Lompat ke isi

Permainan Tradisional Kalimantan Selatan/Bapatakan Urang

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Bapatakan Urang

Bapatakan

Bapatakan (Urang) yang berarti orang bersembunyi atau yang dikenal di tempat lain sebagai Petak Umpet dan Patekong, adalah sebuah permainan tradisional yang juga dimainkan di Kalimantan Selatan. Bapatakan adalah kata turunan dari “patak” yang berarti sembunyi di balik sesuatu. Waktu permainan lebih sering dilakukan di sore hari menjelang senja, dengan senja tersebut sebagai titik akhir permainan.

Aturan Permainan

[sunting]
  • Para pemain yang mendapatkan hak untuk bersembunyi dilarang bersembunyi di rumah masing-masing.

Cara Bermain

[sunting]
  • Diawali dengan hompimpa dan/atau suten untuk menentukan pemain yang akan menutup mata sementara yang lain akan bersembunyi.
  • Pemain yang menutup mata menghadap sesuatu seperti tiang listrik, pohon, atau dinding tertentu yang akan menjadi titik utama permainan.
  • Pemain yang menutup mata tersebut menghitung. Hitungan sendiri memiliki beberapa versi, dan dua di antaranya lebih sering digunakan dalam permainan. Versi pertama adalah menghitung dari satu sampai sepuluh dengan jeda antar angka diberikan cukup lama, dan hitungan sepuluh adalah titik sang pemain mulai mencari. Versi kedua dari hitungan adalah kelipatan lima dari lima sampai dengan seratus (5, 10, 15, 20, dst.) dengan kecepatan sedang. Hitungan seratus adalah titik sang pemain mulai mencari.
  • Jika pemain menemukan atau melihat pemain yang lain bersembunyi, dia harus kembali ke titik awal permainan dan menyebutkan nama pemain yang dia temukan di kala menepuk sesuatu di hadapannya, diakhiri dengan kata “Pau!”
  • Sementara itu, pemain yang bersembunyi dapat keluar dari persembunyiannya jika dirasa aman dan menuju titik awal permainan untuk menepuk hadapan dan menyebutkan “Pau!”
  • Permainan berakhir jika seluruh pemain ditemukan, baik yang ditemukan oleh pemain yang jaga atau yang mengucap “Pau!” saat tidak jaga.