Permainan Tradisional Sunda/Anjang - Anjangan

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Anjang-anjangan adalah salah satu permainan tradisional Sunda yang biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan. Tetapi ada juga anak laki-laki yang ikut memainkan permainan ini. Anjang-anjangan merupakan sebuah permainan peran, dimana setiap anak yang ikut bermain memiliki peran masing-masing. Tema yang digunakan pun beragam sesuai dengan kreatifitas masing-masing, seperti peran rumah tangga, sekolah, atau kehidupan sehari-hari. Karena itulah anjang-anjang juga kadang disebut sesemahan (tamu-tamuan) atau imah-imahan (rumah-rumahan).

Dalam bermain anak-anak akan berbagi peran masing-masing, ada yang berperan sebagai ibu, ayah, anak, tetangga, Rt, guru dan yang lainnya tergantung jumlah anak yang ikut bermain. Anak-anak juga akan menyiapkan perlengkapan rumah tangga sebagai alat pendukung dalam bermain, seperti boboko (tempat nasi), centong, piring, gelas, meja, kompor, wajan, dan yang lainnya. Barang yang digunakan tidak harus barang yang sesungguhnya, bisa juga menggunakan mainan plastik jika punya atau biasa anak-anak akan membuat perlengkapan dari bahan yang mudah didapat seperti membuat piring dari daun, membuat kompor dari kayu bakar, meja dari kardus, dan barang yang lainnya sesuai kreatifitas dan bahan yang tersedia.

Setelah semua anak memiliki peran dan alat-alat pendukung peran sudah tersedia, hal yang perlu disiapkan selanjutnya adalah rumah-rumahan. Biasanya rumah-rumahan dibuat diatas tanah yang diberi garis sebagai pembatas. Rumah terdiri dari ruangan-ruangan yang sederhana sesuai kebutuhan peran. Jika yang ikut bermain cukup banyak, biasanya akan dibagi menjadi 2 keluarga atau lebih.

Permainan anjang-anjang tidak memiliki tujuan khusus atau batasan waktu dalam bermain. Tujuan dan batasan waktu akan ditentukan sesuai kesepakatan para pemain sebelum permainan dimulai. Walaupun permainan ini sederhana, tetapi bagi anak-anak dalam usia berkembang dapat dijadikan pembelajaran dalam memahami peran yang ada didalam keluarga atau pun masyarakat. Harapannya adalah anak-anak nantinya bisa berperilaku sebagaimana perannya baik didalam keluarga atau pun masyarakat pada umumnya.[1]

Referensi[sunting]

  1. Amalia, I. (2020). Penerapan Permainan Tradisional Anjang-Angjangan Dalam Penguatan Nilai Karakter Sopan Santun Anak Berbasis Perilaku Sosial Kewarganagaraan. Diakses 30 April 2023, dari repository.upi.edu.