Permainan Tradisional Kalimantan Selatan/Bacit
Tampilan
Bacit adalah salah satu permainan tradisional yang dimainkan di Kalimantan Selatan. Bacit yang dari asal katanya tidak memiliki arti tersendiri ini, sering dimainkan di Kota Banjarmasin, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Tanah Laut. Permainan bacit ini mirip dengan catur atau dam, dimana pemain memindahkan bidak di atas meja permainan untuk menangkap bidak lawan.
Aturan Permainan
[sunting]- Permainan bersifat individual, sehingga dua orang adalah maksimal terkecuali adanya perlombaan sehingga antara 4-5 orang dalam sebuah kelompok.
- Dimainkan di atas bidang datar yang setidaknya berukuran 40 cm x 40 cm yang dibuat khusus dan kemudian disebut sebagai “Papan Bacit”.
- Bidang datar tersebut dapat berupa meja atau lantai yang garisnya digambar menggunakan kapur.
- Anak cit, sebagai bidak yang akan dimainkan dapat terbuat dari kerikil maupun batang lidi yang sudah dipatahkan.
- Pemain yang mendapat giliran untuk bermain cit pada pertama kali, hanya boleh mengambil tiga anak cit dalam tahap kedua permainan.
- Masih dalam tahap kedua permainan, pemain yang tersebut hanya boleh mengambil satu anak cit milik lawan.
- Pemain dinyatakan kalah apabila anak cit habis diambil lawan, atau anak cit milik sendiri tidak dapat bergerak karena jalan sudah tertutup.
Cara Bermain
[sunting]- Diawali dengan suten, untuk menentukan siapa yang meletakkan bidak terlebih dahulu.
- Pemain A meletakkan anak cit berupa kerikil di salah satu titik pada garis dalam Papan Bacit.
- Pemain B meletakkan anak cit berupa batang lidi di salah satu titik pada garis dalam Papan Bacit, tidak boleh pada titik yang sudah diisi oleh pemain A.
- Begitulah kedua pemain bergiliran meletakkan bidak.
- Pemain dinyatakan cit jika berhasil menyusun tiga bidaknya secara berurutan, baik itu horizontal, vertikal, atau diagonal.
- Maka sebagaimana dalam peraturan, pemain tersebut dipersilahkan untuk mengambil tiga anak cit milik lawan dalam giliran ini.
- Dalam gerakan selanjutnya yakni menggerakkan anak cit di atas Papan Bacit secara horizontal, vertikal, atau diagonal selama berada di titik yang ditentukan, dan apabila anak cit berhasil “menangkap” anak cit lawan maka diperbolehkan untuk mengambil satu anak cit milik lawan tersebut.
- Permainan berakhir jika tidak tersisa anak cit milik lawan di atas Papan Bacit dan dinyatakan sebagai pemenang bagi yang anak citnya masih ada di sana.
Referensi
[sunting]- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1980) (dalam bahasa Indonesia). Permainan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan. hlm. 39-46.