tempat dihasilkan dan banyak dipakai. Dari Formosa, gula didatangkan, dan batang-batang tebu juga di provinsi-provinsi selatan. Jeruk, delima, persik, pisang tanduk, nanas, mangga, anggur, dan banyak buah dan kacang lain disuplai di banyak pasar. Penanaman candu mengalami peningkatan.

Sebetulnya, pemakaian teh sebagai minuman adalah karakteristik nasional. Tumbuhan tersebut tak tumbuh di utara, namun ditanam secara khusus di provinsi-provinsi barat dan selatan. Pelarutan dedaunan sedikit jika secara keseluruhan diminum pada zaman kuno, namun kini pemakaiannya bersifat universal. Fu-chien, Hoopih, dan Hu-nan menghasilkan sejumlah besar teh hitam. Teh hijau utamanya datang dari Cheh-chiang dan An-hui. Kedua jenis tersebut datang dari Kwang-tung dan Sze-chwan. Selain sutra, jika tak setara dengannya, teh adalah ekspor paling berharga di Tiongkok. Dari beras dan millet, Tiongkok menghasilkan minuman beralkohol, namun bahan-bahan tersebut sangat jarang dipakai dan menjadi bahan untuk memberikan kehangatan terhadap orang-orang, yang tak lama usai pembukaan rumah-rumah teh beberapa tahun silam, tempat-tempat untuk penjualan minuman keras mendapati diri mereka sendiri mengalami kekosongan usaha dan kemudian memutuskan untuk tutup.

Burung dan hewan ditemukan dalam banyak ragam, walau negara tersebut terlalu banyak orang dan juga berpusat di pelabuhan yang kaya akan hewan luar nan berbahaya. Terkadang, terdengar harimau yang keluar dari hutan dan dibunuh atau ditangkap, namun singa tak pernah nampak di Tiongkok, dan hanya nampak di ukiran batu di depan kuil. Badak, gajah, dan tapir dikatakan masih ada di hutan dan rawa Yun-nan; namun sejumlah gajah di peking untuk penarik kendaraan kaisar kala ia pergi menuju altar-altar suci besar berkurang pada beberapa masa pemerintahan. Beruang hitam dan coklat ditemukan, dan beberapa ragam keluarga rusa, dengan rusa kesturi sangat bernilai. Di antara hewan-hewan jinak, pembuahan kuda dan sapi berukuran kerdil dan tak ada upaya yang nampak untuk membuat penunjangan mereka. Keledai adalah hewan paling nampak di utara ketimbang di negara-negara Eropa atau Amerika, dan meraih banyak perhatian. Wilayah sekitaran Peking dihuni oleh banyak bagal yang indah. Para pangeran nampak menunggani bagal, atau digambar oleh mereka dengan karya tangan, sementara para hadirin mereka menyertai mereka dengan menunggangi kuda. Inta hanya nampak di utara. Banyak burung pemangsa yang nampak, yang meliputi mino, gagak, dan murai. Masyarakat mempelihara burung-burung penyanyi, khususnya anis, kenari, dan brajangan. Burung pegar emas dan perak yang dicintai juga dikenal, dan juga bebek mandarin, lambang kesetiaan Tiongkok. Banyak angsa juga dipelihara dan disantap, sementara bebek ditetaskan secara buatan. jumlah babi beragam dan ikan menjadi suplai pangan menonjol.

Orang-orang banyak menanam bunga dan menjadi pengurus taman, namun kesukaan mereka banyak ditanam di pot alih-alih lahan.

