Permainan Tradisional Kalimantan Selatan/Badaku
Tampilan
Badaku Badaku, Daku atau Badakuan, yang dikenal di daerah lain sebagai Congklak, Dakon, Dakonan, Congkak, Makaotan, Manggaleceng, Anggalacang, Nogarata, atau Mancala adalah salah satu permainan tradisional yang juga dimainkan di Kalimantan Selatan. Permainan ini melibatkan papan khusus yang memiliki lubang tertentu dan kemudian diisi oleh berbagai macam, entah itu kerikil, biji-bijian, atau butir khusus yang dibuat untuk permainan ini.
Aturan Permainan
[sunting]- Permainan dilakukan oleh dua orang saja.
- Permainan menggunakan papan khusus yang kemudian disebut sebagai “Papan Badaku” yang memiliki enam belas buah lubang terdiri atas empat belas lubang kecil yang berhadapan dan dua lubang besar di sisi kiri dan kanan. Tujuh lubang kecil di sisi pemain serta satu lubang besar di sisi kanan pemain adalah miliknya, begitu pula sebaliknya.
- Permainan menggunakan 98 buah atau biji “Daku”. Sebagaimana yang telah dijelaskan, dapat terbuat dari kerikil, biji-bijian, atau hal lain yang dirasa muat ke dalam lubang Papan Badaku.
Cara Bermain
[sunting]- Setiap lubang kecil akan diisi dengan tujuh biji pada permulaan dari permainan.
- Setiap pemain dapat memilih lubang yang akan diambil bijinya dan akan meletakkan satu demi satu biji tersebut ke lubang selanjutnya setelah lubang yang dia ambil bijinya dengan arah berlawanan jarum jam.
- Maka, apabila biji berakhir di lubang kecil yang masih berisikan biji, pemain berhak untuk mengambil seluruh biji tersebut dan melanjutkan meletakkan seluruh biji pada lubang sebagai mana sebelumnya.
- Apabila biji habis di lubang besar, maka pemain dapat melanjutkan dengan mengambil biji dari lubang kecil di sebelahnya.
- Apabila biji habis di lubang kecil sisinya, maka pemain dapat mengambil biji di seberang dari sisi tersebut.
- Tetapi apabila langkahnya terhenti di lubang kosong milik lawan, maka pemain harus berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
- Permainan berakhir jika lubang kecil kosong dan lubang besar terisi, menyatakan tidak ada biji lagi untuk dimainkan.
- Yang mendapatkan biji terbanyak dinyatakan sebagai pemenang.
Referensi
[sunting]- Nataliya, Prima (2015). "EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PADA SISWA SEKOLAH DASAR" (dalam bahasa en). Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan 3 (2): 343– 358–343– 358. doi: . ISSN 2540-8291. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/view/3536.
- Siregar, Syarifah Nur; Solfitri, Titi; Roza, Yenita (2014). "Pengenalan Konsep Operasi Hitung Bilangan Melalui Permainan Congklak Dalam Pembelajaran Matematika" (dalam bahasa id). Al-Khwarizmi : Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2 (1): 119–128. doi: . ISSN 2541-6499. http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/al-khwarizmi/article/view/107.
- Alvi, Ria Rizkia; Zalfa, Ghina; Ayub, Daeng; Maria, Ilga; Perdani, Ulfia; Anggoro, Anggoro (2022-08-14). "Meningkatkan Jujur Anak melalui Permainan Rakyat Congklak" (dalam bahasa id). Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 6 (5): 5414–5424. doi: . ISSN 2549-8959. https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/2973.