Lompat ke isi

Ragam dan Manfaat Permainan Tradisional Di Kabupaten Pangkep Sulsel/Pangkep

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Mengenal Kabupaten Pangkep[sunting]

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) merupakan salah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan. Kabupaten Pangkep berjarak kurang lebih 53 km dari Kota Makasssar, ibukota Provinsi Sulawesi Selatan. Berdasarkan bentang alamnya, Kabupaten Pangkep terdiri dari wilayah daratan, pegunungan, dan juga kepulauan.

Suku Bugis dan Makassar menjadi suku mayoritas di Kabupaten Pangkep[1]. Selain itu juga terdapat suku Mandar yang mendiami wilayah kepulauan yaitu di Kecamatan Liukang Kalmas dan Liukang Tangaya. Berdasarkan aspek suku yang mendiami kawasan Kabupaten Pangkep, sehingga permainan tradisional yang dimainkan merupakan permainan yang juga dikenal di berbagai kabupaten lain di Sulawesi Selatan dengan suku mayoritas Bugis/Makassar.

Suku Bugis dan Makassar menjadi suku mayoritas di Kabupaten Pangkep tidak bisa dilepaskan dari sejarah masa lalu. Kerajaan Siang yang terdapat di Kabupaten Pangkep merupakan kerajaan Makassar terbesar pada masanya[2]. Walau demikian, penguasa Siang juga punya hubungan kekeluargaan dengan kerajaan Luwu, Soppeng, Tanete dan Bone melalui jalur pernikahan. Hal ini lah yang kemudian menyatukan Bugis-Makassar di Kabupaten Pangkep yang terejawantah dalam kehidupan sosial seperti bahasa dan adat istiadat.

Kekhasan permainan tradisional di Kabupaten Pangkep bisa menunjukkan kehidupan sosial di Kabupaten Pangkep saat permainan tradisional tersebut berkembang. Penggunaan tempurung kelapa dalam permainan tradisional misalnya tidak bisa dilepaskan begitu saja dari lingkungan alam di Kabupaten Pangkep.

Penggunaan sarung dalam permainan tradisional juga menunjukkan bukti adanya hubungan antara permainan tradisional dan kebiasaan anak-anak untuk melaksanakan shalat di mushollah atau masjid di malam hari.

Permainan Tradisional di Kabupaten Pangkep[sunting]

Semua permainan tradisional di buku ini merupakan permainan yang dimainkan penulis pada masa kanak-kanak usia 6-12 tahun yaitu sekitar tahun 1980an. Permainan ini biasanya dimainkan saat istirahat sekolah di siang hari. Permainan juga sering dimainkan di sore atau malam hari bersama teman-teman di sekitar di rumah.

Referensi[sunting]

  1. Permanawiyat, W. (2021). Statistik Kebahasaan dan Kesastraan 2021. Tangerang Selatan: Pusat Data dan Teknologi Informasi Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  2. Makkulau, Muhammad Farid. (2008). Sejarah Kekaraengan di Pangkep. Makassar: Pustaka Refleksi.