Permainan Tradisional Provinsi Kalimantan Selatan

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Permainan Tradisional Provinsi Kalimantan Selatan[sunting]

Buku katalog permainan tradisional provinsi Kalimantan Selatan ini merupakan buku katalog permainan tradisional untuk proyek Yuwana. Kategori jenis-jenis permainan dalam buku katalog ini berdasarkan daerah yaitu Kalimantan Selatan.

Sekilas tentang Provinsi Kalimantan Selatan[sunting]

Provinsi Kalimantan Selatan adalah sebuah provinsi di Pulau Kalimantan, Indonesia. Ibu kota provinsi Kalimantan Selatan adalah Banjarbaru sejak 16 Maret 2022. Sebelumnya Ibu kota provinsi Kalimantan Selatan adalah Banjarmasin. Luas provinsi Kalimantan Selatan yaitu 38.744 km2 dengan populasi penduduk berjumlah 4,30 juta jiwa.

Jenis- Jenis Permainan[sunting]

Ilustrasi permainan pingsut

Permainan Pingsut[sunting]

Pingsut, pinsut atau siun merupakan permainan mengeluarkan jari antara dua orang permain. Di Nusantara, permainan ini dikenal dengan permainan suit. Sewaktu saya masih anak-anak (1995), saya dan teman-teman sering memainkan permainan ini. Pingsut sesekali dijadikan sebagai permainan untuk bersenang-senang saja. Pingsut lebih sering kami lakukan untuk mengawali suatu permainan. Pemain yang menang pingsut akan memulai permainan lebih dahulu. Tujuan permainan ini adalah untuk memudahkan para pemain menentukan siapa yang akan memulai permainan lebih dulu.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini dilakukan oleh dua orang.
  2. Jari yang boleh dikeluarkan yaitu jari kelingking, telunjuk, atau ibu jari.
  3. Pemain harus mengeluarkan jari secara serentak agar tidak ada kecurangan.
  4. Apabila jari telunjuk bertemu ibu jari, maka yang menang adalah ibu jari.
  5. Apabila ibu jari bertemu dengan kelingking, maka yang menang adalah kelingking.
  6. Apabila telunjuk bertemu dengan kelingking, yang menang adalah telunjuk.
  7. Apabila ibu jari bertemu ibu jari, permainan dianggap seri dan harus diulang kembali. Demikian juga apabila kelingking bertemu kelingking atau telunjuk bertemu telunjuk.

Cara bermain[sunting]

  1. Dua orang pemain saling berhadap-hadapan.
  2. Masing-masing pemain akan mengeluarkan salah satu jari sesuai keinginan.
Ilustrasi permainan hompimpah

Permainan Hompimpah[sunting]

Hompimpah merupakan permainan yang dilakukan untuk mengawali berbagai permainan lainnya. Tujuan permainan ini adalah untuk memudahkan para pemain menentukan siapa yang akan memulai permainan lebih dulu.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan dilakukan tiga orang atau lebih.
  2. Saat permainan dilakukan, masing-masing pemain hanya boleh menyorongkan satu tangan.
  3. Telapak tangan dinamai dengan warna putih.
  4. Punggung tangan dinamai dengan warna hitam.
  5. Warna yang paling sedikit antara telapak tangan dan punggung tangan akan menjadi pemenang.
  6. Para pemain harus melakukan permainan serentak. Jika ada yang terlambat atau terlalu cepat, permainan harus diulang kembali.

Cara bermain[sunting]

  1. Para pemain bisa berdiri atau duduk melingkar.
  2. Masing-masing anak akan menyorongkan satu tangan sambil mengibas-kibaskan tangannya. sambil mengucapkan “hompimpah alaium gambreng”. Lalu para pemain membolak-balikkan tangannya
  3. Pada permainan ini pemain bisa membalikkan tangannya atau tidak. Apabila pemain membalikkan tangannya maka telapak tangannya yang terlihat. Sebaliknya, apabila pemain tidak membalikkan tangannya, maka punggung tangannya yang terlihat.
Ilustrasi permainan ampar-ampar pisang

Permainan Ampar-Ampar Pisang[sunting]

Permainan ampar-ampar pisang merupakan permainan tradisional yang dimainkan sambil menyanyikan lagu daerah Kalimantan Selatan yang berjudul Ampar-Ampar Pisang. Permainan ini biasanya dimainkan anak dari usia 5 – 12 tahun, baik laki-laki maupun perempuan. Permainan ini masih dimainkan hingga saat ini. Saat saya duduk di bangku sekolah dasar (1995), saya sering memainkan permainan ini di rumah.

Lirik[sunting]

Berikut Lirik lagu ampar-ampar pisang yang dinyanyikan pada permainan ampar-ampar pisang. Pada lirik saya sertakan artinya agar mudah dipahami.

Ampar-ampar pisang (Hampar-hampar pisang)

Pisangku balum masak (Pisangku belum matang)

Masak sabigi dihurung bari-bari (Matang satu buah dikerubungi lalat buah)

Masak sabigi dihurung bari-bari (Matang satu buah dikerubungi lalat buah)

Manggalepak manggalepok, patah kayu bengkok (Manggalepak manggalepok (bunyi kayu patah) patah kayu bengkok)

Bengkok dimakan api, apinya cangcurupan (Kayu bengkok dibakar api, apinya nyala padam nyala)

Bengkok dimakan api, apinya cangcurupan (Kayu bengkok dibakar api, apinya nyala padam nyala)

Nang mana batis kutung dikitip bidawang (Yang mana kaki buntung digigit bulus)

Nang mana batis kutung dikitip bidawang (Yang mana kaki buntung digigit bulus)

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini dapat dimainkan oleh dua orang anak atau lebih.
  2. Permainan dilakukan dengan duduk selonjor.
  3. Permainan ini dapat dilakukan di rumah, teras atau tempat lainnya yang bisa untuk duduk selonjor.
  4. Pemain yang kakinya ditepuk bertepatan dengan lirik terakhir lagu, maka harus menekuk salah satu kakinya.
  5. Kaki yang sudah ditekuk tidak ditepuk lagi.