Sutra, linen, dan kapas banyak dipakai untuk membuat pakaian dari ras tersebut. tiongkok tak diragukan lagi merupakan rumah sutra asli. Pohon mulberi tumbuh di setiap tempat dan ulat-ulat sutra dibesarkan dalam jumlah banyak. Di seluruh provinsi, beberapa sutra dihasilkan, namun yang terbaik timbul dari Kwang-tung, Sze-chwan, dan Cheh-chiang. Dari abad kedua puluh tiga SM dan sebelumnya, perawatan ulat sutra dan penjahitan dan perajutan dari bahan tersebut menjadi pekerjaan khusus wanita. Tugas penguasa menurunkan beberapa keputusan dalam mengatur orang-orang pada tugas pertanian mereka, sehingga permaisurinya harus mempertunjukkan percontohan dengan ulat sutra dan pohon mulberinya. Pengolahan sutratidaklah rendahan atau kurang brilian ketimbang yang diproduksi di Eropa, dan tak ada yang dapat melampaui pembordiran Tiongkok. Tumbuhan kapas nampaknya diperkenalkan sekitar delapan ratus tahun silan dari Turkestan Timur dan kini sangat umum ditanam di cekungan Sungai Chiang. Nankeen yang terkenal dinamai untuk Nanking, sebuah pusat untuk pengolahannya. Dari serat wol, produksinya tidaklah besar, namun terdapat pada bahan penutup kepala, karpet rambut unta dan bulu dari berbagai jenis.

Meskipun Tiongkok melakukan pembenaran terhadap seluruh kemampuan alami dari negara mereka, mereka sangat gagal dalam mengembangkan sumber daya mineralnya. Keterampilan yang dipendam mereka dalam memotong mineral dan perhiasan sangat dikenal. Namun dalam pengembangan mineral bermanfaat, mereka sangat rendah. Tambang batubara Tiongkok melimpah, namun kebanyakan dikatakan sangat sulit digali. Kandungan besar besi masih tak tersentuh. Tembaga, timbal, timah, perak, dan emas diketahui ada di banyak tempat, namun sedikit yang dilakukan untuk membuat penyetorannya tersedia. Perhatian lebih ditujukan kepada pertambangan mereka sejak pemerintah dan perusahaan mulai memiliki mesin uap mereka sendiri dan skema yang disepakati oleh pemerintah untuk mengerjakan pertambangan emas di lembah Sungai Amoor. Dengan pemerintah sempat menyadari kekayaan mineralnya, tak ada batasan dari hasil yang dapat dikeruk.

Perdagangan Tiongkok dengan negara-negara barat terus meningkat sepanjang tahun. Jumlah kapal yang masuk dan memenuhi berbagai pelabuhan dagang kini berjumlah antara tiga puluh ribu dan tiga puluh lima ribu pada setiap tahun, dan nilai seluruh perdagangan, impor dan ekspor berjumlah sekitar $300,000,000 pada setiap tahun. Sebetulnya, dua ekspor utamanya adalah teh dan sutra. Sekitar separuh perdagangan dilakukan lewat kapal di bawah bendera Inggris, dan nyaris separuh sisanya adalah kapal jenis asing, namun dimiliki oleh Tiongkok dan berlayar di bawah bendera Tiongkok.

Ibukota dari divisi berbeda dari kekaisaran tersebut semuanya adalah kota bertembok, dan ini membentuk unsur menonjol dari negara tersebut. Terdapat perbedaan penting antara kota kelas tiga, yang kebanyakan disebut sebagai hien, sebagian kecil sebagai cheo dan lainnya sebagai ting. Meskipun memiliki beragam ukuran, kota-kota yang berbeda tersebut kini nyaris berpenampilan seragam. Kota-kota tersebut dikelilingi oleh tembok yang memiliki ketinggi dari dua puluh sampai tiga puluh lima kaki, dan dimasuki lewat gerbang melengkung besar yang dibuka di jalan-jalan utama dan ditutup dan diberi penghalang pada malam hari. Tembok tersebut memiliki tebal dari dua puluh sampai dua puluh lima kaki di pangkal dan makin menipis di atas. Di bagian luar adalah bahan padat dengan tebal dari dua sampai empat kali, dibangun dengan bahan batu, atau bata yang dilapisi dengan tanah, pecahan genting, dll. Batu ringan umumnya ditempatkan pada bagian dalam. Bagian luarnya dilapisi oleh parapet yang umumnya terbuat dari bata.

