Lompat ke isi

Persekutuan Davidian Masehi Advent Hari Ketujuh/Kesaksian

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Sebagai orang-orang percaya yang yakin pada Pekabaran Malaikat Yang Ketiga dan pergerakan tahun 1844, kami dengan sangat bersungguh-sungguh menghimbau anda, Saudara-saudara, pada saat yang kritis ini, agar jangan menerima keputusan-keputusan orang lain atau mendukung tuduhan-tuduhan mereka menentang kami tanpa melakukan penyelidikan pribadi yang menyeluruh terhadap pekabaran di dalam Tongkat Gembala, yang telah datang kepadamu “dalam nama Tuhan.” (Bacalah Testimonies on Sabbath School Work, p. 65).

“Para Pria, para wanita, dan orang muda, Allah meminta kepadamu supaya memiliki keberanian moral, maksud hati yang tetap, pikiran-pikiran yang kuat dan tekun, yang tidak mungkin dapat begitu saja menerima keputusan-keputusan orang lain, melainkan yang mau menyelidiki sendiri bagi dirinya sebelum menerima atau menolak, yang mau mempelajari dan menimbang-nimbang kenyataan lalu membawanya kepada Tuhan dalam doa.” Testimonies, vol. 2, p. 130.

Kami menghimbau anda, agar jangan mengulangi lagi semua kesalahan bangsa Yahudi dan gereja-gereja Kristen yang pertama dengan cara menuduh-nuduh atau menolak tanpa memberikan perhatian yang seimbang kepada kedua belah pihak. Jika saudara-saudara pemimpin menghampiri anda sambil mengemukakan berbagai keberatannya karena anda melakukan sesuatu penyelidikan pribadi terhadap pekabaran itu, maka janganlah mengiakannya sebelum mereka memberikan kepadamu suatu penjelasan yang lebih masuk akal dan meyakinkan daripada yang diperoleh pada Tongkat Gembala mengenai permasalahan yang bersangkutan.

Sikap acuh dalam masalah ini pada pihak para anggota telah mendorong saudara-saudara pemimpin mempraktikkan suatu roh kesombongan yang kejam oleh mana mereka telah mendatangkan malu atas sidang Allah. Ia itu pernah membuat kami sampai diminta menghadap ke pengadilan kota, dan kemudian sesudah itu, karena tuduhan-tuduhan yang dilontarkan melawan kami tidak dapat bertahan, sehingga para penuduh kami itu kehilangan pegangan hukumnya untuk membuang kami keluar dari gereja-gereja, maka ia itu lalu membuat mereka mengambil pemerintahan di dalam tangannya sendiri, lalu pada empat kesempatan secara fisik mereka menarik sebagian dari kami keluar dari gedung gereja (dua dari antaranya adalah dengan cara kejam). Pada suatu kesempatan yang lain, mereka mencoba agar Sdr. Houteff dapat ditahan, namun sia-sia, karena sesudah memeriksa kedua belah pihak, para penguasa menemukannya tidak bersalah, lalu memerintahkan para petugas yang sama yang telah membawanya ke kantor polisi untuk membawanya kembali ke gereja dari mana ia telah ditangkap, untuk selanjutnya dihina-hina dan dimarahi oleh para penuduhnya. Kemudian pada suatu kesempatan yang lain timbul amarah mereka lalu menempeleng wajahnya, dan seterusnya pada kesempatan yang lain lagi, mereka secara kasar memukul kepala dan mukanya sampai menjadi hitam kebiru-biruan. Sesudah serangan yang terakhir ini, maka oleh seseorang yang sudah lama murtad yang telah mereka tugaskan di pintu sebagi pengawal untuk melarang kami masuk, terucaplah kebencian yang menguasai orang banyak itu sebagai berikut : “Barangkali sekarang ia akan pergi dari sini!”

Kemudian, roh yang sama terus mengipas amarah mereka sedemikian jauh, sehingga mereka mencoba agar ia dapat ditahan pada suatu rumah sakit jiwa, dan karena di sini pun gagal, maka selanjutnya bahkan sampai mereka mencoba agar ia dideportasikan ke negara asalnya (Bulgaria), dan kembali tanpa hasil namun hanya dengan kehinaan yang lebih besar dan kemarahan yang lebih kejam pada diri mereka sendiri.

Sungguhpun demikian, yang paling memalukan dari semua tindakan mereka itu adalah tindakan dari pendeta yang, setelah Sdr. Houteff dianiaya secara brutal sesudah selesai acara pada hari Sabat, ia mengatakan dalam membenarkan tindakan kejahatan ini : “Mengapa anda tidak pergi dari sini jika memang mereka tidak lagi menghendaki kehadiran anda di sini,” kemudian berjalan sambil mengeluarkan pernyataan Firman sebagai landasan : “Dan apabila kamu memasuki sesuatu rumah, berilah salam kepadanya. Maka barangsiapa yang tidak mau menerima kamu atau tidak mau mendengar perkataanmu, apabila kamu keluar dari rumah atau negeri itu, kebaskanlah debu dari kakimu.” Matius 10 : 12, 14. Pemutar balikan Injil tanpa perasaan malu dalam membela kesalahan yang memalukan, bukan ?

