Pindah ke kota
Sinopsis
[sunting]Tian berpisah dengan sahabatnya Wawan, mereka bersahabat sejak TK. Tian harus pergi meninggalkan desa kelahirannya karena pekerjaan baru Ayah Tian di kota pelajar yaitu Yogyakarta, selama perjalanan tersebut Tian disugguhkan oleh berbagai pengelaman dan pengetahuan baru yang belum pernah Tian rasakan sebelumnya.
Tokoh
[sunting]- Tian
- Wawan
- Ayah
- Ibu
- Miri
- Irene
- Paman Purwanto
Lokasi
[sunting]Kalimantan Barat
Daerah Istimewa Yogyakarta
Cerita Pendek
[sunting]Perpisahan
[sunting]Tian adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, Tian memiliki dua orang kakak perempuan, Bernama Miri dan Irene, saat ini Tian sedang duduk di bangku SMP kelas 7. Awal semester 2 Tian harus merelakan sekolahnya saat ini karena Tian harus pergi ke pulau Jawa tepatnya kota Yogyakarta, Tian pergi ke sana karena harus mengikuti kedua orang tuanya, Ayah Tian saat ini bekerja sebagai Kolektor barang antik. Tak terasa libur semester 1 pun berakhir Tian pun harus berangkat ke kota Yogyakarta sebelum berangkat ke kota Yogyakarta Tian harus berpisah dengan teman-temannya yaitu teman ketika Tian awal masuk SMP dahulu. Tian mengadakan acara kecil-kecilan di rumahnya, Tian pun mengundang teman satu kelasnya Ketika acara perpisahan berlangsung Tian mengucapkan permintaan maaf selama satu semester yang telah mereka lalui bersama mana kala Tian melakukan kesalahan atau melakukan sebuah tindakan buruk baik secara sengaja maupun tidak sengaja,
Kemudian Tian pun berbicara dengan Wawan, sahabat baiknya Tian dari TK
"Wan tak terasa perjumpaan kita sesingkat ini, aku harus pergi ke Kota Yogyakarta, karena ayah ku harus pindah bekerja di sana"
"Iya Ian, aku sangat sedih karena kita harus berpisah padahal rasanya kita baru bertemu hari kemarin"
"Iya Wan, nanti pas aku berada disana kita akan tetap menjadi sahabatkan Wan?"
"tidak akan Ian, kita akan menjadi sahabat selama-lamanya, ketika di sana kita bisa vc an untuk saling menanyakan kabar dan kegiatan"
selain itu Tian juga mengucapkan terima kasih banyak kepada teman-temannya karena selama satu semester ini Tian merasa bahagia dan merasakan kegembiraan atas kehadiran teman-temannya tersebut, setelah acara itu selesai Tian pun tidur untuk istirahat malam.
5 hari kemudian waktu yang ditunggu-tunggu pun akan tiba, tepat hari ini Tian harus berangkat dari Desa Batu Buil Kecamatan Belimbing Kabupaten Melawi menuju kota Yogyakarta dalam perjalanannya dari Desa Batu Buil harus berangkat menggunakan bus menuju Kota Pontianak, dari Desa Batu Buil menuju Kota Pontianak jarak yang harus Tian tempuh adalah kurang lebih selama 9 jam dan Tian beserta keluarganya berangkat dari Desa Batu pukul 19.20 kemudian pada pukul 23.00 Tian beserta keluarganya tiba di Kabupaten Sosok di sini bus pun berhenti seluruh penumpang turun untuk makan malam Tian beserta keluarganya pun turun dari bis dan membeli beberapa makanan ringan karena Tian tidak suka makan di tengah jam malam, setelah kurang lebih 40 menit beristirahat ada penumpang yang makan dan ada juga yang membeli snack kemudian perjalanan pun dilanjutkan dari Sosok bus pun melaju menuju Kota Pontianak. Setibanya di kota Pontianak waktu telah menunjukkan pukul 04.30 Tian beserta keluarganya turun dari bus dan pergi memesan taksi secara online, Tak lama waktu mereka menunggu taksi pun datang Setibanya taksi datang Tian beserta keluarganya pergi mencari sarapan Tian berkata kepada ayahnya
“Pak.. Ayo kita cari bubur ikan khas Pontianak”,
Ayah Tian pun menyetujuinya
“Ide bagus itu Dek pagi begini memang paling nikmat bisa menyantap sarapan bubur ikan Khas pontianak”
“Benar pak, ayo kita sarapan itu saja”
dan mereka sekeluarga pergi untuk sarapan bubur ikan khas Pontianak setelah selesai sarapan Tian beserta keluarganya pergi ke Bandara Supadio karena pesawat yang sudah dipesan akan terbang menuju Yogyakarta pukul 09.00 WIB sedangkan sekarang sudah menunjukan pukul 08.40 WIB.