Ukuran keliling kota-kota provinsial tersebut berukuran dari delapan sampai lima belas mil; ukuran keliling kota-kota fu berukuran dari empat sampai sepuluh mil, dan ukuran keliling kota-kota hien berukuran dari dua atau tiga sampai liam mil. Beberapa kota yang lebih besar dan berpengaruh berisi kota yang lebih kecil, dengan tembok pemisahnya, ditutupi dengan tembok luar yang lebih besar. Ini adalah kota tartar atau militer. Tempat tersebut diduduki khusus oleh Tartar dengan keluarga mereka, membentuk koloni atau garisun, dan umumnya berjumlah sekian ribu prajurit. Pada masa kerusuhan dan pemberontakan, kaisar utamanya bergantung pada koloni-koloni Tartar yang memegang pendudukan kota-kota tempat mereka dikerahkan. Dalam keadaan darurat semacam itu, penduduk kota-kota tartar tertutup, yang mengetahui bahwa nyawa mereka dan nyawa keluarga mereka terancam, mempertahankan diri mereka sendiri dengan pertahanan besar.

Ibukota-ibukota provinsi berisi penduduk sekitar nyaris satu juta penduduk; kota-kota fu berisi penduduk berjumlah dari seratus sampai enam ratus ribu atau bahkan lebih, sementara kota kelas tiga, yang berjumlah lebih banyak, umumnya berisi sekitar sepuluh ribu. Kebanyakan kota dengan kelas berbeda menghimpun tembok mereka, dan kemudian seperempat atau bahkan sepertiga penduduk tinggal di pinggiran, yang dalam beberapa kasus berada di jarak tiga atau empat mil di luar tembok di arah berbeda. Harta benda kurang berharga di pinggiran tersebut, bukan hanya karena disingkirkan dari bagian bisnis kota tersebut, namun juga karena lebih baik dihancurkan pada masa pemberontakan. Semua nama yang ditemukan bahkan pada peta-peta terbesar Tiongkok kami, adalah nama-nama kota bertembok, dan beberapa kota kelas tiga tak diberi ruang. Total jumlah kota tersebut berjumlah lebih dari seribu tujuh ratus. Dari jumlah dan ukuran kota di Tiongkok, kami dapat memperkirakan bahwa kota-kota tersebut berisi sebagian besar penduduk di kekaisaran tersebut. Namun, ini tak berarti merupakan hal lazim. Penduduk Tiongkok utamanya adalah masyarakat pertanian dan tinggal di sebagian besar desa yang nyaris tak terhitung yang berada di setiap dataran suburnya. Rumah kebun terpencil atau terisolasi nampak menyendiri. Orang-orang desa tinggal di kota-kota atau daerah terpencil untuk kepentingan masyarakat dan perlindungan saling menguntingkan. Kebanyakan kota, bahkan yang berukuran kecil, memiliki ribuan desa di bawah yurisdiksi mereka. Di bagian Tiongkok paling padat seringkali ditemukan, dalam radius tiga atau empat mil, seratus lima puluh sampai dua ratus desa.

Perkiraan populasi yang dibuat pada halaman sebelumnya memberikan rata-rata populasi sekitar tiga ratus orang per mil persegi, lebih besar ketimbang Belgia dan beberapa negara Eropa lainnya. Mungkin tak ada negara di dunia yang lebih subur dan dapat mendukung populasi padatnya ketimbang Tiongkok. Setiap titik lahan yang tersedia dipakai untuk penanaman, dan nyaris seluruh lahan dipakai untuk menyediakan pangan bagi manusia, padang-padang rumput nyaris tak diketahui. Masyarakat Tiongkok menyantap makanan hewan yang sangat kecil, dan sebagian besar dari mereka menyantap daging babi dan unggas, yang pemeliharaannya hanya menghasilkan sedikit atau bahkan tanpa limbah. Jumlah kuda, sapi dan domba berjumlah tetap, atau ditemukan pada puncak-puncak bukit, atau didapati pada pinggiran bendungan. Mendapati fakta menonjol tersebut, negara subur nan luas yang memiliki tingkat penanaman tertinggi tersebut, diupahi dengan kemampuan menonjolnya untuk mensuplai kebutuhan orang-orang giat dan ulet, yang perkiraan jumlahnya tak perlu diragukan.

