SanPisanPi permainan tradisional Mentawai
Sekilas tentang Kabupaten Kepulauan Mentawai
[sunting]Kabupaten Kepulauan Mentawai sendiri terletak sekitar 85.136km dari pantai barat,dengan luas daratan lebih 7000km2 kabupaten kepulauan Mentawai,merupakan kabupaten kepulauan yang terletak memanjang bagian paling barat pulau sumatera dan dikelilingi sumadera hindia.ada pun suku asli yang tinggal didaerah ini,yaitu suku Mentawai.suku mentawai berjuang untuk hidup didalam kebudayaan tradisional mereka,dan terus melestarikan beberapa permainan tradisional,dan masih tetap menghargai hutan sebagai tempat bermain,dan bertahan hidup.hutan bagi mereka sebagai tempat belajar,dimana setiap permainan ada magna dan kegunannya bagi kehidupan mereka sehari hari.permainan tradisional mentawai punya banyak magna,dan menunjukkan bahwah petua Mentawai dahulunya sangatlah pintar dan kreativ,dimana orang Mentawai hidup dihutan dan bersahabat dengan alam,sehingga mereka tahu apa saja yang berguna dihutan yang menjadikan segala isinya untuk kehidupan,dengan keterbatasan ilmu sekolah dahulunya mereka hanya menghabiskan waktu bermain dihutan,setiap buah yang ada dihutan mereka jadikan sebagai bahan untuk permainan untuk mengisi waktu,sekalian menjaga hutan segala isinya.
[sunting]Jenis jenis Permainan
[sunting]Permainan buah kayu(Kekeinek)
[sunting]- Buah(Kekeinek)
Kekeinek Ini salah satu permainan tradisional mentawai yang sejak dulu telah dimainan oleh nenek moyang dan diturunkan hingga generasi saat ini
Nama kekeinek ini diambil dari nama batang kayunya yang bernama kayu kekeinek,saat musim tertentu kayu jenis kekeinek ini akan berbuah lalu buah yang paling tua akan jatuh lalu orang tua akan mengambilnya untuk permainan anak anak mereka dirumah,setelah buah itu ada dirumah orang tua akan membuat permainan itu.permainan ini masih dimainkan sebagian anak anak.
Bahan bahan yang disiapkan bambu kecil dan parang,buah(Kekeinek)dibersihkan terlebih dahulu,lalu parang tersebut berguna untuk melubangi bagian tengah buah kekeinek,jika sudah dilubangi lalu babi kecil seukuran 5cm dimasukkan dilubang yang sudah dibuat dan ditokok sampai terasa kuat,dan permainan kekeinek pun siap dimainkan.
Permainan ini akan diperankan sekira 4 orang mereka akan berkumpul mengelilingi piring atau lantai kayu untuk tempat pemutaran kekeinek’satu orang akan memutarkan kekeinek dalam satu kali putaran,pada saat itu mereka akan membuat perjanjian bahwah’’siapa yang kenak tunjuk oleh tangkai kekeinek saat pemutaran selesai dialah yang makan ikan yang disimpan oleh orang tua mereka’’lalu diputar dan tangkai kekeinek tertuju salah satu kawan mereka,lalu kawan yang kenak tunjuk biasanya akan digeledek dan saling bercanda.
Permainan ini mengingatkan kepada anak anak mereka tidak makan ikan yang disimpan oleh orang tua,dan tidak tidak rakus saat makan,ada satu kepercayaan di Mentawai bahwah memakan ikan yang disimpan oleh orang tua,itu akan dimakan buaya,sebab ada satu tempat ikan yang biasanya digunakan oleh orang Mentawai namanya(Sinokjok)ini berbentuk bambu lecil berukuran sepanjang satu meter tempat untuk menyimpan ikan didapur agar tidak cepat busuk,dan terus diasapi setiap hari,jadi dari Permainan(Kekeinek)ini mengingatkan kembali kepada anak anak tidak melakukan apa yang dilarang oleh tua mereka khususnya makan ikan yang disalai atau diasapi tadi.sehingga anak anak itu takut dan tak melakunnya.
Siapa yang kenak tunjuk oleh tangkai kekeinek biasanya dialah yang disuruh kembali memutarkan kekeinek begitu juga seterusnya sampai mereka puas,serta menghabiskan waktu dirumah,dan terhibur bersama,pada saat permainan orang tua mereka ada.
Perasaan mereka saat bermain sangat senang dan terhibur,serta bisa berkumpul dengan teman teman mereka dirumah sebab permainan ini dimainkan dirumah masing masing.
