Permainan Tradisional Betawi/Tuk Tuk Ubi
Sebenarnya permainan ini identik dengan perempuan karena dalam perannya akan ada yang bertindak sebagai nenek dan ibu (biasa disebut emak dalam pengucapan Betawi). Tuk Tuk Ubi biasanya dimainkan oleh beberapa gadis dalam satu grup. Jumlahnya bisa sampai 10 orang atau bahkan lebih, minimal 4 orang. Yang membuat permainan ini menarik adalah satu orang harus menjadi nenek atau ibu. Taman bermain juga harus bersih karena dilakukan sambil duduk, dan juga harus terdapat tiang atau pohon sebagai pegangan. Saat dimainkan, setiap orang melakukan hom pim pa untuk mencari giliran secara objektif. Bagi pemain yang kalah saat hom pim pa, akan kehilangan tongkat yang membawa gerondong seperti nenek, kemudian nenek tersebut mendatangi anak-anak yang duduk berbaris dan memeluk pinggang di belakang ibu mereka. Di paling depan merupakan seorang pemain yang bertindak kepala suku. Pemain tersebut memegang galah atau tongkat, ini akan menjadi ubi yang ditarik oleh gerondong nenek. Jadi, para pemain yang tertarik si pemain ubi harus membantu nenek lainnya satu per satu. Tapi sebelum itu, ada percakapan antara gerondong nenek dan pemain ubi di mana hasil percakapan tersebut menjadi tema permainan.[1]