Cara bermain[sunting]

  1. Para pemain duduk berbaris memanjang dengan kaki selonjor.
  2. Para pemain menyanyikan lagu daerah Kalimantan Selatan yang berjudul Ampar-Ampar Pisang sambil menepuk kaki mereka secara bergantian, dari pemain pertama sampai terakhir.
  3. Pemain yang kakinya ditepuk bertepatan dengan lirik terakhir lagu, maka harus menekuk salah satu kakinya.
  4. Kemudian lagu dinyanyikan lagi dari awal sambil menepuk kaki pemain yang masih diselonjorkan. Hal ini dilakukan sampai semua kaki pemain ditekuk semua.
Sketsa permainan babulanan

Permainan Babulanan[sunting]

Permainan babulanan merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan yang menggunakan lingkaran. Babulanan artinya bermain bulan-bulanan (bukan bulan sebenarnya). Saat saya masih duduk di bangku SD (1995), permainan babulanan sering dimainkan saat jam istirahat sekolah. Umumnya, permainan ini dimainkan anak-anak perempuan. Usia anak yang melakukan permainan ini antara 7-12 tahun.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan dimainkan paling sedikit tiga orang atau lebih.
  2. Permainan dilakukan di tanah lapang.
  3. Sebelum permainan dimulai para pemain melakukan hompipah.
  4. Satu orang pemain yang kalah hompipah akan jadi dan harus berjaga di luar garis lingkaran.
  5. Kaki pemain yang jadi tidak boleh melewati garis lingkaran saat ingin menyentuh pemain yang berada di dalam lingkaran.
  6. Tangan pemain yang jadi boleh diulurkan masuk ke dalam lingkaran
  7. Pemain akan jadi, jika terkena tangan pemain yang jadi.
  8. Pemain yang keluar dari garis lingkaran akan jadi.
  9. Pemain akan jadi, jika tertinggal sendirian pada lingkaran rumah.

Cara bermain[sunting]

  1. Para pemain membuat lingkaran dengan menggaris tanah menggunakan ujung ranting. Ukuran lingkaran disesuaikan dengan jumlah pemain. Semakin banyak jumlah pemain, maka lingkaran dibuat lebih besar.
  2. Ada dua buah lingkaran yang dibuat secara terpisah dengan posisi sejajar. Kemudian antara lingkaran pertama dan kedua diberi dua buah garis, sehingga kedua lingkaran jadi terhubung. Salah satu lingkaran dinamakan rumah. Sedangkan, lingkaran lainnya dinamakan dapur. Garis penghubung antara lingkaran rumah dan dapur dinamakan jembatan.
  3. Pemain yang jadi akan berjaga di luar garis lingkaran.
  4. Para pemain harus berpindah dari lingkaran rumah ke lingkaran dapur melewati jembatan.
  5. Pemain yang jadi akan mengejar dan berusaha menyentuh para pemain yang berusaha berpindah ke lingkaran dapur.

Permainan Babutaan[sunting]

Permainan babutaan atau bebutaan merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan yang dimainkan dengan menutup mata. Pada tahun 1995an, saya dan teman-teman sering memainkan permainan ini di lapangan sekolah atau di halaman rumah. Di lain waktu terkadang saya dan teman-teman memainkannya di dalam rumah.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini dimainkan paling sedikit oleh tiga orang.
  2. Permainan dilakukan di tanah lapang atau di ruangan yang lapang.
  3. Sebelum permainan dimulai para pemain melakukan hompipah.
  4. Satu orang pemain yang kalah hompipah akan jadi.
  5. Para pemain tidak boleh keluar dari garis lingkaran.
  6. Pemain yang jadi akan diingatkan oleh pemain yang lainnya apabila keluar dari garis lingkaran.

Cara bermain[sunting]

  1. Para pemain membuat lingkaran besar berdiameter sekitar 2-3 meter tergantung jumlah pemain.
  2. Satu orang pemain yang kalah hompipah akan jadi. Pemain yang jadi harus menutup matanya. Lalu, menangkap pemain lainnya dan menebak namanya. Pemain yang jadi akan digantikan pemain lainnya, jika berhasil menebak nama pemain yang ditangkapnya.
Sketsa permainan badaku

Permainan Badaku[sunting]

Permainan badaku atau bedaku merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan yang menggunakan biji daku.  Biji daku yang digunakan bisa berupa batu kecil. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Saya dan teman teman lebih sering memainkan mainan ini ketika berada di rumah.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini dimainkan oleh dua orang.
  2. Sebelum permainan dimulai pemain melakukan pingsut. Pemain yang menang akan memulai permainan terlebih dahulu.
  3. Pemain berhenti bermain apabila biji daku terakhir di tangannya jatuh pada lingkaran yang kosong atau pada lingkaran tempatnya mengumpulkan biji daku.
  4. Setiap pemain memiliki tiga buah lingkaran, yang terdiri atas dua buah lingkaran berisi biji daku dan satu buah lingkaran kosong.
  5. Masing-masing pemain akan mengumpulkan biji daku pada lingkaran kosong.
  6. Biji daku yang mengisi tiap lingkaran bisa berjumlah sepuluh buah atau lebih, tergantung kesepakatan para pemain.
  7. Pemain yang memperoleh biji daku lebih banyak saat permainan berakhir, maka dia dianggap menang. Dan pemain tersebut yang akan memulai permainan lebih dahulu, jika permainan dilanjutkan kembali.

