Salu dan Lula

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas

Pengantar[sunting]

Tak kenal maka tak sayang, perkenalkan nama saya Felicia. Saya adalah seorang siswi SMA di salah satu kota di Indonesia. Saya memiliki hobi yang cukup umum yaitu bermain game, terkadang di waktu senggang saya biasanya membaca.

Premis[sunting]

Salu adalah seorang anak yang yang terjebak dalam mimpinya. dalam mimpi tersebut, Ia bertemu dengan orang misterius yang bernama Lula. Apakah Salu dapat selamat dan bebas dari mimpinya?

Cerita Pendek[sunting]

Salu adalah anak yang sombong, di sekolahnya ia tidak memiliki banyak teman. Salu lebih suka menghabiskan waktunya di rumah daripada di luar. Selain sombong Salu juga nakal dan suka mengejek orang. Salu setiap harinya selalu tidur dengan tenang, tetapi suatu malam Salu tiba tiba saja bermimpi buruk. Mimpi buruk itu sangat aneh karena setelah ia bangun tiba tiba saja mimpi buruk itu hilang dari ingatannya. Selama tiga hari ia merasakan hal yang sama terus menerus yaitu bermimpi buruk. Ia selalu merasakan rasa takut saat ingin tidur, tetapi hari itu ia tidak merasakan rasa takut lagi.

Saat itu ia tidak bermimpi apa pun tetapi saat ia ingin bangun tiba tiba saja ia berada di tempat aneh. Salu yang melihat tempat itu berkata

"Bagaimana aku bisa sampai di sini?"

Tiba tiba saja ada suara misterius yang menjawab pertanyaannya.

"Kamu berada di suatu tempat dan kamu tidak dapat keluar dari tempat ini sebelum kamu menyelesaikan suatu teka teki"

Salu sangat kebingungan karena ia tidak melihat siapa pun tetapi bisa mendengar suaranya. Selain itu ia juga tidak tahu tempat apa itu dan bagaimana ia bisa sampai di sana. Tempat itu seperti taman dan sangat indah, banyak bunga bunga yang berwarna-warni. Salu berjalan mengelilingi tempat itu tapi ia tidak menemukan apa pun. Ia akhirnya mencoba bertanya pada suara misterius itu.

"Dimana aku, bagaimana cara keluar dari tempat ini?" tanyanya.

Tetapi tidak ada jawaban apa pun. Salu akhirnya mencoba berulang kali memanggil suara misterius itu sampai suaranya menjadi serak. Ia juga mulai kelelahan karena terus berjalan. Tiba tiba saja ia melihat sebuah pohon yang sangat besar dan di pohon tersebut terdapat buah-buahan yang terlihat enak. Salu pun mencoba mengambil buah tersebut. Tetapi tiba tiba saja Salu terjatuh "BRAAKK" "Aduhhh" katanya. Saat Salu memanjat, ia seperti merasakan ada duri tapi saat ia lihat di pohon itu tidak ada duri sama sekali. Ia terus mencoba untuk memanjat pohon itu tapi seperti tidak bisa, setiap kali memanjatinya ia selalu merasakan tertusuk duri.

Tiba tiba saja suara misterius itu muncul.

"Kau tidak akan bisa mengambil buah itu" katanya.

"Kenapa tidak, aku bisa membeli pohon ini kalau aku mau" kata Salu.

"Sombong sekali, kamu tidak akan bisa melakukan apa pun di sini karena ini adalah duniaku."

"Mana mungkin, kau pasti hanya berbohong saja bukan."

Lalu tiba tiba muncul seseorang dengan pakaian berjubah dan wajahnya tertutupi oleh jubah tersebut.

"Perkenalkan namaku Lula, aku adalah peri penjaga mimpi."

Salu sangat terkejut, ia bukan hanya terkejut akan penampilan Lula tetapi ia juga terkejut karena Lula adalah seorang peri mimpi.

"Apa yang kau inginkan dariku kenapa aku disini?" tanya Salu.

"Kau adalah anak yang sombong, aku pikir dengan mimpi buruk bisa membuatmu sadar tapi ternyata tidak" jawab Lula

" Karena kau sudah sombong maka kau harus melewati rintangan tersebut."

Lula memberikan rintangan kepada Salu yaitu dengan berkata baik kepada setiap makhluk hidup yang ia jumpai. Salu merasa tantangan itu mudah tetapi justru sebaliknya tantangan itu sulit. Makhluk hidup tersebut juga harus merasakan kata kata baik tersebut dengan tulus apabila Salu berkata baik dengan maksud lain maka dia akan semakin sedikit menemukan tanaman dan bisa jadi ia akan tersesat.

Salu pertama kali berjumpa dengan bunga Lily lalu Salu berkata "kau hari ini tampak cantik." tapi kata kata itu justru di tolak oleh bunga Lily karena ternyata Salu tidak tulus mengatakan hal itu. Saat kedua kali Salu bertemu seekor kupu kupu tetapi tanpa sengaja ia mematahkan sayap kupu kupu tersebut. Kupu kupu sangat marah, Salu tiba tiba merasa bersalah atas apa yang ia lakukan dan ia berusaha untuk mengembalikan sayap kupu kupu tersebut tapi gagal. Ia bertemu tanaman kaktus, kaktus itu sedih dan sepertinya ia butuh sesuatu agar dirinya menjadi lebih baik. Salu yang tidak mau mengulangi kesalahannya dengan tulus memeluk kaktus tersebut. Dari situ ia belajar bahwa kita harus saling menghargai.

Tidak sampai disitu Salu di berikan rintangan untuk merenungkan apa yang pernah ia perbuat. Salu awalnya bingung karena rintangan kali ini untuk merenungkan perbuatannya. Tetapi Salu tetap melakukan hal tersebut, Salu tiba tiba saja teringat akan masa masa nya saat ia masih membuka hatinya untuk orang orang dan kebersamaan nya dengan keluarga nya. Tiba tiba saja Salu meneteskan air mata dan saat itu juga tiba tiba saja di bangun di kasur nya.

Ayah dan Ibunya sangat khawatir karena anak nya Salu tidak bangun selama tiga hari. Salu yang melihat hal tersebut langsung menangis dan meminta maaf atas perbuatannya. Salu pun setelah itu kembali bersekolah dan memulai kehidupan baru dengan baik.