Lompat ke isi

Petualangan Farel

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Premis[sunting]

Farel memantikan hari ulang tahunnya karena mengharap hadiah petualangan ke Jungleland. Namun saat hari ulang tahunnya tiba, ia tidak mendapatkan apa yang ia inginkan. Ia mendapat hadiah buku. Buku itu membawa Farel pada petualangan.

Lakon[sunting]

Farel

Ibu

Cerita Pendek[sunting]

Suasana di ruang televisi keluarga Farel

Makan malam di hari ulang tahun  adalah saat  paling dinanti. Inilah saat Farel akan menerima hadiah dari ayahnya. Namun, ternyata hadiah berupa janji  berakhir pekan di Jungleland belum bisa dipenuhi. Ayahnya ada tugas luar kota. Farel begitu menantikan petualangan di Jungleland karena  cerita seru teman-temannya. Sebagai gantinya, ayahnya memberikan sebuah kado.  Farel terlihat bahagia menerimanya, tetapi ketika dibuka, wajahnya mendadak berubah.

“Kok buku sih, Yah?” Farel membolak-balik salah satu buku dari lima buku yang ada.  Buku itu bergambar penuh warna. Nampak seorang ksaatria dengan latar belakang kerajaan. Seekor naga menyemburkan api terlihat seperti mengancam.

“Buku itu akan mengajakmu berpetualang.  Dijamin seru!” ujar ibu.

“Farel males membaca. Asyikan nonton Bu,” jawab Farel. Benar saja, buku itu tak disentuhnya.

                                                                 ***

Buku  itu tetap tergeletak di tempat semula, di rak samping TV. Beberapa kali ketika menonton acara kartun kesukaannya, Farel melirik buku itu. Ksatria itu tampak gagah.

Farel berada di sebuah negeri asing. Negeri itu dipenuhi gedung pencakar langit. Ia begitu mengagumi. Gedung-gedung itu dinaungi langit biru bersih. Sebuah taman terlihat di berbagai sudut negeri. Pohon-pohon berderet sepanjang jalan. Ada mesin-mesin otomatis di taman. Mengeluarkan sekaleng minuman. Di tempat lain mesin itu mengeluarkan buku.  Farel tinggal mengetik sebuah judul buku, keluarlah sebuah buku. Dia melihat orang-orang menyunggingkan senyum di trotoar. Tak ada yang tergesa.

Di sebuah sudut kota, ia menemukan kebun binatang kecil. Hewan-hewan di sana terliat bersih. Baru saja Farel terkagum-kagum pada negeri itu, langit bergemuruh. Seekor naga  mengancam  hendak menghancurkan negerinya. Beruntung ada ksatria muncul. Petualangan bersama ksatria itu teramat mendebarkan. Ah, baru seru mendadak bangun. Mimpinya membuatnya takjub.

Sepanjang hari, Farel memikirkan mimpinya. Ia mengingat-ingat, sepertinya ia pernah melihat ksatria itu, tapi di mana? Ada debar ketika mengingat mimpinya. Ingin ia kembali menuntaskan mimpinya. Ia ingin berlama-lama berpetualang bersama ksatria itu. Ia ingin menghabisi naga itu bersama sang ksatria

Malam harinya, Farel melafalkan doa ketika ingin tidur. Aku ingin bertemu lagi dengan ksatria.

Farel bangun dengan perasaan hampa. Ah, mengapa ia tidak bermimpi seperti kemarin?

Farel berangkat sekolah dan pulang sekolah dengan rasa penasaran. Adegan-adegan dalam mimpinya terus membayangi sepanjang hari.


Sore itu, Farel ingin bersantai sambil menonton kartun kesayangannya.  Ketika ia menyalakan TV,  pandangannya tertumbuk pada buku cerita itu.  Sepertinya mirip.

Farel urung menyalakan  TV. Ia mulai membuka buku itu. Lalu dipanggilnya ibu, minta dibacakan. Mereka  begitu asyik. tanpa sadar mereka telah menamatkan satu buku. Penasaran dengan lanjutan kisahnya, mereka buka buku kedua. Waw, Farel semakin takjub.

“Ternyata, buku ini asyik.” Seru Farel pada ibu. “Petualangannya lebih seru dari petualangan  teman-teman di Jungleland. “

“Buku memang bisa mengajak kita berpetualang. Tak hanya buku itu loh, masih banyak buku lain yang lebih seru. Buku juga memberikan banyak ilmu.” Ujar ibu.

“Oh ya? Wah,Farel mau membacanya!” Sejak saat itu Farel menjadi suka membaca.