Cara bermain[sunting]

  1. Para pemain membuat lingkaran dengan kapur untuk tempat biji daku.
  2. Pemain pertama akan mengambil semua biji daku dari satu lingkaran bagiannya..mengambil semua biji daku dari lingkaran daku.
  3. Pemain akan menjatuhkan biji daku pada tiap lingkaran, kecuali lingkaran tempat lawan mengumpulkan biji daku.
Ilustrasi permainan bakujuran

Permainan Bakujuran[sunting]

Permainan bakujuran atau bekujuran merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan yang menggunakan sebuah kertas yang diberi garis. Bakujuran berasal dari kata kujur artinya lurus. Permainan ini bisa dimainkan anak-anak dan remaja, baik laki-laki maupun perempuan. Saya dan teman-teman memainkan permainan ini sampai di bangku sekolah menengah. Saat permainan ini berlangsung, biasanya teman-teman lainnya akan ikut menonton sembari menyemangati.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini dimainkan oleh dua orang.
  2. Permainan ini dapat dilakukan di tempat yang datar seperti di atas meja atau lantai.
  3. Setiap pemain memiliki tiga buah bulatan kertas untuk dimainkan di atas gambar.
  4. Sebelum permainan dimulai, pemain terlebih dahulu melakukan pingsut.
  5. Saat giliran memindahkan bulatan kertas, pemain tidak boleh berpikir terlalu lama.
  6. Pemain dianggap menang jika tiga bulatan kertasnya berada pada satu garis yang lurus.

Cara bermain[sunting]

  1. Para pemain membuat gambar pada selembar kertas. Gambar yang dibuat berbentuk persegi, lalu dibuat garis lagi dari satu sudut dalam persegi dihubungkan ke sudut lain secara bersilangan. Kemudian dibuat satu garis vertikal yang membagi persegi menjadi dua bagian. Kemudian dibuat satu garis horizontal yang membagi persegi menjadi dua bagian. Lalu buat titik-titik pada tiap ujung garis. Setelah selesai membuat gambar, selanjutnya dibuat bulatan kecil dari kertas sebanyak enam buah.
  2. Dua pemain duduk berhadapan dengan gambar diletakkan di antara keduanya.
  3. Pemain yang menang pingsut akan memindahkan bulatan kertas terlebih dahulu.
  4. Kedua pemain secara bergantian memindahkan bulatan kertasnya sampai permainan dianggap selesai.
Ilustrasi alat balogo berupa logo dan campa

[sunting]

Permainan balogo merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan yang menggunakan logo. Logo terbuat dari tempurung atau kayu. Bentuk logo bermacam-macam seperti gegatas (bentuk seperti layang-layang), segitiga, bulus, dan penyu. Permainan balogo menggunakan pemukul logo yang disebut campa/ penapak. Permainan balogo umumnya dimainkan laki-laki baik anak-anak, remaja hingga dewasa. Permainan balogo sangat populer di Kalimantan Selatan. Permainan ini juga dilombakan berupa festival balogo di Kalimantan Selatan.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini dapat dimainkan perorangan atau kelompok.
  2. Permainan ini dimainkan di tanah lapang.
  3. Sebelum permainan dimulai dilakukan pingsut.
  4. Jika permainan dilakukan berkelompok, maka tiap kelompok diwakili oleh satu pemain untuk pingsut.
  5. Pemain yang menang pingsut akan menjadi pemain pertama. Sementara pemain yang kalah harus memasang logo (jadi).
  6. Pemain dianggap menang jika logo yang dibidiknya roboh.

Cara bermain[sunting]

  1. Para pemain membuat garis untuk dijadikan tempat pemain membidik logo lawan.
  2. Pemain yang jadi akan memasang logo (meletakkan logo dengan posisi berdiri). Logo dipasang dengan jarak tertentu dari garis tempat pemain membidik.
  3. Pemain pertama memukul logonya dengan campa untuk membidik logo lawan.

Permainan Bepatakan[sunting]

Bepatakan atau bapatakan merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan berupa menyembunyikan dan mencari indas di dalam tanah. Bepatakan berasal dari kata patak artinya membenamkan atau mengubur dalam tanah. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak perempuan. Saat saya masih duduk di bangku SD, saya dan teman-teman sering memainkan permainan ini di pekarangan sekolah.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini dimainkan oleh dua orang.
  2. Permainan bisa dilakukan di tanah pekarangan.
  3. Para pemain melakukan pingsut sebelum permainan dimulai.
  4. Pemain yang menang pingsut akan menyiman indasnya dalam tanah lebih dulu.
  5. Saat pemain menyimpan indas, maka lawan pemain harus membelakanginya agar tidak bisa melihat di mana indas disimpan.
  6. Pemain yang berperan sebagai pencari indas hanya boleh mencongkel tanah di tiga titik yang berbeda.
  7. Jika pemain pencari indas berhasil menemukan indas, maka pemain tersebut akan mendapat giliran menyimpan indas.

Cara bermain[sunting]

  1. Para pemain membuat lingkaran atau persegi untuk lokasi bepatakan dengan menggaris tanah.  Ukuran lokasi bepatakan disesuaikan dengan keinginan para pemain. Namun, biasanya ukurannya tidak terlalu besar. Pada lokasi berbentuk lingkaran, diameternya berukuran sekitar 25 cm. Sedangkan, pada bentuk persegi panjang sisinya berukuran sekitar 25 cm.
  2. Pemain pertama membenamkan indas ke dalam tanah di lokasi bepatakan. Indas bisa berupa kerikil, ranting, atau daun seukuran setengah butir beras. Setelah selesai membenamkan indas, tanah di sekitar indas dirapikan seolah-olah tidak pernah digali.
  3. Setelah pemain pertama selesai menyimpan indas, maka lawan mainnya akan mencari indas. Pemain yang mencari indas akan mencongkel tanah yang dianggapnya menimbun indas. Pemain tersebut bisa menggunakan lidi atau ranting kecil untuk mencongkel tanah.
Ilustrasi anak yang sedang bermain permainan besembunyian

Permainan Besembunyian[sunting]

Permainan besembunyian, basambunyian atau betabunan merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan yang dilakukan dengan bersembunyi. Tahun 1997an, saya dan teman-teman sering memainkan ini saat jam istirahat pelajaran.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini dimainkan oleh tiga orang atau lebih.
  2. Permainan dilakukan di tempat yang lapang.
  3. Permainan diawali dengan hompipah.
  4. Satu orang pemain yang kalah hompipah akan jadi.
  5. Para pemain menentukan satu tempat untuk pal berupa sebuah pohon atau dinding bangunan.

