Permainan Tradisional Kalimantan Selatan/Basasakolahan
Tampilan
Basasakolahan Basasakolahan atau Baguguran adalah sebuah permainan tradisional yang dimainkan di wilayah Kalimantan Selatan. Basasakolahan adalah kata turunan dari “sakolah” atau “sakolahan” yang berarti “sekolah” atau “sekolahan”. Hal ini dikarenakan permainan menggunakan istilah “naik kelas” layaknya dalam sekolah.
Aturan Permainan
[sunting]- Permainan dilakukan secara beregu antar dua kelompok yang masing-masing kelompok terdiri antara 4-7 orang. Permainan lebih sering dilakukan dengan 7 orang sehingga 1 orang ditunjuk sebagai pimpinan masing-masing regu dan 6 lainnya bermain di lapangan.
- Lapangan permainan diperlukan cukup luas dan memiliki petak-petak khusus sebagaimana terlampir dalam gambar. Petak-petak tersebut akan diisi oleh pemain di masing-masing baris.
- Permainan ini menggunakan alat permainan berupa kerikil atau kayu kecil yang akan disembunyikan pada genggaman tangan salah satu pemain di lapangan.
- Permainan ini lebih menekankan kepada kejujuran masing-masing pemain.
Cara Bermain
[sunting]- Pemimpin masing-masing regu menentukan giliran melalui suten, dengan yang memenangi suten tersebut untuk mengawali permainan terlebih dahulu sebagai penerka.
- Pemimpin permainan tim lawan berjalan di belakang barisan kelompoknya untuk menyembunyikan alat permainan pada salah satu pemain dan berkata sudah jika telah selesai berjalan di seluruh barisan.
- Kelompok penebak dapat berdiskusi ke mana tim lawan yang menyembunyikan alat permainan.
- Pemimpin kelompok penerbak pun menyebutkan nama pemain yang diduga menyembunyikan alat permainan.
- Jika bukan pemain yang disebutkan sebagai orang yang menyembunyikan alat permainan, maka pemain yang memiliki alat permainan sesungguhnya dapat maju satu petak.
- Jika ternyata memang itu pemainnya, maka dia tetap dalam petak tersebut.
- Proses menyembunyikan alat permainan dan menebak dilakukan secara bergiliran.
- Kelompok yang dinyatakan sebagai pemenang adalah yang seluruh orangnya mencapai petak paling depan lebih awal.
Referensi
[sunting]- Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1980) (dalam bahasa Indonesia). Permainan Rakyat Daerah Kalimantan Selatan. hlm. 111-117.