Permainan Tradisional Sumatera Barat/Badia Batuang

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Badia batuang adalah mainan yang terbuat dari sebatang bambu berdiameter luar sekitar 15 cm, ketebalan sekitar 1-1,5 cm dan memiliki panjang sekitar 4-5 buku bambu (1 buku bambu sekitar 30cm bagi bambu dewasa). Biasanya dipilih bambu yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Badia batuang biasanya dimainkan oleh anak-anak berumur 8-13 tahun. Alat ini mirip seperti meriam jaman penjajahan kolonial Belanda, begitupun bunyinya. Cara mengoperasikannya adalah dengan memasukan kain-kain robek kedalam bambu yang telah dilubangi berukuran 2×2 cm di bagian bawahnya dan disirami minyak tanah secukupnya sebagai bahan bakarnya.

Badia Batuang


Badia batuang ini hanya ada pada bulan Ramadhan dan sangat ditunggu oleh anak-anak. Mereka menggunakanya sebagai media untuk membangunkan masyarakat sekitar untuk sahur pada pagi hari ataupun dipakai sebagai mainan setelah sholat tarawih di mesjid. Bagi anak-anak yang bermain Badia batuang ini harus hati-hati. Jika tidak maka api akan menyembur melalui lubang kecil berukuran 2×2 tadi dan bisa membakar alis atau bulu mata. Saya jadi ingat walaupun sering dimarahi tetangga sekitar karena bunyinya yang memekakan telinga seperti bunyi meriam perang di Jalur Gaza tetapi kami masih tak mau berhenti memainkannya.