Cara bermain[sunting]

  1. Pemain yang jadi akan berdiri di tempat pal sambil menutup wajahnya ketika pemain yang lainnya pergi bersembunyi.
  2. Pemain yang jadi akan menghitung 1 sampai 10. Lalu mencari para pemain yang bersembunyi.
  3. Saat menemukan pemain yang bersembunyi, pemain yang jadi harus menyebut nama pemain tersebut. Lalu pemain yang jadi, berlari ke tempat pal dan menyentuhnya sembari mengucapkan “pal”. Begitu pula pemain yang disebut namanya akan berlari dan melakukan hal yang sama dengan pemain yang jadi.
  4. Pemain dianggap mati dalam permainan, jika pemain yang jadi menemukannya bersembunyi. Lalu pemain yang jadi tersebut menyebut namanya dan berhasil menyentuh tempat pal lebih dulu. Sebaliknya, pemain dianggap tidak mati dalam permainan, jika pemain bisa menyentuh tempat pal lebih dulu daripada pemain yang jadi.
  5. Saat semua pemain sudah ditemukan, pemain yang jadi akan menghitung jumlah pemain yang dianggap mati. Hal ini dilakukan agar pemain yang jadi bisa menentukan rentang angka yang akan disebutnya nanti.
  6. Para pemain yang dianggap mati akan berbaris di belakang pemain yang jadi. Sementara, pemain yang dianggap tidak mati dalam permainan tidak perlu ikut berbaris. Setelah itu, pemain yang jadi akan menyebut sebuah angka. Pemain yang berbaris dan berada pada urutan angka yang disebut akan jadi.
Ilustrasi permainan cuk-cuk bimbi

Permainan Cuk-Cuk Bimbi[sunting]

Permainan cuk-cuk bimbi merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan berupa permainan tebak-menebak yang disertai dengan nyanyian pantun cuk-cuk bimbi. Kata cuk merupakan kependekan dari kata cucuk yang artinya tusuk. Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak-anak usia 7- 12 tahun. Saya dan teman-teman terkadang bermain permainan ini di pekarangan rumah.

Pantun[sunting]

Berikut pantun cuk-cuk bimbi beserta artinya:

Cuk-cuk bimbi (Cuk-cuk bimbi)

Bimbi daun sarunai (Bimbi daun sarunai)

Tacucuk takulibi (Tertusuk cibir)

Muhanya kaya panai (Wajahnya seperti cobek)

Sagincul liu - liu, sagincul liu – liu (Sagincul liu - liu, sagincul liu – liu)

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini dimainkan oleh tiga orang pemain atau lebih.
  2. Permainan ini menggunakan satu indas. Indas bisa berupa biji, batu kecil atau bulatan kecil kertas.
  3. Permainan diawali dengan melakukan hompimpah.
  4. Satu orang pemain yang kalah hompimpah akan jadi.
  5. Pemain yang jadi harus menebak di tangan siapa indas berada. Jika tebakannya benar maka pemain yang menyimpan indas akan menggantikan posisinya berada di tengah lingkaran (jadi).
  6. Pemain yang jadi harus menutup wajah dan merundukkan badannya saat pemain lainnya menyembunyikan indas.
  7. Permainan ini bisa dimainkan dengan berdiri atau duduk melingkar.

Cara bermain[sunting]

  1. Saat permainan dilakukan, para pemain akan berdiri atau duduk melingkar.
  2. Pemain yang jadi berada di tengah lingkaran. Pemain tersebut harus menutup wajah dan merundukkan badannya. Sementara, para pemain lainnya menadahkan tangan di atas punggung anak yang merunduk.
  3. Salah satu pemain yang duduk melingkar akan menguncupkan salah satu tangannya yang berisi indas. Lalu, menggerakkan tangannya seperti gerakan mengambil sesuatu pada setiap tangan pemain yang tertadah. Hal tersebut dilakukan sambil menyanyikan pantun cuk-cuk bimbi. Sebelum pantun yang dinyanyikan berakhir, pemain yang memegang indas akan meletakkan indas pada tangan salah satu pemain yang dikehendakinya.  Setelah itu, semua pemain akan mengepalkan tangannya. Pada larik sagincul liu - liu, sagincul liu – liu, tangan yang terkepal digerakkan berputar di depan dada.
  4. Saat lagu berakhir, pemain yang jadi akan duduk kembali. Lalu akan menebak di tangan siapa indas berada. Pemain tersebut menebak dengan cara menyentuh tangan pemain lain yang dianggap menyimpan indas. Jika tebakannya benar, maka pemain yang menyimpan indas yang akan menggantikan posisinya berada di tengah lingkaran. Namun, jika tebakannya salah, maka pemain tersebut kembali jadi. Permainan dilakukkan kembali seperti awal.
Ilustrasi kabuwaw

Permainan Kabuwaw[sunting]

