Lompat ke isi

Permainan Tradisional Kalimantan Selatan/Batatimbulan Ilung

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Batatimbulan Ilung, Panina Sunri, atau Bacacarian Bilah di Banyu, adalah sebuah permainan tradisional yang dimainkan di wilayah Kalimantan Selatan. Batatimbulan adalah turunan dari kata “timbul” yang berarti muncul dan Ilung adalah bahasa Banjar dari tanaman eceng gondok yang dapat kita ketahui bersama bahwa tanaman tersebut mengapung di atas sungai dan akan kembali muncul ke permukaan meski ditenggelamkan. Hal ini karena permainan dilakukan di sungai dan tanaman eceng gondok adalah tanaman yang mudah untuk ditemukan.

Aturan Permainan

[sunting]
  • Permainan dilakukan di sungai dekat dengan rakit yang terletak dekat tepi sungai, disebut sebagai “batang” dengan jarak yang dibatasi paling jauh 5 meter sehingga kedalaman air masih terbilang dangkal.
  • Permainan menggunakan eceng gondok yang dihilangkan daun dan batangnya yang kemudian disebut sebagai undas.
  • Pemain yang menenggelamkan undas tidak diperbolehkan untuk turut memperebutkan undas tersebut.
  • Para pemain yang akan memperebutkan undas tidak diperbolehkan untuk terjun ke sungai dari batang sebelum undas muncul dan mengapung di sungai.
  • Jika salah satu pemain sudah mendapatkan undas, maka pemain yang lain tidak boleh merebut atau mengambil undas dari pemain tersebut.
  • Pemain yang berhasil mendapatkan undas tersebut berhak untuk menjadi pemain yang menenggelamkan undas berikutnya.

Cara Bermain

[sunting]
  • Permainan diawali dengan seluruh pemain melakukan hompimpa dan suten untuk menentukan giliran pemain.
  • Pemain yang memenangkan tahap pertama, menyelipkan undas di jari kakinya antara ibu jari dan telunjuk kemudian terjun ke dalam air untuk menenggelamkan undas tersebut dan melepaskan titiknya yang dia inginkan. Jika pemain tersebut adalah penyelam yang handal, dia dapat menyelam sampai ke dalam air yang dangkal dan melepaskan undas di dasar sungai dan muncul kembali.
  • Pemain yang telah menenggelamkan undas dan melepaskan dari kakinya diharapkan agar dapat langsung naik ke atas batang untuk mencegah tabrakan dengan pemain lain.
  • Pemain lain tentunya menunggu agar undas naik kembali ke permukaan. Jika undas sudah terlihat ke permukaan, maka pemain selain yang menenggelamkan berlomba dan terjun dari batang untuk memperebutkan dan mengambil undas tersebut.
  • Pemain yang mendapatkan undas tersebut menjadi pemain yang berhak untuk menenggelamkan undas pada giliran berikutnya.

Referensi

[sunting]