Nyaris seluruh kota yang ditandai pada peta pesisir Tiongkok kami, kini menjadi pelabuhan untuk lalu lintas dan pemukiman warga asing. Pelabuhan paling utaranya adalah Niuchwang dan pelabuhan paling selatannya adalah Pak-hoi, sementara nama-nama familiarnya adalah Canton, Swatow, Amoy, Foochow, Ningpo, Shanghai, Tien-tsin dan beberapa lainnya. Kota-kota dalam yang terbuka untuk warga asing meliputi sejumlah kota di Sungai Chiang. Kota dalam terjauhnya adalah I-chang. Peking juga dapat diakses untuk warga asing; dan beberapa pelabuhan di pulau-pulau Hainan dan Formosa dibuka lewat perjanjian. Penduduk kota-kota tersebut tak dapat banyak dikatakan, karena sensus Tiongkok memiliki klaim yang kurang akurat. Namun kota-kota terbesar, seperti Kanton dan Peking, umumnya dikenal, seumum dengan beberapa kota kecil lainnya, dengan jumlah jutaan.

Pemerintah Tiongkok adalah salah satu keajaiban besar dalam sejarah. Pemerintahan tersebut memiliki karakter yang sama dengan yang dipegang lebih dari tiga ribu tahun silam, dan masih dipertahankan sejak itu, pada masa yang meliputi sejarah otentik dunia. Pemerintah dapat dideskripsikan dalam teori despotisme patriarkal. Kaisar adalah bapak rakyatnya, dan seperti halnya hukum peninggian ayah dalam keluarga, sehingga kaisar memegang kendali penuh atas warganya, bahkan untuk kepemilikan, di bawah kondisi tertentu yang diakui, nyawa mereka di tangannya. Namun dari kenangan waktu, mereka dipegang oleh otoritas konstitusional tertinggi yang ditugaskan antara kaisar dan rakyatnya bersifat timbal balik, dan itu melalui tugas masyarakat untuk menyatakan tunduk dan setia pada kaisar, sepanjang kekuasaannya adil dan bermanfaat, hal ini sama-sama menempatkan mereka untuk memberontak terhadap otoritasnya, menggulingkannya, dan bahkan memberikannya hukuman mati, dalam kasus ia harus memberikan kebaikan dan kebajikan.

Namun, pada kenyataannya, sangat sulit untuk menuturkan seluas apa kekuatan yang sebenarnya dipegang kaisar. Dunia luar hanya melihat ketonjolan kekaisaran, namun bagaimana mereka bergerak atau siapa yang menangani kala mereka tak dapat dibujuk. Gelar paling umum dari kaisar adalah Hwang-Shang, “Sosok Kemuliaan Agustus,” dan Tien-Tsz, “Putra Sorgawi.” Ia tinggal dalam keadaan tak memungkinkan, dan tak pernah nampak kecuali oleh para anggota keluarganya sendiri dan pejabat negara tingkat tinggi, sekali setahun diamankan kala ia memberikan perhatian kepada sejumlah diplomat asing. Tak ada yang diterima yang dapat ditambahkan pada martabat dan kekeramatan sosok atau karakternya. Nyaris setiap hal yang dipakai olehnya atau dalam penugasannya dianggap tabu dari masyarakat umum, dan dibedakan oleh beberapa tanda atau warna sehingga mempertahankan penekanan ketonjolan yang dianggap padanya, dan sehingga berkuasa atas takhtanya. Gerbang luar istana selalu dilalu dengan berjalan kaki, dan jalan masuk menuju padanya hanya dapat dipakai olehnya. Takhta lowong, atau bahkan kejadian sutra kuning ditempatkan pada kursi, sama-sama disembah dengan keberadaan sebenarnya, dan pengerahan kekaisaran diterima di provinsi-provinsi dupa dan sujud.

