Permainan Tradisional Kepulauan Riau/Antan
Antan atau alu atau kayu sebatang merupakan salah satu permainan tradisional yang hanya terdapat di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Permainan ini saat ini sudah sangat jarang dimainkan karena permainan ini bersifat mistis dan permaian ini hanya bisa dimainkan jikalau ada seseorang yang memimpinya seperti dukun. Pemain ini dimainkan oleh orang remaja dan dewasa yang berjumlah 3 atau 4 orang.
Alat yang digunakan dalam permainan
[sunting]Peralatan yang dibutuhkan disini yaitunya antan atau yang lebih kita kenal dengan kayu penumbuk padi atau alu. Selanjutnya sebuah talam dengan beberapa kemenyan.
Aturan permainan
[sunting]Setelah semua alat telah disiapkan, para pemaian akan secara Bersama-sama memegang talam setinggi dada mereka. Selanjutnya, diatas talam tersebut diletakkan kemenyan. Kemudian dukun membakar kemenyan tersebut sembari membaca mantra. Mantra yang dibacakan disini hanya diketahui oleh sang dukum karena mantra yang sangat sakral. Setelah mantra dibacakan para pemain akan merasakan talam yang dipegang tadi akan lama kelamaan terasa berat hingga bergerak tidak tentu arah. Para pemain harus berusaha mempertahankan talam berat dan bergerak tidak tentu arah tadi agar tidak terjatuh. Jika kemudian dukun melihat para pemain sudah tidak kuat dan tidak bisa mengendalikannya lagi maka sang dukun akan membacakan mantra Kembali dan perlahan talam tadi akan ringan Kembali seperti biasa.
Waktu permainan
[sunting]Permainan yang bersifat mistis ini dapat dimainkan pada waktu siang hari ataupun di waktu sore hari.
Tempat permainan
[sunting]Permainan ini biasanya dimainkan ditempat terbuka atau lapangan terbuka.
Manfaat
[sunting]Permaian ini tentunya merupakan suatu tradisi khas yang dimiliki suatu daerah. Permainan ini sepatutnya dilestarikan hingga dapat menjadi suatu pertunjukan identik dari daerah tersebut yang nantinya bermanfaat baik itu dalam pelestarian budaya maupun dalam bidang pariwisata.