Lompat ke isi

Permainan Tradisional Sunda/Oray-Orayan

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Anak-anak yang sedang bermain Oray-orayan

Oray-orayan adalah permainan tradisional Sunda. Dalam bahasa Indonesia, oray memiliki arti ular. Maksudnya didalam permainan, para pemain berbaris panjang dan meliuk-liuk sehingga mirip sebuah ular.[1] Secara umum permainan oray-orayan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan sebutan permainan Ular Naga.[1] Permainan ini memiliki kesamaan dengan permainan tradisional slep dur. Perbedaannya terletak pada lagu yang dinyanyikan pada saat bermain. Permainan ini merupakan permainan berkelompok mulai dari 5 orang atau lebih. Tentu lebih banyak pemain yang ikut bermain akan lebih seru.

Cara bermain

[sunting]

1.     Para pemain memilih 2 orang pemain yang bertugas menjadi gerbang. Pemain yang terpilih berdiri saling berhadapan dengan jarak satu lengan sambil berpegangan tangan yang diangkat keatas.

2.     Pemain lainnya berdiri berbaris sambil memegang pundak pemain yang berada didepannya. Kecuali pemain yang berada dibarisan paling depan yang berperan sebagai kepala.

3.     Sambil bernyanyi, pemain yang berbaris berjalan melewati kolong tangan pemain yang menjadi gerbang sampai pemain yang berada dibarisan paling belakang.

4.     Saat pemain yang berada dibarisan paling belakang melewati gerbang, kepala barisan mengikuti dibelakang dengan diberi jarak sekitar 2 lengan atau lebih sehingga antara kepala dan ekor saling mengejar tetapi tidak terhubung.

5.     Saat lagu berakhir, pemain yang menjadi gerbang menurunkan tangan ke pemain yang terjebak diantara kedua gerbang.

6.     Pemain yang tertangkap diberi pilihan untuk mengikuti salah satu gerbang dan berbaris dibelakang gerbang yang dipilih.

7.     Setelah itu lagu dinyanyikan lagi dari awal dan begitu seterusnya sampai tidak ada lagi pemain yang berbaris karena semua sudah tertangkap oleh gerbang.

8.     Setelah semua pemain yang berbaris pindah ke salah satu barisan gerbang. Para pemain akan terbagi menjadi 2 kelompok. Masing-masing kelompok memiliki kepala yang tadinya menjadi penjaga gerbang dan ekornya adalah pemain yang terakhir masuk kedalam barisan.

9.     Tugas kepala adalah menangkap ekor kelompok lawannya dan menghindari ekornya sendiri tertangkap oleh lawan. Sedangkan tugas badan dan ekor adalah mengikuti arah gerakan kepala sehingga barisan tidak putus ditengah atau ekor tertangkap kepala lawan.

10.  Jika kepala berhasil menangkap ekor lawan maka ekor lawan akan berpindah barisan ke ekor sendiri. Begitu seterusnya sampai seluruh kelompok lawan tidak tersisa atau perbedaan kedua kelompok sudah banyak.


Berikut lirik lagu oray-orayan


Oray orayan,

Luar leor mapay sawah,

Tong ka sawah,

Parena keur sedeng beukah,

Oray-orayan,

Luar leor mapay leuwi,

Tong ka leuwi,

Di leuwi loba nu mandi,

Oray-orayan

Oray naon, orya bungka, bungka naon, bungka laut

Laut naon, laut dipa, dipa naon, dipandeuriii…[2]


Variasi lirik lagu lainnya


Oray-orayan,

Luar leor ka sawah,

Entong kasawah,

Parena keur sedeng beukah,

Oray-orayan,

Luar leor ka kebon,

Entong ka kebon,

Di kebon loba nu ngangon,

Mending ka leuwi,

Di leuwi loba nu mandi,

Saha anu mandi?, Anu mandina pandeuri.[3][4]

Referensi

[sunting]
  1. 1,0 1,1 Kedang, S. K. (2020). 7 Permainan Anak Tradisional Seru, Yuk Ajak Si Kecil Bermain!. (orami) Diakses pada 29 April 2023, dari https://www.orami.co.id/magazine/moms-ajak-anak-bermain-7-permainan-anak-tradisional-ini-yuk
  2. Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat. (2018). Oray-orayan, Permainan Tradisional Masyarakat Sunda yang Tak Lekang oleh Waktu. Diakses pada 29 April 2023, dari https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbjabar/oray-orayan-permainan-tradisional-masyarakat-sunda-yang-tak-lekang-oleh-waktu/
  3. Sunaryo dkk. (2020). Gerak Relationship pada Permainan Tradisional Anak Sunda sebagai Sumber Penciptaan Komposisi Tari Anak. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 1076-1086. Diakses pada 30 April 2023, dari  https://www.researchgate.net/publication/340909809_Gerak_Relationship_Pada_Permainan_Anak_Sunda_Sebagai_Sumber_Penciptaan_Komposisi_Tari_Anak
  4. Aprinda, P. (2022). 7 Permainan Tradisional Sunda untuk Dikenalkan pada Si Kecil. (Orami) Diakses pada 29 April 2023, dari https://www.orami.co.id/magazine/permainan-tradisional-sunda