2.Permainan(Galagalak)
[sunting]Gala,galak
Permaianan gala,galak adalah salah satu permainan yang dimainkan oleh anak anak di Mentawai Sumbar,sebagai permainan hiburan bagi anak anak saat waktu senggang,permainan ini musiman,ketika buah(Laggurek)musim permainan ini akan muncul ketika satu orang memulai maka anak anak lain akan mengikuti dan beramai ramai mencari buah (laggurek) dihutan.
Permainan ini bahannya dari buah juga,isi buahnya bisa dimakan oleh masyarakat Mentawai saat musim masyarakat mentawai akan mengambil buah itu dan diproses menjadi makanan,buah itu akan diambil lalu dibusukkan sampai isinya membusuk dan isinya kosong akan bisa dibuat menjadi permainan.
Setelah isinya habis,terlebih dahulu akan disiapkan bambu dan tali,serta parang,cara pembuatannya,buah laggurek akan dilubangkan terlebih dahulu dengan menggunakan parang setelah dilubangi akan dimasukkan bambu kecil yang sudah dibulatkan,lalu dipasang tali untuk tarikannya,untuk mengimbangi putaran akan diberi bambu selebar 3cm dibagian bawah agar putaran seimbang dan tarikanya bagus dan rata.
Cara memainkan permainan ini dengan cara ditarik perlahan lahan lalu akan membuat putaran sebarapa lama akan ditarik oleh sipemainnya,anak anak sangat senang ketika merasakan putaranya bagus,serta suaranya biasanya mereka akan berkumpul satu tempat lalu berlomba untuk memainkannya.
Buah laggurek ini akan disiapkan untuk stok,ketika pecah atau rusak,permainan ini hanya bererapa bulan saja dimainkan oleh anak anak setelah merasa bosan lalu permainan ini ditinggalkan dan beralih kepermainan lain.permainan ini juga masih dimainkan oleh anak anak Mentawai.
3.Main rotan(sasa)
[sunting]Main rotan(sasa)
Main sasa adalah permainan tradisional kabupaten Mentawai sumatera barat,yang diperankan anak anak,dan dewasa,dimana permainan ini juga sangat bermanfaat bagi anak anak sebab mengajarkan mereka untuk menghitung hingga ratusan poin,permaian ini akan menghitung poin siapa banyak poin dia yang menang,serta permaianan ini juga mengajarkan untuk tetap focus dan percaya diri,sebab melempar dari jarak jauh ini membutuhkan tenaga,dan fokus satu sasaran agar bisa menang dan mendapat posisi yang aman.
Bahan yang disiapkan rotan kecil yang disebut oleh orang mentawai(sasa) sepanjang 5cm,dan lebar 2cm dibersihkan hingga bersih agar tidak tajam,lalu rotan bulat sepanjang 30cm untuk pemukulnya,permainan ini akan dimain dengan membuat lubang ditanah selebar 3cm.
Keempat orang akan melakukan pastip siapa yang menang dia main pertama,cara mainnya bambu akan dimasukkan kedalam lubang tanah lalu dicungkil ketiga orang akan menangkap bambu yang sudh dicungkil jika bisa menang akan diberi poin 100,lalu siapa yang menangkap bambu itu akan focus untuk melempar kembali sampai bambu yang dilubang tanah kenak,jika kenak maka yang melempar tadi akan menggantikan posisi yang menang pertama,
Pada saat bermain perasaan mereka sangat senang,dan berteriak,permaian ini akan dimainkan ditempat yang luas,dan dihalaman rumah.permainan ini mulai jarang dimainkan oleh anak anak,karena perkembangan zaman.
4.Tembak tembak tradisional(Popok’pok)
[sunting]Sejak dulu sewaktu saya masih sekolah sering sekali memainkan permainan ini bersama teman teman,akan kami mainkan disungai dan dihutan saat sepulang sekolah untuk mengisi waktu.
Permainan in menggunakan bambu,dan buah(Sikaligei) kayu jenis Sikaligei ini hidup dihutan Mentawai,bahan yang diambil bukan bambu besar melainkan bambu berukuran kecil sepanjang 50cm lalu dibuatkan pendorongnya bambu yang dibulatkan kecil untuk mendorong buah (sikaligei)sebagai peluru agar berbunyi,permainan ini dinamakan (Popok,pok) sebab bunyi dari mainan ini berbunyi seperti suara balon meletus.buah kayu(Sikaligei)berbentuk bulat seperti biji pepaya namun warnya agak kebiruan,jika buah kayu itu masak bisa juga dikomsumsi,jadi bermain sambil makan dihutan.
Cara memainkan permainan ini dimasukkan buah sikaligei kedalam lubang bambu kecil lalu didorong dengan bambu kecil sebagai pendorongnya dan akan menghasilkan bunyi,biasanya anak anak akan berkumpul sekitar 5 orang lalu kejar kejaran saling tembak menembak,ini ,mengajarkan anak anak untuk latihan perang sebab mereka meniru adegan seperi di Televisi,yang waktu itu Televisi baru satu masuk dikampung kami.
