Lompat ke isi

Permainan Tradisional NTB/Mpaa Hola

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Permainan Mpaa Hola

Permainan Mpaa Hola adalah salah satu permainan tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. Permainan ini dapat ditemukan di Kampung Londe, Desa Matua, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Nama permainan ini berasal dari kata "Mpaa" yang berarti main dan "hola" yang berarti kejar-kejaran dalam air. Permainan ini berfungsi sebagai hiburan bagi anak-anak yang sedang mandi di sungai atau laut. Permainan ini menambah keterampilan berenang anak-anak.

Pemain[sunting]

Permainan Mpaa Hola biasanya dilakukan oleh anak laki-laki dan perempuan yang berumur antara 7 - 12 tahun dan bisa berenang. Jumlah pemainnya tida tertentu, tergantung jumlah anak yang berkumpul pada saat itu.

Aturan Permainan[sunting]

Terdapat beberapa aturan dalam permainan Mpaa Hola yaitu sebagai berikut.

  1. "Mpaa Hola" adalah permainan berkejar-kejaran dalam air. Ada dua jenis yaitu satu orang mengejar banyak orang atau satu orang dikejar oleh banyak orang. Kata "Hola" diucapkan oleh yang dikejar sebagai tanda permainan siap dimulai. Jika "satu" mengejar "banyak" maka setiap pemain yang tersentuh harus menepi sampai semua pemain kena. Bagian badan yang tersentuh menurut perjanjian, biasanya "daun telinga" atau "leher". Jika "banyak" mengejar "satu", maka setiap seorang anak bisa memegang "daun telinga" atau "leher" anak yang "jadi" mempunyai kemampuan yang lebih dari yang lain.
  2. "Mpaa Ncimi" adalah permainan menyembunyikan batu dalam air. Sebuah batu yang telah ditentukan dilempar ke dalam air oleh salah seorang diantara mereka. Siapa yang dapat menemukan batu itu, berhak melempar/menyembunyikan ke dalam air dan yang lain mencari. Jika batu dilempar, maka si pelempar boleh ikut mencari. Sedangkan jika disembunyikan dengan jalan menyelam, maka ia tidak boleh ikut mencari.
  3. "Mpaa lepi rasa" atau berebutan kampung, ada kekuatan untuk memasukkan musuh/ lawan ke dalam air. Kemudian mereka berkumpul di pinggir tebing setinggi 3 - 4 meter tingginya, masing-masing berusaha menjatuhkan lawannya ke dalam air. Siapa yang terjatuh maka dinyatakan kalah dan disoraki. Jika jatuh kedua-duanya berarti sama-sama kalah.
  4. "Mpaa taji janga", dalam permainan ini seorang anak bertindak sebagai "janga" (ayam) dan seorang menjadi pemiliknya. "Ayam" digendong di atas bahu oleh pemain yang menjadi pemilik. Oleh karena itu dalam permainan ini kedalaman air tidak lebih dari leher pemain. Permainan ini dilakukan satu lawan satu. Masing-masing ayam berusaha menjatuhkan lawannya dengan saling berkelahi dan mendorong. Kalau ayam jatuh dan terlepas dari atas bahu ke dalam air, maka ini berarti kalah.
  5. "Mpaa Tapa Londe" adalah permainan menangkap "Londe" (Bandeng) di dalam air. Dilakukan secara beregu. Beberapa orang menghadang Londe dengan jalan berdiri bergandengan tangan. Beberapa orang menjadi Londe. Anak yang menjadi Londe harus bisa melewati anak-anak yang menghadang tadi dengan cara menyelam. Sedangkan anak yang menghadang berusaha agar jangan sampai Londe bisa lewat. Londe harus berusaha melewati sela-sela tangan yang bergandengan tadi. Dalam permainan ini diperlukan kedalaman air sampai setinggi perut.

Cara Bermain[sunting]

Terdapat beberapa tahapan dalam permainan Mpaa Hola yaitu sebagai berikut.

  1. Sebelum permainan dimulai, biasanya mereka mempersiapkan diri atau menyiapkan alat-alat yang akan dipakai. Misalnya mencari batu yang akan diperebutkan dan sebagainya.
  2. Kemudian dilakukan penentuan pemain dan jika sudah siap permainan dimulai.
  3. Yang mula-mula biasa dilakukan adalah "Mpaa Hola". Kalau sudah bosan baru diganti dengan jenis yang lain.
  4. Permainan mana yang akan dimainkan tergantung persetujuan diantara mereka.
  5. Dalam permainan ini tidak ada hukuman atau hadiah.
  6. Permainan ini berakhir jika mereka sudah merasa bosan dan lelah.[1]

Referensi[sunting]

  1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1984). Permainan Rakyat Daerah Nusa Tenggara Barat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan