Permainan Tradisional Kepulauan Riau/Gasing
Gasing merupakan salah satu permainan tradisional yang dimainkan di wilayah kepulauan riau, salah satunya di Kota Batam. Permainan gasing ini juga merupakan objek pemajuan kebudayaan melayu yang diatur dalam peraturan daerah kota batam no 1 tahun 2018 tentang Pemajuan Kebudayaan Melayu. Permainan gasing biasanya lebih banyak dimainkan oleh anak laki-laki maupun remaja.
Alat yang digunakan dalam permainan
[sunting]Bahan utama dalam pembuatan gasing yaitunya ialah kayu. Diwilayah kepulauan riau terdapat beberapa jenis kayu yang dapat dijadikan Bahan dasar gasing, yaitunya: kayu stigi, kayu asam, dan kayu lebam. Kemudian dibutuhkan juga parang, gerjagi, pahat, pisau untuk menghaluskan kayu serta benang untuk memutar gasing nantinya.
Cara memainkannya
[sunting]Permainan gasing di kepulauan riau dapat dimainkan dengan 2 cara. Pertama permainan gasing adu putaran terlama. Para pemain akan memutar gasing secara bersamaan dengan masing-masing menggunakan benang sebagai alat putarnya. Tempat atau alas gasing berputar biasanya diatas kaca, selanjutnya gasing yang lama putarannya maka dialah pemenangnya. Cara kedua permainan gasing yaitunya gasing di putar di atas tanah, kemudian antara gasing yang satu dengan gasing yang lainnya akan beradu atau bertabrakan. Gasing yang berhenti berputar maka gasing tersebut dianggap kalah dan yang masih tetap berputar maka dialah pemenangnya.
Waktu permainan
[sunting]Permainan gasing ini dapat dimainkan pada waktu siang atau sore hari.
Tempat permainan
[sunting]Permainan gasing ini biasanya dimainkan di tempat yang terbuka yang memiliki permukaan datar seperti di atas tanah yang datar atau diatas kaca.
Manfaat
[sunting]Permainan gasing ini merupakan sebuah hiburan bagi masyarakat dalam mengisi waktu senggang. Namun pada saat sekarang ini gasing sudah menjadi sebuah warisan budaya dimana menjadi salah satu atraksi budaya dalam menarik kunjungan wisatawan ke Kota Batam atau ke Kepulauan Riau pada umumnya.