Permainan Tradisional Betawi/Golilio

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Permainan yang dirancang untuk anak-anak Betawi berusia 9 hingga 14 tahun ini biasanya dimainkan saat musim panen karena bahan baku alat permainan adalah batang padi. Tapi bisa juga dibuat dari daun kelapa atau daun pisang. Permainan ini populer karena bisa menimbulkan suara berisik dan dimainkan sambil menunggu padi atau kerbau merumput di sawah. Ada suatu masa ketika anak-anak mengadakan semacam pertandingan sebagai indikatornya, golilio dengan suara terbaik itulah yang menang. Selama tahap persiapan, salah satu batang padi dipotong, meninggalkan semacam pecahan di ujung potongan ini. Di dekat ujung pecahan, batang padi ditekan hingga pecah, dan ujung lainnya dililitkan daun kelapa atau daun pisang, yang lama-kelamaan membentuk corong. Ketika corong ditekan sampai pecah, ditempatkan di mulut dan kemudian ditiup, itu mengeluarkan suara nyaring. Dan ketika anak bermain dengan dimain-mainkan maka suara yang keluar lebih bagus. Jenis permainan ini sudah tidak terlalu populer lagi karena bersamaan dengan semakin berkurangnya lahan terbuka untuk anak-anak, hampir tidak ada lagi sawah yang tersisa di wilayah ibukota ini. Meskipun demikian, permainan ini masih kerap dimainkan namun terbatas di pinggiran wilayah Jakarta.[1]

  1. https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/encyclopedia/blog/2018/04/Golilio-Permainan