Permainan Tradisional Nusantara/Injit-injit Semut

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Permainan injit injit semut

Mengenal Permainan Injit-injit Semut[sunting]

“Injit-injit semut, siapa sakit naik di atas. Injit injit semut, walau sakit jangan dilepas.”

Sahabat Wiki pernah mendengar lagu ini? Sepotong bait di atas merupakan lagu daerah berasal dari Provinsi Jambi. Lagu ini terdiri dari 4 bait yang masing-masing baitnya merupakan pantun. Lagu ini menggunakan bahasa Melayu dan biasa digunakan untuk mengiringi permainan injit-injit semut. Permainan ini familiar dimainkan oleh anak-anak Melayu di tanah Sumatera maupun Kalimantan.[1]

Cara Bermain[sunting]

Pada permainan ini, tangan setiap pemain disusun ke atas. Kemudian, tangan yang berada di atas mencubit tangan yang ada di bawahnya. Saat lagu selesai, tangan yang berada di paling bawah akan naik ke paling atas. Di saat tersebut, ia akhirnya lepas dari cubitan dan berkesempatan untuk mencubit tangan lain. Tidak ada pemenang dalam permainan ini dan permainan bisa berlangsung selama apapun.

Dari permainan sederhana ini, terdapat nilai yang sangat penting yaitu tentang emotional quotient. Emotional quotient adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, dan mengelola emosi dirinya sendiri dan lingkungan di sekitarnya. Saat bermain injit-injit semut, biasanya seseorang akan merasa senang ketika berada di posisi paling bawah karena tidak lama lagi ia akan pindah ke posisi paling atas. Saat berada di atas, ia akan mengerahkan tenaganya untuk mencubit pemain lainnya. Turun ke posisi kedua dari atas, ia akan mencubit dan juga menerima cubitan. Begitu seterusnya sampai ia kembali berada di bawah. Melalui permainan ini seseorang akan belajar bahwa saat kita menyakiti orang lain, sebenarnya yang sakit adalah diri kita sendiri.[2]

Referensi[sunting]

  1. Bastian, A., Suharni, & Novitasari, Y. (2019). Permainan Tradisional Berbasis Budaya Melayu dalam Pengembangan Karakter Anak. Atfaluna: Journal of Islamic Early Childhood Education, 2(2), 53-56. https://doi.org/10.32505/atfaluna.v2i2.974
  2. https://bobo.grid.id/read/08678884/injit-injit-semut-lagu-daerah-yang-dijadikan-permainan?page=all