Permainan ini akan memuaskan dan merasa bangga ketika suaranya keras,dan tembakannya jauh,sebab ada beberapa anak anak yang suara mainnya tidak kuat karena pembuatan dan buah pelurunya kurang besar.
5.permainan seruling tradisional(Popoet)
[sunting]seruling mentawai(Popoet)
popoet salah satu permainan tradisional mentawai sumbar yang dimainkan oleh anak anak dan dewasa yang dimainkan dengan cara ditiup dengan nada sedih atau pun senang orang Mentawai akan paham ketika mendegar suara seruling dalam Bahasa Mentawai(Popoet)
bahan yang digunakan hanya bambu kecil tepis biasanya bambu yang digunakan jenis obbuk yang bisa digunakan untuk memasak sagu bagi kaum perempuan,permainan ini dimainkan seperti seruling,seruling bambu yang disebut oleh orang mentawai popoet,dimainkan dihutan sebab ketika perempuan mengambil bambu lalu saat membosankan mereka membuat seruling itu lalu dibunyikan sambil menunggu teman mereka yang belum siap memngambil bambu,seruling itu juga menandakan mereka sedang galau atau perasaan sedih.
6.Baling baling angin dari daun kelapa(Totopoi)
[sunting]Ini salah satu permainan tradisional tradisional mentawai yang dimainkan oleh anak anak Mentawai Sumatera Barat,permainan ini masih dimainkan oleh anak anak namun mulai jarang.
Saya dan teman teman sewaktu kecil sering memainkan permainan ini saat pulang sekolah dan saat bermainan diperkampungan untuk mengisi waktu pada saat cuaca bagus,tahun 1999 permainan ini sangatlah tren hampir semua anak anak waktu itu memiliki(Totopoi)bahkan orang tua kami ikut ambil bagian untuk membantu membuat permainan kami.saya masih ingat waktu itu banyak anak anak menangis jika mainan mereka tak dibuat,termasuk saya juga waktu itu.
Permainan ini menggunkan daun kelapa dan buluh ayam,permaianan ini ada saat musim panas dan cuaca bagus serta angin kencang,sebab angin kencang membuat putaran Totopoi semakin kencang.
Permainan totopoi jika dalam Bahasa Indonesia(yang berputar artinya permainan yang diputarkan oleh angin)para pemain totopoi juga akan melihat arah angin dimana akan lebih baik agar putarannya sempurna.
Permainan ini hanya dimainkan secara perorongan saja,namun mereka akan bertemu dengan pemain lain dijalan raya dan dilapangan besar,permainan ini meramaikan suasana kampung sebab setiap simpang jalanan dan lapangan bola ada yang bermian totopoi sehingga orang tua tidak terlalu sulit untuk mencari mereka.namun dulu waktu kami masih bermain totopoi ini selesai bermain kami akan mandi sungai sebab bau badan sudah menyengat teriknya panas matahari.
Permainan ini hanyalah hiburan dan musiman sekitar sebulan lamanya permainan perlahan tidak lagi dimainkan,sampai anak anak puas.biasanya anak anak akan beralih ke permainan lain.
7.Sembunyikan daun disungai
[sunting]Sembunyikan daun disungai adalah permainan tradisional Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat,yang dimainkan baik itu perempuan dan laki-laki,permainan ini sudah jarang dimainkan oleh anak anak Mentawai.
Ditahun 1990 an permainan ini kami sering memainkannya bersama teman teman sepulang sekolah,ditahun 2000an permainan ini mulai jarang dimainkan sebab perkembangan permainan modern mulai masuk dikampung kampung.
Bahan hanya daun daun dan batu,permainan ini dimainkan disungai,awalnya anak anak mandi disungai biasanya ada sekitar 5 orang lalu, mereka akan menyediakan daub,dan batu lalu mereka akan sepakat siapa pertama yang menyembunyikn daun lalu salah satu dari mereka akan menyembunyikan daun disela sela batu yang sudah disediakan sebelumnya.
Sambil mandi mereka mencari daun itu sampai ketemu,siapa yang menemukan batu itu dialah yang menan lalu, yang menang tadi akan menyembunyikan lagi daun tersebut,jika tidak ketemu maka lawannya dianggap gagal dan kalah,
Permainan ini hanya mengujih ketelitian dan kesabaran dalam mencari,serta kekuatan berfikir dalam tebak menebak,atau main firisat sebab daun yang disebuniyikan tidak dilihat sama sekali dimana disembunyikan oleh kawan kawannya.tidak hanya itu permainan ini menguji nafas mereka seberapa lama mereka bertahan menyelam disungai.