Permainan ini merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan yang menggunakan buah kabuwaw yang sudah dijemur atau kering. Permainan ini umumnya dimainkan anak laki-laki. Buah kabuwaw yang digunakan biasanya seukuran telur puyuh. Buah kabuwaw berbentuk bulat. Buah ini bisa digunakan layaknya kelereng.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini bisa dimainkan oleh dua orang atau lebih.
  2. Permainan ini dilakukan di tanah lapang.
  3. Para pemain harus melemparkan kabuwaw secara serempak ke arah lubang.
  4. Urutan para pemain untuk memasukkan kabuwaw ke dalam lubang ditentukan jauh dekatnya kabuwaw dengan lubang. Pemain yang kabuwawnya paling dekat dengan lubang jadi pemain pertama memasukkan kabuwaw ke dalam lubang.
  5. Pemain harus memasukkan kabuwaw ke dalam lubang terlebih dahulu, baru boleh membidik kabuwaw lain. Memasukkan kabuwaw ke dalam lubang hanya perlu dilakukan satu kali.
  6. Jika pemain berhasil memasukkan kabuwaw ke dalam lubang, maka pemain dapat 1 poin.
  7. Jika pemain berhasil mengenai kabuwaw lawan saat membidik, maka pemain dapat 1 poin.
  8. Jika pemain berhasil memasukkan kabuwaw ke dalam lubang dari garis lurus (awal permainan) maka pemain mendapatkan 9 poin dan menjadi pemain pertama.
  9. Permainan dilakukan sampai poin yang dikumpulkan berjumlah 10.

Cara bermain[sunting]

  1. Para pemain membuat satu lubang di tanah.
  2. Para pemain membuat sebuah garis lurus di tanah menghadap ke arah lubang.
  3. Para pemain berdiri pada garis lurus, lalu masing-masing pemain melemparkan kabuwawnya ke arah lubang.
  4. Pemain pertama memasukan kabuwaw ke dalam lubang. Kemudian, pemain tersebut mengeluarkan kabuwaw dari lubang lalu membidik kabuwaw lain.

Permainan Saman-Saman[sunting]

Permainan saman-saman, intingan, atau badamprak merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan dengan cara melompat dengan satu kaki (beinting). Permainan ini menggunakan indas berupa batu seukuran koin yang dipipihkan. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan. Saya dan teman-teman sering memainkan permainan ini di lapangan sekolah atau di halaman rumah. Ada dua bentuk permainan saman-saman yang sering dimainkan, yaitu bentuk kotak rumah dan kotak-kotak. Aturan dan cara bermain pada kedua bentuk permainan saman-saman ini ada perbedaan.

Sketsa saman-saman bentuk rumah

Saman-saman berbentuk kotak rumah[sunting]

Aturan permainan[sunting]
  1. Pemain ada dua orang atau lebih.
  2. Permainan ini dapat dimainkan di lapangan atau halaman.
  3. Sebelum permainan dimulai, dilakukan hompipah jika pemain lebih dari dua orang. Jika pemain hanya dua orang, maka dilakukan pingsut.
  4. Pemain yang menginjak garis dianggap mati dalam permainan.
  5. Pemain harus melompat melewati kotak di mana indas berada.
  6. Pemain melompat dengan satu kaki pada kotak yang tidak terdapat indas.
  7. Jika indas yang dilemparkan keluar garis, maka dianggap mati dalam permainan.
  8. Pemain boleh menginjakkan kedua kakinya pada kotak yang jadi rumahnya.
  9. Pemain tidak boleh menginjak rumah lawan mainnya.
  10. Jika indas dilemparkan ke atas (saat tanganan) tidak berhasil disambut dengan punggung tangan, maka pemain dianggap mati dalam permainan.
  11. Jika indas di tangan pemain terjatuh, maka pemain dianggap mati dalam permainan.
  12. Jika indas di kaki pemain terjatuh, maka pemain dianggap mati dalam permainan.
  13. Untuk mendapatkan rumah, pemain harus menutup matanya ketika melewati setiap kotak sambil mengucapkan “ot kah”. Jika pemain menginjak garis saat menutup mata, maka lawan mainnya yang lain akan mengucapkan “ot” yang berarti keluar dari garis.
  14. Pemain boleh menginjakkan kedua kakinya pada tiap kotak saman-saman saat matanya ditutup.
Cara bermain[sunting]
  1. Para pemain mebuat garis membentuk rumah dengan menggores tanah menggunakan ujung ranting.
  2. Pemain  yang menang pingsut atau hompipah akan memulai permainan terlebih dahulu.
  3. Pemain itu melempar indasnya ke kotak terdekat atau kotak pertama. Pemain akan melompat melewati kotak di mana indas berada. Pemain harus mengambil indas sebelum melompat keluar dari kotak saman-saman.
  4. Setelah semua kotak dilewati lemparan indas, permainan dilanjutkan meletakkan batu di tangan yang dikenal dengan tanganan.
  5. Tanganan dilakukan dengan cara meletakkan indas di atas telapak tangan, lalu dilemparkan ke atas. Selanjutnya, indas tadi disambut dengan punggung tangan. Pemain akan melompat dengan satu kaki di kotak sembari membawa indas di tangannya. Indas di tangan dijaga jangan sampai terjatuh.
  6. Setelah tanganan, tahap permainan selanjutnya yaitu meletakkan indas di kaki. Pemain akan melompat dengan satu kaki di kotak sembari membawa indas di kaki lainnya. Indas di kaki dijaga jangan sampai terjatuh. Di setiap kotak di mana pemain melompat dengan satu kaki, kaki yang membawa indas digoyang-goyangkan sebentar.
  7. Setelah menyelesaikan permainan dengan membawa indas di kaki, pemain dapat melanjutkan pada tahap mendapatkan rumah.
  8. Untuk mendapatkan rumah, pemain harus menutup matanya ketika melewati setiap kotak sambil mengucapkan “ot kah”. Jika pemain menginjak garis maka lawan mainnya yang lain akan mengucapkan “ot” yang berarti keluar dari garis. Pemain berhasil mendapatkan rumah jika berhasil melewati semua kotak saman-saman tanpa menginjak garis.
Sketsa saman-saman bentuk kotak