Dalam kata-kata Kristus yang jelas pada Injil di atas, sebagaimana yang dapat diakui sendiri oleh setiap pembaca alkitab yang jujur, Ia hanya memerintahkan para pengikut-Nya untuk keluar dan meninggalkan tempat, hanya jika dan apabila mereka tidak disambut di dalam suatu rumah (rumah tinggal), tetapi bukan apabila mereka diusir dari kaabah (gereja). Ini diperlihatkan oleh pengalaman yang berikut :

Rasul itu berada “di dalam serambi Salomo”. “Kemudian imam besar itu bangkit berdiri, berikut semua mereka yang bersama-sama dengannya, …….. dipenuhi dengan kemarahan, lalu memukul rasul-rasul itu dan memasukan mereka ke dalam penjara kota. Tetapi pada malam hari melaikat telah membuka pintu-pintu penjara itu, dan membawa mereka keluar, dan mengatakan, Pergilah, berdiri dan berbicara di dalam kaabah kepada orang banyak itu semua perkataan kehidupan ini. Dan setelah mereka mendengar hal itu, masuklah mereka ke dalam kaabah pada pagi-pagi sekali, lalu mengajar. Tetapi imam besar datang, berikut semua mereka yang menyertainya lalu minta diadakan pertemuan majelis, bersama semua tua-tua bani Israel, lalu mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. Tetapi ketika petugas-petugas itu datang, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di penjara, lalu mereka kembali, dan menceritakan, katanya, ‘Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu: tetapi ketika kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya. Kini setelah imam besar dan penghulu kaabah dan imam-imam kepala mendengar semua perkara ini, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. Kemudian datanglah seseorang mendapatkan mereka lalu mengatakan : Bahwasanya, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara itu sedang berdiri di dalam kaabah, dan sedang mengajar orang banyak. Lalu pergilah penghulu kaabah itu berikut petugas-petugas ke kaabah, lalu membawa rasul-rasul itu tanpa kekerasan : karena mereka takut, kalau-kalau orang banyak itu melempari mereka dengan batu. Maka setelah mereka berhasil membawa mereka, mereka lalu menghadapkannya kepada majelis : lalu imam besar menanyakan kepada mereka, katanya, bukankah dengan tegas sudah kami perintahkan kapadamu agar jangan lagi kamu mengajar dalam nama ini? Dan lihatlah, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu, dan kamu hendak melimpahkan darah orang ini atas kami. Kemudian Petrus dan rasul-rasul lainnya itu menjawab sambil mengatakan, Kami harus mematuhi Allah dan bukan manusia.” Kisah Rasul-Rasul 5 : 12, 17-29.

Berlawanan dengan catatan ini, kata-kata yang memaafkan kekejaman yang diucapkan oleh pendeta pada sabat itu, menunjukkan bagaimana ia sudah akan memandang Petrus sekiranya ia hidup di zaman Petrus. Sama halnya dengan pendeta sidang, yang selagi masih di mimbar pada sabat itu, seperti yang kami ketahui kemudian, seperti Pilatus ia mencuci tangan dari setiap tanggung jawab terhadap apa yang telah terjadi, sambil menuduh bahwa kami telah menyebut mereka itu sesuai nama-namanya (yang terbukti tidak benar oleh kenyataan bahwa sekiranya itu benar mereka sudah akan melaporkan kami secepatnya), dan bahwa itulah sebabnya pengawal yang murtad itu telah kehilangan kesabarannya. Demikianlah yang diperbuat banyak orang di waktu ini sama seperti yang diperbuat oleh orang banyak di zaman Kristus, dalam membenarkan orang jahat dan mempersalahkan orang benar, meneriakkan : “Singkirkan orang ini, dan lepaskanlah kami Barabas”.

Tidak berapa lama sesudah serangan itu, kondisi orang yang terluka itu memerlukan bantuan kesehatan, maka seorang dokter MAHK kebetulan berada di gereja pada pagi hari itu dan yang kemudian telah menyaksikan luka-luka itu, telah diminta datang lewat telepon, tetapi sesudah dengan penuh keragu-raguan, ia dengan berat hati menyetujui untuk datang, namun tidak pernah muncul!