Takhta bukanlah pewarisan yang dibutuhkan dan ketat, walaupun putra kaisar umumnya menggantikannya. Kaisar memilih penerusnya, namun dinyatakan bahwa dalam melakukannya, ia akan memiliki kaitan tingkat tinggi untuk kebaikan terbaik dari warganya, dan akan diurus oleh kehendak surgawi, yang ditandai dengan persembahan hadiah-hadiah megah, dan elwat keadaan sementara yang menekankan orang yang dipilih oleh surga. Sebetulnya dalam sosok handal yang tak lazim, seperti penguasa kedua dan keempat dinasti saat ini, pengaruh mereka lebih terasa ketimbang penguasa yang kurang kuat; namun takhta Tiongkok lebih bersifat seremonial dan digerakkan dengan etiket resmi ketimbang duduk selaku sosok berpemampuan tingkat tinggi, ia tak dapat gagal untuk jatuh di bawah panduan para abdi dan orang-orang kesayangannya. Dalam sebagian besar pemerintahan kerajaan, kaisar sebetulnya mengangkat delegasi otoritasnya dari sejumlah pejabat yang dianggap sebagai para agen dan perwakilannya dalam mengantarkan kehendak kekaisaran. Apa yang mereka lakukan, kaisar yang melakukan melalui mereka. Karakter patriarkal resmi dari pemerintahan nampak dalam ekspresi familiar masyarakat, terutama pada masa-masa kala mereka menganggap diri mereka sendiri terluka atau bersinggungan dengan para pejabat mereka, kala mereka memutuskan untuk berujar, “Sebuah cara aneh bagi orangtua untuk memperlakukan anak-anak mereka.”

Pemerintahan kekaisaran, yang memberikan aturan istana kekaisaran dan keluarga, atau departemen Manchu khusus, dilakukan dengan kepemimpinan, penaungan, pengarahan, pengendalian administrasi provinsial berbeda, dan memegang kekuasaan untuk melucuti pejabat dari jabatan resmi manapun yang melakukan tindakan tak biasa atau berbahaya pada negara.

Terdapat Kabinet Besar, dewan penasehat kaisar, yang bertemu setiap hari untuk bertransaksi bisnis negara, antara jam 4:00 dan 6:00 A.M. Para anggotanya berjumlah sedikit dan memegang jabatan lainnya. Terdapat juga Sekretariat Besar, dulunya dewan tertinggi, di bawah dinasti saat ini yang sangat dinaungi oleh Kabinet. Ini terdiri dari empat juru tulis besar dan dua asisten juru tulis besar, separuhnya Manchu dan separuhnya Tionghoa. Bisnis yang dijalankan Kabinet timbul dari enam badan atau Luh-pu. Terdapat departemen-departemen yang lama berdiri di pemerintahan, dimodelkan pada banyak rencana yang sama pada dinasti-dinasti kuno. Pada puncak setiap badan, terdapat dua presiden, yang disebut Shang-shu, dan empat wakil presiden yang disebut Shi-lang, biasanya orang Manchu dan Tionghoa. Terdapat tiga jabatan tingkat bawah di setiap badan, dengan sejumlah besar pramuniaga kecil dan departemen-departemen yang mereka urus untuk menghimpun penjelasan usaha umum dan khusus didatangkan di bawah naungan badan tersebut, keseluruhan dilakukan dalam sebagian besar gaya serupa bisnis.

Enam badan tersebut masing-masing mengurusi Jawatan Sipil, Pendapatan, Upacara, Perang, Hukuman, dan Pekerjaan. Pada 1861, hubungan berubah antara kekaisaran dan negara-negara asing berujung pada pembentukan apa yang disebtu badan ketujuh yang disebut Tsung-li Yamen, atau Dewan Urusan Luar Negeri. Terdapat juga departemen penting lain yang harus disebutkan, sensorat, yang para anggotanya menaungi penaungan atas badan tersebut, dan dipercayakan dengan tugas memeriksa kekeliruan dan kejahatan dalam setiap departemen pemerintahan. Didistribusikan melalui provinsi-provinsi, mereka mengingatkan kaisar tentang seluruh subyek berkaitan dengan kesejahteraan rakyat dan tindakan pemerintah. Terkadang, mereka bahkan tak terjebak pada tugas berbahaya dari mengkritik tindakan kaisar sendiri.

