Permainan Tradisional Kepulauan Riau/Bedel

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Permainan bedel merupakan salah satu permainan tradisional yang digemari anak-anak dimasa lalu Ketika mengisi waktu libur atau waktu luang. Permainan ini menggunakan bammu yang nantinya dijadikan sebuah Meriam . Permainan ini ini sebenarnya juga terdapat didaerah lain dengan penamaan yang berbeda-beda. Permainan ini sering dimainkan oleh anak laki-laki dan juga anak remaja.

Alat yang digunakan dalam permainan[sunting]

Permainan ini memerlukan beberapa alat yang harus dpersiapkan yaitunya, parang atau gergaji untuk menebang dan memotong bambu. Besi atau pahat untunt melubangi bamboo. Lilin api atau sejenisnya, serta kayu kecil sebagai penyulut bedel nantinya.

Cara bermain[sunting]

Hal yang pertama yang harus disiapkan adalah bambu. Pemilihan bamboo harus memperhatikan ukurannya, jadi carilah bamboo yang berukuran besar. Setelah bambu ditebang maka dipotong lagi mana bagian yang akan diambil, biasanya diambil bambu tersebut sepanjang 1 hingga 2 meter. Ruas-ruas yang terdapat di dalam bamboo tersebut dilubangi dan disisihkan satu ruas yang ada pada bagian bawahnnya. Pada pangkal bagian bawah nya tersebut di lubangi atasannya dengan sedikit lobang kecil untuk menyulut api nantinya. Kemudian ujung badek tersebut di topang dengan dua buah kayu yang saling bersilangan agar bedel terlihat menyerupai sebuah Meriam. Selanjutnya disiapkan api yang terbuat dari kaleng bekas tadi yang mana bagian atas kaleng dibolongi sebagai tempat sumbu dan kaleng di isi dengan minyak tanah. Setelah peralatan cukup maka bedel di isi dengan minyak tanah. Bedel tersebut juga harus dipanaskan terlebih dahulu. Setelah bedel dirasa sudah panas maka pada bagian lobang kecil tersebut dapat disulut dengan api yang menggunakan kayu kecil. Dengan demikian maka bedel akan mengeluarkan dentuman yang cukup keras. Semakin panas bedel maka dentuman yang dihasilkan juga akan semakin keras.

Waktu permainan[sunting]

Permainan ini biasannya dimainkan pada siang hari dan bahkan ada juga dimainkan pada malam hari dibulan ramadan. Biasannya jika pada malam hari permainan ini dimainkan sesudah sholat tarweh.

Tempat permainan[sunting]

Permainan ini dimainkan ditempat yang terbuka seperti di halaman rumah atau juga di belakang rumah. Permainan ini juga tidak dianjurkan dimainkan d dekat tempat ibadah karena dapat mengganggu orang beribadah akibat bunyinya.

Manfaat[sunting]

Permainan ini dijadikan sarana hiburan oleh anak-anak terutama pada bulan Ramadhan dan mengisi waktu luang di bulan puasa. Selain itu permainan ini dapat meningkatkan kreativitas anak-anak dalam membuat suatu karya.