Permainan Tradisional Betawi/Tok Kadal
Sama seperti penamaan permainan pada wilayah lain yang memiliki kecenderungan permainan sama di luar Betawi. Pada beberapa daerah permainan ini disebut Kalawadi atau di Bali dikenal dengan nama Masuntik. Ini adalah permainan secara berkelompok. Kata Kalawadi awalnya muncul karena anak-anak sangat terkejut ketika melihat biawak sehingga biawak tersebut melompat sangat jauh. Lalu berdasarkan sejarah lisan bahwa masyarakat kemudian membuat permainan yang terlihat seperti kadal. Tentu pemain harus berada di lapangan karena menggunakan tanah sebagai tempat berlangsungnya permainan. Tok Kadal membutuhkan tanah dengan diameter 2,5-3cm lebih panjang dari 1cm untuk memukul atau menyerang, tetapi asumsinya kadal membutuhkan penyangga sekitar 10cm. Setelah itu buatlah lubang panjang di tanah, pemain bisa juga menggunakan dua buah batu bata yang diletakkan bersebelahan dengan jarak 5 cm. Permainan dimainkan dengan asumsi semuanya sudah memiliki tim. Kemudian kedua tim sepakat melakukan suit untuk menentukan tim mana yang harus dijaga. Tim menang mengeluarkan kadal dari lubang setinggi mungkin. Apabila tim lawan menangkap kadal, mereka mendapat satu poin dan tim pemain dianggap sebagai pemenang, Kemudian peran diubah, permainan dilanjutkan ke level lebih menantang hingga menuju tingkatan tertinggi sehingga poin pun diperoleh.[1]