Tibanya di Bandara Supadio Tian mengeluarkan koper yang ada di bagasi mobil taksi kemudian menarik kopernya dan Tian pergi untuk check in pesawat, biasanya check in pesawat dilakukan dua jam sebelum penerbangan, setelah Tian dan keluarganya selesai check in Tian dan keluarganya pun menunggu di ruang tunggu, Setelah menunggu di ruang tunggu akhirnya pesawat yang akan Tian gunakan untuk terbang ke Yogyakarta sudah siap untuk dinaiki Tian pun memilih duduk di sebelah kiri dan di samping jendela pesawat sehingga nantinya Tian dapat melihat pemandangan dari langit pasti sangat seru, akhirnya pada pukul 09.10 WIB pesawat yang Tian gunakan bersama keluarganya pun lepas landas untuk menuju kota Yogyakarta.
Langit Baru
[sunting]Perjalanan pesawat dari Kota Pontianak menuju Yogyakarta kurang lebih 2 jam 30 menit dari dalam pesawat Tian melihat pemandangan yang luar biasa di atas Kota Pontianak, tampak dari atas pesawat Pulau Kalimantan diselimuti oleh hutan yang lebat dan penuh kehijauan, serta tampak sungai Kapuas yang membentang panjang menuju muara sungai di Kota Pontianak, perlahan-lahan hutan dan sungai Kalimantan tersebut menghilang dan digantikan oleh awan putih, setelah 2 jam lewat 25 menit pesawat pun tiba di langit kota Yogyakarta Tian pun takjub akan kota Yogyakarta yang tampak dari atas langit banyak sekali rumah-rumah, pegunungan serta pemandangan lautan yang sungguh luar biasa indahnya.
“Maa,... lautannya sungguh indah ya?” tanya Tian kepada Ibunya
“Iya Dek benar, dari atas pesawat ini mudah sekali kita melihat lautan yang begitu luas, dan gunung yang tinggi, kalau di desa tempat kita tinggal dulu jauh dari laut dan pegunungan”
“Iya maa benar, nanti waktu liburan bisa kita pergi ke pantai selatan, adek lihat di youtube sepertinya mengasyikan jika kita berlibur ke sana”
“Tunggu setelah tiba di rumah baru kita bicarakan lagi dengan Ayah ya dek?”
“Baik maa…”
Tak lama Kemudian pesawat pun Landing, setelah pesawat landing Tian pun turun dari pesawat dan menginjakkan kakinya pertama kali di kota Yogyakarta tepatnya di Bandara Internasional Yogyakarta setelah Tian turun dari pesawat, Tian beserta keluarganya bersiap-siap untuk menunggu koper yang dikeluarkan oleh petugas bagasi pesawat, setelah Tian menemukan kopernya Tian pun menarik kopernya dan berjalan keluar dari bandara bersama keluarganya, kemudian Ayah Tian memesan tiket kereta api dari Bandara Internasional Yogyakarta menuju Stasiun Tugu Yogyakarta
“Kak Mii.. senang rasanya adek bisa naik kereta api pertama kalinya rasanya seru dan mengasyikan aa”
“Iya keretanya laju dan tidak berhenti-berhenti dan juga tidak terkena macet”
“Benar sekali kak, tapi kalau tidak terkena macet, artinya tidak lama kalau gitu kita berada di dalam kereta…”
Akhirnya kereta api pun tiba di Stasiun Tugu Yogyakarta Tian beserta keluarganya sudah dijemput oleh pamannya yang bernama Purwanto yang saat ini tinggal di daerah Tawangmangu, paman purwanto tinggal beserta istri dan anak-anaknya, namun kali ini paman Purwanto sendirian menjemput Tian beserta keluarganya dengan mengendarai mobil karena istri paman purwanto beserta anak-anaknya sudah menunggu duluan di rumah baru Tian, mereka pun menuju sebuah rumah di daerah Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta, dari Stasiun Tugu Yogya memerlukan waktu kurang lebih 22 menit menuju rumah baru dan akhirnya Tian pun sampai di rumah barunya tersebut, rumah baru Tian cukup sederhana dengan gaya rumah Jawa yang dilengkapi dengan Joglonya, Tian pun merasakan sedikit kesedihan karena perlahan-lahan harus melupakan rumah Panggungnya yang ada di Kalimantan dan mulai beradaptasi dengan rumah barunya tersebut, setelah berkeliling seluruh area rumah beserta halamannya, Tian pun menuju kamar tidur miliknya dan membaringkan badannya di atas kasur, Tian merasa kelelahan karena sudah melakukan perjalanan yang cukup panjang dari desa tempat Tian dilahirkan menuju Kota Pelajar yaitu kota Yogyakarta.
Sekian.