Badan-badan berbeda semuanya ditugasi dengan penaungan urusan delapan belas provinsi yang terbagi dalam kekaisaran tersebut. Lima belas provinsi dikelompokkan dalam delapan wakil kerajaan, dan tiga sisanya diurus oleh gubernur. Setiap provinsi bersifat otonomi, atau setidaknya demikian, dan otoritas tertinggi, entah wali raja atau gubernur, secara praktikal bersifat independen sepanjang mereka bertindak sesuai dengan aturan yang dihimpun untuk panduan mereka. Fungsi utama pemerintahan Peking adalah untuk memantau pengaturan tersebut berjalan, dan dalam suatu kasus, mereka tak harus memanggil wakil raja atau gubernur yang menawarkan untuk dicatata. Di bawah gubernur-jenderal atau gubernur provinsi, adalah wakil gubernur, yang umum disebut bendahara, hakim provinsi, pengendali garam, dan pemberi bahan pokok. Provinsi-provinsi tersebut kemudian terbagi untuk keperluan administrasi menjadi prefektur, departemen, dan distrik. Setiap wilayah memiliki pejabat, magistrat, dan seluruh pemimpin wilayah terkait. Pangkat pejabat berbeda di provinsi ditandai dengan daun pintu atau kancing di atas topi mereka. Pada keduanya, yang tertinggi terbuat dari karang merah; yang ketiga berwarna biru muda; yang keempat berbahan lapis lazuli; yang kelima berbahan kristal; yang keenam berbahan batu putih opak; dan yang ketiga terbawah berwarna kuning, emas atau gilt. Mereka juga mengenakan lambang atau lencana yang dibordir dalam bentuk persefi di depat atau belakang jubah mereka, mewakili burung di atas warga sipil dan hewan pada perwira militer.

Setiap wali raja membentuk AD dan AL-nya sendiri, yang dibayar olehnya, atau terkadang malangnya tak dibayar, dari pendapatan negara. Ia memberlakukan pajaknya sendiri, dan kecuali dalam kasus tertentu, pengadilan banding akhir dalam semua hal yudisial berada dalam batas pemerintahannya. Namun dalam timbal balik terkadang hak yang memperkenankannya, ia secara pribadi bertanggung jawab memegang pemerintahan baik dari wilayahnya. Jika pada kesempatan apapun gangguan serius timbul dan tetap tak terpadamkan, ia dipanggil lewat catatan, sebagai kesalahannya yang berkontribusi pada mereka, dan ia berbalik menjadi bawahannya untuk mengeluarkan perintah dan memberlakukan kehakiman dalam yurisdiksi mereka. Dari dirinya, ia tak memiliki kuasa untuk mencopot atau menghukum para perwira bawahan, namun menyatakan seluruh keluhan terhadap mereka ke Peking. Pertanggungjawaban pribadi diberikan padanya dalam menghimpun perintah yang menjadikannya kritikus keras terhadap orang-orang yang bertugas di bawahnya, seringkali para pejabat junior dimakzulkan dan dihukum atas perintah pemimpin mereka. Para perwira yang tak mampu dan tak menguntungkan, para penghisap candu berat, orang-orang yang menyelewengkan uang rakyat, dan orang-orang yang gagal menangkap penjahat, adalah orang-orang yang mendapatkan hukuman. Secara keseluruhan, tindakan pejabat junior dipantau secara hati-hati.

Sebagaimana yang dikatakan, persoalan setiap provinsi diurus oleh wali raja, atau gubernur, dan para bawahannya, dan umumnya menyatakan kekuasaan mereka secerah-cerahnya dan seadil-adilnya yang dapat dilakukan di sebuah negara timur tempat opini masyarakat hanya mendapati sikap yang sangat tak sesuai. Kemurnian dan keadilan resmi harus diperlakukan sebagai istilah dasar di Tiongkok. Konstitusi kepegawaian sipil membuatnya tak memungkinkan pemegang jabatan manapun bertangan bersih. Gaji yang diberikan rendah, terlepas kebutuhan besar yang ditujukan untuk jabatan yang dipegang oleh mereka, dan dampaknya adalah bahwa dalam beberapa cara atau cara lainnya, para pejabat memutuskan untuk membuat pengisian dari kantung-kantung dari orang-orang yang tunduk pada mereka. Sebagai penguasa, para mandarin menjabat dengan kekayaan pribadi, dan sehingga kekayaannya, yang menurun pada tahun-tahun para pejabat veteran, dapat secara jelas ditujukan untuk menutupi keburukan. Terdapat hukum melawan tindakan tersebut, dan seringkali beberapa magistrat dipeloroti atau dieksekusi karena melakukan tindakan ilegal. Kekebalan yang diterima beberapa mandarin dari dampak adil atas kejahatan mereka, dan pergesekan yang dengan hukum terkait kasus lainnya untuk dakwaan yang lebih ringan, memiliki sisi kelam. Namun dalam sistem perampokan dan korupsi yang diterapkan suatu golongan, orang tak perlu berharap untuk mendapatkan kemurnian dalam pengarahan apapun. Dan ini tak juga menyatakan bahwa seluruh penugasan sipil, yang dihakimi oleh standar Amerika, merusak sampai intinya. Namun, rakyat dipajaki ringan dan mereka siap untuk mengajukan wacana terbatas sepanjang kekuasaan mandarin mendapatkan keadilan dan manfaat.