Saman-saman berbentuk kotak-kotak persegi[sunting]

Aturan permainan[sunting]
  1. Pemain ada dua orang atau lebih.
  2. Permainan ini dapat dimainkan di lapangan atau halaman.
  3. Sebelum permainan dimulai, dilakukan hompipah jika pemain lebih dari dua orang. Jika pemain hanya dua orang, maka dilakukan pingsut.
  4. Pemain yang menginjak garis dianggap mati dalam permainan.
  5. Pemain harus melompat melewati kotak di mana indas berada.
  6. emain melompat dengan satu kaki pada kotak yang tidak terdapat indas.
  7. Pada gunungan kedua kaki boleh dijejakkan.
  8. Jika indas yang dilemparkan keluar garis, maka dianggap mati dalam permainan.
  9. Pemain boleh menginjakkan kedua kakinya pada kotak yang jadi rumahnya.
  10. Pemain tidak boleh menginjak rumah lawan mainnya.
  11. Jika indas dilemparkan ke atas (saat tanganan) tidak berhasil disambut dengan punggung tangan, maka pemain dianggap mati dalam permainan.
  12. Jika indas di tangan pemain terjatuh, maka pemain dianggap mati dalam permainan.
  13. Jika indas di kaki pemain terjatuh, maka pemain dianggap mati dalam permainan.
  14. Jika indas terjatuh dalam kotak saat pemain melemparkan indas untuk mendapatkan rumah, maka pemain mendapatkan rumah. Sebaliknya jika indas keluar dari garis maka pemain tidak mendapatkan rumah. Dan permainan dilanjutkan pemain lainnya.
  15. Jika indas terjatuh dalam kotak yang sudah menjadi rumah pemain, maka pemain akan mengulang lemparan indasnya.
Cara bermain[sunting]
  1. Para pemain mebuat garis membentuk persegi dengan menggores tanah menggunakan ujung ranting.
  2. Pemain  yang menang pingsut atau hompipah akan memulai permainan terlebih dahulu.
  3. Pemain itu melempar indasnya ke kotak terdekat atau kotak pertama. Pemain akan melompat melewati kotak di mana indas berada.
  4. Pemain harus mengambil indas sebelum melompat keluar dari kotak saman-saman.
  5. Setelah semua kotak dilewati lemparan indas, permainan dilanjutkan meletakkan batu di tangan yang dikenal dengan tanganan.
  6. Tanganan dilakukan dengan cara meletakkan indas di atas telapak tangan, lalu dilemparkan ke atas. Selanjutnya, indas tadi disambut dengan punggung tangan. Pemain akan melompat dengan satu kaki di kotak sembari membawa indas di tangannya. Indas di tangan dijaga jangan sampai terjatuh.
  7. Setelah tanganan, tahap permainan selanjutnya yaitu meletakkan indas di kaki. Pemain akan melompat dengan satu kaki di kotak sembari membawa indas di kaki lainnya. Indas di kaki dijaga jangan sampai terjatuh. Di setiap kotak di mana pemain melompat dengan satu kaki, kaki yang membawa indas digoyang-goyangkan sebentar.
  8. Setelah menyelesaikan permainan dengan membawa indas di kaki, pemain dapat melanjutkan pada tahap mendapatkan rumah.
  9. Untuk mendapatkan rumah maka pemain berdiri membelakangi kotak saman-saman. Lalu, melemparkan indas ke arah belakang badannya. Jika indas terjatuh dalam kotak maka pemain mendapatkan rumah. Sebaliknya jika indas keluar dari garis maka pemain tidak mendapatkan rumah. Dan permainan dilanjutkan pemain lainnya.

Permainan Sepak Kaleng[sunting]

Permainan ini merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan yang menggunakan kaleng.

Aturan permainan[sunting]

  1. Permainan ini dimainkan oleh tiga orang atau lebih.
  2. Permainan dilakukan di tempat yang lapang.
  3. Permainan diawali dengan hompipah.
  4. Satu orang pemain yang kalah hompipah akan jadi.
  5. Para pemain menentukan satu tempat lapang untuk meletakkan tumpukan kaleng.

Cara bermain[sunting]

  1. Pemain yang jadi akan menyusun kaleng dengan cara menumpuk kaleng satu di atas kaleng lainnya. Sementara, pemain yang lain berlari untuk mencari persembunyian.
  2. Pemain yang jadi akan mencari para pemain yang bersembunyi ketika selesai menyusun kaleng.
  3. Saat menemukan pemain yang bersembunyi, pemain yang jadi harus menyebut nama pemain tersebut. Lalu pemain yang jadi, berlari menuju tumpukan kaleng lantas menyepaknya. Begitu pula pemain yang disebut namanya akan berlari dan melakukan hal yang sama dengan pemain yang jadi.
  4. Pemain dianggap mati dalam permainan, jika pemain yang jadi menemukannya bersembunyi. Lalu pemain yang jadi tersebut menyebut namanya dan berhasil menyepak kaleng lebih dulu. Sebaliknya, pemain dianggap tidak mati dalam permainan, jika pemain bisa menyepak kaleng lebih dulu daripada pemain yang jadi.
  5. Saat semua pemain sudah ditemukan, pemain yang jadi akan menghitung jumlah pemain yang dianggap mati. Hal ini dilakukan agar pemain yang jadi bisa menentukan rentang angka yang akan disebutnya nanti.
  6. Para pemain yang dianggap mati akan berbaris di belakang pemain yang jadi. Sementara, pemain yang dianggap tidak mati dalam permainan tidak perlu ikut berbaris. Setelah itu, pemain yang jadi akan menyebut sebuah angka. Pemain yang berbaris dan berada pada urutan angka yang disebut akan jadi.