Ia itu sangat menyedihkan hati kami melihat bagaimana perbuatan-perbuatan saudara-saudara kita sendiri yang sedemikian rupa menggenapi dengan tepat perumpamaan (Lukas 10 : 25 - 37) mengenai “imam” dan “orang Lewi” yang telah berjalan melewati begitu saja seorang saudara yang terluka, yang telah dilukai oleh perampok-perampok di jalan raya bangsanya sendiri, sehingga dengan demikian mendatangkan “berbagai kutuk” atas diri mereka sendiri, dan menimbulkan “berbagai berkat” yang datang atas nasib orang Samaria yang baik hati itu --- pada waktu ini orang-orang yang bermurah hati di luar madzab gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Kemudian beberapa waktu sesudah itu, seseorang saudara yang karena ditolak masuk gereja, secara tenang berdiri di bawah jendela mendengarkan pelajaran, ia telah disiram wajahnya dari dalam dengan segelas air. Pada kesempatan yang lain, bertempat di sebuah gereja MAHK yang lain, saudara yang sama inipun, sekalipun keadaannya cacat, telah terjadi, hanya karena kehadirannya, maka ia telah ditendang secara biadab (oleh salah seorang tua-tua setempat) dan dipukul jatuh dalam hujan dan lumpur di samping gereja; sementara pada suatu kesempatan yang lain lagi di sebuah gereja kecil karena alasan yang sama, ia telah ditarik secara kasar dari tempat duduknya (oleh pendeta pada waktu itu), dimana ia telah duduk dengan tenang, dan diseret tubuhnya keluar dari gereja lalu dijatuhkan pada sesuatu timbunan tanah pada jalan pekarangan sebelah luar! Dan semua tindakan ini baru hanya suatu contoh dari sekian banyak tindakan yang sedemikian yang telah diambil oleh gereja terhadap saudara-saudara dan saudari-saudari karena keinginan mereka untuk menjadi orang-orang MAHK yang lebih baik. Memang, adalah hampir-hampir tak dapat dipercaya, namun bagaimanapun juga itu adalah benar.

Mereka bukan saja mengungkapkan suatu roh yang tidak kristiani, melainkan juga menciptakan pelanggaran-pelanggaran jahat yang serius, melakukan penyerangan terhadap kami karena kami menolak meninggalkan acara-acara sabat di gereja-gereja kami! Meskipun kami mengelak perasaan simpati dalam hal ini, namun dengan sangat mendesak kami berseru memohon bantuan melawan gelombang kejahatan ini, karena jika diteruskan, apakah kami benar ataupun salah, ia itu akan menghancurkan sama sekali semua harapan saudara-saudara kita, yang akibatnya bagi mereka merupakan suatu malapetaka yang jauh lebih mengerikan dan suatu kekecewaan yang lebih besar daripada yang diakibatkan orang-orang Yahudi dari kepastian buatan mereka sendiri dan harapan kepuasannya sendiri bagi kelanjutan kerajaan mereka.

Selanjutnya, untuk mencoba mengeluarkan kami dengan kekerasan dari gereja-gereja kami, kemudian mencap kami sebagai “cabang-cabang lepas”, adalah suatu ejekan yang berlawanan dengan asas, yang mana keadilannya kami tak mampu mengerti dan juga tak dapat menjelaskan.

Kemudian , bagi mereka untuk terus menuduh kami menyebut sidang Babil, padahal mereka sepenuhnya mengetahui, bahwa kami bukan saja tidak mungkin dapat diusir keluar dari madzab organisasi sidang, demikianlah membuktikan bahwa kami tidak menyebutnya Babil melainkan juga setiap buku terbitan kami membuktikan bahwa ia itu tidak mungkin Babil, --- dengan demikian karena mereka untuk terus mempersalahkan dengan tuduhan ini, adalah untuk menyibukkan diri mereka dalam menggambarkan kami secara salah kepada orang banyak dan menggoda kami berbuat salah—yaitu meninggalkan madzab organisasi gereja.

Bagaimana anda mengetahui diri anda benar terhadap Allah, -- berjalan dalam terang,-- maka pertetapkanlah hatimu dan jangan goyah. Janganlah membahayakan kebenaran demi untuk mencapai puncak gunung, melainkan berdirilah tetap bagi yang benar dan hendaklah imanmu menyingkirkan gunung itu untuk mencapai tempat-tempat di seberang. Dan jika seseorang penentang kebenaran mencoba mengikat anda pada sesuatu jalan tertentu, janganlah menyerah, karena jalannya itu adalah ciptaan dari hati yang jahat. Tolaklah dan perbuatlah yang sebaliknya; maka engkau akan aman. Dan di atas segala-galanya, tetaplah tinggal di dalam sidangmu, pertahankan kebenaran itu, dan “berkeluh kesahlah dan menangis karena segala kekejian yang dibuat di tengah-tengahnya”, karena dengan demikian inilah anda akan dimeteraikan dan akan mengalahkan musuh itu.

Sebab itu demi kepentingan Pekabaran Malaikat Yang Ketiga, bagi keselamatanmu sendiri, bagi kehormatan Allah, dan bagi prinsip-prinsip kebebasan agama, maka janganlah membiarkan suaramu diam untuk membiarkan sidang secara leluasa memperlakukan anggota-anggotanya sendiri secara memalukan, sehingga dengan demikian membebanimu “dengan darah semua orang benar yang tertumpah di bumi, semenjak dari Habel yang benar itu” sampai kepada waktu ini. Oleh sebab itu kami menganjurkan kepada anda supaya menentang praktik-praktik perbuatan farisi dan Romawi yang sedemikian ini.