Terkadang, cara seorang mandarin memberikan penghormatan dan dampak pada rakyat didapatkan dari kirab besar yang dilakukan pada keberangkatan dari pos perwira paling khusus mereka yang untungnya dapat melakukannya. Deakon agung Gray menuturkan bahwa pada saat ia singgah di sebuah wilayah ketentaraan di Kanton, ia hanya mendapati satu orang yang menggelari dirinya untuk menyesalkan rakyat kala kedatangannya. Kala waktu datang untuk orang tersebut meninggalkan kota tersebut, rakyat berkali-kali memberikan penghormatan padanya dan memohon padanya untuk kembali jika ia sempat. Sebuah peristiwa peristiwa serupa terjadi di Tien-tsin pada 1861, kala kedatangan prefek paling dikasihi yang pernah dilihat di kota tersebut. Rakyat mendampinginya keluar dari gerbang pada perjalanannya menuju Peking dengan setiap penghormatan dan akhirnya memohon sepatu miliknya, yang mereka bawa kembali dalam kemenangan dan digantung sebagai memento dalam kuil dewa kota. Pada hal yang sangat berlawanan, hal ini terkadang terjadi pada rakyat, yang menyulut pemberontakan oleh tindakan salah, yang mengangkat senjata melawan beberapa mandarin tertentu dan mengusirnya dari daerah tersebut. Namun Tiongkok tak suka perang, dan ini harus menjadi tindakan penekanan menguntungkan untuk menyetir darah mereka ke demam panas.

Sebuah alat perlindungan melawan penindasan diberikan kepada rakyat lewat pelantikan panglima kekaisaran di seluruh belahan kekaisaran, yang tugasnya untuk melaporkan ke takhta soal penyelewengan kekuasaan, ketidakadilan atau tindakan buruk para mandarin yang menyertakan pengetahuan mereka. Toleransi yang sama ditunjukkan oleh rakyat terhadap kedatangan pendek dan perbuatan buruk para pejabat, dilakukan oleh orang-orang yang memegang tugas-tugas mereka. Hanya kasus yang berlebihan yang membuat mereka memegang alat tulis di tangan, namun kala mereka melakukannya, harus diakui bahwa mereka menunjukkan sedikit kasih. Mereka bukanlah penghormat rakyat; timbal balik mereka jatuh seperti dari seluruh kaisar di takhtanya ke pengerah polisi di dewan magisterial. Hal ini merupakan perbincangan datar mereka yang lebih menakjubkan ketimbang orang yang ingatan mereka memunculkan sifat seperti besar dan kecil dipublikasikan di Peking Gazette. Dakwaan-dakwaan menonjol, seperti pemborosan, penyelewengan tugas, ketidakadilan dan ketidakkompetensian, ditujukan melawan para mandarin dari seluruh pangkat dan secara terbuka diterbitkan dalam surat resmi.

Dalam kepengurusan kehakiman, moralitas yang sama seperti cabang pemerintahan lain yang ada, dan pertunangan banyak diurus oleh litigan, khususnya dalam kasus sipil. Sesuai aturan, uang dikenakan selaku bayaran pengesahan menjadi contoh utama untuk dibayarkan pada pramuniaga dan jurutulis sebelum kasus dapat ditempatkan untuk diadili, dan keputusan mandarin yang memimpin seringkali dipengaruhi oleh sejumlah uang yang memberikan jalan dalam dorongan mereka dari kantung-kantung pelamar. Namun, penekanan terbesar pada pemerintahan Tiongkok terhadap sifat tak berperikemanusiaan menunjukkan pelaku dan saksi dalam prosedur pidana. Penyiksaan paling menyakitkan dan jenis pemberontakan dipakai untuk bukti yang sah, dan hukuman diberlakukan lebih kecam ditujukan pada pihak yang bersalah. Dipecut dengan bambu, dipukuli rahangnya dengan sepotong kulit tebal, atau pergelangan kaki dengan tongkat, adalah beberapa penyiksaan dini yang diterapkan pada saksi atau pelaku yang enggan memberikan bukti yang diharapkan pada mereka. Pemberlakuan kekejaman lebih lanjut dilakukan untuk menangani terdakwa dengan cara memicu luka besar dan seringkali permanen diterapkan.