Permainan Sihi[sunting]

Permainan sihi atau basihi merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan yang menggunakan cangkang sihi (umang-umang). Permainan ini umumnya dimainkan oleh anak perempuan. Saya dan teman-teman sangat menggemari permainan ini. Permainan ini ada yang menggunakan bola kasti, ada pula yang tidak menggunakan bola kasti.

Permainan sihi tanpa bola kasti[sunting]

Aturan permainan[sunting]
  1. Permainan ini dapat dimainkan oleh dua orang atau lebih.
  2. Permainan ini bisa dimainkan di lantai.
  3. Permainan ini menggunakan enam buah sihi.
  4. Tahap permainan yaitu pertama sihi yang diambil dari lantai satu satu, lalu dua dua, kemudian tiga tiga, lalu empat, lima. Tahap selanjutnya yaitu rangkuman, bukaan dan tutupan, lalu buka tutup.
  5. Pada permainan saat tahap bukaan, tutupan dan buka tutup, maka mata pemain harus ditutup.
Cara bermain[sunting]
  1. Pemain menggenggam sihi dengan tangan kanan. Kemudian, sihi dalam genggaman diletakkan di lantai.
  2. Pemain mengambil dua buah sihi dari lantai dengan tangan kanan. Kemudian sihi dilemparkan ke atas. Satu buah sihi disambut tangan kiri. Tangan kanan mengambil satu buah sihi di lantai dan menyambut sihi satunya. Hal tersebut dilakukan sampai semua sihi di lantai habis. Kemudian, pemain meletakkan semua sihi di lantai.
  3. Permainan dilakukan seperti di atas ketika mengambil sihi pada tahap berikutnya. Tahap berikutnya, sihi yang diambil dari lantai berjumlah dua dua, kemudian tiga tiga, lalu empat, lima. Tahap selanjutnya yaitu rangkuman, bukaan dan tutupan, lalu buka tutup.
  4. Pada tahap rangkuman, pemain mengambil dua buah sihi dengan tangan kanan. Lalu, melemparkan sihi di tangan ke atas. Satu buah sihi disambut tangan kiri. Sementara, tangan kanan menyambut satu buah sihi sekaligus mengambil empat buah sihi dari lantai.
  5. Pada tahap bukaan, pemain menutup matanya. Lalu tangannya membuka semua sihi yang tertelungkup (mengubah posisi sihi dari telungkup menjadi terlentang).
  6. Pada tahap tutupan, pemain menutup matanya. Lalu tangan pemain menutup semua sihi yang terbuka (mengubah posisi sihi dari telentang menjadi telungkup).
  7. Pada tahap buka tutup, pemain akan membuka semua sihi yang tertelungkup.  Lalu, sihi yang terbuka ditutup semua.

Permainan sihi menggunakan bola kasti[sunting]

Aturan permainan[sunting]
  1. Permainan ini dapat dimainkan oleh dua orang atau lebih.
  2. Permainan ini bisa dimainkan di lantai.
  3. Permainan ini menggunakan enam buah sihi.
  4. Tahap permainan yaitu pertama sihi yang diambil dari lantai satu satu, lalu dua dua, kemudian tiga tiga, lalu empat, lima. Tahap selanjutnya yaitu rangkuman, bukaan dan tutupan, lalu buka tutup.
Cara bermain[sunting]
  1. Pemain menggenggam sihi dengan tangan kanan. Bola diletakkan paling atas di tangan kanan. Pemain melemparkan bola ke atas, sementara sihi dalam genggaman diletakkan di lantai. Bola kasti di tangkap dengan tangan kanan setelah jatuh dan memantul dari atas lantai.
  2. Pemain melemparkan bola ke atas. Kemudian pemain mengambil dua buah sihi dari lantai dengan tangan kanan. Bola kasti di tangkap dengan tangan kanan setelah jatuh dan memantul dari atas lantai. Bola dilemparkan pelan ke atas, kemudian sihi dilemparkan ke atas. Satu buah sihi disambut tangan kiri. Tangan kanan mengambil satu buah sihi di lantai dan menyambut sihi satunya. Lalu tangan kanan menyambut bola. Hal tersebut dilakukan sampai semua sihi di lantai habis. Kemudian, pemain melemparkan bola ke atas dan meletakkan semua sihi di lantai. Bola kasti di tangkap dengan tangan kanan setelah jatuh dan memantul dari atas lantai.
  3. Permainan dilakukan seperti di atas ketika mengambil sihi pada tahap berikutnya. Tahap berikutnya, sihi yang diambil dari lantai berjumlah dua dua, kemudian tiga tiga, lalu empat, lima. Tahap selanjutnya yaitu rangkuman, bukaan dan tutupan, lalu buka tutup.
  4. Pada tahap rangkuman, pemain melemparkan bola ke atas. Pemain mengambil dua buah sihi dengan tangan kanan. Bola kasti di tangkap dengan tangan kanan setelah jatuh dan memantul dari atas lantai. Pemain melemparkan bola ke atas. Lalu, melemparkan sihi di tangan ke atas. Satu buah sihi disambut tangan kiri. Sementara, tangan kanan menyambut satu buah sihi sekaligus mengambil empat buah sihi dari lantai. Bola kasti di tangkap dengan tangan kanan setelah jatuh dan memantul dari atas lantai.
  5. Pada tahap bukaan, pemain melemparkan bola ke atas. Kemudian tangannya membuka semua sihi yang tertelungkup (posisi sihi diubah dari telungkup menjadi terlentang). Bola kasti di tangkap dengan tangan kanan setelah jatuh dan memantul dari atas lantai. Satu kali lemparan bola pada tahap bukaan, pemain boleh membuka satu atau dua buah sihi tergantung peraturan.
  6. Pada tahap tutupan, pemain melemparkan bola ke atas. Kemudian tangannya menutup semua sihi yang terbuka (posisi sihi diubah dari telentang menjadi telungkup). Satu kali lemparan bola pada tahap tutupan, pemain boleh membuka satu atau dua buah sihi tergantung peraturan.
  7. Pada tahap buka tutup, pemain melemparkan bola ke atas. Tangannya membuka semua sihi yang tertelungkup.  Bola kasti di tangkap dengan tangan kanan setelah jatuh dan memantul dari atas lantai. Pemain melemparkan bola ke atas. Lalu, sihi yang terbuka ditutup semua. Bola kasti di tangkap dengan tangan kanan setelah jatuh dan memantul dari atas lantai.

Permainan Tali[sunting]

Permainan ini merupakan permainan tradisional Kalimantan Selatan yang menggunakan tali. Permainan ini umumnya dimainkan anak perempuan. Sewaktu saya sekolah dasar, permainan ini sering dimainkan di lapangan sekolah. Ada dua macam permainan tali yaitu permainan tali ulai dan tali karet.

Permainan tali ulai[sunting]

Permainan ini menggunakan tali dari batang tanaman merambat.

Aturan permainan[sunting]
  1. Permainan ini bisa dimainkan perorangan atau berkelompok.
  2. Permainan perorangan dimainkan paling sedikit oleh tiga orang. Sedangkan permainan berkelompok dimainkan paling sedikit oleh dua orang setiap kelompok.
  3. Permainan ini dilakukan di tanah lapang.
  4. Pemain atau kelompok yang menang hompipah akan memulai permainan lebih dahulu.
  5. Dua orang pemain yang kalah hompipah bertugas meulai (memutar) tali.
  6. Jika kaki pemain terkena tali, maka pemain dianggap mati dalam permainan.
Cara permainan[sunting]
  1. Dua orang pemain yang kalah berdiri dengan memegang ujung tali. Lalu memutar ke arah yang sama. Pemain atau kelompok yang bermain akan melompat ketika tali menyentuh tanah. Pemain akan menjauh dari tali ketika sudah melompat sesuai hitungan.
  2. Jika permainan dilakukan berkelompok maka pemain akan melompat secara bergantian.
  3. Tahap permainan yaitu pemain melompat satu kali ketika tali menyentuh tanah lalu menjauh dari tali. Kemudian melompat dua kali, tiga kali, hingga seterusnya melompat sebanyak sepuluh kali.

Permainan tali karet[sunting]

Permainan ini menggunakan tali dari karet yang disambung-sambung hingga panjangnya dianggap sudah cukup untuk dimainkan. Biasanya panjang tali yang digunakan berukuran sekitar 2 meter.

Aturan permainan[sunting]
  1. Permainan bisa dimainkan oleh perorangan atau dengan berkelompok.
  2. Permainan perorangan dimainkan paling sedikit oleh tiga orang. Sedangkan permainan berkelompok  dimainkan paling sedikit oleh dua orang setiap kelompok.
  3. Permainan ini dilakukan di tanah lapang.
  4. Pemain atau kelompok yang menang hompipah akan memulai permainan lebih dahulu.
  5. Dua orang pemain yang kalah hompipah bertugas memegang tali.
  6. Pemain yang tidak berhasil melompat melewati tali, maka dianggap mati dalam permainan.
Cara bermain[sunting]
  1. Dua orang pemain yang kalah berdiri. Lalu masing-masing dengan memegang ujung tali. Tali dibentangkan menjadi lurus dengan batas tinggi tertentu.
  2. Pemain atau kelompok yang bermain akan melompat melewati tali.
  3. Jika permainan dilakukan berkelompok maka pemain akan melompat secara bergantian.
  4. Tahap permainan ditentukan oleh batas tinggi tali karet yang dibentangkan. Batas tinggi tali karet terdiri dari tali setinggi pinggang, setinggi dada, setinggi kepala, anjungan, lalu merdekaan.
  5. Tahap anjungan, dua orang yang memegang tali akan melilitkan karet di ujung jari telunjuk masing-masing. Lalu membentangkan tali dengan mengangkat tangannya lurus di atas kepala.
  6. Tahap merdekaan, dua orang yang memegang tali akan membentangkan tali karet setinggi pinggang. Pemain yang bermain akan melilitkan kakinya pada tali karet. Lalu melepaskannya kembali. Hal ini dilakukan hingga hitungan 10.

Tujuan dan Manfaat Permainan Tradisional[sunting]

Permainan tradisional yang berbasis kearifan lokal dapat menjadi wadah mengimplementasikan nilai karakter bangsa kepada anak.  Diharapkan melalui permainan tradisional akan muncul karakter karakter baik, seperti berjiwa sosial, berani memimpin, cakap berbicara, berempati dan bersimpati pada sesama.

Beberapa manfaat dari permainan tradisional, antara lain :

  1. Dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah (problem solving) bagi anak.
  2. Dapat menstimulasi perkembangan bahasa dan kemampuan verbal anak.
  3. Dapat mengembangkan keterampilan sosial anak.
  4. Dapat menjadi wadah pengekspresian emosi bagi anak.

Istilah dalam Permainan Tradisional Kalimantan Selatan[sunting]

Pada permainan di Kalimantan selatan akan sering ditemui istilah berikut :

Indas

Indas merupakan sebutan untuk alat utama yang digunakan dalam permainan.

Jadi

Jadi merupakan sebutan untuk pemain yang kalah ketika suit atau hompipah. Jadi  juga digunakan sebagai sebutan untuk pemain yang harus menggantikan pemain yang kalah.

Referensi[sunting]

Dyan Indah Purnama Sari, dkk. Membangun Karakter Anak Melalui Permainan Ampar-Ampar Pisang Berbasis Kearifan Lokal dengan Metode Sariwara. Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an, Vol. 8, Nomor 1, September 2021, hlm.1303-1309. Tanggal akses 23 April 2023.