Ini disusul dampak alami bahwa di sebuah negara tempat penyiksaan kemudian diberlakukan untuk hukuman yang diterapkan pada para pejahat harus dijadikan kekejaman. Kematian, hukuman akhir, malangnya dapat diterapkan dalam berbagai cara, dan skala penghukuman mati dipakai oleh Tiongkok untuk menandai perasaan mereka terhadap berbagai kejahatan pembunuhan. Untuk pembunuhan ayah, ibu dan berencana, hukuman biasanya adalah Ling-che, atau “kematian perlahan dan memalukan.” Dalam melakukannya, penghukuman pelaku ditempatkan pada salib, dan dipotong menjadi berbagai jumlah, sesuai perintah hakim, dari delapan sampai seratus dua puluh mula-mula dibuat di wajah dan bagian daging badan, kemudian jantungnya dipotong, dan akhirnya kala kematian terjadi, kakinya dipisahkan dari tubuh dan dipotng-potong. Sepanjang tahun terkini, sepuluh kasus kala hukuman tersebut diterapkan dikabarkan pada pihak resmi Peking. Dalam kasus hukuman mati biasa, hukuman lewat pemenggalan merupakan cara lazim. Ini merupakan kematian yang cepat dan pasti, keterampilan diambil dari pengalaman giat yang didapatkan eksekusioner dalam nyaris setiap kasus untuk melaksanakan tugasnya dalam satu tebasan. Kematian lainnya yang kurang mengerikan terhadap warga Tiongkok, yang memandang mutilasi badan sebagai hukuman ekstrim, adalah dengan cara dicekik. Hak untuk melakukannya di dunia disesuaikan pada waktu ke waktu pada para penjahat berpengaruh, yang kejahatannya tak sepele suntuk menawarkan pemenggalan mereka; dan terkadang mereka bahkan diperkenankan pada eksekusioner mereka sendiri.

Asiatik nyaris tak peduli soal penderitaan orang lainnya, dan rakyat Tiongkok bukanlah pengecualiannya. Nyaris tak mungkin menyatakan kengerian penjara Tiongkok. Kekumuhan dan kekotoran ruang-ruang tersebut, brutalitas para penjaga penjara, asupan tak layak, dan ketiadaan sejumlah kebersihan umum membuat gambaran yang terlalu mengerikan untuk menggambarkannya secara detail.

Para pembuat hukum Tiongkok sangat membedakan antara kejahatan yang dinyatakan dan tak dinyatakan melanggar. Untuk dakwaan penjelasan tersebut, hukuman yang diberlakukan bersifat ringan, seperti mengenakan kerah kayu, dan membolongi telinga dengan panah, sampai akhirnya menyelipkan kertas yang menyebutkan kejahatan dari sang penjahat yang didakwa. Kemudian, para penjahat menampilkan tanda ketikdakhormatan tersebut dengan dikirab dan turun ke jalan tempat dakwaan mereka melakukan kesalahan mereka, dan terkadang dalam kasus yang lebih serius, mereka dicambuk sepanjang melewati kota tersebut, didahului oleh pengabar yang mengumumkan dakwaan kesalahan mereka. Namun untuk memberikan daftar hukuman Tiongkok akan mengharuskan pihak terkait untuk menyiksa rekannya. Hal ini menjadi sesuatu yang mengerikan dan pemulihannya dari gerbang penjara dan balai yang disebut keadilan.

Setelah pengulasan mendalam tersebut, beserta bahannya, dan sifat resmi kekaisaran Tiongkok selaku negara, mari kita beralih ke hal lebih mendalam dari rakyat mereka sendri, sifat mereka serta kebiasaan hidup dan pemikiran mereka.